Awesome Guy - Bab 311 Demi Ia

Galvin Bai pun kembali ke vila. Setelah menutup pintu, ia lalu menghembuskan dengus kesal yang sudah ditahannya dan langsung terkapar dilantai.

“Galvin!” Friska Li melompat terkejut kemudian bersimpuh di hadapan Galvin Bai, “Kamu kenapa?”

Galvin Bai menangkupkan tangan di dadanya, ia sangat ingin memberitahu Friska Li bahwa ia baik-baik saja namun ia tidak berdaya. Ia merasa sangat kesakitan sampai sepatah kata saja tak bisa ia lontarkan. Beberapa kali ia mencoba, namun tidak ada suara sekecil apapun yang keluar.

Sampai akhirnya, Galvin Bai pun pingsan karena rasa sakit yang tersangat amat.

Friska Li termangu sejenak, lalu sedetik kemudian berteriak nyaring: “Galvin! GALVIN! Kamu kenapa? Jangan menakutiku.... Huhuhu...”

Tepat pada saat itu, bel pintu vila pun berbunyi.

Friska Li tertegun sesaat, kemudian barulah ia bangkit berdiri untuk pergi membuka pintu. Ternyata yang datang adalah Fiona Zhou. Seperti menemukan seseorang yang bisa ia andalkan, Friska Li pun langsung menarik Fiona Zhou untuk masuk ke dalam.

Tanpa Friska Li perlu banyak menjelaskan, Fiona Zhou sudah dapat melihat Galvin Bai yang terkapar diatas lantai, “Galvin? Ini...”

Mereka berdua berjongkok, namun tidak dapat melihat apa yang sebenarnya terjadi pada Galvin Bai. Fiona Zhou pun akhirnya hanya bisa berujar: “Panggil ambulans dulu, panggil ambulans...”

Fiona Zhou baru saja selesai melontarkan kata-kata itu ketika terdengar suara ambulans dari luar vila yang diikuti dengan suara pintu yang dibuka. Friska Li dan Fiona Zhou pun serentak menolehkan kepalanya untuk melihat dan menyadari bahwa pintu baru saja dibuka.

Darwin Chen, Yosep, dan segerombol perawat melihat mereka yang ada disana dan langsung bergerak begitu melihat Galvin Bai. Mereka menaikkannya ke atas usungan yang mereka bawa, lalu keluar dari vila itu menuju mobil ambulans.

Friska Li hanya termangu bodoh melihat gerak-gerik sibuk semua orang itu dan tanpa sadar ia mengikuti mereka berjalan keluar.

Yosep juga melihat Friska Li. Melihat jiwa Friska Li yang sepertinya tidak ada di tubuhnya, Yosep pun menghampiri wanita itu: “Adik ipar, ayo ikut!”

Friska Li sudah mengabaikan panggilan dari Yosep, gambaran Galvin Bai yang barusan pingsan memenuhi seluruh benaknya. Ia hanya mengindahkan perkataan Yosep yang mengajaknya pergi bersama, lalu melangkahkan kakinya untuk ikut naik ke mobil ambulans.

Darwin Chen mengemudikan mobil Galvin Bai. Fiona Zhou juga tidak usah ditanya, ia pun ikut pergi. Kedua orang itu membuntuti mobil ambulans dan melaju menuju ke rumah sakit privat.

Demi menjaga rahasia, ambulans itu langsung masuk ke dalam area parkir rumah sakit. Setelah itu, mereka langsung masuk ke rumah sakit melalui lift.

Dengan segera, Yosep dan para perawat itu pun masuk. Hanya tersisa Friska Li, Fiona Zhou, dan Darwin Chen yang berada di luar.

Fiona Zhou bertanya: “Apa yang terjadi? Sebelumnya baik-baik saja, bagaimana bisa...”

Darwin Chen yang mendengarnya pun menghela napas, “Belakangan ini ada orang yang mengancam kakak, ia terus menerus berada dalam bahaya. Kamu juga dapat merasakannya, bukan?”

Fiona Zhou mengangguk, teringat akan kejadian yang sebelumnya. Kalau bukan karena keberadaan Heru Qin, sepertinya sulit untuk menyelamatkan nyawanya dari maut.

Darwin Chen kembali berujar: “Kemarin dengan susah payah akhirnya kakak dapat menemukan mereka, ia terus mengejarnya dan hantam baku dengan mereka. Ia terluka dan baru kembali pagi hari.”

“Sepanjang perjalanan pulang, kakak tak henti mencari kakak ipar. Lukanya terus ditahan sampai sekarang.”

Setelah perkataan itu terlontar, hati Friska Li pun merasa tercekat.

Ternyata Galvin Bai mengundur pengobatan lukanya karena pria itu mengkhawatirkannya. Tapi Friska Li sama sekali tidak mengetahui apapun, bahkan tidak ada firasat sedikit pun.

Hati Friska Li merasa terguncang, tersentuh, sedih, dan khawatir. Semua gelora rasa itu bertaut menjadi satu. Dalam seketika, ia pun teringat akan perkataan Fiona Zhou padanya saat ia baru sadar.

Fiona Zhou berkata bahwa Galvin Bai adalah suaminya. Pria itu memperlakukan Friska Li dengan sangat baik, membelikannya sebuah vila dan mobil mewah.

Ia juga mengatakan bahwa ada suatu kali demi Friska Li dapat kabur, Galvin Bai maju bertarung dengan seorang gila yang memegang pisau dan air keras.

Dan juga demi menetralisir racun pada tubuh Friska Li, Galvin Bai tidak ragu untuk memberikan satu-satunya obat penawar padanya dan ia sendiri memakan racun.

Dan justru karena hal inilah Friska Li melupakan segalanya.

Teringat akan hal ini, Friska Li pun tanpa sadar meneteskan air mata.

“Kenapa...”

Friska Li tidak dapat mengerti. Karena ia tidak ingat, maka ia tidak dapat mengerti kenapa perasaan Galvin Bai padanya mendorong pria itu untuk berbuat sedemikian jauh hanya untuknya. Friska Li sama sekali tidak dapat memahami hal ini.

Tapi ia juga merasa ruang hampa dalam hatinya ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

Fiona Zhou dan Darwin Chen saling bertatap-tatapan, lalu menghela napas tanpa suara.

Dua jam kemudian, operasi akhirnya selesai dilakukan. Galvin Bai juga dipindahkan ke ruang rawat pasien.

Yosep pun melangkah keluar. Setelah melihat Darwin Chen dan Friska Li, ia langsung berkata dengan nada menyalahkan: “Ada apa dengan kalian? Ia terluka begitu parah tapi kenapa tidak ada orang yang mengantarkannya kerumah sakit?”

“Kalau saja lukanya terlambat diobati, hasil akhirnya akan sangat serius. Aku benar-benar...”

“Dokter Yosep, kakakku terluka di bagian mana?” tanya Darwin Chen. Ia tahu Galvin Bai terluka, namun ia tidak tahu di bagian mana persisnya.

Yosep menghela napas, “Sebuah tulang rusuk dadanya patah, organ dalamnya hanya luka ringan dan ada beberapa memar di setiap bagian tubuhnya. Tapi operasinya sangat sukses, tidak akan ada masalah selama dirawat dengan baik.”

Ia kembali melanjutkan: “Perkataanku tadi barusan terlalu keras, jangan kalian masukkan ke dalam hati.”

“Tidak akan. Dokter Yosep juga melakukannya demi kakak. Kami tidak akan memasukkannya ke dalam hati.” jawab Darwin Chen sambil tersenyum.

Kemudian Yosep dipanggil oleh perawat lainnya untuk datang. Darwin Chen dan kedua orang lainnya masuk ke dalam kamar pasien.

Galvin Bai ternyata sudah sadar. Setelah melihat mereka, ia pun menyadari bahwa ia sama sekali tidak dapat menggerakkan sudut bibirnya. Asalkan ia mencoba bergerak sedikit saja, rasa sakit di dadanya mampu membuatnya pingsan.

“Kakak...”

Fiona Zhou menatap Galvin Bai, namun ia hanya bisa menatap dalam diam karena tidak menemukan kata yang tepat untuk dikatakan.

Mata Friska Li sudah memerah, hatinya dipenuhi rasa menyalahkan diri sendiri. Ia juga dapat merasakan perasaan Galvin Bai yang tidak berdaya dan penuh maaf.

Setelah beberapa saat berlalu, Galvin Bai berujar sambil menahan rasa sakitnya: “Kalian keluar dulu, aku mau bicara dengan Friska.”

Darwin Chen mengangguk, lalu berjalan keluar dengan Fiona Zhou.

Friska Li duduk di pinggir kasur Galvin Bai dan berujar dengar pelan: “Maaf...”

“Friska, kamu tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu. Sebagai priamu, aku lebih bertanggung jawab untuk melindungimu.” sahut Galvin Bai ringan.

“Sekarang ada banyak orang yang mengancamku. Mereka akan turun tangan untuk menghabisiku, tapi juga bisa turun tangan untuk melakukan sesuatu pada orang-orang disampingku. Itu sebabnya aku sangat mengawasimu, aku hanya tidak ingin kamu berada dalam bahaya.”

“Mengenai masalah lukaku, benar-benar tidak ada hubungannya denganmu. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir makanya aku tidak mengatakannya padamu. Kamu tidak usah menyalahkan diri sendiri.”

Friska Li menggigit bibirnya dan ia berujar pelan untuk menyetujui.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu