Awesome Guy - Bab 416 Pergi Ke Rumahku

"Kedua perusahaan ini, yang satunya bernama Furui Jewelry, dan yang satunya lagi bernama Jinxiang Jewelry, kedua perusahaan tersebut sesuai dengan keinginan Anda, perbedaannya adalah Furui Jewelry lebih berfokus pada batu giok dan berlian, sedangkan Jinxiang Jewelry lebih berfokus pada emas."

Galvin Bai menunduk untuk melihat dokumen dari kedua perusahaan perhiasan tersebut dan memilih salah satunya setelah berpikir sejenak, "Furui Jewelry saja! Selesaikan secepat mungkin, dan Friska sudah bisa mulai bekerja besok."

"Oke, Presdir." Vonny Long segera pergi mengurusnya.

Ketika Galvin Bai melihat Vonny Long sudah pergi, dia melamun sejenak, dan tiba-tiba teringat pada Vania Liang.

Selama dua hari ini cukup aman dan tidak mendapatkan ancaman apapun, itu juga sudah dalam dugaannya.

Dia secara tidak langsung mengancam Santy Liang melalui Vania Liang, dan Santy Liang mengutus orang untuk maju dengan membawa aliansi bisnis Kota C untuk membela Galvin Bai, jika sekarang ada yang berani melakukan sesuatu kepada Galvin Bai, itu sama saja dengan mencari masalah dengan aliansi bisnis Kota C.

Aliansi bisnis Kota C merupakan eksistensi yang ditakuti oleh empat keluarga besar, jadi otomatis tidak akan ada yang berani melakukan sesuatu kepada Galvin Bai, hal ini benar-benar berkat Vania Liang.

Galvin Bai pikir dia sudah seharusnya mentraktir Vania Liang untuk makan, dan berterima kasih banyak kepadanya, sekalian menanyakan tentang situasi Santy Liang saat ini untuk membuat persiapan tepat waktu.

Memikirkan hal ini, Galvin Bai segera berdiri dan berencana pergi menemui Vania Liang untuk makan bersama, dia sekalian menelepon Friska Li dan menyuruhnya pergi bekerja di Furui Jewelry besok, posisinya adalah general manager, pada saat yang sama ia juga mengiriminya salinan file Perusahaan Furui Jewelry.

Setelah itu, Galvin Bai pergi ke kantor polisi dengan mengendarai mobil, kebetulan sudah saatnya istirahat dan beberapa dari mereka sudah pergi makan.

Setelah menunggu beberapa saat, Galvin Bai melihat Vania Liang memakai baju seragam polisi hitam, rambutnya pendek rapi dan ada senyuman di wajahnya, dia sedang berbicara dengan rekannya.

Galvin Bai membunyikan klaksonnya.

Vania Liang otomatis menoleh, dia langsung merasa sangat terkejut, "Galvin Bai?"

"Bagaimana dia bisa datang menemuimu?" Rekan-rekan Vania Liang merasa sangat penasaran, mereka mengenal Galvin Bai, bagaimanapun, dia baru keluar dari kantor polisi dua hari yang lalu dan memenangkan kasusnya.

Vania Liang juga merasa penasaran, jadi dia menyuruh rekannya pergi dulu, lalu dia berjalan mendekatinya dan bersandar di mobil, "Apakah kamu datang mencariku?"

"Tentu saja." Galvin Bai mengangguk.

Vania Liang menatap Galvin Bai dengan tatapan aneh, "Untuk apa kamu mencariku? Bukankah kasusmu sudah selesai?"

Galvin Bai tersenyum tipis, "Tentu saja datang untuk berterima kasih kepadamu, aku bisa keluar dengan selamat, itu berkatmu!"

"Hah?" Vania Liang tampak bingung, dia tidak tahu bahwa Galvin Bai mengancam Santy Liang melalui dirinya.

Galvin Bai tidak banyak bicara, "Ayo pergi, aku akan mentraktirmu makan."

Vania Liang berpikir sejenak, dia menolak dan berkata: "Aku tidak mau, aku tidak merasa ada membantumu, namun kamu malah mengatakan ingin berterima kasih kepadaku, jadi aku punya alasan untuk mencurigaimu, kamu sengaja datang mencariku, mungkin kamu memiliki suatu tujuan?"

Sebenarnya, yang ditebak Vania Liang benar, tetapi makna yang dipahami Vania Liang mungkin berbeda dengan Galvin Bai.

"Aku benar-benar ingin berterima kasih kepadamu." Galvin Bai berkata dengan serius, "Lagipula, hanya pergi makan saja, tidak perlu begitu berwaspada bukan?"

Vania Liang mengerjapkan matanya, dia merasa itu masuk akal, jadi dia masuk ke dalam mobil.

Galvin Bai tidak membawa Vania Liang ke restoran kelas atas, dia berhenti di sebuah restoran Cina di pinggir jalan dan memesan beberapa hidangan.

"Apakah keluargamu tidak menentang, kamu seorang wanita bekerja sebagai petugas polisi di sini?" Galvin Bai berpura-pura bukan berniat ingin bertanya.

Vania Liang menjawab dengan acuh tak acuh: "Apa yang perlu ditentang? Aku melakukan hal yang aku sukai, apakah itu ada hubungannya dengan mereka?"

Galvin Bai terdiam sejenak dan mengangguk, "Iya juga sih, kalau begitu ayahmu pasti sangat menyayangimu, jadi dia menghormati pilihanmu."

Vania Liang berpikir sejenak, dia juga tidak banyak bicara, dia hanya berkata: "Lumayan."

Galvin Bai melirik Vania Liang dan merasa bahwa meskipun hubungan antara Santy Liang dan Vania Liang sudah membaik, tetapi masih ada celah diantara mereka, biasanya kalau tidak ada urusan, begitu menyebutkannya, dia masih akan merasa sedikit tidak senang.

"Apakah ayahmu biasanya akan datang mengunjungimu?" Tanya Galvin Bai.

Vania Liang menggelengkan kepalanya, "Belum lama ini dia baru keluar dari rumah sakit! Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi tidak ada waktu untuk mengunjungiku."

Galvin Bai mengangguk untuk menunjukkan dia memahaminya, itu bisa dianggap mendapatkan berita yang bermanfaat, namun singkatnya tidak terlalu banyak, ia juga ingin mengetahui sikap Santy Liang terhadap hal ini.

Tetapi Galvin Bai tidak berani bertanya lagi, jadi dia terpaksa terus makan.

Vania Liang menjadi waspada, "Mengapa kamu tampaknya tertarik pada ayahku? Apa kamu kenal ayahku?"

Galvin Bai tersenyum canggung, "Tidak bisa dianggap demikian, hanya prnah bertemu dengannya sekali, sebelumnya aku pernah bertemu dengannya di jalan sebelum penyakitnya tiba-tiba kambuh dan aku menyelamatkannya."

Vania Liang berseru, "Jadi itu kamu!"

Dia juga tahu tentang ini, dia merasa sangat berterima kasih kepada pejalan kaki yang menyelamatkannya, tetapi dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengetahui siapa orang itu, tidak di sangka dia adalah Galvin Bai!

Hal ini membuat Vania Liang merasa sedikit lebih dekat dengan Galvin Bai.

"Hanya masalah sepele." Galvin Bai tersenyum tipis, ini bisa dianggap sedikit lebih mendekatkan hubungan mereka, seharusnya akan lebih mudah untuk mengetahui sesuatu kelak.

Setelah makan, Vania Liang tiba-tiba menghentikannya ketika dia hendak pergi, "Aku punya urusan dan ingin menemuimu malam ini, ingatlah untuk menungguku."

"Hah?" Galvin Bai merasa sangat bingung, apa yang terjadi?

Sebelum Galvin Bai memahaminya, Vania Liang sudah masuk ke kantor polisi.

Galvin Bai duduk di dalam mobil, dan dia termenung sejenak, dia sedang berpikir mengapa Vania Liang tiba-tiba ingin menemuinya?

Galvin Bai merasa sangat aneh, jadi dia berwaspada dan meminta Michael Zhang untuk menyelidiki gerak-gerik Vania Liang dalam dua hari terakhir ini, sekalian menyelidiki alamat rumah Vania Liang, untuk berjaga-jaga.

Segera, Michael Zhang menelepon dan berkata, "Tidak ada yang mencurigakan, dia hanya di rumah dan pergi bekerja, hampir hanya pergi ke dua tempat ini saja."

"Oke, aku sudah tahu." Galvin Bai mengangguk dan meletakkan ponselnya, namun dia masih khawatir, jadi dia membawa Macan Putih ketika dia pergi menemui Vania Liang di sore hari.

Macan Putih mengikuti Galvin Bai tidak terlalu jauh, mereka berdua memakai headset bluetooth dan terus mempertahankan situasi bisa berkontak.

"Apakah kamu ini terlalu berlebihan?" Macan Putih tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

Galvin Bai menggelengkan kepalanya, "Menurutmu seorang wanita yang tidak begitu akrab denganmu tiba-tiba mengajakmu bertemu, selain itu dia adalah seorang polisi, apakah itu adalah hal yang normal?"

Macan Putih menjawab: "Aku tidak tahu."

Karena dia tidak pernah memiliki pengalaman seperti itu.

"Singkatnya, akan lebih baik berhati-hati." Galvin Bai berpikir demikian, orang-orang Keluarga Cong tidak bisa melakukan sesuatu kepadanya untuk sementara ini, tetapi itu bukan berarti Santy Liang dan yang lainnya tidak bisa melakukan sesuatu padanya secara diam-diam bukan?

Jika Santy Liang juga menggunakan Vania Liang untuk menjebaknya, bukankah dia akan tamat?

"Mungkin dia jatuh cinta padamu."

"Omong kosong!" Galvin Bai berteriak dengan kesal, "Aku sudah punya istri".

...

Vania Liang masih memakai seragam polisi, setelah pulang kerja, ia segera muncul di luar kantor polisi, dia melihat ke sekeliling, dan langsung melangkah ke depan setelah melihat mobil Galvin Bai.

"Kamu sangat tepat waktu!" Vania Liang duduk di posisi sebelah kursi sopir dengan sangat alami, "Ayo, pergi ke rumahku".

Galvin Bai tertegun sejenak, "Apa?"

"Pergi ke rumahku!" Vania Liang berkata dengan sangat alami, "Bukankah aku sudah pernah mengatakannya tadi siang?"

Galvin Bai merasa kebingungan, "Bukankah tadi siang kamu bilang bahwa kamu memiliki urusan jadi mencariku? Kamu tidak bilang pergi ke rumahmu."

Vania Liang mengangguk, "Urusanku adalah pergi ke rumahku dulu, apakah ada masalah?"

"Ini… tidak baik bukan?" Galvin Bai tersenyum canggung, itu mengingatkannya pada perkataan Macan Putih barusan, jadi dia berkata dengan sangat serius: "Aku sudah punya istri".

Ekspresi wajah Vania Liang langsung menjadi muram, "Apa yang kamu pikirkan? Aku tahu kamu sudah punya istri!"

"Kalau begitu kenapa kamu memintaku untuk pergi ke rumahmu?" Tanya Galvin Bai.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu