Awesome Guy - Bab 59 Lama Tidak Berjumpa

Nikita ketika melihat rombongan ini juga mulai khawatir, dihadapan begitu banyak orang, Galvin dan si kekar itu masih bisa menahannya atau tidak?

Galvin melirik kearah lelaki dengan wajah berbekas luka, dia tersenyum.

Ketika Tommy melihat orang itu, dia bergegas berlari kesana, "Kak Pisau, Anda sudah datang."

Kak pisau mengiyakan dan melepaskan kacamata hitamnya, "400 juta, tidak boleh kurang satu sen pun."

"Tenang saja, Kak pisau!" Kata Tommy sambil tertawa.

Seusai berkata, Tommy berkata dengan sombong kepada Galvin lagi, "Galvin, kak Pisau adalah bos dari area utara kota T kita, kamu tunggu dihabisi saja, tapi jika kamu takut, segeralah berlutut dan mengetuk kepalamu, mungkin saja kalau Kak pisau senang, dia bisa mengampunimu."

Galvin tidak mengatakan apapun.

Kak pisau bertanya, "Dia kah?"

"Iya! Kak pisau, bajingan ini, dia tidak menganggap kak pisau." Tommy mengangkat kepalanya, "Kak Pisau, beri pelajaran kepada si bocah ini, buat cacat tangan dan kakinya, lihat dia bagaimana sombong lagi."

"Kak pisau, tunggu setelah selesai, aku traktir semuanya minum arak."

Mendengar perkataan Tommy, Kak Pisau terlihat senang dan ikut sombong dan bangga.

"Bocah, masih tidak berbalik badan? Tunggu aku persilakan kamu?"

Galvin membelakangi mereka, jadi Kak pisau tidka melihat dengan jelas siapakah itu.

"Sudah lama tidak berjumpa!" GAlvin sambil berkata sambil berputar badan menatapi Kak Pisau.

kak Pisau masih ingin mengatakan "Lama tidak berjumpa apaan." Namun ketika bersiap membuka mulutnya, dia langsung terhenti dan mulutnya masih belum sempat tertutup.

Tommy mendengar perkataan Galvin, dia menyindir, "Galvin! Kamu takut? Masih saja sok dekat dengan kak Pisau, apakah kamu kira siapa dirimu?"

Galvin tidak mempedulikannya, melainkan tersenyum menatapi kak Pisau.

Kak pisau tersenyum dan bergegas memberi hormat, "Bos, lama tidak berjumpa, lama tidak berjumpa....."

Tommy tercengang.

Semua orang juga tercengang.

Galvin berkata dengan tenang, "Dengar-dengar kamu mau membuat cacat kaki dan tanganku?"

"Eh, itu semua salah paham, salah paham...." Kata kak Pisau.

Galvin menjawab dengan biasa saja, dan melirik kearah Tommy.

Kak Pisau bergegas bangkit dan menampar Tommy.

"Bajingan kamu, beraninya menjebak aku?"

"Kak pisau....." Tommy memegang wajahnya dan bingung.

Kak Pisau tidak memberikannya waktu untuk berkata, "Hajar dia, buat dia cacat!"

"Kak Pisau.........aaaaaaaaaaa.........." Tommy masih belum sempat mengatakan apapun, dia dikepun dan dihajar oleh begitu banyak orang, seketika dia mengerang kesakitan.

Tommy tidak menyangka bahwa seorang karyawan kantor bisa ternyata mempunya latar belakang yang begitu hebat, bahkan kak Pisau saja juga kenal, lebih tepatnya adalah Kak Pisau saja juga sangatlah segan terhadapnya, dan terlihat tidka berani macam-macam.

"Kak Pisau.......aku tambah uang lagi..........tambah 200 juta lagi............" Tommy menahan dipukul dan berteriak.

Kak Pisau tidak mempedulikannya, tambah 200 juta juga tidak sebanding dengan bos ini, sekali keluar langsung bermiliar-miliaran ,sungguh jauh dengan 200 juta saja, orang bodohlah yang akan memilih 200 juta!

"Bos, bagaimana menurutmu, apakah puas?" Kata Kak pisau.

Galvin menjawab, :Sudah, tidak apa-apa."

"Baik!" Kak Pisau menjawabnya dan melambaikan tangan, segerombongan orang itu bergegas pergi bagaikan sewaktu datang.

Hingga setelah pergi, Galvin menatap kearah beberapa orang bawahan dan orang dari taekwondo itu, "Masih tidak mau pergi?"

orang-orang itu bergegas mengangkat Bob yang pingsan dan lari.

Siapa sangka orang yang terlihat sepertinya lemah ternyata begitu kuat?

Tentu saja kuat ini menyatakan auranya serta latar belakangnya.

Dia tidak hanya mempunyai bawahan hebat seperti Macan Putih, dia bahkan mengenal ketua dari area utara kota T, Kak pisau, bahkan kak pisau sangatlah hormat terhadapnya, kedua benda ini ditambahkan, siapa juga yang bisa menyinggungnya?

Semua orang sudah pergi, hanya tersisa, Nikita, dan Tommy yang terus mengerang kesakitan disana.

Galvin berjalan kesamping Nikita dan melepaskan ikatannya, "Apakah kamu tidak apa-apa?"

Nikita sedikit melongo dan menatapi Galvin, dia mengelengkan kepalanya.

Galvin berkata dengan penuh rasa maaf, "Maaf, semua karena aku, jika tidak kamu juga tidak akan tertangkap......"

Nikita terus mengelengkan kepalanya.

Galvin hanya bisa melanjutkan, "Jika tidak apa-apa, kita turun saja!"

Setelah turun, Nikita tiba-tiba sadar bahwa lelaki kekar yang mengikuti Galvin itu menghilang, "Dimanakah orang yang mengikutimu itu?"

"Oh, tidak perlu pedulikan dia." Jawab Galvin dengan biasa saja.

Nikita juga tidka banyak bertanya, karena dia sangatlah mempercayai Galvin.

Karena Galvin masih ada urusan lain, jadi mereka berpisah dengan cepat.

Setelah keluar dari gedung, Galvin melirik kearah gedung New West Group ini dan mengeluh.

Dirinya yang dulu jika bisa bekerja di New West Group juga bisa bangga, bahkan setelah menikah dengan Friska juga tidak akan disindir oleh orang lain dan menerima begitu banyak pengrendahan.

Namun dirinya yang waktu itu sekalipun punya kemampuan untuk masuk tapi dirinya tidak punya relasi, juga sama saja tidak bisa masuk.

Namun sekarang?

New West Group mengalami masalah cash, dan dia sudah akan mengakuisisi New West Group, bagi dia, New West Group sudah adalah sebuah perusahaan kecil, bahkan sebuah kue kecil saja juga tidak bisa disebut, palingan bisa dibilang adalah sedikit mentega saja.

Galvin mengelengkan kepalanya, dia naik keatas BMW nya.

Disaat ini, kakak dari Friska, Citra Li meneleponnya.

Galvin bingung, hubungan Citra dan Friska lumayan baik, namun tidaklah akrab dengan dirinya, selain biasanya bertemu di acara keluarga, mereka nyaris tidak berkontak, mengapa bisa tiba-tiba meneleponnya?

"Halo, apakah ini Galvin?"

"Iya, ada apa?"

"Apakah Friska sakit?"

"Tidak, ada apa?" Galvin semakin bingung.

"Friska sudah dua hari tidak datang bekerja, aku kira dia sakit, sekarang perusahaan juga sedang bermasalah, dia tidak datang membuat semua orang tegang, ada banyak yang bergosip, kamu tanyakan dia apa yang sebenarnya terjadi?" kata Citra dengan khawatir.

Galvin kaget, "Dua hari tidak kerja?"

"iya, kamu tidak tahu ada apa dengan Friska?" tanya Citra.

Galvin terhenti sejenak, dia merasa bersalah, "Aku tanyakan dulu." Seusai itu dia mengakhiri panggilannya.

Dua hari ini dia terus saja sibuk dengan masalah New West Group, dia tidak memperhatikan Friska.

Sekarang sekali terpikiran dirinya sepertinya terlalu merendahkan dampak hal itu terhadap Friska.

Hari itu dirinya bermalam dirumah Fiona, dan disalah pahami oleh Friska, Galvin mengira dirinya sudah menjelaskannya dan Friska akan mengerti, namun sekarang tampangnya Friska mungkin saja sama sekali tidak melihat penjelasannya!

Atau mungkin saja Friska sama sekali tidak mempercayainya!

Sekali terpikiran hingga disini, Galvin merasa sakit hati, salah sendiri, jika sikapnya bisa lebih tegas lagi, maka hal ini juga tidak akan berkembang hingga menjadi begini!

.......

Diluar sebuah bar, Friska tengah berdiri disamping mobil dengan tidak stabil, wajahnya merah dan bibirnya sedikit membengkak, dia terlihat sangatlah menggoda.

Habert kebetulan lewat dan melihat Friska yang berada dipinggir jalan, matanya langsung bersinar dan berhenti.

"Friska?"

Friska saat ini sudah tidak sadarkan diri, dia tidak mempedulikan Habert.

Habert melihat Friska yang begini, dia langsung merasa terangsang, tangannya merangkul Friska, "Friska, kamu sudah mabuk, aku antar kamu pulang saja!"

Friska tidak menjawab, dan juga tidak melawan.

Habert memeluk Friska hingga kedalam mobil, lalu menyetir dan tiba di Blue Port Mansion.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu