Awesome Guy - Bab 410 Buatlah Sebuah Pasukan

Laju perkembangan Galvin Bai sangatlah luar biasa, sampai-sampai ia bisa merencanakan balas dendam yang sedemikian rupa dan pada akhirnya pun bebas.

Galvin Bai yang seperti ini terlalu mengancam baginya, meskipun ia sudah memberikan Friska Li obat pencegah kehamilan.

“Jadi Paman Huang, menurutmu bagaimana cara yang paling baik untuk membuat seseorang merasa tenang?”

Paman Huang sedikit menundukkan kepalanya dan berujar: “Kematian.”

“Masuk akal.” senyum Eric Bai. “Kalau begitu, cepat atur!”

Paman Huang mengangguk, namun ia menjadi ragu sejenak, “Sekarang ini ada begitu banyak orang di sisi Galvin, bagaimana kalau aku sendiri yang menghadapinya?”

Eric Bai menggeleng, “Jangan. Kalau kamu pergi, kamu akan ketahuan.”

Para tetua keluarga Bai sekarang sudah mengakui Galvin Bai menjadi penerus kepala keluarga. Jadi, akan mengundang kecurigaan apabila Paman Huang meninggalkan sisinya. Tidak hanya itu, membunuh Galvin Bai pun akan menjadi lebih sulit lagi.

“Jadi...” Paman Huang tidak tahu siapa yang harus diutus untuk melaksanakan tugas ini.

Eric Bai juga sedang menimbang-nimbang, “Dengar-dengar, Dicky dan Lina sudah meninggalkan kota C?”

“Benar.”

Eric Bai memutar kepalanya menatap Paman Huang, “Bukankah mereka berdua selalu sepasang?”

Paman Huang bertatap mata singkat dengannya, lalu menundukkan kepala, “Aku paham, tuan muda.”

......

Vila keluarga Cong.

“Tuan ketiga, apakah kali ini benar-benar menyerah begitu saja?” Seorang wanita berkulit hitam bertanya dengan tidak senang hati.

William Cong juga sebenarnya tidak senang hati, tapi ia bisa apa?

“Apa kamu tahu afiliasi Sam? Ia itu orang dari aliansi bisnis kota C.”

“Apa?” Wanita itu terkejut, namun kemudian ia dapat memahami mengapa William Cong memilih jalan ini.

William Cong mendengus dingin, “Cepat cari tahu kenapa Bram bersedia membantu membela Galvin!”

Keluarga Ye dan keluarga Cong memiliki hubungan yang baik, seharusnya Bram Ye tidak membantu Galvin Bai. Tapi entah kenapa pria itu malah berani-beraninya bersaksi di pengadilan bahwa ia mengatakan fakta!

Mau tidak mau, hal ini membuat William Cong curiga apakah terjadi kesepakatan antara Bram Ye dan Galvin Bai? Bagaimanapun juga, Galvin Bai memang berniat untuk bernegosiasi dengan Bram Ye pada malam kejadian.

......

Di sebuah taman di kota C, seorang pria dan wanita saling duduk berhadapan dan bermain permainan.

“Kak senior, kamu tidak boleh melakukan gerakan itu!” ujar si wanita bangga.

Si pria balas mendengus pendek, “Biarpun gerakan ini tidak diperbolehkan, itu tidak berarti aku tidak bisa bermain catur.”

“Oh? Tapi kamu pasti memiliki strategi dalam bermain catur, bukan?” tanya si wanita sambil tersenyum.

Pria itu kemudian meletakkan bidak caturnya: “Memangnya butuh strategi apa? Selama berguna ya boleh-boleh saja.”

“Kenapa aku tidak merasa melihat ada yang berguna? Sepertinya kemampuan bermain catur senior laki-laki tidak terlalu bagus.” Suara si wanita terdengar mengejek.

Si pria merasa tidak senang dan kembali meletakkan bidak caturnya dengan asal sambil berkata: “Kalau begitu, kamu tidak mungkin curang, bukan?”

“Apa aku melakukan kecurangan?” Si wanita mengedip-kedipkan matanya dan bertanya lugu.

Si pria mau tidak mau pun berkata: “Kalau begitu, kenapa kamu membiarkan Ervin pergi menemui Galvin? Bukankah itu adik seperguruan yang kamu banggakan?”

“Bukankah kak senior juga membiarkan adik seperguruanmu pergi menemui Drake? Apa kamu tahu level Ketua Dao?” Si wanita balas menyahut tanpa sungkan.

Si pria mendengus, “Anggap saja imbang!”

Si wanita mengedikkan bahunya dan menyahut: “Tidak masalah. Bagaimanapun juga kamu akan kalah.”

“Siapa bilang?” tanya si pria tidak percaya sambil kembali meletakkan bidak caturnya.

Tepat pada saat itu, si wanita pun meletakkan bidak caturnya dan berujar ringan: “Kak senior, kamu kalah.”

Raut wajah si pria seperti kehabisan kata-kata.

Melihat semua bidak putih mengelilingi bidak hitamnya di papan catur itu, si pria itu pun mendengus, “Catur Go adalah permainan yang rumit, jadi wajar saja aku kalah.”

......

Di kota T.

Di pihak Galvin Bai. Setelah usahanya dan Friska Li berbuah manis, keesokan paginya Galvin Bai pun mengendarai mobil ke Rumah Sakit Wolong dan pergi menemui Ervin Chen.

“Kekuatan keluarga Cong tidaklah kecil, kali ini targetnya hanya salah satu dari mereka. Tapi kita terlalu lemah.”

Ervin Chen mengangguk, “Orang-orang keluarga Cong pasti akan balas dendam padamu.”

“Itu sebabnya aku ingin kamu membentuk sebuah pasukan.” sahut Galvin Bai.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu