Awesome Guy - Bab 13 Meminta Maaf Pada Friska Li

Albert Li menatap punggung Galvin Bai, seperti sedang memikirkan sesuatu.

......

Disaat yang sama, mobil Audi Steven Li terparkir di Blue Port Real Estate.

Steven Li mengenakan jas berwarna silver, tanpa mengatakan apapun membuat perhatian orang-orang tertuju padanya.

Dia membawa sekretarisnya yang cantik berjalan selangkah demi selangkah mendekati gedung perkantoran.

“Direktur Li, jika kerja sama ini berhasil, semakin tidak akan ada orang yang bisa merebut posisimu di Perusahaan Li!” ucap sekretaris cantik itu dengan tersenyum.

Steven Li tersenyum kemenangan, “Tentu saja! Dan juga Habert itu, cih! Berani-beraninya dia mengusirku, tunggu hingga aku membuat kerja sama ini berhasil, Habert itu tidak akan ada apa-apanya!”

“Benar sekali! Nanti saat Habert bertemu denganmu dia pasti bersikap sangat ramah, Perusahaan Liu miliknya itu, tidak ada apa-apanya di hadapan Direktur Li!” ucap sekretaris itu sambil tersenyum.

Steven Li menganggukkan kepalanya puas, tangannya melingkar di pinggang sekretarisnya, “Benar! Cella, kamu terlihat sangat hebat, nanti jika kamu bekerja denganku, kamu akan menjadi asisten terbaikku!”

Sekretaris itu tersenyum malu, ‘Direktur Li tenang saja, aku pasti akan bekerja dengan baik!”

Steven Li tertawa dengan keras, kembali berucap, “Sebaiknya kita tetap merendah.”

“Baik, Direktur Li.”

Kedua orang itu berjalan memasuki gedung kantor, nona yang berada di bagian resepsionis yang melihat mereka, segera menghentikan mereka, “Permisi Tuan, apakah sudah membuat janji?”

“Kami dari Perusahaan Li.”

“Permisi apakah sudah membuat janji?” bagian resepsionis itu kembali bertanya dengan datar.

Raut wajah Steven Li sedikit menggelap, “Kami dari Perusahaan Li, datang untuk membahas kerja sama.”

“Maaf, entah datang untuk membahas kerja sama atau bukan, tetap harus membuat janji lebih dulu, apakah kalian sudah membuat janji?”

Steven Li menjawab dengan suara beratnya: “Belum.”

“Jika belum membuat janji, kepala manajer tidak akan menemui kalian, silahkan kalian kembali!” ucap resepsionis itu dengan sopan.

Steven Li menatap resepsionis itu dengan bingung, “Kemarin bagaimana bisa Friska masuk ke dalam? Dia juga tidak membuat janji, bagaimana bisa dia masuk?”

Kemarin datang untuk membahas kerja sama adalah keputusan yang mendadak, tidak mungkin dia membuat janji lebih dulu, namun dia bisa masuk ke dalam, bahkan berhasil mendapatkan kerja sama!

Resepsionis itu tersenyum berucap: “Untuk hal itu aku tidak mengetahuinya.”

Sang sekretaris yang melihat hal ini segera berucap: “Katakan sekali lagi, dengar baik-baik, kami dari Perusahaan Li, kemarin sudah sepakat untuk bekerja sama, jika kamu merusak kerja sama kedua belah pihak, kamu tidak akan bisa menanggungnya!”

Resepsionis itu berucap dengan kebingungan: “Maaf, aku mengerti, tapi aku benar-benar tidak pernah mendengar Perusahaan Li.”

Raut wajah Steven Li dan sang sekretaris terlihat sangat menyeramkan.

Hingga akhirnya mereka terpaksa kembali ke perusahaan dengan tangan kosong.

Tidak bisa masuk ke dalam, tentu saja kerja sama itu juga tidak bisa ditandatangani, karena berhubungan dengan dua ratus miliar, membuatnya tidak berani mencari Kakek Li.

Steven Li menelepon Friska Li lebih dulu, namun hasilnya Friska Li tidak mengangkat teleponnya.

Tidak ada cara lagi, Steven Li hanya bisa pergi ke ruangan ayahnya Handi Li, menceritakan masalahnya pada Handi Li, Handi Li juga merasa masalah ini cukup serius, akhirnya membawa Steven Li untuk menemui Kakek Li.

Ruangan Kakek Li.

“Apa yang kamu katakan? Kamu bahkan tidak bisa masuk ke dalam?” Kakek Li terlihat marah besar.

Steven Li tidak berani bersuara, Handi Li juga tidak berani mengatakan apapun.

Kakek Li menatap Steven Li, “Bukankah kamu mengatakan ada temanmu yang menjadi manajer di sana? Hasilnya? Bahkan kamu tidak bisa masuk ke dalam, dan tidak bertemu dengan orang di sana!”

“Aku juga tidak ingin......” Steven Li menundukkan kepalanya, temannya itu, hanyalah manajer logistik, yang bahkan tidak berhubungan dengan hal ini, tidak ada cara lain!

Kakek Li mendengus sejenak, “Sebelumnya mengajukan diri untuk pergi ke sana dengan sangat percaya diri, hasilnya kembali dengan tangan kosong, bahkan tidak bertemu dengan orang yang ada di sana! Kerja sama ini berhubungan dengan hidup matinya keluarga Li!”

“Kakek, kamu tidak bisa menyalahkanku sepenuhnya kan? Aku ini seorang pria, Friska tumbuh dengan cantik, mungkin saja dia menggunakan cara lain! Kepala Manajer Zhang hanya menanda tangani kerja sama dengan Friska, aku tidak percaya, jika tidak terjadi apapun!” ucap Steven Li tidak terima.

“Tutup mulutmu!” Kakek Li berteriak sejenak, “Cepat minta maaf pada Friska, dan suruh dia untuk mendapatkan tanda tangan kerja sama, jika masalah ini berantakan, kalian sekeluarga pergi dari keluarga Li!”

Selesai berucap, seketika Handi Li dan Steven Li terkejut, hingga tidak berani mengatakan apapun.

Saat pintu terbuka, para saudara yang sedang menguping di depan pintu segera bubar.

Biasanya orang-orang ini paling menyukai memuji Steven Li, sekarang, muncul masalah ini, ditambah lagi dengan ucapan Kakek Li tadi, tidak ada satu pun dari mereka yang memperdulikannya.

Steven Li merasa sangat kesal, “Friska wanita murahan itu, pasti telah menjual dirinya, jika tidak bagaimana dia bisa berhasil?”

“Tutup mulutmu!” Handi Li berucap dengan marah, “Tutup mulutmu itu baik-baik, bagaimanapun Friska itu adik sepupumu, apa kamu tidak bisa bersikap baik padanya?”

“Sekarang, kamu membuat masalah menjadi rumit seperti ini, lihatlah apa yang telah kamu lakukan!”

Wajah Steven Li menggelap, “Kalau begitu harus bagaimana? Apa benar-benar harus meminta maaf pada wanita murahan itu?”

Handi Li sangat ingin memukulnya, “Memangnya harus bagaimana lagi? Cepat telepon dia!”

Hari ini Friska Li tidak datang bekerja ke perusahaan, entah apa penyebabnya.

Sedangkan saat ini Friska Li sedang berdiam diri di rumah, awalnya dia ingin pergi bekerja, namun Galvin Bai menyuruhnya untuk beristirahat satu hari di rumah, semuanya akan dia selesaikan.

Akhirnya Friska Li benar-benar tinggal di rumah, entah mengapa, sekarang dia semakin mempercayai Galvin Bai.

“Tring ling ling......” handphone Friska Li berdering.

Friska Li melihat sejenak handphonenya, Steven Li yang meneleponnya, saat mengulurkan tangannya bersiap untuk mengangkatnya.

Disaat yang sama, Galvin Bai menghentikan tangannya, berucap: “Jangan diangkat.”

Friska Li menatapnya dengan bingung, “Kenapa?”

Galvin Bai hanya tersenyum tidak mengatakan apapun.

Beberapa saat kemudian, Steven Li kembali menelepon, Galvin Bai tetap tidak membiarkan Friska Li untuk mengangkatnya.

Hingga ketiga kalinya, akhirnya Galvin Bai menerima teleponnya, lalu menekan speaker.

“Friska, nyalimu besar juga! Sesibuk itu, hingga tidak mengangkat telepon?”

Mendengar hal ini Friska Li mengerutkan alisnya, saat membuka mulutnya ingin menjawab, Galvin Bai meletakkan satu jarinya ke depan bibirnya, yang membuatnya membeku seketika, tidak berani bergerak.

Galvin Bai berucap dengan pelan: “Biar aku saja.”

Jarak mereka berdua sangat dekat, nafas hangat mereka menyapu di wajah masing-masing, ditambah lagi rasa hangat dari sekitar bibirnya, membuat wajah Friska Li memerah seketika.

Walaupun mereka berdua suami istri, namun bukanlah suami istri yang sebenarnya, ini adalah pertama kalinya mereka sedekat ini.

Membuat detak jantung Friska Li semakin cepat, membuatnya merasakan hal yang aneh.

“Friska sedang tidak enak badan, ada apa mencarinya?”

Saat Steven Li mendengar suara Galvin Bai, langsung berucap menghinanya: “Ini kamu manusia tidak berguna? Jangan mengatakan omong kosong padaku, berikan teleponnya pada Friska!”

Mendengar ini Galvin Bai mengangkat alisnya, “Sudah kukatakan Friska sedang tidak enak badan, tidak bisa diganggu.”

Selesai berucap, Galvin Bai langsung menutup teleponnya.

Friska Li yang melihat hal ini menatapnya dengan bingung.

Galvin Bai tersenyum, tidak mengatakan apapun.

Beberapa saat kemudian, Steven Li kembali menelepon, Galvin Bai langsung menolak panggilannya, bahkan mematikan handphonenya.

“Apa dia ada urusan penting?” tanya Friska Li.

Galvin Bai menggelengkan kepalanya, “Masalah proyek, pasti ada sesuatu yang dia inginkan darimu.”

Friska Li menjawab sejenak, sarat akan kebingungan.

Galvin Bai tersenyum berucap: “Dia mencarimu sepanik ini, pasti tidak berhasil menandatangani kerja sama, bahkan sepertinya tidak bertemu dengan Edo?”

“Bagaimana kamu tahu Edo? Apa kamu mengenalnya?” Friska Li menatap Galvin Bai dengan terkejut.

Galvin Bai tertegun, seketika dia melupakan satu hal, bagaimana dia harus berbohong?

“...... Bagaimana jika, kamu menebaknya?”

Friska Li:“......”

Setengah jam kemudian, Steven Li datang.

Walaupun bersaudara, namun ini adalah pertama kalinya Steven Li datang ke rumah Friska Li, rasa benci dan amarah hampir menenggelamkannya.

“Minggir!” Steven Li melihat Galvin Bai yang membuka pintu, seketika meledakkan amarahnya.

Galvin Bai terlihat sangat tenang menghadapi kemarahan Steven Li, berdiri dengan tegap di sana, tersenyum kecil menatapnya.

Steven Li mengerutkan alisnya, suaranya sedikit mengeras, “Apa kamu tidak dengar aku menyuruhmu minggir?”

“Ini rumahku, punya hak apa kamu mengusirku?” ucap Galvin Bai dengan tenang.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu