Awesome Guy - Bab 170 Biarkan Aku Menanganinya

Di depan ruang ICU, Galvin Bai ketika melihat Yosep, langsung maju, “Dokter Yosep, selamatkan istriku, harus bisa selamatkan dia!”

“Aku akan berusaha.”

Setelah mengatakan itu, Yosep bersama beberapa dokter masuk ke dalam.

Sania Liu di depan pintu melihat sebentar, saat melihat Galvin Bai dia merasa sedikit familiar, tapi lupa pernah melihatnya dimana, hanya bisa bertanya: “Istri...Mu kenapa?”

Galvin Bai hanya mengangkat wajahnya melirik Sania Liu, tidak menjawabnya, dia sekarang tidak ada mood menjawab orang-orang yang tidak ada urusannya dengannya, dia hanya menatap tajam pintu ruang ICU, menunggu dokter Yosep keluar dan mengatakan padanya, kalau istrinya tidak apa-apa.

Setengah jam kemudian, Yosep keluar.

Galvin Bai dengan tergesa-gesa bertanya: “Bagaimana?”

Wajah Yosep terlihat tidak baik, dia menggelengkan kepala, “Tubuhnya tiba-tiba menjadi lemah dan parah, dan saat kami memeriksanya, seluruh organ di tubuhnya, sekarang mulai menunjukan kelemahan, takutnya...”

Galvin Bai mundur beberapa langkah, “Tidak, tidak mungkin...”

Direktur dan dekan juga mendengarnya, dekan dengan panik berkata: “Dokter Yosep, bagaimana bisa seperti ini? Tidak mungkin tidak bisa diselamatkan? Kamu ini dokter terbaik di kota T.”

Yosep menggelengkan kepalanya, “Aku belum pernah melihat jenis racun ini sebelumnya, bagaimana cara menguraikannya? Dan itu sudah larut dalam darah, dan setiap organ di tubuhnya mulai terjadi kegagalan, tidak bisa diselamatkan...”

Galvin Bai seketika merasa dunianya akan runtuh.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Kegagalan organ!

Dekan terdiam di tempat, semuanya sudah parah sampai di tahap ini!

Direktur juga kebingungan, “Dokter terhebat di kota T saja, tidak bisa menyelamatkannya, nah...”

Tidak ada orang yang bisa menyelamatkannya.

Deru nafas Galvin Bai begitu kasar, dia tidak bisa menerima hasil ini.

Tapi kenyataannya mau tak mau memberitahunya, Friska Li tak bisa diselamatkan.

Galvin Bai tiba-tiba merasa kepalanya pusing, berita tentang Friska Li yang tak bisa diselamatkan ini , membuatnya terpukul dan tubuhnya juga tak bisa menerima itu.

Dekan melihat Galvin Bai, dia adalah presdir Marquis Group, di dalam sana adalah istrinya, orang yang paling dia sayangi, kalau dia tak bisa terselamatkan, maka dia pasti akan menyusahkan rumah sakit kan?

“Lihat kalian ini semuanya kerjanya bagaimana?”

“Sebanyak tapi tidak ada satupun yang bisa menyelamatkannya?”

“Masih jadi dokter, pelajaran yang kalian pelajari itu perginya kemana?”

Dekan mulai mengkritik semau orang yang ada disana, kecuali Galvin Bai, dia seperti ingin Galvin Bai tahu kalau dia sangat kesal dan profesional!

Dan pada saat ini, sebuah suara wanita terdengar.

“Aku bisa mencobanya.”

Setelah mendengar itu, semua tatapan beralih ke arahnya, dia seorang wanita mengenakan celana jeans, kaos putih dan tas ransel di punggungnya.

Saat dekan melihat Sania Liu, wajahnya menjadi semakin tidak enak, dia dengan marah berkata padanya, “Kamu kenapa masih belum pergi? Kami disini tidak menerima kehadiranmu!”

Interview yang berlalu dengan tidak menyenangkan itu membuat mereka mengira kalau Sania Liu akan pergi sendiri, tapi setelah sekian lama, dia ternyata masih belum pergi juga.

Sania Liu memang berencana pergi, tapi pertama dia merasa Galvin Bai sangat familiar, kedua, tuntutan hati sebagai dokter, siapapun yang sakit, akan membuat kakinya tak mampu melangkah, jadi dia tetap berdiri disana untuk melihat keadaan.

“Kenapa? Takut pasien kalian yang aku obati sembuh?” Tanyanya.

“Hah, cuma kamu seorang wanita kecil yang tak berpengalaman bisa?” Dekan terlihat tidak senang.

Sania Liu mengerucutkan bibirnya, “Wanita kecil memangnya kenapa? Asal aku bisa mengobati dan menyelamatkan pasien, apa hubungannya dengan umur?”

“Kamu mimpi ya? Dokter terbaik di kota T saja tidak bisa, kamu malah mau mencoba? Kalau pasiennya ada apa-apa, kamu memang bisa menanggungnya?” Ucap direktur dengan angkuh.

Sania Liu mengerucutkan bibirnya, “Bilang aku tidak bisa menanganinya, nah kalau begitu coba kalian yang tangani!”

Dekan dan direktur tidak bersuara, mereka tidak sebanding dokter Yosep, jadi tentu saja tidak bisa menanganinya.

Tapi, “Kamu hanya seorang wanita kecil yang tidak berpengalaman, mau menangani pasien, sungguh sebuah lelucon!”

Sania Liu mengangkat bola matanya, “Aku malas banyak omong dengan kalian, setiap detik waktu pasien itu sangat berharga, tapi kalian disini malah menghabiskan waktu, kalau aku lihat kalian ini tidak mau menyelamatkannya!”

“Kamu!” Dekan dan direktur benar-benar emosi karenanya.

Sania Liu sudah pergi masuk sendiri ke ruang ICU.

Melihat itu, dekan sibuk mengulurkan tangan ingin menghentikannya: “Stop ya! Ruang ICU bukan tempat yang bisa sembarangan dimasuki!”

Sania Liu sudah malas meladeni mereka, dan sudah tiba di sisi ranjang, melihat wajah Friska Li, dia seketika mengerutkan kening, “Ini, aliran darah yang tersumbat?”

Setelah mengatakan itu, Sania Liu meletakkan tangannya di denyut nadi Friska Li.

Ketika semua orang melihat ini, mereka tertegun.

Memeriksa denyut nadi?

Ini adalah metode pengobatan China.

Dekan, direktur, dan Yosep tidak terkejut, karena mereka sudah melihatnya di CVnya.

Tapi semua orang kaget, di jaman sekarang masih ada seorang wanita muda yang tahu metode pengobatan China?

Apakah ini bisa dapat diandalkan?

Metode pengobatan China ini dalam beberapa dekade masih begitu tabu!

Setelah agak lama Dekan baru bereaksi, dia berjalan mendekat dan menarik tangan Sania Liu, “Hentikan, jangan tunda waktu semua orang di sini.”

Sania Liu juga marah, “Kalau aku lihat kalian yanh disini menunda waktu, keadaan pasien saat ini, kalau aku masih tidak bertindak, aku jamin, dia pasti tidak akan bisa sadar lag!”

Galvin Bai mendengar kalimat itu, akhirnya tersadar, “Apa katamu?”

“Aku barusan melihat denyut nadi istrimu, aliran darahnya tersumbat, dan semua organnya mengalami kegagalan fungsi, aku bisa menggunakan jarum akupuntur untuk membangunkannya, tapi, barang yang ada di dalam tubuhnya, aku tidak bisa menghilangkannya.” Sania Liu dengan ringkas menjelaskan.

“Baik, silahkan.” Galvin Bai dengan suara besar berkata.

Dekan melihat itu wajahnya begitu panik, “Direktur Bai, dia hanya anak muda yang baru lulus, tidak ada pengalaman, kamu tidak bisa sembarangan menyuruhnya untuk mengobatinya,kalau...”

Galvin Bak mengangkat kepalanya, sorot matanya begitu dingin, “Aku bilang biar dia tangani.”

Jangankan anak muda yang tidak berpengalaman, bahkan anak kecil belasan tahun saja, asalkan dia bisa mengobatinya, dia pasti tidak akan melepaskan kesempatan itu.

Friska Li sedang sekarat, mereka masih sibuk mengurusi hal yang tidak penting, ini membuat Galvin Bai rasanya mau meninju mereka satu-satu.

Dia sungguh takut, takut kalau Friska Li tidur dan tidak bangun lagi, dan dia tidak bisa menerima semua itu.

Galvin Bai melihat Sania Liu.

Sania Liu mengangguk, segera membuka ranselnya dan mengeluarkan kotak jarumnya.

Pada saat ini, direktur mengeluarkan suaranya dan menyindirnya, “Sok-sokan!”

Dekan mengangguk, berkata: “Kalau nanti tidak bisa ditangani dengan baik, lihatlah kamu bagaimana? Anak muda jaman sekarang, sungguh tidak napak tanah!”

Menghadapi cemoohan dan keraguan dua orang itu, Sania Liu tidak ingin memperdulikannya.

Setelah mengeluarkan jarum peraknya, dia pertama-tama mengdesinfeksinya terlebih dahulu, lalu satu per satu dan dengan hati-hati menusukannya ke setiap titik acopointnya.

Semua orang melihat ini mengalihkan pandangannya tidak berani melihatnya.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu