Awesome Guy - Bab 713 Identitas Albert Li

Tapi Galvin Bai tidak berpikir demikian. Walaupun Sania Liu mengatakan serentetan hal yang tidak juntrungan, namun hal itulah yang justru menunjukkan bahwa ia benar-benar peduli sehingga Galvin Bai pun merasa sangat hangat.

Saat seseorang sedang merasa sangat putus asa dan tidak berdaya, kehangatan seperti ini mungkin saja adalah hal yang paling diharapkan.

Galvin Bai tersenyum pada Sally Liu dan berujar: “Terima kasih, ibu.”

Sally Liu terhenyak sesaat, seolah-olah tidak mengerti kenapa Galvin Bai berujar seperti itu.

Tepat pada saat itu, pintu unit gawat darurat pun terbuka dan raut semua orang terlihat serius.

Sania Liu berjalan keluar dan Galvin Bai beserta yang lain sontak mengerumuninya.

“Bagaimana kondisinya?”

Raut wajah Sania Liu terlihat kelam dan sangat serius, ia lalu mengeluarkan pulpennya dan menuliskan sebaris kata-kata diatas kertas. Kemudian ia menyerahkan kertas itu pada Galvin Bai dan berujar, “Pergi kesini dan jemput bibi keduaku. Segera! Oh ya, kamu harus menjemputnya sendiri.”

Raut wajah Galvin Bai berubah drastis begitu mendengarnya.

Sania Liu tidak bicara banyak, tapi hanya dengan melihat raut wajahnya, sudah jelas kondisinya sangat serius.

Oleh sebab itu, tanpa banyak bunyi Galvin Bai langsung berjalan pergi tanpa mengucapkan apapun.

Albert Li tiba-tiba berujar: “Bawa mobilku, aku akan menemanimu.”

Kedua orang itu lalu bergegas menuruni tangga dan segera menyetir ke alamat yang diberikan Sania Liu.

Galvin Bai merasa sangat gelisah. Ia terus menginjak pedal gas, ia melajukan mobilnya tanpa memedulikan apakah lampu lalu-lintas sedang merah atau tidak.

Beberapa menit sebelum mereka sampai ditempat tujuan, Albert Li tiba-tiba berujar: “Ada mobil yang mengikuti kita.”

Galvin Bai melirik melalui kaca spion dan matanya menangkap empat sampai lima mobil off-road di belakang yang terus mengikuti mereka.

Ketika berbelok, muncul pula empat lima mobil off-road di depan mereka dan menghalangi jalan.

Galvin Bai tidak bisa menyetir melewati mereka.

Albert Li lalu memarkirkan mobil ke sisi jalan dan berujar pada Galvin Bai: “Tenanglah.”

Tenang?

Bagaimana mungkin bisa tenang?

Galvin Bai mendengus dingin, lalu membuka pintu mobil dengan sekali tendangan dan melangkah turun.

Saat ini, cahaya merah yang tidak biasa berkilat dari dalam matanya.

Dimatanya, adik perempuannya adalah yang paling penting dalam hatinya.

Kedua kelompok orang-orang itu mengepung Galvin Bai dan dengan sengaja menghadang jalannya.

Albert Li dengan sigap langsung ikut keluar dari mobil, ia menarik Galvin Bai lalu berujar: “Jangan gegabah, biar aku yang menanganinya.”

Galvin Bai pun berdiri diam tidak bergerak ditempatnya berpijak.

Setelah mobil berhenti, tujuh delapan orang pun melangkah turun dari mobil-mobil off road itu. Jumlah keseluruhannya lebih dari 10 orang. Dalam sekali pandang, setidaknya ada sekitar empat orang ahli tingkat tiga.

Seorang pria paruh baya yang berjenggot berdiri di paling depan. Setelah melihat Galvin Bai, ia lalu tersenyum menghina: “Aku dengar seorang ahli tingkat tiga kelas menengah bisa mengalahkan seorang ahli tingkat dua kelas rendah? Hah, benar-benar mencengangkan!”

“Kalau hasilnya adalah kemenangan karena melukai diri sendiri, itu baru bisa kupahami.”

“Tapi keberuntunganmu hari ini tidak terlalu bagus. Kami memiliki lima ahli tingkat tiga kelas atas. Dengan begitu banyak ahli kelas atas yang lebih tinggi daripadamu, walaupun kamu berencana untuk melukai diri sendiri, sepertinya tetap tidak akan cukup bukan?”

Setelah pria itu selesai berujar, seorang pria bertubuh kekar ikut melangkah ke depan. Ia menatap Galvin Bai dan Albert Li dengan tatapan sombong, “Tidak perlu kalian turun tangan, cukup aku seorang untuk menanganinya.”

Mereka semua lalu mengepung Albert Li dan Galvin Bai.

Hanya dalam sekali lihat, Galvin Bai tahu siapa mereka dan alasan mereka datang kesini.

Karena waktu itu ia telah melemparkan kata-kata bengis dengan penuh kebencian: Kalau sampai Yosep tidak bisa diselamatkan, maka semua orang harus ikut dikubur hidup-hidup menemani Yosep.

Jadi, ada banyak orang yang menatap Yosep setelah insiden itu. Sekarang Yosep sudah meninggal, sehingga mereka pun menjadi ketakutan.

Semua orang tahu bahwa Galvin Bai adalah orang gila. Demi menyelamatkan Yosep, bahkan wakil pimpinan aliansi bisnis saja dibunuh dan sama sekali tidak takut dengan Ketua Dao. Kalau begitu, mana mungkin Galvin Bai segan pada mereka para 10 keluarga utama?

Kesepuluh keluarga utama sudah pasti tidak akan menunggu Galvin Bai untuk datang menghampiri dan mereka tidak mungkin rela melepaskan status mereka hanya demi mencari seorang pengusaha kecil di kota kecil untuk perdamaian, jadi tentu saja mereka memilih untuk bergerak lebih dulu.

Asalkan Galvin Bai mati, maka semua masalah akan selesai.

Orang-orang ini mengira sangat beruntung bisa membunuh Galvin Bai hari ini karena sekarang pria itu sangat gelisah, sehingga reaksinya pun pasti tidak akan setajam biasanya.

Tapi sebenarnya mereka tidaklah beruntung, karena sekarang adalah saat terburuk bagi Galvin Bai dimana kebengisannya sedang berada dipuncak.

“PERGIII!!”

Galvin Bai mengaum nyaring pada mereka dengan mata yang memerah, ia tidak ingin membuang-buang waktunya disini.

Pria berjanggut itu terkejut sesaat, tidak menyangka Galvin Bai akan begitu bersikeras. Ia lalu tersenyum menghina, “Oho, arogan sekali kamu? Kematian akan menjemputmu, tapi kamu masih berani berteriak pada kami?”

“Disini ada lima ahli tingkat tiga, siapapun dari mereka bisa membunuhmu dengan mudah!”

Galvin Bai memiliki niat membunuh yang sangat kuat saat ini karena mereka menghalangi jalannya. Hal ini membuat kebenciannya memuncak sampai-sampai ingin sekali ia bisa membunuh orang-orang itu sekarang juga.

Melihat Galvin Bai yang akan meledak di detik berikutnya, Albert Li pun tiba-tiba menggenggam erat pundaknya dan berujar: “Jangan gegabah.”

Galvin Bai menolehkan kepalanya untuk menatap Albert Li, rautnya terlihat sangat tidak mengerti: Adik perempuanku sedang berada di ambang kematian, bagaimana mungkin bisa tidak gegabah?

Albert Li tidak balas menatap Galvin Bai, namun ia menghela napas dan berujar: “Masih ada hidup yang panjang menantimu di depan, kenapa tidak menjalaninya baik-baik?”

“Menurutku, ada beberapa ucapan yang terlontar dari mulut Galvin karena emosi semata. Kalau kalian tidak muncul, kemungkinan ia juga akan melupakannya. Tapi kalian malah datang begini.”

“Sepertinya kalian hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena sudah bersikap sangat bodoh. Kalian-lah yang memaksa perkataannya menjadi kenyataan dan membuatnya terpaksa untuk menghabisi kalian!”

Saat Yosep mengorbankan diri dengan menghadang tubuh Galvin Bai dan menerima tusukan pisau, Galvin Bai menjadi kehilangan rasionalitasnya. Tentu saja kalimat itu kemungkinan diucapkan karena ia sedang emosi semata. Jadi wajar saja Albert Li berpikiran seperti itu.

Tapi orang-orang itu sama sekali tidak peduli dengan apa yang Albert Li katakan.

Dalam pandangan mereka, Galvin Bai harus mati hari ini.

“Ia hanyalah ayam kecil tingkat tiga kelas menengah, memangnya bisa kabur dari para ahli tingkat tiga kelas atas kami?”

“Hari ini ia harus mati disini!”

“Tidak usah bicara omong kosong dengan mereka! Ayo kita serang bersama! Semuanya, bunuh Galvin!”

“BUNUH!!”

Belasan orang pun mengambil ancang-ancang dan menerjang ke arah Galvin Bai.

Kesabaran Galvin Bai sudah lama sirna. Orang-orang ini sekarang sedang mengulur waktu, yang secara tidak langsung mencelakai adik perempuannya. Sudah sedari tadi ia ingin melepaskan kontrol diri.

Tapi saat ia akan bergerak, ia tiba-tiba termangu.

Kedua mata Galvin Bai membelalak menatap apa yang terjadi di hadapannya, seluruh tubuhnya mematung.

Albert Li yang semula berada di sampingnya entah bagaimana malah muncul di hadapan si pria berjenggot. Galvin Bai juga tidak melihat jelas jurus apa yang Albert Li lakukan yang dapat membuat pria berjenggot itu terpukul mundur lebih dari 20 meter ke belakang, menghantam mobil off-road mereka sampai-sampai mobil itu hampir saja terguling. Kemudian tubuh pria itu jatuh ke atas tanah dan.. mati.

Kemudian empat orang ahli tingkat tiga kelas atas lainnya ikut terpukul melayang saat mereka belum bisa bereaksi sama sekali dan nasib mereka berakhir sama seperti si pria berjenggot.

Semua hal ini terjadi tidak sampai satu menit. Hanya ada beberapa suara pukulan yang terdengar, lalu menjadi seperti ini.

Semua orang tercenung, termangu dan menatap kosong, bahkan para preman ingusan sampai terjatuh ke atas tanah.

]Hanya dengan seperti itu, semua ahli tingkat tiga kelas atas itu mati.

Albert Li kemudian berujar datar pada sekitar 10 orang yang tersisa: “Pulang dan beritahu bosmu, kalau suatu saat nanti mereka tiba-tiba mati, jangan salahkan siapa-siapa. Mereka sendiri yang mencari mati.”

10 orang itu hanyalah preman biasa dan mereka sudah sedari tadi ketakutan. Tanpa berani bicara apa-apa, masing-masing dari mereka pun hanya mengangguk-angguk patuh.

“PERGI SANA!”

Albert Li mengaum, membuat orang-orang itu merangkak ke dalam mobil dan melaju pergi dari situ secepat mungkin.

Tepat pada saat itu, kesadaran Galvin Bai pun kembali dan ia menatap Albert Li dengan tercengang, “Ternyata kamu!”

Beberapa jam yang lalu, ia masih menduga-duga siapa ahli tingkat satu itu. Ternyata identitasnya adalah ayah mertuanya sendiri!

Albert Li tidak mengakui maupun menyangkal, namun mendesak: “Ayo cepat!”

Galvin Bai bereaksi dengan sigap, kembali masuk ke dalam mobil dan menyetir melaju pergi dengan cepat.

Setelah menemukan bibi kedua Sania Liu, ia kembali melaju secepat mungkin menuju ke arah pulang.

Bibi kedua Sania Liu bernama Shanty Liu. Ia menjelaskan secara singkat: “Aku tidak suka diganggu saat sedang meracik obat, jadi aku mematikan nada dering ponselku. Aku baru melihat ponselku ketika kalian datang dan ternyata Sania sudah meneleponku lebih dari 10 kali.”

Setelah terakhir kali menyelamatkan Galvin Bai, Shanty Liu menyewa sebuah halaman secara sementara di Kota T. Seolah-olah sudah memahami resep barunya, ia pun lalu meneliti dengan sepenuh hati di taman itu.

Galvin Bai tidak terlalu mempedulikannya dan hanya berujar: “Maaf merepotkanmu.”

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu