Awesome Guy - Bab 337 Ia Adalah Bosmu

“AAAAHHHH!”

“PEMBUNUHAN!”

Yang menjerit adalah kedua wanita itu, mereka benar-benar ketakutan dengan semua yang terjadi.

Raut wajah beberapa orang lainnya tidak begitu baik, bahkan ada yang sampai terduduk terpaku diatas sofa dan tidak dapat menghentikan tubuhnya yang gemetaran.

Yang terlihat tenang hanyalah Galvin Bai seorang.

Dengan tenang Galvin Bai membalikkan tubuhnya, orang yang memegang pistol di belakangnya itu membelakakkan matanya lalu tertelungkup ke tanah.

“Lambat sekali datangnya?”

Drake Xu mendengus, “Pas, kok.”

Galvin Bai mengedikkan bahunya lalu membalikkan tubuhnya dan menatap Kak Li, “Apa sekarang aku sudah boleh membawanya pergi?”

Kak Li yang sedari awal termangu kaget pun langsung menjawab pertanyaan Galvin Bai dengan gemetaran: “Boleh... Boleh... Silakan...”

Wajah Nikita Pan pucat pasi, terlihat jelas bahwa ia ketakutan karena kejadian barusan. Sekarang ia tidak berani menatap Galvin Bai langsung.

“Aku... Aku...” Nikita Pan juga tidak tahu apa yang harus ia katakan.

Galvin Bai berujar menenangkan: “Tidak apa-apa, tidak akan ada orang lain lagi.”

Nikita Pan pun mengangguk setelah mendengarkan ucapan itu, lalu berjalan pergi bersama Galvin Bai.

...

Galvin Bai membawa Nikita Pan ke sebuah ruang privat lainnya, “Lebih baik seorang perempuan tidak datang ke tempat seperti ini.”

Nikita Pan memaksakan dirinya untuk tetap tenang, “Aku... Aku datang bersama mereka...”

Galvin Bai tahu ‘mereka’ yang dimaksud oleh Nikita Pan adalah kedua wanita tadi, sehingga ia kembali bertanya: “Apa hubungan kalian baik? Ada kalanya seseorang memiliki lebih dari satu wajah, apa yang terlihat dari luar sama sekali tidak seperti yang kamu pikirkan.”

“Apa maksudmu?” tanya Nikita Pan tidak mengerti.

“Kamu menganggap mereka sebagai teman, tapi mereka sama sekali tidak menganggapmu seperti itu.” Galvin Bai pun mengucapkan poin utamanya dan tidak banyak bicara lagi.

Nikita Pan juga bukanlah orang bodoh. Jika ia mengaitkan perkataan Galvin Bai dengan kejadian malam ini yang ia pikirkan lebih seksama, tiba-tiba ia dapat mengerti apa yang terjadi. Suasana hatinya pun tiba-tiba mengelam.

Galvin Bai menggelengkan kepalanya, “Ke depannya, jangan lagi datang ke tempat seperti ini. Pulanglah!”

“Bagaimana denganmu?”

Nikita Pan melontarkan pertanyaan ini tanpa sadar. Memang benar wanita tidak seharusnya datang ke klub malam, tapi ia jelas mengerti apa yang pria lakukan saat datang ke klub malam. Apa jangan-jangan Galvin Bai sering datang dan juga sering…

Galvin Bai sedikit tidak mengerti kenapa Nikita Pan bertanya begitu sehingga ia hanya menjawab, “Aku hanya datang sesekali.”

Setelah perkataan itu terlontar, Nikita Pan pun tidak bicara lagi. Pikirannya seperti sedang berkecamuk, namun akhirnya ia menabuhkan genderang untuk berani mengatakan, “Galvin, apa kamu memiliki kekasih?”

Perkataan ini jelas-jelas mengandung makna tersirat.

Galvin Bai sedikit termangu. Ia mengenal Nikita Pan hanya dalam waktu yang singkat, interaksi diantara mereka tidak terbilang banyak. Mungkin hanya pernah menyelamatkan Nikita Pan dua kali namun, ternyata wanita ini jatuh hati padanya.

Tapi Galvin Bai menjawab dengan sungguh-sungguh, “Aku sudah menikah.”

Karena usia Galvin Bai yang masih 20-an, Nikita Pan pun mengira bahwa pria itu paling-paling hanya memiliki seorang kekasih. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata lawan bicaranya itu sudah beristri.

Hanya ada kenangan saat Galvin Bai menyelamatkannya yang terus berputar dalam otak Nikita Pan. Jika dikaitkan dengan ucapan ‘Aku sudah menikah’ milik pria itu, ia pun merasa sangat sedih. Susah payah ia menemukan orang yang ia sukai, tapi ternyata orang itu sudah menikah.

Ia tidak memiliki kesempatan barang sedikit pun!

“Oh... Kalau begitu, aku doakan kalian selalu bersama dan awet sampai kakek-nekek.” ujar Nikita Pan dengan kaku, lalu ia langsung melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Galvin Bai tidak berdaya dalam situasi ini, ia benar-benar tidak menyangka kejadiannya akan menjadi seperti ini. Ia sama sekali tidak berniat untuk menarik perhatian wanita manapun, di dalam hatinya selalu hanya ada Friska Li seorang.

Galvin Bai ikut menggelengkan kepalanya, lalu berjalan pergi.

Hanya saja saat ia mau pergi, ia bertemu dengan dua gerombolan orang.

Satu gerombolan adalah milik Kak Li yang barusan ada di dalam ruang privat itu, dan gerombolan yang lain adalah milik si Botak Liu.

Melihat Botak Liu, Kak Li pun berseru memanggil, “Tetua!”

Botak Liu menyahut singkat, ia juga tidak mempedulikannya. Ia hanyalah seorang bawahan yang harus melaporkan situasi yang terjadi pada Galvin Bai.

Tapi, situasi malah menjadi buruk.

Kak Li menatap Galvin Bai dan saat menyadari bahwa di sampingnya tidak lagi ada Nikita Pan dan Drake Xu, sontak ia pun menjadi berani.

Selama hidupnya, belum pernah ada orang yang berani mencoreng mukanya! Barusan pria ini bukan saja merebut wanitanya, ia juga meremehkan dirinya! Kekesalan ini tentu saja harus ia luapkan!

“Tetua, tetua, tadi orang ini merusak suasana! Cepat tangkap ia, ia berani membuat keonaran di tempat tetua! Pasti ia hanya menganggap tetua dengan sebelah mata!” Dalam dua langkah Kak Li berlari mengejar Botak Liu dan menunjuk-nujuk Galvin Bai.

Awalnya Galvin Bai yang berdiri disana tidak menyadari kehadiran Kak Li, namun karena perkataan yang terlontar ini, ia akhirnya menyadari keberadaan pria itu. Sontak ia pun tertawa, menyadari ternyata ada orang yang benar-benar menganggap dirinya sebagai yang paling hebat jika tidak langsung dibereskan dengan baik!

Botak Liu mengikuti tunjukan tangan Kak Li dan seketika itu juga ia terlonjak kaget!

Brengsek! Bagaimana bisa bawahannya begitu tidak berotak? Setiap kali selalu saja mempermalukannya!

Tanpa banyak bicara, Botak Liu pun langsung melayangkan sebuah tamparan.

“PLAK!”

Kak Li termangu.

Para bawahan yang bersama dengannya pun ikut termangu.

Kenapa begini? Memangnya kesalahan apa yang Kak Li perbuat?

Botak Liu membuang ludahnya, “Bodoh! Otakmu yang sakit itu harus segera diobati, jangan membuat dirimu bodoh disini! Bisa-bisanya kamu menghina bos? Berani-beraninya kamu menunjuk-nunjuk bos? Memangnya kamu siapa sampai lancang begitu?!”

“Apa?” Kak Li tidak paham, “Bos?”

Botak Liu tidak menjelaskan lebih lanjut, malah ia berjalan seperti budak ke hadapan Galvin Bai dan dengan nada bersalah berkata: “Bos, tolong jangan marah. Mereka ini tidak mengerti apa-apa, jadi jangan dimasukkan ke hati."

Galvin Bai melirik Kak Li sekilas, kemudian berkata: “Para bawahanmu harus diatur dan diajari baik-baik, kalau tidak entah kapan kamu sendiri yang mendapat masalah karena mereka yang tidak mengerti ini kamu sendiri. Tentu itu tidak baik, bukan?”

“Ya, ya, ya, apa yang bos katakan itu benar.” Botak Liu langsung menundukkan kepala dan setuju.

Saat itulah Kak Li beserta para pengikutnya akhirnya baru mengerti bahwa pria yang ada di hadapan mereka ini ternyata bukanlah pria sembarangan yang bisa mereka provokasi!

Bahkan tetua Botak Liu mereka saja begitu hormat padanya. Kalau begitu, sikap mereka tadi... Begitu teringat akan hal ini, beberapa dari mereka pun merasa sangat syok sampai-sampai sekujur tubuhnya dibasahi keringat dingin.

Galvin Bai juga tidak mengatakan apa-apa lagi dan Botak Liu dengan cepat melapor, “Orang yang ada di luar sudah dibereskan.”

“Baiklah, maaf merepotkanmu.” Galvin Bai mengangguk, lalu membalikkan tubuhnya dan kembali ke ruang privatnya.

...

Galvin Bai belum lama berada di dalam ruang privatnya ketika sudah ada orang yang membuka pintunya. Totalnya ada empat orang, yaitu Drake Xu, Ervin Chen, Lisa, serta seseorang berpakaian hitam yang ditangkap.

Orang berpakaian hitam memiliki postur tubuh yang tinggi besar, mukanya dipenuhi jenggot bahkan sampai ke sisi dagunya. Matanya sangat besar dan saat ini ia sedang menatap Galvin Bai.

“Kenapa kamu kesini?”

Pertanyaan Galvin Bai itu ditujukan untuk Lisa yang seharusnya berada di rumah sakit untuk merawat lukanya.

Lisa balas tertawa acuh tak acuh, “Bukan masalah besar. Daripada diam saja di rumah sakit, lebih baik berolahraga di luar!”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu