Awesome Guy - Bab 51 Bertemu Orang Tua

"Galvin Bai?" Sergio menatapi Galvin dengan kaget, sebelumnya dia baru saja dipermalukan oleh Galvin, dia meminta maaf dihadapan publik, sekarang ketika melihat Galvin, dia langsung mengertakkan giginya.

Galvin tidak melihat Sergio, dia menatapi Fiona, "Bukankah kamu bilang mau ke kantor? Mengapa kamu ada disini? Apa yang kalian lakukan?"

Pertanyaan ini membuat mereka berempat tercengang.

Fiona tercengang karena Galvin tidak mengikuti jadwal awalnya, asalkan berpura-pura adalah pacarnya dan membawanya pergi begitu saja, apa maksudnya mempertanyakannya seperti begini?

"Fiona, mengapa kamu tidak menjawabku?"

Fiona tercengang sejenak dan langsung mengerti, dia menunjukkan ekspresi kaget dan takut, "Aku....aku bukan sengaja......"

Ibu Fiona sadar, "Kamu siapa? Mengapa berkata seperti begitu kepada Fiona?"

"Galvin, kalian kenal?" Sergio sedikit kaget.

Galvin berkata dengan tidak berekspresi, Fiona, kamu sedang kencan buta kah? Apa yang kamu anggap tetangku didalam hatimu? Aku jelas adalah pacarmu dan kamu masih saja datang kecan buta.?"

"Fiona, kapan kamu punya pacar?" Tanya ibu Fiona.

Ekspresi Sergio tidaklah bagus, "Galvin, dasar kamu si lelaki jahanam! Fiona mengapa kamu bersama dengan orang seperti ini? Dia jelas sudah mempunyai istri! Dia masih bersam dengannmu!"

"Apa?" Ibu Fiona dan ibu Sergio langsung kaget.

Galvin berkata dengan tidak peduli, "Aku memang punya istri, tapi bagaimana denganmu, bukankah kamu punya pacar juga, mengapa datang kencan buta?"

Sergio Xiao diam.

Ibu Sergio melihat keadaan begini, dia bertanya, "Dengan begitu kamu akan merebut bersama dengan Sergio?"

"Iya." Jawab Galvin.

Ibu Sergio tidak mempedulikannya, "Bocah, sekarang adalah zaman materi, kamu inign merebut bersama dengan Sergio kami, kamu juga harus punya modal untuk memperebutkannya, keluarga kami punya perusahaan, Sergio adalah general menager, apa yang bisa kamu bandingkan dengan Sergio kami?"

"Apapun itu aju bisa menandinginya.

Sergio melotot Galvin, dia ingin membantah namun tidak bisa membantah.

Galvin sekarang adalah general manager di Marquiz Group, bagaimana bisa dibandingkan!

Ibu Sergio malah berkata, "Bocah, siapapun juga bisa membual, kalau bisa tunjukkan sedikit yang berguna!"

Galvin langsung menyipitkan matanya, "Apakah anak termasuk?"

"Apa katamu?"

Semua orang disini kaget.

wajah Fiona sangatlah merah, apa yang dilakukan Galvin? Bukankah menyuruhnya bawa pergi saja, apaan dengan anak?

Sekarang dia sangatlah menyesal, otaknya benar-benar stress makanya menyuruh Galvin membantunya, semuanya bantuan tidak berguna!

Ibu Fiona dan beberapa orang itu menatapi Fiona.

Setelah sejenak kemudian, Ibu Fiona, berkata, "Apa katamu tadi? Apakah semuanya benar....."

Fiona menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun.

Apa yang bisa dikatakannya? Bilang Galvin disuruh olehnya untuk berpura-pura menjadi pacarnya?

Jika itu dikatakan, maka semuanya akan menjadis sia-sia.

Dan tampang Fiona seperti inilah membuat orang kembali berpikir-pikir, mereka menatapi Fiona dengan kaget.

Ibu Sergio langsung marah, "Kak Zhao, hari ini sampai disini saja! Kami masih ada urusan, kami tidak banyak menganggu lagi."

"Kak Zhang......." Sharlene Zhao bangun dan ingin membujuknya.

Viony Zhang menarik Sergio dan kelua dari kafe.

Galvin berkata, "Jangan terburu-buru untuk pergi, kopinya masih belum habis diminum!"

Sergio sadar kembali dan melotot kearah Galvin, "Galvin, kamu tunggu saja! Apa yang kamu perbuat kepadaku akan aku balikkan dua kali lipat kepadamu lagi!"

Setelah melihat mereka pergi, Sharlene melotot Fiona dan Galvin, dia mengambil tasnya dan pergi juga.

Fiona melihat sosok belakang Sharlene, dia berdiri ditempat semua, dia ingin memanggilnya namun tidak berani.

Fiona marah, dia lalu mengambil tas nya dan melemparkannya diatas badan Galvin, "Galvin! Ada apa denganmu ini? Aku menyuruhmu berpura-pura menjadi pacarku, dan membawaku pergi saja, apa yang kamu bilang dengan anak?"

"Aku kenapa? Bukankah ini sesuai dengan apa yang kamu inginkan? Aku masih belum berakting hingga membawamu pergi, ini bukan salahku!" Galvin merasa bahwa dirinya sendiri sangatlah tidak bersalah.

"Lalu mengapa kamu bilang anak, kamu.........kamu......" Fiona sekali terpikiran dengan anak, dia lalu menghempaskan nafasnya dan berkata, "Kamu bayar!"

Dia membawa tasnya dan pergi dengan sepatu hak tingginya.

Sebenarnya Galvin sengaja.

Fiona awalnya tidak memandang Galvin, dia masih merasa bahwa Galvin tidak cocok dengan Friska, dan semakin tidak suka dengannya, biasanya sering juga menyindirnya, orang yang tidak tahu bahkan mengira bahwa Galvin berhutang padanya!

Kali ini menyuruhnya membantunya, masih mau menarik dia kesini, mengira bahwa dirinya adalah ratu, dan harus mendengar perintahnya!

Hmph! Dia tadi sengaja, dia melihat nanti kedepannya apakah Fiona masih berani mencarinya untuk membantunya!

Sedangkan imajinasinya sangatlah indah, namun faktanya sangatlah sadis.

Galvin baru saja tiba di Marquis Group, dia lansung menerima telepon dari Fiona.

"Eh, apakah kamu malam ini punya waktu?" Tanya Fiona.

Galvin bertanya, "Ada apa?"

".......ibuku memintamu datang makan dirumahku."

"Huh?" Galvin bingung, "Bukankah kita berakting! Kamu membuat yang buruk menjadi asli? Aku mohon kamu lepaskan aku! Aku adalah orang yang punya istri!"

Fiona berkata, "Apa yang kamu pikirkan? Aku juga tidak mau! Ini salahmu sendiri, kamu mengatakan hal seperti itu, sekarang ibuku percaya, bagaimana menurutmu?"

Ibu Fiona percaya dengan perkataan Galvin, dia berpikir sudah begini dan memutuskan untuk membawa orang makan dirumah, sekali dilihat dia sambil mempertanyakan keadaannya.

Galvin tidak berdaya, "Kamu langsung katakan sejujurnya kepada ibumu saja kan bisa?"

"Aku takut ibuku bisa mati karena marah!"

"Lalu harus bagaimana menurutmu? Kami tidak mungkin terus begini terus, aku juga susah untuk menghadapi Friska, jika dia salah paham, aku akan bermasalah besar!"

"Aku akan menjelaskannya dengan Friska, malam nanti bertemu dengan ayah dan ibuku, kamu sebisa mungkin beraksi dengan sejelek mungkin, dan membiarkan ayah dan ibuku tidak suka, paling baik jika bisa membuat mereka membencimu, dengan begitu jika mengatakan putus juga akan lebih natural." Kata Fiona.

Setelah mematikan telepon, Galvin menghempaskan nafas dan mengelengkan kepalanya.

Disaat ini, Vonny masuk kedalam.

"Masih belum ada persetujuan dari New West Group, mereka sepertinya tidak terburu-buru."

Galvin menganggukkan kepalanya, "Aku sudah tahu, kamu cari tahu saja perkembangan terbaru dari Perusahaan Li"

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu