Awesome Guy - Bab 649 Agus Dibawa Kabur

Sebenarnya, dia sudah melihat kejadian tadi, setelah suara tembakan terdengar, dia melihat Galvin Bai terjatuh, jantungnya langsung menegang, seolah-olah berhenti berdetak pada saat itu juga.

Mereka berdua bukanlah teman, atau bahkan bisa dibilang musuh, tetapi setelah melihat Galvin Bai ditembak hingga terjatuh ke tanah, dia merasa sangat khawatir, sangat gugup, dan sangat ketakutan.

Ervin Chen meragu sejenak, namun pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa, dia berbalik dan pergi.

Bella Ye melihat kekacauan di luar dari dalam mobil, dia ingin turun dari mobil.

Bram Ye datang karena dia, jika dia turun dari mobil dan memberi tahu Bram Ye bahwa dia dalam keadaan aman, mungkin bisa mengendalikan situasi.

Tetapi ketika melihat kekacauan di luar lagi, Bram Ye bisa berhenti karena dia dalam keadaan aman, namun bagaimana dengan orang-orang Galvin Bai?

Galvin Bai sudah tertembak!

Bella Ye merasa bingung dan ragu-ragu, dia tidak tahu harus berbuat apa.

Akhirnya, Bella Ye mengertakkan gigi dan membuka pintu mobil, dia berencana ingin keluar.

Dia tidak bisa menyaksikan situasi terus tidak terkendali, jika tidak, kedua belah pihak hanya akan terluka.

Namun, begitu tangan Bella Ye menyentuh pintu mobil, Galvin Bai yang berada di kursi belakang tiba-tiba berkata: "Jangan keluar!"

Suara Galvin Bai sangat lemah, dapat dilihat bahwa tembakan tersebut membuatnya cedera serius.

Bella Ye menoleh dengan terkejut, "Kamu ... sudah sadar? Bagaimana keadaanmu?"

Sekujur tubuh Galvin Bai berkeringat karena kesakitan, dia menutupi dadanya dengan satu tangan dan berkata kepada Bella Ye dengan terpatah-patah: "Kendarai mobil ... bawa aku ... bawa aku pergi ke rumah sakit."

Bella Ye langsung merespons, ya, dia sekarang seharusnya mengantar Galvin Bai ke rumah sakit, lalu dia bergegas ke posisi pengemudi, menyalakan mobil, dan bergegas pergi ke rumah sakit.

Setelah mereka pergi, kekacauan di sini sudah berakhir, karena terdengar suara sirene yang keras.

Kedua belah pihak menghentikan gerakan mereka, tetapi Botak Liu masih memiliki aturannya dan berkata: "Bram Ye, kamu tunggu saja nanti, jika terjadi sesuatu yang buruk pada bos, aku pasti akan membunuhmu!"

Meskipun setiap orang memiliki pisau dan menyayat orang adalah hal biasa, tetapi setiap orang sangat bijaksana dan tidak membunuh orang.

Orang-orang di kedua belah pihak membantu orang-orang mereka yang terluka, bergegas masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana.

......

Bella Ye terus menginjak pedal gas, dan bergegas pergi ke rumah sakit, dia merasa sangat cemas, "Kak Galvin, kamu harus bertahan, kita akan segera sampai, kamu harus baik-baik saja, jangan tidur, apakah kamu dengar?"

Saat ini, Galvin Bai yang duduk di kursi belakang tiba-tiba bangkit dan duduk di posisi samping pengemudi, "Pelan sedikit, jangan terburu-buru, aku tidak ingin mengalami kecelakaan mobil."

Tetapi justru karena kalimat ini, Bella Ye sangat terkejut dan dia langsung mengerem.

"Chitttt!"

Terdengar suara rem yang keras, Galvin Bai hampir terpelanting karena dia mengerem mendadak, untungnya, dia menekan meja depan tepat waktu dan meraih pegangan atas dengan satu tangan.

Galvin Bai terkejut, "Sialan! Apa yang kamu lakukan?"

Bella Ye menatap Galvin Bai dengan mata terbelalak, "Kamu ... kenapa kamu ... bukankah kamu tertembak?"

Setelah mengatakan ini, Bella Ye masih menatap Galvin Bai.

Galvin Bai menarik napas dalam-dalam, dan berkata sambil tersenyum: "Aku beruntung."

"Apa maksudmu?" Bella Ye bertanya dengan bingung, lalu dia berkata dengan ngeri: "Apakah ini semua rencanamu? Kamu tidak tertembak?"

Galvin Bai menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mengatur orang yang menembak, ini memang diluar dugaanku, tetapi aku tahu pasti orang misterius itu yang menyebabkan konflik kita kali ini."

Setelah mengatakan ini, Galvin Bai mengeluarkan kalung dari lehernya, peluru yang sudah cacat berada pada liontin mirip binatang di kalung itu.

Melihat kalung ini, suasana hati Galvin Bai menjadi sedih.

Kalung ini adalah kalung yang diberikan Heru Qin kepadanya, saat itu, dia mengatakan bahwa kalung itu diberikan oleh ayahnya, dia juga mengatakan bahwa kalung itu bisa memberkatinya, tetapi ayahnya meninggal setelah memberikannya kepadanya.

Dan Heru Qin memberi kalung ini kepadanya, kemudian Heru Qin juga mengalami hal buruk.

Liontin kalung ini memblokir peluru, Galvin Bai merobek bajunya, ada bercak merah di dadanya yang merupakan bekas luka bakar.

Bella Ye menatapnya dengan tatapan syok.

Dia sangat terkejut hingga dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Saat ini, ponsel Galvin Bai berdering.

"Bos, Agus dibawa kabur orang."

Ini adalah telepon dari Ricky Su, suaranya terdegar gugup dan panik.

Galvin Bai langsung terkejut.

Awalnya dia tidak membunuh Agus, tujuannya ingin mengetahui beberapa rahasia yang tidak dia ketahui darinya, tetapi orang ini terlihat sangat pengecut, namun sebenarnya mulutnya sangat rapat, dia tidak mengetahui informasi yang berguna.

Ada begitu banyak hal terjadi akhir-akhir ini, dia tidak seharusnya mengabaikannya, sehingga membuatnya terabaikan.

Sekarang, Agus adalah sebuah bom.

Karena dia tahu terlalu banyak rahasia.

Galvin Bai langsung menelpon Michael Zhang, "Kak Michael, Agus dibawa kabur orang."

Michael Zhang juga terkejut ketika mendengar berita ini, "Aku akan segera mengutus orang pergi."

Galvin Bai berkata: "Agus terlalu bahaya, rencana kita disingkirkan dulu untuk sementara waktu, kamu turun tangan sendiri untuk mencarinya."

"Oke!" Ujar Michael Zhang.

Setelah Galvin Bai menutup telepon dia berkata kepada Bella Ye: "Kita ganti posisi."

Galvin Bai pergi ke posisi pengemudi dan melaju lebih cepat dari Bella Ye, mereka segera tiba di Rumah Sakit Wolong, Galvin Bai berkata kepada Bella Ye: "Tunggu aku di dalam mobil. "

Bella Ye mengangguk, dan Galvin Bai segera pergi ke kamar mayat bawah tanah.

Ricky Su berdiri di pintu masuk kamar mayat, kepalanya tertunduk, dan sangat tertekan.

Ketika melihat Galvin Bai datang, dia langsung mengakui kesalahannya, "Maaf bos, aku ..."

Mata Galvin Bai yang tajam langsung melihat memar di leher Ricky Su, dia segera mengerti, dan bertanya: "Apakah kamu melihatnya dengan jelas siapa orang itu?"

Ricky Su menggelengkan kepalanya dan berkata dengan ekspresi sangat sedih: "Aku dipukul dari belakang hingga pingsan, ketika aku sadarkan diri, Agus sudah ..."

Galvin Bai segera melihat ke dalam dan menyadari bahwa pintu salah satu kamar terbuka.

Sebenarnya Fanny juga ada di sini, tetapi Fanny lebih bebas dari Agus, kalau mau keluar untuk refreshing, Galvin Bai akan mengatur orang dari organisasi Si Pendekar untuk mengikutinya, jadi dia tidak bisa kabur.

Untungnya hari ini, karena masalah pernikahan Drake Xu, Galvin Bai memanggil Fanny untuk datang juga, dia menghadapi hal Bram Ye tiba-tiba datang ke Kota T, dan Galvin Bai menyuruh Fanny untuk melindungi mereka.

Jika tidak, Agus dan Fanny pasti akan dibawa pergi.

Jika orang yang menyelamatkan Agus adalah temannya, maka Fanny pasti akan dibunuh jika jatuh ke tangan mereka, lalu bagaimana dia bisa menjelaskannya kepada Drake Xu?

Tetapi keadaan saat ini juga sangat buruk, karena Agus mengetahui tentang gunung emas.

Di jalan kecil ke pinggiran Kota T, sebuah truk pickup hitam biasa sedang melaju di jalan.

Setelah beberapa saat, mobil berhenti, seorang pria dengan rambut tersisir rapi keluar dari mobil dan berjalan ke hutan kecil di samping.

Agus, yang duduk di posisi samping pengemudi juga mengikutinya.

Agus berkata sambil tersenyum: "Terima kasih bung, kalau boleh tahu siapa namamu?"

Agus diberi minum obat oleh Ricky Su setiap hari, tetapi mungkin karena faktor tubuh Agus, obat sudah terlalu banyak diminum, dan timbul resistensi, sehingga efeknya tidak terlalu besar.

Saat itu Ricky Su juga datang dengan membawa obat lagi, ia merasa sedikit putus asa, namun pada saat itu muncul sosok pria bertopeng ini, dia memukul Ricky Su hingga pingsan dan menyelamatkannya.

Agus tidak meminum obat itu, dan sekarang kekuatannya sudah pulih 70% hingga 80%.

Dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, jadi ketika dia melihat orang di depannya berjalan masuk ke hutan, dia juga tidak khawatir orang itu akan melakukan sesuatu yang buruk padanya, oleh sebab itu dia mengikutinya.

Pria dengan rambut tersisir rapi itu mengenakan setelan jas putih, setelah mencapai kedalaman hutan, dia melihat sekeliling dan mengamati tanah, lalu berkata dengan datar: "Di sini saja."

Agus tidak mengerti, "Apa?"

"Tempat pemakamanmu." Ujar pria itu dengan datar.

"Brengsek!"

Agus langsung menjadi berwaspada, pada saat yang sama dia marah besar.

Karena Galvin Bai dan obat yang diminumnya, itu membuat semua orang di sekitarnya tidak takut padanya dan mempermalukannya, bahkan seorang penjaga keamanan pun memandang rendah dirinya, kebencian di hatinya telah mencapai tingkat ekstrim.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu