Awesome Guy - Bab 87 Kalian Tidak Cocok

Kakak beradik Liu sambil tertawa, sambil mengangguk mengiyakan.

Saat ini, Clara Cao melihat sikap rendah hati kedua kakak beradik ini semakin terpesona, dan terus memberi kode pada Tasya He.

Tasya He menyadari itu dan berkata pada Habert Liu: “Kalian sekarang sudah saling kenal kan, Clara sangat cantik, latar belakangnya juga sangat bagus, coba kamu lihat pas tidak? Kalau pas, kalian boleh mencobanya dulu?”

Habert Liu mendengar itu hampir menyemburkan airnya, wanita tak ada otak ini ternyata datang untuk berkenalan dengannya!

George Liu juga sangat canggung, tertawa bertanya pada Galvin Bai: “Tuan Bai, menurutmu mereka berdua cocok tidak?”

Tasya He mengerutkan kening.

Clara Cao semakin bingung dan terkejut, masalah ini kenapa harus ditanyakan dengan Galvin Bai?

Galvin Bai dalam hati berkata: Masih nanya? Pastinya sangat cocok! Kalian berdua sepertinya memang diciptakan sepasang oleh tuhan!

Eh tapi, Habert Liu orang seperti apa, Galvin Bai tahu, dan Clara Cao, walaupun dia tidak begitu dekat, tapi mereka setidaknya teman sekolah, dia tidak bisa kan melihat temannya sendiri jatuh masuk ke dalam jurang?

Galvin Bai menyeruput minumannya, berkata: “Tidak cocok.”

George Liu dan Habert Liu mendengar itu menghela nafas lega, langsung menganggukan kepala, “Benar kata tuan Bai, ya sudah kami berdua tidak akan mengganggu lagi.”

Setelah mengatakan itu, keduanya cepat bersiap berdiri pergi dari sana.

Tasya He tersadar, “George, nasi kamu saja belum habis?”

George Liu menggelengkan kepala, seperti sedang mengejar waktu menjawab Tasya He: “Tasya, perusahaan masih ada hal yang harus di urus, aku pulang dulu, nanti kalau tidak sibuk baru aku hubungi.”

Setelah mengatakan itu, kedua kakak beradik melangkah keluar dari restoran.

Clara Cao dengan wajah tak mengerti, “Apa yang sedang terjadi ini?”

“Tidak tahu!” Tasya He kecuali kesal juga sedikit tidak senang.

Galvin Bai melihat kepergian mereka juga agak terkejut, mereka jelas terlihat tengah menghindar.

Tapi dia sendiri juga sudah tidak ada mood tinggal disana, kemudian makan beberapa suap, membersihkan mulut, berdiri: “Aku sudah selesai, jalan dulu ya, kalian selamat menikmati.”

“Galvin!” Clara Cao melihat Galvin Bai yang berdiri dan mau pergi, seketika emosi, “Stop kamu! Urusanku apa hubungannya denganmu? Kamu atas dasar apa bilang kami tidak cocok?”

“Oh oh, aku tahu, hidupmu sendiri tidak baik, jadi kamu tidak ingin melihat orang bahagia kan? Galvin! Kamu ternyata orang yang seperti itu ya, sungguh menjijikan!”

Tasya He walaupun juga tidak puas dengan Galvin Bai, tapi perkataan Clara Cao ini sudah keterlaluan: “Clara, jangan berkata seperti itu.”

“Memangnya kata-kataku salah?” Clara Cao sudah tidak peduli pada penampilannya atau apapun itu, “Dia itu cuma tidak senang lihat orang bahagia, jadi ingin membuat orang lain juga sama dengannnya menjadi orang yang tak berguna!”

Setelah kata-katanya jatuh, Galvin Bai menghentikan langkahnya, dengan alis berkerut melihat Clara Cao.

Galvin Bai sekarang sangat menyesal, dia tidak seharusnya mengiyakan ajakan makan Tasya He, karena kalau begitu dia juga tidak akan bertemu Clara Cao teman sekolahnya yang seperti sampah ini!

Tatapan mata Galvin Bai pada Clara Cao semakin dingin.

“Aku tadi sedang membantumu, jangan tidak sadar diri ya.”

“Membantuku? Apa maksudmu?”

Galvin Bai mendengus, “Maksud secara harfiah saja.”

“Aku peringatkan kamu ya, sebaiknya jauhi kedua kakak beradik itu, karena tidak ada satupun yang baik dari mereka.”

Galvin Bai tidak ingin lagi banyak bicara dengannya, langsung pergi dari sana.

Tak lama, Clara Cao tersadar, dan berkata pada Tasya He: “Apa maksudnya Galvin itu?”

“Aku...Juga tidak tahu...” Tasya He merasa bingung dan ragu, mengapa Galvin Bai mengatakan kedua kakak beradik kelaurga Liu itu tidak baik, memangnya dia tahu sesuatu?

Di jalan, Habert Liu duduk di dalam mobil, seluruh wajahnya terlihat busuk, “Shit! Dasar 2 wanita sialan!”

George Liu melihatnya tersenyum: “Tidak usah terlalu marah, namanya wanita, banyak juga diluar, kenapa harus terfokus pada satu? Tapi ya, Clara itu jelek sekali, masih tidak sadar diri keluar cari jodoh?”

“Wajah penuh bintik seperti itu, bukannya ambil kaca ngaca!” Habert Liu mendengus, “Bahkan tidak ada setengah cantiknya pun dari Tasya!”

George Liu mendengar itu matanya bersinar, teringat Tasya He yang begitu cantik dan bersih, dalam hati begitu tidak nyaman.

“Sudah lah, jangan emosi, tunggu beberapa hari lagi, kakak akan membantumu memberesi Galvin.”

“Kak, kamu memangnya ada cara apa?” Habert Liu sekali mendengarnya mau memberesi Galvin Bai, semangatnya langsung datang lagi

George Liu tersenyum, “Kita baru-baru ini sudah bekerja sama dengan perusahaan Fang Shan, beberapa hari ini juga ada berhubungan dengan Quartz Group, setelah berhasil bekerja sama dengan Quartz Group, aku tidak percaya, kekuatan 3 perusahaan bersama, masih tidak bisa merobohkan Marquis Group.”

.....

Galvin Bai kembali ke kantor, mendengar laporan dari Vonny Long.

“Barusan di selidiki, perusahaan Liu akhir-akhir ini berhubungan dengan Quartz Group.”

Galvin Bai mendengar itu mengernyitkan dahi, “Hubungan mereka sampai dimana?”

Vonny Long menggelengkan kepala, “Kalau ini masih tidak bisa diselidiki, oh ya selain itu, perusahaan Ye mengajak kita bertemu di klub Haiti.”

“Oke, atur lah untuk perjalanan besok, kalau ada yang lainnya atur di waktu selanjutnya saja.”

Galvin Bai berkata lagi: “Berikan berkas perusahaan Ye padaku.”

“Baik.” Vonny Long berbalik pergi, setengah jam kemudian kembali, menyodorkan berkasnya pada Galvin Bai.

“Perusahaan Ye berada di tingkat 6 seluruh provinsi, industri perusahaan meliputi banyak macam, bagian dalam perusahaan Ye sekarang hanya ada satu ahli waris yaitu Bram Ye, dia juga adalah penanggung jawab dari proyek ini, umurnya 30 tahun, sifatnya sombong dan sulit bergaul, juga memiliki kakak perempuan dan adik perempuan.”

Galvin Bai sedikit mengernyit setelah membaca informasi itu, “Sombong? Sombong yang seperti apa?”

Vonny Long menjawab, “Ini...Sulit dikatakan.”

Sepertinya merasakan sendiri baru bisa tahu maksud dari sikapnya itu.

Tapi, tidak peduli seberapa sombong sikap pihaknya itu, bisnis ini tetap harus dibicarakan. Karena ini adalah proyek ratusan miliar, kalau bisnis ini lancar, maka Marquis Group akan berada di 8 besar di provinsi ini, dan ini akan bermanfaat baginya.

Keesokan harinya, Galvin Bai membawa Vonny Long dan macan putih ke klub Haiti dengan mobil mewah perusahaan untuk membahas kerja sama dengan perusahaan Ye.

Itu adalah pertama kalinya Galvin Bai datang ke klub Haiti, jadi wajar saja kalau dia tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Klub Haiti adalah tempat hiburan terbesar di Kota T dan juga tempat hiburan termahal, orang tanpa status dan uang yang banyak, tidak akan bisa menjangkau dan membayar pengeluaran di tempat itu.

Sampai di depan gerbang, Vonny Long menunjukan kartu undangan, kemudian ketiganya dibawa pelayan jalan menuju kolam air panas.

Ketika mereka tiba di kolam air panas, ketiganya berdiri di pintu terkejut dengan pemandangan di depan mereka.

Di sisi kiri dan kanan mereka, ada lebih dari selusin wanita muda yang mengenakan bikini, semuanya cantik dan hot.

Kemudian melihat mereka sedikit membungkuk, mengulurkan tangan kanan mereka, memberi isyarat agar mereka masuk.

Dan di tengah kolam air panas, ada 3 laki-laki dan 4 wanita.

Salah satu lelaki yang berusia tiga puluhan dilayani oleh 2 wanita cantik dengan tubuh hot, 2 lelaki lainnya juga dilayani oleh wanita cantik.

Galvin Bai melihatnya, menebak kalau lelaki berusia tiga puluhan itu adalah Bram Ye, ahli waris keluarga Ye, dan dalam hati berkata: Dia benar-benar bisa menikmati hidup!

Setelah ketiga orang itu masuk, Galvin Bai buru-buru tersenyum dan berkata kepada Bram Ye: “Halo, presdir Ye. Aku Galvin Bai dari Marquis Group, sangat beruntung bisa bertemu denganmu.”