Awesome Guy - Bab 71 Telah Menyentuh Garis Kesabarannya

Galvin Bai menatap pria yang ada di hadapannya dengan dingin.

Pria itu masih berucap dengan arogan, “Ck ck, kalian benar-benar tidak tahu tempat, ini adalah Perusahaan Liu, kalian......”

“Bugh!”

Galvin Bai mengangkat tangannya memberikannya sebuah pukulan.

“Terlalu banyak omong kosong!”

Pukulan Galvin Bai cukup keras, hingga membuat pria itu tercengang sejenak, kemudian meledak dengan marah, “Sialan! Akan kuhajar kamu!”

Selesai berucap pria itu langsung mengangkat kakinya memberikan sebuah tendangan.

Sayangnya, baru saja kakinya terangkat, dengan cepat Macan Putih telah menendang dadanya, hingga dirinya terpental cukup jauh.

“Akh! Aduh!”

Pria yang terpental itu menabrak beberapa orang sekaligus, hingga mereka semua terjatuh ke atas lantai.

Di saat yang sama saat pria itu jatuh ke lantai, memutar matanya sejenak, kemudian jatuh pingsan.

Sisanya dua hingga tiga puluh orang semuanya tercengang.

Bukankah pria ini adalah pengawal Tuan muda Liu?

Bukankah tadi dia mengatakan pemegang sabuk hitam taekwondo?

Hanya dengan satu tendangan langsung pingsan? Apa dia sedang bercanda?

Semua orang mundur satu per satu.

Galvin Bai melihat beberapa orang ini, tatapannya terlihat sangat tenang.

Video CCTV yang berada di dalam ruangan, Habert Liu yang melihat hal ini, tercengang.

Pria berambut panjang itu adalah pengawalnya, taekwondo sabuk hitam, memang memiliki keahlian yang cukup, namun ternyata langsung jatuh pingsan saat ditendang oleh pria yang berada di samping Galvin Bai, sialan seberapa hebatnya dia?

Wajah Friska Li juga penuh keterkejutan, namun raut wajahnya lebih baik dibandingkan dengan Habert Liu, kehebatan Macan Putih dia telah melihatnya belum lama ini.

Saat ini, entah siapa yang berteriak di dalam video, “Kami ini banyak, untuk apa takut? Ayo kita serang bersama!”

Melihat hal ini, Friska Li mulai merasa khawatir kembali.

Orang sebanyak ini, sehebat apapun Macan Putih, namun dia hanya sendirian, bagaimana jika......

Kemudian, yang terjadi selanjutnya, benar-benar membuat Friska Li terkejut hingga membuka mulutnya lebar, juga membuat Habert Liu luar biasa terkejut.

Hanya terlihat dua tiga puluh orang yang membawa tongkat itu semuanya mengayunkannya ke arah Macan Putih.

Macan Putih tidak menghindarinya, dan membiarkan beberapa orang ini memukulnya, namun dia tetap berdiri di sana, tidak bergerak sedikit pun.

Orang-orang itu tercengang, mereka semakin tidak bertenaga untuk memukulnya.

Macan Putih mendengus dingin, saat mengangkat kedua tangannya, orang yang berada di kedua sisinya langsung terpental, ditambah dengan di kedua kakinya, dia langsung menendangnya dengan kuat.

Semua orang tercengang.

Pria ini kuat sekali?

Tidak lama kemudian, dua hingga tiga puluh orang ini, tidak ada satu pun yang masih berdiri.

Galvin Bai melangkahi setiap orang yang menghalangi jalannya dengan wajah yang datar, berjalan menuju lift.

Di dalam ruangan, Habert Liu yang melihat hal ini, seketika menjadi panik, mengambil jaketnya sendiri, kemudian berjalan ke samping dan berucap tajam: “Friska, lihat saja nanti, tidak lama lagi, aku akan menghabisi Galvin hingga dia menjadi seperti semula, kembali menjadi dirinya yang tidak berguna.”

Friska Li mendelik marah pada Habert Liu, ingin mengatakan sesuatu, namun belum sempat dia mengatakannya, Habert Liu telah membuka pintu dan kabur.

Belum lama Habert Liu pergi, Galvin Bai langsung menendang pintu ruangan itu hingga terbuka, dan menemukan Friska Li yang terbaring di atas ranjang.

“Friska......” Galvin Bai segera menghampirinya dengan panik, memeluk Friska Li, dan menyadari jika tubuhnya terlihat lemah, membuatnya bertanya dengan khawatir: “Kamu tidak apa-apa?”

Friska Li menggelengkan kepalanya, tiba-tiba melihat pakaian rumah sakit Galvin Bai yang terdapat noda merah di bagian perutnya, tahu jika lukanya kembali terbuka, benaknya merasa sangat bersalah, ingin mengatakan sesuatu, namun dia tidak memiliki tenaga untuk berucap, seketika pandangannya menggelap, dan dia tidak mengetahui apapun lagi.

Saat ini, dari luar gedung terdengar suara sirine polisi.

Galvin Bai tidak perduli sama sekali pada hal ini, langsung menggendong Friska Li berjalan keluar.

Saat keluar pintu, di lorong terdapat beberapa orang yang masih terbaring mengerang kesakitan.

Macan Putih berjalan menghampiri, “Orang itu telah kabur melalui pintu belakang.”

“Cih! Sekarang kamu bisa lolos tapi tidak dengan nanti!” ucap Galvin Bai dengan dingin.

Acara Perusahaan Li, acara Perusahaan Liu, dan juga kejadian di KTV sebelumnya, dia telah terus menerus memperingati Habert Liu, untuk menjaga jarak dengan istrinya, jangan berusaha menarik perhatian Friska Li, namun Habert Liu tidak mendengarkannya sama sekali.

Kali ini bahkan memberikan obat pada Friska Li, telah menyentuh garis kesabarannya.

Karena seperti ini, dia harus memberikan pelajaran pada Habert Liu, agar dia mengetahui, siapa dan masalah apa, yang tidak seharusnya dia singgung, dan tidak seharusnya dilakukan!

Galvin Bai menggendong Friska Li berjalan keluar dari dalam lift dengan tenang, berjalan ke arah luar.

Di ruangan tengah berdiri cukup banyak karyawan Perusahaan Liu, mereka datang setelah mendengar suara keributan untuk menontonnya.

Berjalan keluar dari pintu, selain menemukan sekumpulan orang yang menonton, terdapat juga sekelompok polisi.

Di antara sekumpulan orang itu, Tasya He melihat Galvin Bai menggendong Friska Li keluar, seketika terbesit perasaan aneh dalam benaknya.

Galvin Bai yang dulu dan Galvin Bai yang sekarang terus berputar di dalam kepalanya, hingga akhirnya berhenti pada Galvin Bai yang sekarang.

Galvin Bai benar-benar telah berubah......

Saat ini, polisi mulai mengelilingi, “Oh, setelah membuat masalah ingin pergi begitu saja? Bermimpi saja?”

“Polisi, masih ada orang bertubuh besar di belakangnya itu, dia juga membuat masalah!” ucap kepala penjaga itu segera sambil menunjuk Macan Putih.

Macan Putih yang mendengar hal itu tetap mendatarkan wajahnya, tidak menganggap penjaga itu sama sekali.

Galvin Bai juga tidak memperdulikan polisi itu, hanya menggendong Friska Li, sambil terus berjalan ke depan dengan wajah seriusnya.

Polisi yang dihiraukan, seketika menjadi marah, berjalan maju satu langkah, mengulurkan tangannya menghentikan Galvin Bai, “Anak muda, mengabaikan polisi seperti ini, sama saja dengan tidak menghormati hukum, sudah berbuat ulah tapi masih bersikap arogan seperti ini? Sepertinya kamu memang ingin mendapatkan hukuman, harus dibawa ke kantor polisi agar kamu tahu apa yang namanya menaati peraturan!”

“Maju, borgol dia, aku ingin lihat akan searogan apa dirimu?”

Mendengar hal ini, salah satu polisi maju mengeluarkan borgol, bersiap untuk memborgolnya.

“Tunggu.” terdengar suara dari balik tubuh polisi.

Beberapa orang menolehkan kepalanya ke arah suara, seorang polisi yang kurus dan tinggi, dia berjalan keluar dari sebuah mobil polisi, lalu tiba di hadapan polisi yang memegang borgol, mengulurkan tangannya mengunci kembali borgol itu.

“Ini......” polisi itu menatapnya dengan bingung.

Galvin Bai menaikkan pandangannya, terbesit sebuah keterkejutan, kemudian raut wajahnya terlihat datar.

Polisi ini adalah yang melepaskan mereka, saat Galvin Bai ditangkap sebelumnya, dan juga orang yang memborgol polisi gemuk itu, yang bernama Heru Qin.

Heru Qin tersenyum pada Galvin Bai, kemudian membalikkan tubuhnya mengatakan sesuatu pada polisi itu, lalu menjauhkan tubuhnya.

Polisi itu menatap Galvin Bai dengan tidak rela, menggertakkan giginya berucap: “Bubar!”

Selesai berucap, membawa para polisi kembali ke dalam mobil dan pergi dari sana.

Semua orang yang melihat hal ini tercengang.

Apa yang terjadi?

Detik sebelumnya mereka ingin menangkapnya, detik berikutnya mereka langsung bubar?

Para penjaga yang melihat hal ini merasa tidak terima, kepala penjaga berlari keluar sambil menahan rasa sakitnya, berteriak dengan keras: “Polisi, kalian belum menangkapnya? Polisi......”

Lalu tidak ada yang bereaksi, karena mobil polisi telah melaju cukup jauh.

“......”

Tasya He yang berada di antara sekumpulan orang tercengang cukup lama, lalu tiba-tiba kembali tersadar, tadi ada seorang polisi mengatakan sesuatu, menyuruh para polisi untuk bubar, apakah Galvin Bai memiliki suatu posisi yang luar biasa?

Namun dia hanya mengetahui jika Galvin Bai adalah kepala manajer Marquis Group, apa status ini sangat hebat?

Bukankah lebih dari sekedar hebat? Kekuasaan seperti apa yang dimiliki Marquis Group?

Walaupun hanya seorang karyawan kecil, itu juga bukanlah hal yang mudah, apalagi seorang kepala manajer?

Tentu saja, yang terpenting adalah Marquis Group sebesar ini, membayar pajak dengan besar, bisa dikatakan sama seperti mesin penggaji para pejabat, tentu saja tidak bisa menyinggungnya.

Galvin Bai menggendong Friska Li terus berjalan maju ke depan, kebetulan ada dua orang yang menghalangi jalannya, saat melihat Galvin Bai menghampiri, seketika mereka menjadi panik, “Apa...... apa...... yang ingin kamu lakukan?”

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu