Awesome Guy - Bab 508 Karena Avel Qin

“Sayang, pasti giliranku masih sangat lama baru tiba. Tidakkah lebih baik kita pergi jalan-jalan keluar?” Friska Li akhirnya tidak menghafalkan dialognya lagi dan malah merasa bosan, sehingga ia menyuarakan sarannya.

Galvin Bai juga tidak berminat untuk terus menunggu di tempat ini, sehingga ia langsung mengangguk dan kemudian menunjuk Fiona Zhou.

Friska Li menoleh dan bertanya, “Fiona, mau keluar? Disini sangat membosankan, masih lama sampai giliran kita tiba.”

“Boleh.”Fiona Zhou mengangguk, hatinya masih memikirkan kejadian dimana ia melihat seseorang yang sangat persis dengan Heru Qin tadi.

Mereka bertiga sama-sama bangkit berdiri, meninggalkan aula, dan pergi ke atas dek kapal.

Langit biru nan luas, birunya lautan luas, ditambah angin sepoi yang berhembus, membuat setiap orang yang melihat pasti merasa nyaman dan merasa lebih berbesar hati.

Ini adalah tempat dimana Fiona Zhou sebelumnya berdiri. Kali ini, ia kembali melihat sosok pria yang sedang melihat koran yang duduk di kursi dek.

Galvin Bai dan Friska Li juga mengikuti arah pandangan Fiona Zhou, namun Friska Li tidak menyadari ada suatu hal yang spesial.

Sedangkan Galvin Bai, ia memicingkan matanya. Ia tidak kenal dengan pria ini, namun firasatnya mengatakan bahwa pria ini berbahaya.

“Apa kamu mengenalnya?” tanya Galvin Bai dengan suara kecil kepada Fiona Zhou.

Fiona Zhou menoleh, “Tidak. Hanya saja tadi aku juga melihat ia ada disini.”

“Oh.” Galvin Bai kembali melihat pria itu sekilas dan tidak bertanya apapun lagi.

Setelah melihat laut sejenak, Fiona Zhou berkata: “Aku ke toilet dulu.”

Setelah berujar, ia pun langsung berjalan ke dalam tanpa menunggu jawaban dari kedua orang itu.

Friska Li yang melihat gelagat Fiona Zhou pun menjadi sedikit khawatir, “Aku jadi ragu apakah membawanya kesini hari ini adalah keputusan yang tepat?”

Galvin Bai merangkul bahu Friska Li, “Friska, ia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kamu tidak perlu khawatir.”

Tidak lama kemudian, Fiona Zhou pun kembali dan berdiri disamping mereka tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Mereka berdua juga tidak merasa ada yang aneh. Galvin Bai kemudian melihat waktunya dan mengusulkan: “Ayo kita masuk!”

“Ya.” Friska Li mengangguk dan berujar pada Fiona Zhou: “Mau masuk bersama?”

Fiona Zhou tidak perlu berpartisipasi dalam acara pemilihan ini sehingga ia bisa memilih untuk terus menunggu di luar.

Fiona Zhou menyahut kaget, “Masuk sekarang? Tidak mau menunggu lebih lama? Udara di luar begitu bagus!”

“Sepertinya giliranku akan segera tiba, aku mau masuk untuk bersiap-siap.” Teringat akan hal ini, secara tidak sadar Friska Li pun menjadi merasa gelisah, “Kalau tidak, kamu tunggu di luar saja!”

“Mana boleh begitu?” Fiona Zhou mengibaskan tanganya, “Tentu saja aku harus mendukungmu!”

Ketiga orang itu pun kembali lagi ke tempat duduk mereka.

Belum lama mereka duduk, terdengarlah Louis Xu memanggil: “Peserta selanjutnya, Avel Qin.”

Begitu orang bernama Avel Qin itu berdiri dan naik ke atas panggung, terdengarlah suara tepuk tangan yang sangat meriah.

Aven Qin adalah seorang pemuda yang mengenakan jas berwarna biru gelap. Ia tidak bisa dibilang sangat tampan, namun ia terlihat berkuasa dan kokoh. Ditambah dengan auranya, ia terlihat bengal dan membuat ketampanannya terlihat berbeda.

“Halo semuanya, namaku Avel Qin…”

Tepat pada saat Avel Qin menginjakkan kakinya di pelataran podium, saat itu juga Galvin Bai dan Friska Li merasa kaget setengah mati.

Avel Qin dan Heru Qin terlihat sama persis. Tidak terlihat adanya perbedaan sedikit pun, selain dari aura mereka.

Saat ini tanpa saling janjian, Galvin Bai dan Friska Li sontak teringat akan perkataan Fiona Zhou yang tadi bahwa ia melihat orang yang sangat persis dengan Heru Qin. Saat ini mereka akhirnya mendapatkan buktinya, itu bukanlah firasat Fiona Zhou yang salah namun benar-benar nyata!

Saat Galvin Bai melihat Avel Qin pertama kali, ia bahkan mengira bahwa Heru Qin-lah yang datang ke tempat ini. Tapi saat Avel Qin mulai berkata-kata, ia pun menyadari bahwa pria itu sama sekali bukanlah Heru Qin.

Heru Qin sangat kaku dan lurus, tanpa ia harus bicara pun orang lain dapat merasakan keseriusannya. Begitu ia bicara, orang lain akan merasa bahwa ia sangat jujur bahkan terlalu kaku.

Berbeda dengan Avel Qin. Dalam sekali pandang, langsung dapat terlihat bahwa Avel Qin adalah pemain lama yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Ia lebih licik dan memiliki tatapan mata yang tajam, membuat orang merasa tidak bisa sembarangan berhadapan dengannya.

Galvin Bai berujar takjub: “Di dunia ini benar-benar ada orang yang sama persis?”

“Apakah mereka kembar?” gumam Friska Li.

Galvin Bai sontak terkejut. Ia langsung mengambil ponselnya dan menelepon Darwin Chen, “Kalian lihat orang yang diatas panggung? Segera selidiki, aku mau semua data tentangnya.”

Kalau memang seperti yang Friska Li katakan, maka sangat mungkin bahwa Avel Qin adalah saudara kembar Heru Qin!

Galvin Bai menjadi sedikit bersemangat seolah ia melihat Heru Qin kembali berdiri.

Tapi setelah semangatnya berlalu, Galvin Bai kembali menenangkan diri. Heru Qin pernah berkata ia tidak mempunyai sanak saudara, bahkan ayah dan ibunya juga tiada. Kalau begitu, Avel Qin ini…

“Fiona, kamu…” Saat ini, Friska Li ingin menghibur Fiona Zhou. Bagaimanapun juga, suasana hatinya pasti menjadi sangat rumit setelah melihat orang yang sama persis dengan Heru Qin.

Friska Li menatap Fiona Zhou, tapi hanya terukir raut tenang di wajahnya sambil menatap Avel Qin. Tidak ada sedikitpun raut terkejut atau bahagia.

Galvin Bai juga ikut melihatnya dan menyadari keadaan Fiona Zhou yang seperti itu. Tatapan Galvin Bai pun berkilat, kemudian ia bertanya “Bagaimana menurutmu orang yang ada di panggung itu?”

Mendengar dirinya ditanya, Fiona Zhou hanya mengerjapkan matanya, “Maksudmu, ia? Tidak bagaimana-bagaimana? Menurutku ia sama sekali tidak sebaik Friska, nanti saat Friska maju pasti akan melindasnya!”

Hati Friska Li sontak menjadi ragu dan menatap Galvin Bai.

Galvin Bai menggelengkan kepalanya samar, kemudian berkata pada Fiona Zhou: “Fiona, tiba-tiba aku ingat ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu. Tidak nyaman kalau kuberikan disini karena terlalu banyak orang, bagaimana kalau kita pergi keluar sebentar?”

“Hah? Benda apa?” Fiona Zhou tertegun dan kemudian bergeser menjauh darinya, “Apa yang kamu lakukan? Friska ada disini, perhatikan statusmu!”

Mendengar hal itu, Friska Li pun mendelik, “Maksudmu apa?”

Fiona Zhou terkekeh, “Hanya bercanda!”

Setelah itu Fiona Zhou lebih dulu bangkit berdiri, “Ayo! Jangan ganggu waktuku nanti untuk melihat Friska!”

Galvin Bai juga ikut bangkit berdiri, namun langsung ditahan Friska Li. Galvin Bai hanya menyahut santai: “Tunggu aku kembali.”

Melihat kondisinya, Friska Li pun hanya bisa melepaskan tangannya. Entah mengapa diam-diam ia merasa ada sesuatu yang tidak tepat, namun ia juga tidak tahu apa yang tidak tepat itu. Oleh karena itu, tanpa sadar ia menahan Galvin Bai.

Galvin Bai dan Fiona Zhou berjalan beriringan keluar.

Mereka berdua sampai di sebuah sudut yang agak tersembunyi, hanya ada mereka berdua disini.

Fiona Zhou berdiri tegap dan bertanya sambil tertawa: “Apa yang mau kamu berikan padaku?”

Galvin Bai hanya tersenyum dingin menatap Fiona Zhou yang ada di hadapannya ini, “Dimana Fiona?”

Fiona Zhou termangu, “Bukankah aku ada di depanmu?”

“Jangan berpura-pura lagi. Cepat beritahu aku dimana Fiona!” Tatapan Galvin Bai semakin bertambah dingin. Di tengah perkataannya, tangannya dengan gesit bergerak dan mencekik leher Fiona Zhou!

Fiona Zhou tidak menyangka gerakan Galvin Bai yang sangat tiba-tiba ini. Ia sama sekali tidak bisa merespon apapun, dan punggungnya langsung dihimpit Galvin Bai ditembok, “Uhuk…”

“Katakan! Dimana ia?!” Galvin Bai tiba-tiba mengeluarkan tenaganya dan wajah Fiona Zhou pun memerah karena didesak seperti itu.

Tatapan mata Fiona Zhou pun mengelam. Ia langsung menggenggam pergelangan tangan Galvin Bai, kemudian menekuk lututnya untuk menyerang Galvin Bai.

Tapi Galvin Bai menghadang gerakannya. Tepat pada saat wanita itu melancarkan serangannya, tangan yang semula ia gunakan untuk mencekik leher Fiona Zhou langsung digunakannya untuk menghadang. Di waktu yang bersamaan, ia menggunakan sebelah tangannya yang lain untuk menarik pergelangan tangan Fiona Zhou.

Melihat serangannya yang tidak kena sasaran, Fiona Zhou kembali menggerakkan tangannya dan langsung mengeluarkan sebuah belati dari sisi samping pinggangnya, kemudian langsung menghunuskannya ke arah Galvin Bai.

Galvin Bai sangat terkejut dan langsung memiringkan kepala untuk menghindar. Ia mengepalkan tinjunya dan melayangkannya dengan tenaga, namun Fiona Zhou juga ikut menghindar. Melihat reaksinya, Galvin Bai kemudian mengangkat kakinya dan langsung menendang ‘Fiona Zhou’ ke dinding.

Mata Galvin Bai menangkap kesempatan, dengan gerakan kakinya yang lebih dulu dilayangkan ia menindas kedua betis ‘Fiona Zhou’, tangan yang awalnya menggenggam pergelangan tangan Fiona Zhou ditarik sehingga tangan wanita itu sekarang berada dibelakang tubuhnya sendiri dan ia pun dibekuk ditanah oleh Galvin Bai.

Fiona Zhou mengerahkan segenap tenaganya untuk meronta, namun bagaimanapun kuatnya ia meronta ia tidak dapat kabur.

Galvin Bai berkata dengan nada yang sangat dingin dari belakangnya: “Katakan! Dimana Fiona?!”

‘Fiona Zhou’ menyahut dengan tidak senang hati, “Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?”

Ia mengira ia sudah berpura-pura memainkan perannya dengan sangat baik. Entah dari sisi penampilan ataupun gaya bicara dan cara berjalan, semuanya tidak ada masalah sama sekali. Bagaimana mungkin Galvin Bai bisa membuka kedoknya?

Galvin Bai tersenyum dingin, “Fiona tidak memiliki kemampuan sepertimu!”

“Sebelumnya kamu sudah mengenaliku!” ucap ‘Fiona Zhou’ dengan sangat yakin. Kalau tidak, tidak mungkin Galvin Bai sengaja memancingnya datang ke sudut yang tidak ada orang seperti ini.

Galvin Bai berujar datar: “Karena Avel.”

“Siapa?” ‘Fiona Zhou’ termangu sejenak lalu ia teringat siapa itu Avel Qin. Tapi ia tidak terlalu mengerti, apakah Avel Qin dan Fiona Zhou saling mengenal? Seharusnya tidak, dalam penyelidikannya tidak ada hal seperti ini!

Ia sendiri tidak tahu, namun Galvin Bai dan Friska Li tahu. Avel Qin adalah seseorang yang sama persis dengan Heru Qin, bagaimana mungkin Fiona Zhou tidak bersemangat terhadapnya?

Saat pertama kali datang, Fiona Zhou menjadi salah tingkah karena sosok Avel Qin yang sama persis dengan Heru Qin. Sekarang saat bisa melihat orang itu dengan sangat jelas, Fiona Zhou malah tidak merespon apapun. Bukankah itu jelas-jelas menandakan bahwa ada sesuatu yang salah?

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu