Awesome Guy - Bab 575 Jadi Orang Baik Harus Sampai Akhir!!

Hari menjelang malam, Galvin Bai memutuskan untuk meninggalkan tempat ini.

Tuan muda Keluarga Zhao hilang, Kevin dibunuh, sekelompok bos meninggal terbunuh, semuanya benar-benar kacau.

Galvin Bai melihat keluar jendela, cahaya lampu menerangi semua penjuru, dibawah sana masih banyak orang yang berlarian sana-sini.

Sampai saat ini masih belum bisa diprediksi kapan petugas-petugas tersebut mengurus reruntuhan gedung sebrang.

Lagipula bagunan ini tidak menjadi masalah besar.

Jadi, Galvin Bai harus meninggalkan tempat ini secepatnya.

Galvin Bai melirik Fanny dengan ragu-ragu, dia berpikir untuk membawanya pergi atau tidak.

Jika bawa pasti sangat merepotkan.

Jika tidak, dia sendirian disini, tidak tahu kapan dia sadar, bisa saja dibunuh orang lain.

Galvin Bai mengertakan giginya, “Sialan! Jika jadi orang baik harus sampai akhir!”

Galvin Bai kemall untuk mencari pakaian untuk dirinya dan Fanny, selama mengganti pakaian Fanny dia mengabaikan tubuhnya, dia hanya ingin cepat-cepat pergi dari sini.

Setelah selesai dengan semuanya, Galvin Bai merobek pakaian lainnya menjadi beberapa potongan, dan mengikat Fanny ke penggungnya, guna agar dia tidak bisa melepaskan diri.

Terakhir, Galvin Bai menggendong Fanny, dengan sembunyi-sembunyi untuk keluar dari gedung, berlajan menuju hutan tempat ia datang.

Selama menggendong Fanny, Galvin Bai menghindari beberapa orang berkelompok, mereka baru sampai ketempat dimana Alvis Zhao diikat.

Yang mengejutkan Galvin Bai adalah Alvin Zhao masih terikat disini.

Alvis Zhao yang sudah sadar, melihat Galvin Bai menggelengkan ketakutan, takut Galvin Bai akan membunuhnya.

Galvin Bai tidak peduli padanya, dia meletakkan Fanny dibawah lantai, kemudian duduk dibawah lantai dengan terengah-engah.

Cedera sendiri masih belum pulih, ditambah lagi menggendong Fanny dengan perjalanan yang jauh, lukanya pasti akan terbuka lagi.

Galvin Bai berpikir, jika terus menerus membawa Fanny dipunggungnya, mereka pasti akan terbunuh, terlintas diotaknya, bagaimana jika dia meninggalkan Fanny disini saja?

Alvin Zhao melihat Galvin Bai dengan hati-hati, tapi secara tidak sengaja membuat gerakan yang membuat Galvin Bai menoleh kearahnya.

Galvin Bai melihat Alvis Zhao, tiba-tiba terlintas ide yang briliant di otaknya.

Dia berjalan mendekati Alvis Zhao, lalu mengeluarkan pisau dan mengarahkan kepada Alvis Zhao, mengancamnya: “ Masih mau hidup tidak?”

Alvis Zhao yang ketakutan mengganguk dengan cepat, “Mau! mau!”

”Baik, jika masih ingin hidup dengarkan semua perintahku, kalau tidak, aku akan membunuhmu!” sambil menakuti-nakuti Alvis Zhao dengan membuat beberapa gerakan sayatan dilehernya.

Galvin Bai mengambil pisaunya, kemudian melepaskan Alvis Zhao, “Berdiri, gendong dia dan ikuti aku.”

Alvis Zhao hendak menggendong Fanny, tiba-tiba ada suara.

”Cepat! Mereka ada didalam!”

Setelahnya, ruangan menjadi terang!”

”Siall! Ketahuan!”

Alvis Zhao segera melambaikan dengan gembira dan berteriak: “Aku disini, cepat bantu aku......”

”Boooommm!”

Galvin Zhao memukul Alvis Zhao, sehingga membuat Alvis Zhao pingsan.

Pada saat yang sama, beberapa sinar menyinari tubuh Galvin Bai, “Tuan muda Alvis, apakah itu kamu?”

Galvin Bai yang mendengar kata-kata itu, langsung berteriak kepada orang-orang itu: “ Ayo cepat, Tuan muda ada disini!”

Ketika orang-orang mendengar suaranya, mereka langsung menghampiri tanpa curiga sedikitpun.

Setelah orang-orang mendekatinya, Galvin Bai baru mengetahui bahwa mereka berempat, jadi dia diam-diam memegang pisau ditangannya.

“Dimana Tuan muda?”

Tuan muda pingsan digigit ular.” Galvin Bai dengan tenang menunjuk kearah Alvis Zhao yang berada dibawah.

Melihat hal itu pria tersebut langsung berjongkok, Tuan Muda, kenapa bisa jadi seperti ini? Tuan muda, sadarlah!”

Orang yang ada disebelahnya, sepertinya melihat sesuatu, dia mencoba menggunakan senter untuk melihat lebih jelas lagi, dan Fanny ada dibawah sana.

Galvin Bai menutup mulutnya dari belakang.

Orang itu terkejut dan ingin melawan.

Pisau Galvin Bai segera menembus lehernya, orang itu mati tanpa suara.

Tiga lainnya mulai menyadari ada yang tidak beres, mereka balik badan dan mulai menyerang.

Galvin Bai bergerak sangat cepat, menghindar dan menyerang , tidak butuh waktu yang lama untuk mengalahkan ketiganya.

Dengan keahlian Galvin Bai saat ini, menghadapi tiga orang ini bukanlah hal yang sulit baginya.

Saat itu juga Alvis Zhao sadar.

Ketika melihat empat mayat terbaring ditanah, matanya tiba-tiba membelalak, dan Alvis Zhao menjadi semakin ketakutan.

Orang yang bisa bela diri, dia bisa menyingkirkan empat orang dengan mudah, apa lagi dia sendiri, bukankah akan dibunuh dengan mudah.

Galvin Bai menggenggam pisau yang ada ditangannya dengan erat, dan berjalan menuju Alvis Zhao selangkah demi selangkah.

”Tidak, jangan bunuh aku , tidakkkkk......”Alvis Zhao mundur ketakutan kemudian tercium bau pesing darinya.

Galvin Bai melirik Alvis Zhao dengan jijik, “Sial, dasar penakut!”

”Duuuuuddddd...dddddduuuudd”

Tiba-tiba, bunyi suara, Galvin Bai terkejut, dia menoleh dan melihat, ada satu orang yang belum mati, dia menyalakan walkie talkie.

”Sial!”

Galvin Bai maju dua langkah dan menusuknya dua kali.

Lokasi mereka telah terbongkar.

Galvin Bai harus segera meninggalkan tempat ini, dia berkata kepada Alvis Zhao, “Sudah lihat akhir hidup mereka? Aku beri kamu kesempatan satu kali lagi, jika kamu tidak patuh, kamu akan seperti mereka.

Melihat para pengawal yang dibunuh oleh Galvin Bai sendirian, Alvis Zhao tidak berani berkata apa-apa lagi, hanya bisa menganggukkan kepalanya.

”Gendong dia, ikut aku, cepat!” Galvin Bai menunjuk dengan pisau.

Alvis Zhao segera melangkah maju, menggendong Fanny di punggungnya, dan mengikuti Galvin Bai dari belakang.

......

Selang beberapa menit mereka pergi, banyak orang yang datang ke tempat itu

Setelahnya, banyak lampu menerangi hutan itu.

Galvin Bai tahu dengan jelas bahwa keluarga Zhao lah yang meningkatkan pencarian.

Dia tidak berani berhenti, dan memerintahkan Alvis zhao untuk mempercepat langkahnya, setidaknya harus segera meninggalkan tempat ini secepatnya.

Gunung didepan lebih besar, sehingga memudahkan mereka untuk bersembunyi.

Tapi Alvis Zhao yang manja, belum lama jalan sudah kelelahan.

Galvin Bai harus mengancamnya dengan pisau: “Jika kamu masih lambat, aku akan menusukmu, lambat satu langkah aku akan menusukmu satu kali.”

Mendengar Hal tersebut, Alvis Zhao langsung menggunakan seluruh tenaganya untuk mengimbangi kecepatan Galvin Bai.

Akhirnya, mereka sampai pada gunung tujuan mereka.

Tidak hanya itu, Galvin Bai juga menemukan sebuah Goa.

Bersamaan dengan itu Alvis Zhao sudah tidak bisa berjalan sama sekali, terengah-engah seperti seekor anjing.

Dan Fanny tubuhnya tiba-tiba bergetar.

Galvin Bai tahu, dia sedang demam.

Lukanya tidak diobati tepat waktu, dia mengeluarkan begitu banyak darah, infeksi dari lukanya dengan mudah menyebabkan demam.

Galvin Bai memustuskan untuk tinggal didalam gua.

Alvis Zhao duduk disatu sisi dengan terengah-engah sambil berkata: “Wanita ini, sepertinya dia tidak bisa menahannya lagi."

Galvin Bai menatap Fanny yang gemetar, sedikit mengernyit, “Jika kamu mati, bukankah sia-sia saja aku menyelamatkan kamu?”

Alvis Zhao tidak berkata apa-apa.

Setelah beberapa saat, Galvin Bai berkata kepada Alvis Zhao: “Kamu, pantau dia, jika kamu berusaha kabur, aku akan membunuhmu!”

Alvis Zhao menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Tidak berani, tidak berani….”

Aku mana berani kabur?”

Galvin Bai mendengus dingin kemudian meninggalkan goa, dia harus menemukan kayu bakar untuk membuat api.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu