Awesome Guy - Bab 243 Apa Aku Harus Membunuhmu?

Di luar, Galvin Bai tiba di kamar Friska Li.

Friska Li masih belum bangun, hanya saja tidurnya terlihat tidak tenang, alisnya sedikit berkerut, raut wajahnya terlihat gelisah.

Fiona Zhou dan Sania Liu berada di depan pintu kamar, tidak masuk ke dalam.

Seketika, suasana sunyi senyap.

Tidak lama kemudian, suara Sally Liu memecahkan keheningan.

“Steven? Kamu! Kenapa kamu menjadi seperti ini?” Sally Liu sangat terkejut melihat Steven Li yang akan masuk ke dalam kamar rawat.

Steven Li mengenakan pakaian santai, di tangannya membawa keranjang buah, satu-satunya yang membuat orang terkejut adalah, dia duduk di atas kursi roda.

Sebelumnya Galvin Bai mencari Botak Liu, langsung menyuruhnya untuk mematahkan kaki Steven Li, sekarang apapun yang dilakukan Steven Li, hanya bisa duduk di atas kursi roda.

Wajah Steven Li mendingin, “Cih! Aku menjadi seperti ini, bukankah semua ini karena ulah Galvin? Kamu masih bertanya kenapa aku menjadi seperti ini?”

Sally Liu tercengang.

Steven Li mendengus sejenak, “Kudengar Albert dipukul orang? Aku datang untuk melihat...... apakah dia sudah mati atau belum?”

Bisa dikatakan Steven Li sangat membenci keluarga Albert Li, saat mengetahui Albert Li di pukul, dia merasa sangat senang, bahkan menyuruh orang untuk mengantarkannya ke rumah sakit, dia ingin melihat Albert Li langsung, sekalian merasakan kesenangan di atas penderitaan orang lain.

Yang membawanya datang sekarang adalah seorang pembantu yang selalu menjaga Steven Li, apapun yang diperintahkan Steven Li, dia tidak bisa menolaknya.

“Omong kosong apa yang kamu katakan?” Sally Liu mendelik Steven Li dengan marah, “Kami tidak membutuhkan kunjungan darimu, cepat pergi dari sini!”

Steven Li telah melihat Albert Li yang berada di atas ranjang pasien, hatinya merasa sangat senang, “Oh, separah ini? Tapi kenapa tidak terlihat patah tulang? Atau dipukul menjadi cacat?”

Membicarakan hal ini, di dalam hati Steven Li terdapat suatu kebencian yang mendalam.

Kakinya dipatahkan dengan paksa, membuatnya tidak bisa lagi berdiri.

Albert Li tidak memiliki kekuatan itu untuk membuat keributan dengan Steven Li, hanya menutup matanya, jika tidak melihatnya maka suasana hatinya akan membaik.

Kakek Li terus berada di sisi Albert Li, melihatnya yang seperti ini, langsung menolehkan kepalanya, berucap pada Steven Li: “Pergi kamu!”

Saat ini Steven Li baru menyadari jika Kakek Li juga ada di sini, namun dia tidak perduli, sebaliknya berucap menyindir: “Kakek sekarang kamu tidak takut kehilangan harga dirimu? Bahkan hingga datang ke sini untuk menjaganya?”

“Benar juga, bagaimanapun dia tinggal di Vila Blue Wave Port, bersamanya setidaknya bisa ikut hidup enak!”

“Steven!” Sally Liu berteriak sejenak, “Dia kakekmu!”

Steven Li bersikap acuh, “Cih, apakah ada kakek seperti ini? Melepaskan putra cucunya sendiri tidak tahu bagaimana menyayangi mereka, lalu pergi mengurusi anak haram!”

“Kamu!” Sally Liu mengangkat tangannya ingin memukul Steven Li, namun gerakan seseorang lebih cepat darinya.

“Plak!”

Sebuah tamparan jatuh di wajah Steven Li.

Steven Li menyentuh wajahnya sambil menoleh, orang yang paling dibencinya, Galvin Bai!

“Galvin! Kamu memukulku lagi?”

Galvin Bai malas membuat perhitungan dengan idiot ini, tanpa mengatakan apapun, kembali melayangkan sebuah tamparan.

Pembantu yang berada di belakang Steven Li tidak tahu harus melakukan apa, merasa ketakutan hingga beringsut ke samping, memberikan lebih banyak ruang, untuk Galvin Bai bertindak.

Galvin Bai langsung memberikan Steven Li beberapa tamparan, karena Steven Li duduk di atas kursi roda, dia tidak bisa melawannya, dan juga karena kekuatan, kursi rodanya terus membawanya mundur ke belakang, hingga melewati pintu.

“Galvin! Sialan......”

“Tutup mulutmu!” Galvin Bai kembali memberi sebuah tamparan, “Terus memaksa sepanjang hari, seperti orang bodoh!”

Steven Li memaki, “Aku sumpahi semua keluargamu mati!”

“Plak!”

“Aku......”

“Plak!”

Sally Liu dan beberapa orang lainnya yang berada di samping tercengang.

Perawat yang mendengar suara ini datang satu per satu untuk menghentikan, Galvin Bai melemparkan tatapannya, membuat orang-orang takut hingga tidak berani mendekat.

Steven Li telah ketakutan karena dipukuli Galvin Bai, lalu berucap mengerang: “Galvin, ini adalah rumah sakit, jika kamu terus seperti ini, aku akan menuntutmu!”

“Tuntut leluhurmu!” Galvin Bai kembali melayangkan sebuah tamparan.

Galvin Bai merasa kursi roda Steven Li akan membawa Steven Li pergi dari sini, langsung menggunakan kakinya memutar kursi rodanya, saat ini belakang Steven Li adalah dinding, kursi rodanya tidak akan bisa mundur lagi.

“Kakimu telah patah tapi masih tidak berhenti, apa aku harus membunuhmu baru kamu berhenti?”

“Apa hubungan keluargaku denganmu? Apa kamu punya hak untuk datang ke rumah sakit menjenguk? Bahkan menyumpahi semua keluargaku mati? Kakek telah mengakui kami, semua keluarga juga termaksud kamu!”

Steven Li mendelikkan kedua matanya, “Siapa yang satu keluarga denganmu, kamu itu tidak berguna!”

Harus diakui, Steven Li benar-benar menggali lubang kuburnya sendiri.

Sejak awal Galvin Bai sudah merasa sangat emosi, ditambah diprovokasi seperti ini, maka jangan menyalahkan Galvin Bai.

Baru saja Steven Li selesai berucap, Galvin Bai langsung menendang perut Steven Li, belakang kursi rodanya langsung menabrak dinding dengan keras, hingga menimbulkan suara debuman.

Saat ini, Heru datang membawa dua orang polisi.

Perawat yang melihat polisi sama seperti melihat penyelamat, “Polisi, cepat hentikan dia, dia bisa membunuhnya!”

Heru Qin terdiam sejenak, kemudian memundurkan langkahnya, tidak mengatakan apapun.

Seorang polisi yang melihat hal ini bertanya: “Ketua Qin, apa...... tidak menghentikannya?”

Heru Qin menggelengkan kepalanya.

Galvin Bai menganggapnya teman, tentu saja dia juga menganggap Galvin Bai sebagai temannya, sebagai teman, tidak perduli apa identitasnya, dia harus berpihak pada Galvin Bai.

Walaupun salah, dia juga harus berpihak pada Galvin Bai, jika salah maka mereka akan menanggungnya bersama, dan bukannya menganggapnya sebagai teman baik hanya karena identitasnya.

Seumur hidup, siapa yang tidak akan melakukan kesalahan?

Memang benar dia seorang polisi, dia juga memiliki keadilan di dalam hatinya, namun hal ini tidak bertentangan dengan pertemanan.

Galvin Bai saat Heru Qin memundurkan langkahnya, langsung membalikkan tubuhnya melanjutkan memukul Steven Li, terkadang menendangnya, terkadang menghajarnya, dia menggunakan semua kekuatan yang dia miliki.

Beberapa menit telah berlalu, akhirnya Galvin Bai berhenti, Steven Li juga sudah jatuh pingsan.

Galvin Bai bernapas terengah-engah, terlihat jika tubuhnya semakin melemah, namun dia merasa jauh lebih membaik daripada sebelumnya.

Heru Qin maju satu langkah, “Apa sudah selesai melampiaskannya?”

“Sudah.”

Heru Qin menganggukkan kepalanya, “Sekarang sudah bisa bicarakan baik-baik.”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu