Awesome Guy - Bab 699 Kekuatan Avel Qin Yang Sebenarnya

Mereka dilahirkan dari orangtua yang sama, jadi kenapa mereka diperlakukan berbeda?

Itu sebabnya ia tidak ingin berbaikan dan hatinya juga merasa bimbang.

Tapi sekarang dalam kondisi genting dan kritis seperti ini, Eddy Bai sebagai kepala keluarga Bai hadir disini. Tindakannya itu membuat hati Galvin Bai merasa tersentuh.

Setelah Eddy Bai berjalan menghampiri, ia pun menyapa Billy Sha lebih dulu, “Tuan Sha.”

Billy Sha menatap Eddy Bai dengan kepalanya yang dimiringkan, otaknya berputar untuk mengingat siapa pria di hadapannya ini, “Maaf, aku kehilangan ingatanku.”

Eddy Bai tidak menyangka respon Billy Sha akan seperti itu. Setelah terhenyak sesaat, ia pun tersenyum dan berujar: “20 tahun lalu, Tuan Sha pernah berkunjung ke rumah keluarga Bai dan banyak berbincang denganku, junior yang satu ini.”

Billy Sha hanya mengangguk singkat saat mendengar jawaban Eddy Bai itu, namun ia tidak bisa mengingat kenangan itu.

Setelah melihat Eddy Bai, Ketua Dao pun menatap dingin, “Kamu tidak seharusnya berada disini.”

“Ia adalah putraku, seharusnya aku adalah orang yang paling utama yang harus hadir.” Eddy Bai melirik Galvin Bai sebelum menjawab ucapan Ketua Dao.

Ketua Dao kembali berujar dingin: “Kamu mewakili keluarga Bai. Apa kamu datang kesini untuk menggunakan seluruh keluarga Bai dan menantang aliansi bisnis Kota Q beserta klan-klan keluarga besar lainnya?”

“Tidak, tapi ia adalah putraku.” Mana mungkin Eddy Bai tidak mengetahui kenyataannya?

Ketua Dao terdiam sesaat dan berujar: “Kamu tidak sekuat orang ini, walaupun ditambah dirimu kalian tetap saja tidak bisa mengalahkanku, kalau begitu kenapa kamu masih bersikeras bertindak sesuai kehendakmu?”

Eddy Bai menghela napas pendek lalu kembali mengutarakan satu kalimat itu, “Ia adalah putraku.”

Ketua Dao mendengus dingin begitu mendengarnya, “Kalau memang begitu, adalah salahku kalau aku tidak mengabulkan kehendakmu! “

Setelah mengucapkan itu, pakaian di tubuhnya pun mulai bergerak walaupun tiada angin berhembus.

Tapi tepat pada saat itu, sebuah suara kembali terdengar dari arah luar vila.

“Siapa juga yang butuh kamu kabulkan, bangsat? Lagakmu seperti orang yang sangat agung saja.”

Semua orang menatap ke arah sumber suara. Avel Qin yang berpakaian berantakan pun berjalan acuh tak acuh menghampiri sisi mereka, dengan mulutnya yang masih terus mengumpat, “Ayo, kemarilah! Akan aku ajarkan bagaimana bersikap menjadi orang!”

Karena Avel Qin berpakaian persis seperti berandalan kelas teri, jadi beberapa orang mengira ia hanyalah orang lemah yang mudah ditindas. Mereka pun melangkah maju untuk menghentikannya, namun Avel Qin menampar mereka sampai-sampai mereka melayang di udara. Ketika tubuh mereka membentur tanah, nyawa mereka pun dengan instan melayang.

Semua orang tercengang bingung menatap kejadian itu.

Ketika melihat Avel Qin, hati Ketua Dao pun serasa melompat. Matanya sedikit terbelalak dan ia terlihat sedikit takut.

Adik junior Ketua Dao yang sebelumnya sangat congkak karena merasa sudah menang pun seketika mematung saat melihat Avel Qin. Ia kemudian dengan cepat bersembunyi di dalam kerumunan, menundukkan kepalanya serendah mungkin karena takut terlihat oleh Avel Qin.

Sebelumnya, ia sudah pernah dihajar oleh Avel Qin di pemakaman.

Bahkan Ketua Dao juga kewalahan saat dihajar dengan cepat oleh Avel Qin.

Kemampuan Ketua Dao sangatlah tinggi, ia bisa mempelajari berbagai hal tentang lawannya saat saling berhadapan dan bertarung. Tapi mereka semua bertarung mengandalkan teknik, sedangkan hal seperti itu tidak ada gunanya untuk orang semacam Avel Qin yang bertarung tanpa pola apapun.

Avel Qin hanya terus memukul tanpa henti dan ia menghajar lawannya tanpa teknik, ia juga tidak menggunakan tenaga dalam.

Kalau semua serangannya tidak berpola, bagaimana Ketua Dao bisa memahaminya?

Itu sebabnya Ketua Dao merasakan sakit kepala yang luar biasa dan kelihatannya ia tidak bisa menahannya.

Kemunculan Avel Qin membuat Galvin Bai sangat terkejut. Kenapa pemuda itu datang kesini? Bukankah ia adalah orang dari tuan kedua keluarga Lin?

Melihat raut terkejut Galvin Bai, Avel Qin pun berujar, “Saudaraku, aku tidak kesini karena dirimu. Jangan salah paham.”

“Aku datang kesini karena menantuku.”

Galvin Bai berpikir sejenak sebelum menyadari siapa menantu yang Avel Qin sebut.

Pasti Friska Li-lah yang menduga situasi seperti apa yang ia hadapi saat ini dan memutuskan untuk memberitahu Fiona Zhou. Fiona Zhou kemudian menelepon Avel Qin dan memintanya membantu Galvin Bai.

Setelah menyadari hal ini, Galvin Bai pun berujar: “Terima kasih banyak.”

Avel Qin hanya balas tersenyum singkat dan tidak mengacuhkan Galvin Bai. Ia justru menatap Ketua Dao dan berujar dengan nada yang arogan: “Kalian semua berdiri diam saja di sebelah sana, biar aku lihat sendiri seberapa besar kekuatan orang yang berlagak kuat ini.”

Eddy Bai dan Billy Sha saling bertatapan, kemudian mengangguk dan mengambil dua langkah mundur.

Raut wajah Ketua Dao terlihat serius, sepasang matanya terpatri menatap Avel Qin.

WUUSHH!

Kaki kanan Avel Qin melangkah menyentuh tanah kemudian ia melesat maju. Kalau saja bukan karena ia berdiri seorang diri disana, orang-orang yang melihatnya pasti mengira ia adalah sebuah bola meriam yang ditembakkan.

Pakaian Ketua Dao bergoyang lalu ia juga menerjang maju dengan sangat cepat.

Kedua orang itu saling beradu seketika.

DUAKK! DUAKK! DUAKK!

Kecepatan mereka berdua seimbang, namun dalam kategori tenaga, Avel Qin sedikit lebih kuat dibandingkan Ketua Dao.

Semua orang yang melihat pertarungan ini pun tercenung.

Ini pertama kalinya mereka melihat ada seseorang yang berhasil mendesak Ketua Dao.

Pola serang kedua orang itu berbeda. Ketua Dao menghargai nyawanya dan berusaha menjaganya sedemikian rupa, namun Avel Qin tipe yang tidak peduli dan menerima setiap serangan.

Contohnya ketika Ketua Dao memukul Avel Qin tepat di dada. Avel Qin sama sekali tidak menghindar, malah mengangkat tinjunya dan memukul kepala Ketua Dao. Ketua Dao hanya bisa menutup telapak tangannya seketika, lalu memutar tubuhnya ke samping dan menggunakan lengan satunya lagi untuk menghadang tinju Avel Qin.

Tinju Avel Qin pun terus-terusan menghantam tubuh Ketua Dao sampai-sampai Ketua Dao pun mengambil beberapa langkah mundur.

Orang-orang yang hadir disitu semuanya tercengang.

Walaupun mereka tidak bisa mengikuti pergerakan kedua orang itu, namun mereka bisa melihat bagaimana Ketua Dao terdesak mundur oleh Avel Qin dan benar-benar berada di pihak yang kalah.

Galvin Bai merasa terkejut dan kagum.

Eddy Bai dan Billy Sha saling bertatapan lagi, dengan sedikit takut Eddy Bai pun berujar: “Darimana tuan kedua Lin menemukan seseorang seperti itu?”

Di sisi lain, mulut Ervin Chen dan Fannya yang merupakan ahli tingkat dua kelas rendah pun ternganga lebar, tercenung melihat pertarungan itu.

Tidak perlu dikatakan lagi bagaimana reaksi yang lainnya.

Awalnya, semua orang sudah yakin bahwa hasil akhir malam ini adalah kematian orang-orang Galvin Bai dan hanya menyisakan pria itu sendirian.

Tapi, situasi sekarang sontak berbalik karena kehadiran Avel Qin.

Apalagi ditambah dengan kehadiran Eddy Bai dan Billy Sha.

Orang-orang dari 10 klan keluarga besar pun sekarang menyesalinya.

“Sialan, ia itu hanyalah boss dari sebuah kota kecil. Bagaimana mungkin ia bisa mengundang begitu banyak orang hebat?”

“Siapa juga yang tahu! Sial, aku juga pasti tidak akan datang kalau aku sudah tahu dari awal!”

“Apa masih ada gunanya bicara seperti itu sekarang? Lebih baik kita berdoa supaya Ketua Dao menang!”

......

Ketika orang-orang dari 10 keluarga besar itu sedang menyesal, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang kencang.

DUAKKK!!

Avel Qin mengambil kuda-kuda, menurunkan tubuhnya, lalu menghantamkan tinjunya tepat pada perut Ketua Dao.

Ketua Dao terpukul mundur, namun ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang diserang dengan kekuatan seperti itu. Ia pun akhirnya membentur dinding dan dinding itu pun langsung luluh lantak.

Semua orang sontak terpaku, mereka semua terpana.

Ketua Dao bukanlah lawan yang sepadan untuk Avel Qin.

Galvin Bai menghampiri Fanny dan menggodanya, “Kakak Seniormu tidak bisa melakukan itu.”

“Kamu saja yang maju kalau bisa!” Fanny memelototi Galvin Bai dengan kelam.

Galvin Bai langsung menggeleng: “Tidak berani.”

Fanny memutar bola matanya dalam diam lalu berujar serius, “Kemampuannya terlalu hebat!”

Galvin Bai juga tahu bahwa Avel Qin sangatlah kuat. Tapi tanpa perbandingan, ia tidak tahu seberapa kuat pria itu. Nyatanya sekarang Avel Qin bisa mengalahkan Ketua Dao di Kota C yang terkenal hampir tidak bisa dikalahkan, bahkan Ketua Dao tidak sanggup melawan balik. Kekuatan Avel Qin itu benar-benar sangat kuat!

Galvin Bai pun sontak teringat akan Heru Qin. Kalau Heru Qin baik-baik saja, siapa diantara mereka berdua yang lebih hebat?

Tentu saja, ini hanya sekedar pemikiran. Heru Qin masih terbaring diatas ranjang rumah sakit, jadi tidak mungkin mengadukan kekuatan mereka berdua.

Apalagi, Galvin Bai ingat dengan jelas Heru Qin bertarung menggunakan jurus Delapan Pukulan Mematikan, dan semua gerakannya berpola. Lantas, apa pola gerakan Avel Qin? Apakah bisa dipelajari?

Tapi... Ia bahkan bisa mengalahkan ahli seperti Ketua Dao dengan teknik yang acak-acakkan seperti itu. Kalau diceritakan, sepertinya tidak akan ada orang yang mempercayainya.

Alis Billy Sha yang awalnya bertaut serius akhirnya mengendur, ia lalu tersenyum dan berujar pada Galvin Bai: “Temanmu yang satu ini benar-benar hebat.”

“Bukan.” geleng Galvin Bai.

......

Setelah meluncurkan serentetan tinju, Avel Qin pun berhenti sejenak. Kaki kanannya kemudian menghentak tanah sekali lagi dan ia dengan gesit melesat maju.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu