Awesome Guy - Bab 216 30 Milyar

Hati Fiona Zhou bergetar, mata Habert Liu itu benar-benar beracun, akan tetapi dengan wajah yang datar, dia berkata, “Friska benar-benar baik, tidak perlu kamu mengkhawatirkannya!”

Saat itu, Friska Li tiba-tiba berkata, “Penjahat! Kakak, ayo kita lapor polisi!”

Dengan begini, benar-benar tidak dapat ditutup-tutupi lagi.

Sebenarnya berdasarkan sikap kekanak-kanakkan Friska Li, dia tidak mungkin takut akan Habert Liu, kemungkinan karena sebelumnya pandangannya terhadap Habert Liu tidak baik, ditambah lagi dengan masalah obat saat itu, sehingga membuatnya sedikit tidak senang dan berhati-hati terhadap Habert Liu.

Habert Liu seperti menebak sesuatu, dalam hatinya dia merasa sakit, mengapa Friska Li bisa berubah menjadi seperti ini?

Melihat hal ini, Fiona Zhou memutarkan bola matanya, dia menarik Friska Li dan mengajaknya pergi, sambil berteriak pada satpam.

Jarak mereka dengan pintu juga tidak jauh, mendengar teriakan mereka, satpam tentu saja mendengarnya, dia segera mengambil tongkat.

Fiona Zhou telah membawa Friska Li hingga di hadapan satpam, sambil menunjuk ke arah Habert Liu, dia berkata, “Dia, dia mengganggu kami!”

Satpam melihat ke arah Habert Liu, kemudian menghalangi Friska Li dan Fiona Zhou di belakang tubuhnya, akan tetapi perkataan yang diucapkannya tidak berlebihan, “Ada apa ini?”

Satpam itu adalah seseorang yang tinggal di Vila Blue Wave Port, dia tidak bisa mengganggu identitas siapapun, dia masih mengingat orang ini. Keluar dari Vila Blue Wave Port, juga sering melihatnya, Friska juga melihat, jadi, mungkin dapat menebak penyebab dari semua ini.

Mungkin saja karena permintaannya tidak dituruti, ditolak, dan kemudian mengganggu, sehingga membuat kedua wanita ini terpaksa memanggil satpam.

Habert Liu menjawab dengan singkat, “Tidak apa-apa.”

Fiona Zhou juga tidak berharap satpam berbuat apapun, hanya saja dia tidak ingin Habert Liu mengetahui keadaan Friska Li.

“Kamu lihat saja! Kami pergi dahulu!” Fiona Zhou menarik Friska Li berbalik badan dan pergi.

Habert Liu juga tidak memiliki cara lain, dia hanya bisa dengan mata kepalanya melihat Friska Li pergi, akan tetapi tidak masalah, dia bisa saja mengeceknya sendiri, dia pasti akan mencari tau apa yang terjadi sebenarnya pada Friska Li.

.................

Di dalam kamar yang gelap, Galvin Bai menunggu orang dengan rasa bosan.

“Eh, ada apa dengan mereka? Mengapa belum tiba juga?” Yanti Liu bertanya dengan penuh penasaran.

Ujung bibir Galvin Bai dan Sania Liu sedikit berkerut, Yanti Liu memang tidak merasa sungkan, bertemu dengan orang yang hanya berpapasan saja, dia bisa begitu akrab, benar-benar merasa iri padanya.

Kedua orang itu tidak menjawabnya, bibir Yanti Liu pun cemberut, “Meskipun kalian tidak dapat mengalahkanku, akan tetapi pertanyaan seperti ini juga bisa menjawab kan? Kalian tidak mungkin bodoh kan?”

“Siapa yang kamu katakan itu?” Sania Liu menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Yanti Liu dengan tatapan melotot.

Saat Galvin Bai ingin membujuknya, pintu tiba-tiba terbuka.

Ketiga orang secara bersamaan melihat ke sana.

Hanya terlihat beberapa orang berpakaian sangat formal, dengan langkah cepat masuk ke dalam, kemudian membelah menjadi 2 bagian ke samping, bos besar yang menunggu mereka.

Orang yang terakhir masuk, adalah seorang paruh baya yang di wajahnya terdapat bekas sayatan pisau, lengannya terdapat tattoo, dan terdapat rokok di mulutnya.

Orang itu duduk di atas kursi di hadapan mereka, kedua kakinya bersilang di atas meja, dan melemparkan korek api yang ada di tangannya, kemudian menarik rokok yang ada di mulutnya, dan menghembuskan asap putih.

“Namaku adalah Andreas, bos dari daerah selatan.”

Mendengar hal itu, Galvin Bai berpikir, “Maaf, aku tidak pernah mendengar.”

Andreas mendengus, “Tidak pernah mendengar tidak masalah, kamu saat ini telah mendengarnya, di kemudian hari, kamu juga bisa mendengar namaku, karena semua pasar yang ada di Kota T adalah milikku.”

Galvin Bai mengangkat alisnya, dia tidak begitu mengerti tentang pasar di Kota T, akan tetapi dia mengetahui sedikit, sepertinya terbagi menjadi beberapa bagian, Botak Liu adalah bos di bagian utara, untuk bagian yang lainnya, dia tidak mengetahuinya.

Orang ini mengatakan pasar yang ada di Kota T kelak akan menjadi miliknya, bukankah ini telalu gila?

Andreas perlahan-lahan berkata, “Akan tetapi, sebelum ini, aku perlu bantuanmu.”

“Bantuanku?” Galvin Bai bertanya dengan penuh penasaran, “Ini sepertinya tidak ada hubungannya denganku.”

Andreas menggelengkan kepalanya, “Bagian utara adalah milik Botak Liu, bagian timur milik Malvin, bagian barat milik Thomas, dan bagian selatan milikku.”

“Adik Botak Liu telah berada di tanganku, akan tetapi sama sekali tidak cukup untuk ditakuti, Malvin yang ada di bagian timur juga tidak pantas ditakuti, hanya Thomas yang ada di bagian barat jika ingin menaklukannya, itu harus memberikannya uang.”

Dengan begini, Galvin Bai mengerti, dia tertarik dengannya.

“Bagaimana? Kamu mengeluarkan uang, aku mengeluarkan tenaga, di kemudian hari setelah aku mendapatkan seluruh bagian pasar, kamu adalah temanku Andreas, asalkan kamu menyebut namaku, semua orang akan menganggapmu sebagai teman.”

“Ini sangat bagus.” Galvin Bai bertanya, “Kalau begitu, kamu ingin aku mengeluarkan berapa banyak?”

Galvin Bai saat ini juga sedang mengulur-ulur waktu, menunggu Macan Putih mencarinya.

Mendengar hal ini, Andreas langsung berkata, “Aku juga tidak menyusahkanmu, 39 milyar.”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu