Awesome Guy - Bab 119 Penangkapan

Setelah Galvin Bai pergi, beberapa orang yang berada di dalam hotel juga sudah tidak ingin melanjutkan pembahasan, akhirnya satu per satu pergi dari sana.

Tasya He datang mengikuti Habert Liu, selama ini dia tahu jika George Liu sedang melawan seseorang, namun dia tidak tahu siapa orang itu, sekarang setelah mengetahuinya, benaknya merasa bingung.

Galvin Bai adalah temannya, ditambah lagi Galvin Bai telah membantu perusahaannya saat dalam keadaan sulit, dan tidak memberitahunya, sepertinya dia tidak ingin orang salah paham membantunya hanya karena pertemanan, dia tidak boleh melupakan perbuatan baiknya ini.

Dan hubungannya dengan George Liu, walaupun sepasang kekasih, namun bagaimanapun juga hanya atas dasar keuntungan, kedua orang itu hanya saling membutuhkan, dan sebenarnya tidak terjadi hal yang lebih.

George Liu dan Eric Wang ingin membahayakan Galvin Bai, ini membuatnya merasa kedua orang ini adalah penjahat, terutama Eric Wang, yang sebagai sahabat Galvin Bai!

Tasya He meragu sejenak apakah ingin memberitahukan masalah ini pada Galvin Bai atau tidak, agar Galvin Bai tidak dicelakai oleh George Liu.

Di saat yang sama, dia memikirkan sebuah masalah, George Liu sejahat ini, dia merasa bersama dengan orang seperti ini, dia tidak tahu kapan akan ditendang olehnya!

Saat sedang berpikir, George Liu memarkirkan mobilnya di depan sebuah supermarket, berucap pada Tasya He: “Aku akan pergi membeli rokok.”

Setelah melihat George Liu keluar, Tasya He meragu sejenak, kemudian mengeluarkan handphonenya.

Hingga akhirnya membuat keputusan, untuk memberitahu Galvin Bai, memberitahunya untuk mempersiapkan diri, dia adalah temannya, dan telah banyak membantunya, dia tidak ingin menjadi orang yang tidak tahu balas budi.

Tasya He menelepon Galvin Bai, namun teleponnya sedang sibuk.

Nyatanya, saat Tasya He menelepon, di saat yang sama Galvin Bai sedang bertelepon dengan Vonny Long.

Akhirnya Tasya He memutuskan untuk mengirim pesan, dengan cepat jarinya menari di atas layar.

“Galvin, ada......”

“Apa yang sedang kamu lakukan?”

Tiba-tiba, suara George Liu terdengar di samping telinganya, membuat Tasya He terkejut.

Tasya He mengangkat kepalanya, lalu melihat George Liu yang berdiri di depan jendela mobil, sedang tersenyum menatapnya.

George Liu melihat handphonenya sejenak, tersenyum bertanya: “Sedang mengirim pesan?”

Tasya He segera mematikan handphonenya dengan panik, menggeleng berucap, “Tidak...... tidak......”

Kemudian tanpa menunggunya menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba George Liu membuka pintu mobilnya, lalu membekap mulut Tasya He.

“Emm emmm......”

......

Villa Blue Wave Port.

Galvin Bai yang mendengar suara sirine mobil berjalan keluar, semua lampu mengarah padanya, hingga membuat Galvin Bai mengangkat tangannya untuk menghalangi cahaya.

Kemudian, turun sekelompok polisi dari mobil, salah satunya membawa sebuah kertas berjalan mendekat.

Galvin Bai karena tembakan cahaya lampu, tatapannya belum beradaptasi, sehingga tidak melihat dengan jelas siapa orang itu, dia hanya bisa mendengar orang itu berucap: “Ini adalah surat penangkapan, tolong kerja samanya, setelah ini kamu memiliki hak untuk tetap diam, tapi apa yang kamu katakan akan menjadi bukti di pengadilan, bawa.”

Selesai berucap, seorang polisi maju ke depan, langsung memborgol tangan Galvin Bai.

Galvin Bai bahkan tidak tahu apa yang terjadi, dan langsung diborgol dan dibawa masuk ke dalam mobil polisi, kemudian dibawa ke kantor polisi.

......

Di saat yang sama, sebuah mobil mewah sedang berjalan dengan stabil di jalanan.

Friska Li mulai sadar, merasakan dirinya tidak berada di rumah sakit, akhirnya menoleh melihat keluar jendela, dia bisa melihat lampu jalan yang ada di pinggir jalan, seketika dia merasa sedikit terkejut.

Albert Li dan Sally Liu yang duduk di atas sofa melihat Friska Li sadar, langsung bangkit dari duduknya.

“Ayah, Ibu?” Friska Li mengedipkan matanya, “Di mana kita?”

“Sudah bangun? Apa mau minum?” tanya Albert Li tersenyum.

Friska Li menganggukkan kepalanya, tidur selama ini, membuatnya merasa sedikit haus.

Sally Liu segera memberikan Friska Li segelas air, “Minum pelan-pelan.”

Friska Li berdehem sejenak, lalu meminum satu gelas air, dan kembali bertanya: “Kita mau pergi ke mana?”

“Ibumu ingin jalan-jalan ke Kota C, kebetulan keluarga kita juga sangat jarang bepergian, jadi menggunakan kesempatan ini untuk pergi.” ucap Albert Li tersenyum.

Sally Liu ikut menganggukkan kepalanya, “Benar, sejak awal sudah ingin pergi, namun tidak ada kesempatan.”

Friska Li menjawab sejenak, “Di mana Galvin?”

Albert Li berucap dengan tenang: “Dia masih ada urusan.”

Friska Li merasakan sesuatu yang tidak baik, sesibuk apapun juga harus membawa Galvin Bai, jika tidak terlihat seperti mereka mengucilkan Galvin Bai.

Sally Liu menambahkan ucapan Albert Li, “Dia ada urusan yang tidak bisa ditinggal, kamu jangan perdulikan dia, dia sudah besar apa tidak bisa menjaga dirinya sendiri?”

......

Tiba di kantor polisi, belum Galvin Bai berucap, beberapa polisi langsung membawanya ke sebuah ruangan yang dingin, setelah melemparnya masuk ke dalam, tanpa mengucapkan apapun, langsung mengunci pintunya dan pergi begitu saja.

Setelah menunggu cukup lama tetap saja tidak ada orang yang datang mengatakan sesuatu, seperti hanya menangkapnya untuk mengurungnya saja.

Galvin Bai tidak bisa berkata-kata, kenapa menjadi seperti ini?

Hingga keesokan siangnya, akhirnya ada orang yang datang.

Mengantarkan makanan untuknya.

Semangkuk nasi, di atasnya terdapat sayuran, dan juga beberapa daging.

Nasi diberikan melalui celah kotak kecil yang berada d pintu, di saat yang sama, polisi itu berucap: “Jenderal bahkan menyuruh menambahkan daging untukmu.”

Galvin Bai mengulurkan tangan menerimanya, lalu bertanya: “Polisi, bolehkan aku tahu aku telah melakukan kesalahan apa hingga menangkapku?”

Di hadapannya adalah seorang polisi muda, namun dia tidak akan mengatakan apapun, berucap: “Hal ini, nanti kamu akan mengetahuinya.”

“Bukankah aku harus tahu kenapa aku ditangkap?” Galvin Bai merasa tidak bisa mengatakan apapun.

Polisi muda itu berucap: “Kamu tenang saja, aku tidak akan sembarangan bicara.”

Siapa yang ingin kamu bicara sembarangan? Katakan saja!

Akhirnya polisi muda itu menghela napas, berucap: “Aish! Entah ke mana perginya pengawal Marquis Group itu, bahkan tidak bisa ditemukan, namun orang itu sangat hebat, bahkan belasan orang tidak bisa mendenkatinya.”

Selesai berucap, polisi muda itu pergi dengan santai.

Galvin Bai mengedipkan matanya, melihat nasi itu cukup lama, hingga akhirnya dia memutuskan untuk tidak memakannya, bagaimana jika ada racun dalam makanan itu?

Galvin Bai memikirkan ucapan polisi tadi, pengawal yang dia maksud pasti Macan Putih, Macan Putih telah dialihkan olehnya, dan dia mengatakan belasan orang tidak bisa mendekatinya, masalah belakangan ini, sepertinya hanya kejadian keributan di rumah sakit itu.

Pasti karena Macan Putih memukul orang, dan sekelompok orang itu melapor polisi, dan akhirnya menemukan Galvin Bai, namun tidak menemukan Macan Putih, jadi langsung menangkap Galvin Bai, bisa dikatakan sebagai dalang.

Namun, setelah menangkap orang, apa tidak perlu diinterogasi lebih dulu?

Kenapa terasa aneh?

......

Ruangan Perusahaan Liu.

George Liu menatap asistennya lalu berucap: “Apakah sudah ditangkap?”

“Sudah, Direktur Liu.”

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu