Awesome Guy - Bab 131 Kita Impas, Kamu Menyelamatkanku Dan Aku Menyelamatkanmu

Saat ini, pria di dalam mobil membuka jendela, lalu mengeluarkan salah satu tangan nya, memegang pistol hitam, membidik kearah Galvin Bai.

Galvin Bai melihat ada orang yang mengarahkan pistol kepadanya langsung dengan spontan mengatakan Fuck.

Itu pistol loh, pistol asli, akan membuat orang mati.

“Dooorrr!”

Bunyi suara pistol.

Mengenai mobil Galvin Bai

Galvin Bai menarik nafas dalam-dalam. Seandainya Drake Xu tidak menarik setir ke samping, mungkin dia sudah tertembak.

Drake Xu mengerutkan alisnya, menarik setir sambil berkata: “Tukar posisi.”

Galvin Bai tidak banyak bicara, mereka langsung tukar tempat duduk.

Setelah Drake Xu duduk, dia memutar setir mobilnya, menginjak gas mobil, dan mobilnya melaju dengan cepat.

Terdengar bunyi beberapa suara tembakan dibelakang.

“Doorrr doorrr doorrr!”

Galvin Bai melirik ke belakang, ada tiga mobil, satu di belakang, dan sisanya berada di kiri dan kanan, mengelilingi mobilnya, dan mobil Galvin Bai sedikit lebih cepat daripada mereka.

Drake Xu masih punya mood untuk mengatakan: “Mobil 200 juta masih tidak ada apa-apanya”.

Namun, mobil itu lebih baik di tangan Drake Xu dari pada di Galvin Bai. Drake Xu mungkin sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Dia tidak panik sama sekali, terlihat tenang, dan memutar mobil beberapa kali.

Beberapa saat kemudian, mobil mereka memasuki jalan raya, mobil menjadi lebih banyak, Drake Xu mengingatkan Galvin Bai.

Setelah itu, seluruh mobil mulai berbelok ke kiri dan ke kanan, dan mobil di sebelah jendela terlalu cepat, sampai tidak terlihat lagi.

Di dalam mobil, Galvin Bai terlempar kesana kemari karena lajunya mobil, untungnya, dia meraih pegangannya, kalau tidak, dia mungkin akan terlempar lebih keras lagi.

10 menit kemudain, Galvin Bai menoleh ke belakang lagi, dan tidak ada lagi tanda-tanda ketiga mobil tersebut.

“Hebat!” Galvin Bai memuji Drake Xu dengan tulus.

Drake Xu tidak berbicara, tetapi ekspresi di matanya terlihat menganggap “Itu tidak seberapa”

Mereka sudah sampai dipusat kota, orang-orang tersebut memiliki senjata ditangannya, mereka tidak mungkin terus mengejar Galvin Bai dan Drake Xu.

Kecepatan mobilnya melambat, Galvin Bai akhirnya lega, "Hari ini benar-benar antara hidup dan mati!"

Drake Xu menatap Galvin Bai, “Kamu menyelamatkan aku sekali, dan sekarang sudah kubalas, kita impas.”

Galvin Bai berkata, "Aku tidak berencana menggunakan ini untuk menyuruhmu melakukan sesuatu."

Dia barusan menyelamatkannya hanya karena merasa lebih baik , tidak ingin hati nuraninya berkecambuk.

Drake Xu tidak bicara, tiba-tiba menghentikan mobil ditepi jalan.

Galvin Bai bingung, disaat bersamaan dia merasa was-was, orang ini tidak akan membunuhnya di depan banyak orang kan?

Ternyata Galvin Bai berpikir kejauhan.

“Kamu yang nyetir, efek obat ditubuhku masih terasa.”

Galvin Bai tertegun beberapa saat, baru bereaksi, dan tukar posisi dengan Drake Xu.

“Kamu masih dalam pengaruh obat?”

Galvin Bai sulit membayangkannya, masih dalam pengaruh obat, dia masih memiliki begitu banyak tenaga, benar-benar mengerikan.

Setelah mengubah posisi tempat duduknya, Galvin Bai bertanya, "Di mana kamu melihat orang itu? Bagaimana cara kamu mengetahuinya?"

Drake Xu menutup bibirnya dan menjawab dengan dingin, "Glorious KTV."

Saat itu, Drake Xu berkelahi dengan orang itu di villa dan korek apinya terjatuh dan tertulis Glorious KTV di atasnya, jadi dia bersembunyi disana menunggu orang tersebut keluar. Hari ini, akhirnya dia melihat pria itu, dia mengikutinya sampai ke gudang yang ditinggalkan ketika dia masuk, Matanya menjadi gelap dan pingsan.

Selanjutnya apa yang terjadi Galvin Bai juga tahu.

Galvin Bai berkata dengan waspada: "kamu tidak akan membunuhku hari ini kan?"

Drake Xu melirik Galvin Bai, setelah kelelahan, sebenarnya agak sulit untuk membunuh Galvin Bai.

Galvin Bai memperhatikan pisau tajam yang ada pada Drake Xu, dia menelan ludah, dan berkata, "Kalau begitu aku menelepon Macan Putih."

Drake Xu tidak merespon.

Galvin Bai segera mengeluarkan ponselnya dan memanggil Macan Putih, "didepan Glorious KTV."

Setelah selesai bicara, Galvin Bai menutup teleponnya.

Galvin Bai mengendarai mobilnya ke Glorious KTV, tetapi masih butuh setengah jam dari sini, jadi Galvin Bai bertanya dengan ragu, "Bagaimana kamu bisa menjadi seorang pembunuh?"

Dia ingat orang ini pernah bilang mereka sangat mirip. Drake Xu menjadi menantu dari keluarga kaya, diejek oleh orang-orang, juga dibenci oleh istrinya, dan bahkan dikhianati.

Tapi itu tidak seharusnya membuat seseorang menjadi pembunuh kan?

Drake Xu mendengus, "Aku tidak ingin terlalu banyak bicara dengan orang mati."

Galvin Bai tersedak, dan dengan kesal berkata: "Aku belum mati!"

“Cepat atau lambat kau akan mati.” Ucap Drake Xu dengan dingin.

Galvin Bai melototinya, "Hari ini bisa dibilang kita baru saja melewati kematian, apakah kamu tidak bisa melepaskan aku?"

“Tidak mungkin!”

Galvin Bai mengangkat alisnya, “kenapa? Asalkan kamu tidak bunuh aku, aku akan jadi temanmu.”

“Pembunuh tidak butuh teman.”

Menjadi seorang pembunuh, harus kejam dan tidak boleh memiliki perasaan, tidak peduli itu keluarga, cinta, atau pertemanan, begitu memilikinya, itu hanya akan menjadi kelemahan sendiri, juga menjadi hal yang paling fatal.

Galvin Bai menghela nafas, pura-pura kesal: "Sialan, sebenarnya siapa yang ingin membunuhku? Entah kenapa, aku bahkan tidak kenal dia, kenapa harus membunuhku, sampai matipun aku tidak tau alasannya."

“Seseorang yang tidak ingin kamu ketahui, dia tidak akan melepaskanmu.”

Galvin Baik masih ingin bertanya lebih banyak, tapi Drake Xu sudah berhenti bicara.

Ketika tiba di Glorious KTV, Macan Putih sudah menunggu disana.

Galvin Bai keluar dari mobil dan pergi untuk memeriksanya. Dia terkejut saat melihatnya.

“Fuck! mobilku!”

Karena tertembak oleh peluru, meski tidak tembus, tapi ada beberapa tanda peluru, jika dilihat sangat memengaruhi penampilan mobil. "Tidak, ini harus diperbaiki."

Macan Putih melirik ke mobil, dan kemudian ke Galvin Bai, penuh pertanyaan di matanya.

Galvin Bai menyentuh ujung hidungnya dengan canggung, dan dengan singkat memberi tahu Macan Putih apa yang terjadi.

Setelah mendengar ini, Macan Putih mendengus dan memarahinya bahwa dia pantas mendapatkannya.

Mereka bertiga duduk di warung barbeque, memesan puluhan potong barbeque, dan sambil melihat KTV yang berada diseberang sambil makan.

Sebelumnya Galvin Bai meminta Macan Putih mengambil sampel darah Friska Li untuk diuji dibeijing, hasilnya sudah keluar, dikatakan bahwa itu adalah virus yang larut dalam darah. Virus ini akan menjadi lebih serius jika tidak segera ditangani. saat ini, anti virusnya masih belum ditemukan.

Untuk menyelamatkan Friska Li, dia harus menemukan orang itu. hari ini begitu keluar mereka semua seperti kembali ke titik semula, jadi datang ke sini untuk terus Berjaga-jaga.

Mereka bertiga makan barbeque tanpa mengucapkan sepatah kata pun, menatap pintu masuk KTV, takut kalau mereka akan melewatkannya.

Namun, sampai jam dua pagi, masih belum melihat orang itu.

Pemilik kedai barbeque datang dan berkata, "Itu, kami akan menutup pintu ..."

KTV yang disebrang juga akan ditutup, dan mereka bertiga tidak punya pilihan selain pergi

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu