Awesome Guy - Bab 174 Kondisi Friska Li Membaik

Setelah melihat ekspresi wajah Galvin Bai, Yosep akhirnya mengerti, dia pun menggelengkan kepalanya, “Aku akan berusaha semampuku.”

Galvin Bai mengangguk-anggukkan kepalanya, “Terima kasih, dokter.”

Selesai berbicara, Galvin Bai langsung pulang dengan membawa obat penawar itu.

Yosep menatap punggung Galvin Bai, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, sekali lagi dia menghela napasnya, “Hah!”

Di kehidupan masyarakat saat ini, tuntutan hidup sangat tinggi, ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat, semua orang tinggal di dalam zona nyaman mereka masing-masing, sikap mementingkan diri sendiri semakin terlihat jelas, tampaknya, tidak akan ada orang yang akan mengorbankan nyawanya sendiri untuk seseorang.

Walaupun demi orang terdekatnya sendiri pun!

Tentunya, kita tidak boleh menganggap semua orang sama seperti itu, namun, orang yang demikian jumlahnya sangat sedikit.

Untungnya, Galvin Bai adalah salah satu dari orang yang berjumlah sedikit itu.

Sekembalinya di villa, Galvin Bai mendapati kalau Friska Li masih tertidur, dia membawa segelas air putih ke dalam, dan membangunkan Friska Li.

“Friska, bangunlah, kamu minum obat dulu, setelah itu kamu bisa tidur lagi.”

Friska Li bangun, dia masih setengah sadar, dengan suara pelan, dia berkata : “Suamiku......”

Melihat Friska Li yang begitu lemah, hati Galvin Bai terasa getir, dia mengatakan dengan lembut : “Ayo, minum obat, setelah minum obat, kamu akan segera sembuh.”

Friska Li duduk bersandar di kepala kasur, sambil menatap Galvin Bai, dia tidak percaya dengan mengatakan : “Apakah ada hal yang sebaik itu?”

“Lagipula, ini obat apa? Kenapa berwarna hitam?”

“Ini adalah obat penawar racun, kamu akan segera sembuh setelah meminumnya.”

Friska Li mengedip-ngedipkan matanya, dia meragukan apa yang telah dia dengar.

Galvin Bai berkata sambil tertawa : “Ini benar-benar adalah obat penawar racun, aku sudah meminta dokter Yosep untuk menelitinya, kamu tenang saja!”

Mendengarnya berkata demikian, Friska Li pun meminum obat itu dengan patuh.

......

Sania Liu kembali ke rumah kontrakan Vonny Long, dia melemparkan tasnya ke atas sofa, “Rumah sakit apa! Sangat menjijikkan, bahkan mereka bisa menjadi kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit!”

Sangat jelas kalau Sania Liu sangat tidak senang dengan kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit itu.

“Namun, kenapa orang itu sangat tidak asing bagiku? Sepertinya, aku pernah bertemu dengannya di suatu tempat.” Sania Liu masih tidak mengetahui identitas Galvin Bai, tidak bisa dipungkiri kalau daya ingatnya sangat lemah.

Selesai mengomel, Sania Liu langsung menghubungi Vonny Long melalui telepon, dia mengajaknya untuk makan bersama di luar.

Setelah mengiyakannya, Vonny Long menutup teleponnya, dia melihat ke arah kantor presdir yang kosong itu, dia sangat cemas, dia sudah menelepon Galvin Bai, namun tidak ada jawaban, tidak tahu apa yang telah terjadi.

Selepas pulang kerja, Vonny Long dan Sania Liu makan di sebuah restoran.

“Vonny Long, kamu tidak tahu kalau hari ini aku telah melakukan wawancara kerja di sebuah rumah sakit, aku berjumpa dengan orang yang menjijikkan, terutama kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit tersebut......” Sania Liu sekali lagi mengeluarkan keluh kesahnya kepada Vonny Long.

Vonny Long menggeleng-gelengkan kepalanya, “Lalu, bagaimana denganmu? Kamu tidak boleh menyia-nyiakan ilmu kedokteranmu!”

“Oh iya, menyinggung permasalahan ini, aku terpikirkan dengan suatu hal, setelah selesai melakukan wawancara kerja, aku bertemu dengan sepasang suami istri, istrinya telah keracunan, suaminya terus-terusan menjaganya di sampingnya, dia sangat menyayanginya.”

“Di samping itu, mereka semua tidak mempercayaiku, akhirnya mereka membiarkanku untuk mencoba membantunya, kalau tidak, kemungkinan istrinya sudah tidak dapat diselamatkan.”

Vonny Long tidak banyak berpikir, “Kamu sangat lihai! Kamu telah menyelamatkan nyawa seseorang, oh iya, kamu sudah menyelamatkan orang, tentu kepala rumah sakit itu tidak akan mengatakan kalau kamu tidak memiliki pengalaman kan?

“Huh, wajah mereka itu sehitam panci, mereka tidak akan mengakuinya!” Ucap Sania Liu dengan raut wajah penuh kesal.

Vonny Long tertawa, “Yang pasti, mereka telah merugi dengan tidak menerimamu.”

“Tentu saja!” Sania Liu sangat percaya diri dengan ilmu kedokterannya sendiri.

Kedua orang itu makan sambil berbincang-bincang, mereka tidak dapat melihat ke arah lantai dua, ada seseorang yang sedang mengawasi mereka dari sana.

Tidak ada ekspresi di wajah Bella Ye setelah dirinya melihat kedua orang itu.

Wesley Liu tertawa.

Mendengar suara tawanya, Bella Ye menanyakan : “Kamu mengenal mereka?”

“Lebih dari sekedar kenal, itu adalah muridku.” Ucap Wesley Liu sambil melihat ke arah Sania Liu.

Bella Ye juga melihat ke arah di sana, “Apakah muridmu sangat lihai?”

Wesley Liu mendengus sinis, “Apakah kamu tahu kenapa aku adalah seorang guru, dan dia adalah seorang murid?”

Bella Ye terdiam.

Wesley Liu menarik kembali tatapan matanya, “Lebih baik kamu cepat bertindak, kalau tidak, kamu akan kehilangan kesempatan yang begitu baik ini.”

“Aku sendiri juga tahu.” Jawab Bella Ye sambil mengernyitkan keningnya, jika bukan Wesley Liu yang telah membiusnya, dia tidak akan berniat untuk bekerja sama dengan Wesley Liu.

“Sebenarnya, jika kita berhasil, maka itu adalah keuntungan bagimu, apalagi, Galvin masih belum pernah sekamar dengan Friska, kamu adalah wanita pertamanya Galvin Bai.”

Bella Ye termenung setelah mendengarnya.

Namun, sesungguhnya, dia masih memiliki perasaan di dalam hatinya, Galvin Bai dan Friska Li telah menikah selama dua tahun, namun mereka belum melakukan hubungan suami istri, itu memberikannya harapan.

Dia ingin membuat Friska Li melihat dengan mata kepalanya sendiri, apakah hubungan di antara mereka akan sirna selamanya?

......

Galvin Bai terbangun pada saat menjelang malam, Friska Li masih tertidur, dia bergerak dengan pelan dan pergi keluar.

Dia memesan makanan, lalu dia membalas panggilan tidak terjawabnya satu per satu.

Macan Putih adalah orang pertama yang dia hubungi, sebelumnya, Macan Putih pergi menelusuri persoalan tentang pria berkacamata itu, namun, Macan Putih mengatakan kalau dia tidak mendapatkan apa pun.

Selanjutnya, dia menghubungi Vonny Long.

“Presdir, apakah kamu tidak enak badan hari ini?”

“Aku tidak apa-apa, bagaimana persiapan di area sebelah selatan?”

“Bahan dan dana sudah siap, kita tinggal menunggu mereka melakukan lelang tiga hari kemudian.” Jawab Vonny Long.

Galvin Bai menganggukkan kepalanya, “Sangat bagus, oh iya, kamu awasi permasalahan di rumah sakit, jika memungkinkan, setelah permasalahan pelelangan telah selesai, Marquis Group akan mempertimbangkan untuk berinvestasi di rumah sakit.”

Setelah menutup teleponnya, Vonny Long sedikit kebingungan, kenapa presdir mendadak ingin berinvestasi di rumah sakit?

Masalahnya, sekarang persoalan mereka di Marquis Group saja belum terselesaikan semuanya, jika ingin berinvestasi, bukankah itu bukan pilihan yang bagus?

Galvin Bai tidak memberikannya penjelasan, dia juga tidak berani banyak tanya.

Terakhir, dia menghubungi telepon Botak Liu dan Heru Qin, mereka masih perlu mencari orang tersebut, namun, mereka tidak perlu terburu-buru lagi.

Selesai berurusan dengan telepon, Galvin Bai membalikkan badannya dan berjalan kembali ke kamarnya.

“Friska Li, bangunlah, ayo kita makan.”

Friska Li bangun perlahan-lahan setelah mendengar suara.

“Hah? Sudah jam berapa?” Tanya Friska Li dengan lemah.

Suaranya membuat Galvin Bai seolah-olah merasa ada bulu yang melayang di sekitar hatinya, sangat menggelitik.

“Sudah jam enam lebih, sudah seharusnya kita makan malam.”

Friska Li mengiyakannya, dia terduduk dan meregangkan ototnya, “Aku merasa diriku jauh lebih baik.”

Sebelumnya, dia bisa merasakan tubuhnya sangat lemah dan tidak bertenaga, namun, sekarang dia bisa merasakan energi tubuhnya telah kembali.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu