Awesome Guy - Bab 425 Harus Berbakti Kepada Guru

Lebih dari setengah jam kemudian, Galvin Bai dan Vania Liang yang sudah membersihkan ikan kembali ke rumah kayu kecil.

Ada satu tenda di luar rumah kayu kecil yang digunakan untuk memasak, hanya ada panci dan kompor sederhana, ada meja juga di sebelahnya, itu digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti piring, sumpit, talenan dll.

"Pergi, carikan ranting yang lebih kecil, lalu kikis dengan pisau, siram dengan air, dan tusuk ikannya dengan itu." Vania Liang mendorong-dorong Galvin Bai.

Galvin Bai mengiyakannya, dia keluar untuk mencarikan empat cabang yang terlihat relatif lurus sesuai dengan perkataan Vania Liang, setelah dikikis, dia membilasnya dengan air dan memberikannya kepada Vania Liang.

Vania Liang malah memanfaatkan waktu tersebut untuk mengasinkan ikan dengan garam sebentar untuk menghilangkan bau amis.

Setelah beberapa saat, mereka berdua bekerja sama untuk membagi kerjaan, satunya menyalakan api unggun kecil, satunya memutar balik ikannya dengan perlahan, mereka masing-masing mendapat jatah dua ekor ikan.

Awalnya suasananya sangat hening, lalu Vania Liang tiba-tiba berkata: "Aku semalam mendengarmu mengigau, kamu menyebutkan kata istri."

Galvin Bai tidak terkejut sedikitpun, "Aku merindukannya, tentu saja memimpikannya."

Vania Liang menatap Galvin Bai dengan melewati cahaya api, "Seingatku kamu masuk ke keluarga istrimu bukan? Apa yang kamu pikirkan saat itu? Apakah kamu benar-benar memiliki perasaan dengan istrimu?"

Galvin Bai terdiam sejenak, dia teringat semua hal yang dia alami dengan Friska Li selama dua tahun terakhir, dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum, "Apakah kamu mau mendengarnya?"

"Jika kamu mengatakannya maka aku akan mendengarnya, bagaimanapun aku juga merasa bosan." Ujar Vania Liang dengan acuh tak acuh.

Galvin Bai berkata dengan perlahan: "Waktu itu aku adalah seorang anak desa, aku tidak memiliki apa-apa, siapa pun dapat meremehkanku, siapa pun dapat menganiayaku."

"Dan pada saat itu juga keluarga Friska Li menemukanku dan memintaku untuk bergabung dengan keluarga mereka, selain itu pernikahan kami hanyalah sebuah pernikahan berdasarkan kesepakatan, kami akan bercerai setelah tiga tahun."

"Hah?" Vania Liang sedikit terkejut, "Kalau begitu kalian sepertinya sudah hampir tiga tahun bukan?"

Galvin Bai mengiyakannya, dan melanjutkan topik pembicaraan tadi, "Sebenarnya aku sangat bahagia, aku yang miskin bisa menikahi istri secantik dia, itu bisa dianggap telah menumpuk kebajikan di kehidupan sebelumnya."

"Tetapi kemudian aku baru mengetahui bahwa Friska menikahiku karena dia tidak ingin digunakan sebagai alat pernikahan bagi keluarganya, jadi dia memilih aku."

Vania Liang menegerjapkan matanya, tidak tahu kenapa, dia merasa Galvin Bai sedikit kasihan.

"Setelah aku mengetahuinya, aku juga tahu diri, kami bergaul seperti teman biasa, tetapi kemudian aku menyadari bahwa aku jatuh cinta pada Friska, dan aku ingin bersikap baik padanya."

"Dalam dua tahun pertama, semua orang di Keluarga Li mengejekku, bahkan mengejek Friska, saat itu aku tidak kompeten dan tidak bisa melakukan apa pun untuk Friska."

"Kemudian, ayah kandungku menemukanku, dan aku tiba-tiba menjadi CEO Marquis Group, aku menjadi kaya dan berkedudukan."

"Aku percaya selama aku terus demikian, hati Friska akan terbuka untukku, dan kenyataannya, aku juga sudah melakukannya."

"Namun, pada saat itu, karena urusan Perusahaan Liu dan Keluarga Bai, itu menyebabkan bencana pembunuhan dan melukai Friska, dia melupakan aku dan segalanya."

"Aku hampir putus asa saat itu, untungnya, aku bertahan, aku masih memperlakukannya dengan baik seperti sebelumnya, bahkan meskipun dia melupakanku, aku juga tetap sangat peduli kepadanya, dan pada akhirnya dia membuka hatinya untukku."

"Sekarang, ingatannya sudah pulih, dan kami akhirnya benar-benar bersama."

Saat Vania Liang mendengar ceritanya, matanya memerah, meskipun Galvin Bai menceritakannya dengan begitu sederhana, tetapi dia bisa membayangkan bagaimana mereka melewati coba-cobaan saat itu, itu benar-benar menyedihkan.

"Cukup bagus." Vania Liang berkata, "Aku doakan kalian bisa selalu bahagia."

Galvin Bai menjawabnya sambil tersenyum: "Terima kasih."

"Huh!" Vania Liang menoleh, dia merasa sedikit sedih, tetapi yang lebih ia rasakan adalah kekaguman pada hubungan antara Galvin Bai dan Friska Li, kagum kepada mereka setelah melewati begitu banyak cobaan, mereka masih tetap bersama.

Hubungan seperti itu, pasti tidak ada yang bisa masuk ke dalamnya.

Setelah selesai makan ikan bakar, Vania Liang berkemas dan berkata: "Tidurlah, Guru seharusnya akan datang besok, dia akan melatihmu secara pribadi."

Ketika Galvin Bai mendengar ini, perasaan senangnya langsung menghilang dalam sekejap, hanya Vania Liang saja sudah begitu, jika wanita itu datang, bukankah dia akan setengah mati?

......

Pagi harinya, setelah sarapan, wanita itu datang tepat waktu.

"Bagaimana pelatihan selama beberapa hari terakhir ini?" Wanita itu bertanya pada Vania Liang.

"Dia lebih tahan banting, sementara ini aku belum mengajarkan hal lainnya."

Wanita itu mengangguk dan memanggil Galvin Bai, "Ikutlah denganku."

Galvin Bai melirik Vania Liang, dan Vania Liang berkata dengan tampak senang diatas penderitaan orang lain: "Pergi sana, Guru memanggilmu!"

"Huh ..." Bagaimanapun dia juga tidak akan bisa lolos.

Di tempat terbuka, wanita berjaket itu mengamati Galvin Bai sejenak, lalu berkata kepada Galvin Bai: "Ayo, serang aku."

Galvin Bai merasa sangat tidak berdaya, dia tidak takut, dia hanya merasa, jelas-jelas tahu dia tidak bisa mengalahkannya, tetapi dia harus menyerangnya untuk dipukuli, bukankah ini namanya bodoh?

"Kenapa kamu tidak bergerak?" Wanita itu menunggu hingga kesal, "Serang aku!"

Melihat ini, Galvin Bai terpaksa mengertakkan gigi, dia memejamkan mata, dan maju untuk menyerangnya.

Mengingat dia sudah terbiasa dibanting beberapa hari ini, jadi ketika Galvin Bai maju menyerang dan dipukul hingga terpelanting oleh wanita itu, ia sudah terbiasa dan sudah tahu cara mendarat untuk meminimalkan rasa sakit saat terjatuh.

"Boom!"

Galvin Bai mendarat, dia tidak terlihat semenyedihkan saat pertama kali dijatuhkan oleh wanita ini, setidaknya sudah tidak terlalu sakit lagi.

Wanita itu sedikit mengangguk ketika dia melihatnya, "Cukup tahan banting."

Wanita itu hanya membuat Galvin Bai terjatuh satu kali ini saja, dan dia berdiri di sana sambil berpikir.

Galvin Bai menatap Vania Liang dan bertanya dengan isyarat mata: Apa yang dia lakukan?

Vania Liang mengangkat bahu: Bagaimana aku tahu apa yang dipikirkan Guru?

Galvin Bai menoleh untuk melihat wanita itu, pada saat ini, wanita itu kebetulan melihat ke arahnya, dia juga tersenyum penuh arti, itu membuat Galvin Bai terkejut.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Galvin Bai bertanya tanpa sadar.

Wanita itu berkata dengan santai: "Waktu satu bulan terlalu singkat, jadi jika kamu ingin memiliki kemampuan untuk melindungi diri dalam waktu singkat, maka yang harus kamu pelajari tentu saja tidak bisa sesuai dengan proses normal."

"Jadi?" Tidak tahu kenapa, Galvin Bai punya firasat buruk.

Ternyata benar, wanita itu berkata dengan datar: "Jadi, kamu harus melakukan sesuatu yang tidak bisa ditebak."

Galvin Bai merasa sangat bingung: "Apa maksudnya?"

Sudut bibir wanita itu sedikit naik, dan dia berkata dengan datar: "Artinya adalah ..."

......

Waktu sebulan itu tidak lama, namun tidak singkat juga.

Setelah mengikuti pelatihan selama sebulan, Galvin Bai telah benar-benar berubah, tentu saja, secara eksternal, hanya dapat melihat kulit Galvin Bai tampak lebih gelap dari sebelumnya, dan tubuhnya sedikit lebih kekar, yang lainnya tidak terlihat sedikitpun.

"Kamu sudah bisa pergi sekarang." Di gunung, Vania Liang bertepuk tangan, "Ya Tuhan, akhirnya selesai juga."

Galvin Bai tersenyum menyeringai, "Terima kasih."

"Coba kamu panggil aku kakak senior?" Vania Liang mengangkat matanya dan menatap Galvin Bai.

Galvin Bai melirik wanita berjaket di sebelahnya dengan tatapan kebingungan, dan berkata dengan nada berdiskusi: "Mengapa dia lebih muda dariku, tetapi dia adalah kakak senior?"

"Dia masuk ke perguruan lebih awal darimu, jadi tentu saja kamu harus memanggilnya kakak senior." Wanita itu menjawab dengan ekspresi wajar.

Galvin Bai sedikit tidak bisa menerimanya, namun dia masih tetap memanggilnya, "Kakak senior ..."

"Aduh, adik seperguruan benar-benar penurut!" Vania Liang menyeringai, dia merasa senang.

Namun Galvin Bai merasa tidak senang, dia memikirkan satu pertanyaan lain, "Apakah masih ada orang di atasmu?"

"Ya." Yang menjawabnya adalah Guru mereka, "Kamu adalah yang kesembilan."

Galvin Bai adalah yang kesembilan, artinya di atasnya ada delapan saudara seperguruan, delapan!

Vania Liang tertawa, "Jangan khawatir, bagaimanapun kamu juga tidak bisa bertemu dengan mereka sekarang, jadi kamu hanya perlu berbakti kepadaku kelak."

"Apakah kamu tidak takut mengucapkan kata berbakti itu tidak realistis." Galvin Bai berkata dengan datar.

Vania Liang menggelengkan kepalanya, "Bagaimana bisa? Ini sudah seharusnya dilakukan adik seperguruan! Oh iya, ingatlah kamu juga harus berbakti kepada Guru!"

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu