Awesome Guy - Bab 284 Situasi Yang Tidak Pernah Ditemui Orang Sebelumnya

Ricky Su tidak bicara untuk sesaat, wajahnya panas, dan dia sedikit tidak mau mengatakan kepada Friska Li, "Kamu dengar dia ngomong apa gak?, dia bilang kamu wanita yang sudah menikah, dia ingin memanfaatkanmu! "

Galvin Bai menatap Friska Li, tersenyum dingin setelah mendengar kata-kata itu.

Friska Li melihat lihat Ricky Su,lalu melihat Galvin Bai,pipi memerah,menundukkan kepala dan berkata: “Dia ….dia memang benar….suamiku”

Apa?

Tidak hanya Ricky Su, semua orang yang berada disekitarnya tercengang.

Mata Ricky Su membelalak tidak percaya.

Orang miskin, bisa mendapatkan istri yang begitu cantik, ini seperti setangkai bunga yang tersangkut dikotoran sapi.

Suasana hati Galvin Bai sedang baik, dia tersenyum terhadap Ricky Su dan berbicara: “Sekarang, kamu bisa diam?”

Ricky Su bahkan tidak peduli perkataan Galvin Bai, langsung bersandar dikursi dan pura-pura tidur.

Ini terlalu memalukan, awalnya dia bilang kenal Friska Li didepan suaminya, itu saja sudah memalukan, setelahnya Galvin Bai mengatakan bahwa mereka berdua adalah suami istri. Dia masih mencari segala alasan untuk menyangkalnya, setelahnya shiittt, ternyata mereka benar suami istri.

Orang-orang sekitar melihat sambil menahan tawa.

Akhirnya dia tidak berbicara lagi, Galvin Bai menoleh kearah Friska Li dan berkata: “Friska, jika kamu bertemu orang seperti ini lagi, abaikan saja”

Friska Li jawab dengan menganggukan kepalanya.

Setelah hampir setengah jalan, Galvin Bai pergi ke toilet lagi, dan ketoilet kali ini bisa dibilang sebagai situasi yang tidak pernah ditemui oleh orang lain sebelumnya.

Galvin Bai baru saja berjalan ke toilet dan hendak menutup pintu, tiba-tiba pintu tersebut didorong, dan kemudian seorang pria berusia tiga puluhan yang mengenakan kaos hitam panjang berlari ke arahnya, sebelum dia tidak bisa bereaksi. Dia mengunci pintu toilet.

Setelah pria itu masuk, dia menyandarkan punggungnya ke satu sisi dan menutupi perutnya dengan satu tangan, dan bisa dilihat ada darah di tangannya..

Galvin Bai terkejut, menatap dia dengan waspada.

Namun, pria itu tidak melirik Galvin Bai, dia hanya menundukkan kepalanya dan berkata dengan dingin, "Jangan bersuara, atau aku akan membunuhmu!"

Galvin Bai tidak mengeluarkan suara. Dia bukan orang bodoh. Jika dia mengeluarkan suara, dia menunggu untuk dibunuh?

Pria itu tidak mendengarkan suara Galvin Bai, tahu bahwa Galvin Bai takut, dia merobek bajunya menggunakan gigi dan mulai membersihkan lukanya.

Galvin Bai berdiri dan memperhatikan dari sisi lain.

Shiiit!

Orang ini ternyata membawa pisau!

Shiiitt!

Orang ini mengeluarkan peluru pakai pisau!

Jangankan menggunakan pisau untuk mencungkil daging sendiri, Galvin Bai bahkan merasakan sakit saat menyayat jari-jarinya dengan pisau, dan orang ini langsung mencungkil dagingnya sendiri untuk mengeluarkan peluru.

Pria ini adalah orang yang kejam.

Seperti kata pepatah kejam orang yang kejam adalah dia melakukan hal menyakiti dirinya sendiri.

Pria itu sudah berkeringat, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan tidak ada jeda di gerakan tangannya. Beberapa saat kemudian, peluru tersebut keluar.

Galvin Bai menelen ludahnya.

Peluru muncul di tempat seperti ini, apa yang dilakukan orang ini didalam kereta, kenapa dia ditembak dengan pistol, dan kemudian dia bersembunyi di toilet.

Tunggu, orang-orang itu bukan datang untuk cari dia kan?

Bukankah itu membahayakan dirinya?

Seiring berjalannya waktu, orang itu mengeluarkan peluru diperutnya dan terengah-engah bersandar didinding.

Darah diperutnya tidak berhenti mengalir karena yang darah yang banyak.

Galvin Bai tidak tahan melihatnya, ingat bahwa dia ada membawa obat hemostatik, karna waktu itu dipukul, dan dia berkata, "bro, aku punya obat hemostatik, kamu mau gak?

Orang itu menatap Galvin Bai, mencoba lihat Galvin Bai bermaksud jahat atau tidak.

Tidak heran jika dia berhati-hati dan waspada. Dia terluka. Saat pergi ke toilet, dia bertemu dengan orang ini, dan orang ini kebetulan punya obat hemostatik. Bukankah sangat kebetulan!

Galvin Bai sepertinya mengerti apa yang dia maksud, dan segera mengangkat tangannya dan berkata, "aku dipukuli dua hari yang lalu jadi bawa obat buat jaga-jaga."

Orang itu melihat Galvin Bai, “Tunjukan dimana kamu dipukuli.”

Galvin Bai tidak berdaya, jika dia tidak menunjukannya, mungkin orang itu tidak bisa diajak bicara baik-baik.

Dia melepas bajunya, dan menunjukan memar yang ada ditubuhnya, “Apakah kamu bisa melihatnya?”

Pria itu melirik ke arah Galvin Bai dan melihat tubuhnya yang dipenuhi memar. Kemudian dia mempercayai kata-kata Galvin Bai dan berkata langsung dengan nada memerintah: "Beri aku obatnya!"

Galvin Bai memakai kembali pakaiannya, dan mengeluarkan obat dari saku celananya.

Orang itu menerima obatnya, membukanya, dan menghapusnya dari lukanya tanpa uang. Galvin Bai merasa sangat tertekan ketika melihatnya. Perasaan bukan tentang menghabiskan uang Anda untuk obat!

Setelah beberapa kali dilap, darah orang itu akhirnya berhenti. Untung ada wastafel di dalamnya. Dia membersihkan semua darah di tubuh dan tangannya. Lalu dia berkata kepada Galvin Bai “Terima kasih.”

Galvin Bai tidak berbicara sama sekali, tetapi sedang mengamatinya, tepatnya, berpikir.

Setelah melihat kejadian ini, Galvin Bai juga telah menyadari bahwa dia ingin menjadi lebih kuat. Selain diri sendiri, kekuasaan dan uang juga sangat diperlukan. dia harus memiliki kekuatan sendiri.

Bagaimanapun, Marquis Group adalah milik Eddy Bai, dan dia harus membangun kekuatannya sendiri untuk melindungi diri sendiri.

Dan kekuatan semacam ini tidak boleh diketehui oleh orang lain, jadi harus ada seseorang yang membantunya untuk membentuk kekuatan.

Orang didepannya ini adalah pilihan yang tepat.

Meski Galvin Bai tidak mengenal orang didepannya, setidaknya dilihat dari situasi saat ini, orang ini terlihat sangat kuat, dan bisa membawa pisau di atas kereta, sudah jelas dia bukan orang biasa.

“Tidak usah sungkan, apakah kamu masih butuh bantuan? atau aku bantu panggil dokter?”

Orang itu menatapnya dengan waspada, “Apa yang ingin kamu lakukan?”

Tidak ada orang lain yang membantu tanpa imbalan.

Galvin Bai mengangkat bahu, “Aku hanya ingin membantumu.”

“Aku tidak percaya.” kata orang tersebut.

Baiklah, aku akan keluar, kamu bisa disini pelan-pelan.

Selesai bicara, Galvin Bai berbalik, untuk buka pintu.

“Tunggu!”

Orang itu menghentikan Galvin Bai, “Katakan apa yang kamu inginkan.”

Galvin Bai berbalik, “Tidak ada, anggap saja sebagai takdir karena aku membantumu!”

Orang itu berpikir lama dan berkata: “Bawa aku keluar dari sini, dan segera carikan aku dokter yang bisa diandalkan.

“Tidak masalah. “Galvin Bai mengangguk tanda setuju.

Saat itu juga, ada orang yang mengetuk pintu, “apakah didalam ada orang? sudah 10 menit lebih kamu didalam.”

Galvin Bai melirik orang itu, lalu membuka pintu, “Buat apa buru-buru, bukankah ini aku sudah keluar?”

Galvin Bai keluar telebih dahulu, kemudian di ikuti orang itu.

Orang yang mengetuk pintu. terkejut sejenak, dan kemudian dia memikirkan sesuatu. Melihat Galvin Bai dan orang itu dengan agak ambigu.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu