Awesome Guy - Bab 377 Lakukanlah!

Begitu Jordan Cong mendengarnya, ia langsung senang bukan kepalang, “Pas sekali kalau begitu. Aku bisa pergi keluar sekarang!”

“Tuan muda, masih belum boleh.” Si tua menahannya, “Meskipun seperti ini, siapa yang dapat menjamin Galvin tidak akan menyuruh orang untuk melawan tuan disaat yang bersamaan?”

Jordan Cong seketika terbakar amarah, “Brengsek, ia pasti sudah pergi membereskan si Bram. Ia masih memiliki daya apa lagi untuk datang melawanku?”

Si tua sangat tidak berdaya, “Tuan muda, bersiap untuk segala kemungkinan adalah rencana yang terbaik. Dalam suatu hal, semua hal tidak dapat diperhitungkan sebelum benar-benar ada keputusan.”

Jordan Cong menabuh gendang amarah di matanya, kemarahannya benar-benar sudah memuncak, “Sialan! Paman Li, sudah jelas Galvin akan pergi membereskan Bram, bukan? Kalau begitu, suruh Jordy ikut pergi dan bunuh Galvin sekaligus!”

“I... Ini…” Si tua menjadi sedikit ragu. Jordy Zhang adalah orang yang ditugaskan untuk melindungi Jordan Cong. Kalau ia pergi dan ternyata Galvin Bai tahu si penjaga meninggalkannya, malah ia mungkin bisa berbalik membunuh Jordan Cong. Bukankah itu akan membuat Jordan Cong tertangkap dalam kecerobohannya?

Jordan Cong mengernyitkan alisnya, “Kenapa? Ini khawatir, itu juga khawatir. Apa yang sebenarnya boleh kulakukan?”

Si tua yang tidak berdaya pun akhirnya berujar, “Sesuai dengan perkataan tuan muda saja. Tapi sebelum kita memastikan bahwa Galvin benar-benar pergi untuk menemui Bram, tuan muda masih harus tetap berada di rumah.”

...

Terakhir, Galvin Bai pergi ke Marquis Group.

Di dalam ruang kerja, ia memanggil Robin Zhang dan Vonny Long lalu memerintahkan mereka: “ Aku mau pergi selama beberapa hari, kalian berkuasa penuh untuk semua urusan di Marquis Group. Semuanya berdasarkan prosedur, kalau ada orang yang bertanya katakan saja kalian tidak tahu.”

“Satu hal lagi, aku tidak berharap seperti sebelumnya dimana kalian langsung goyah saat mendengar kabar kecil. Kalau sekembalinya aku kali ini terjadi hal yang sama, enyah saja kalian!”

Robin Zhang dan Vonny Long saling bertatap-tatapan, mereka tidak tahu kenapa Galvin Bai berkata seperti itu tapi firasat mereka mengatakan bahwa Galvin Bai akan melakukan sebuah hal besar.

Vonny Long mungkin memiliki sedikit dugaan, namun ia tidak berani memikirkannya lebih dalam.

Setelah mengatur semuanya dengan baik, Galvin Bai menerima panggilan dari Albert Li.

“Ayah…”

Galvin Bai mengira Albert Li meneleponnya untuk memberinya dukungan, apalagi kali ini orang yang harus ia hadapi tidaklah mudah. Bukan Habert Liu, bukan juga Wesley Liu, melainkan empat klan keluarga besar di kota C.

Tapi sepertinya Galvin Bai terlalu berharap banyak.

“Pulanglah siang nanti untuk makan, Friska sudah datang.”

...

Siang hari, Galvin Bai pulang tepat waktu. Saat ia memasuki pintu Vila Blue Wave Port di Pelabuhan Lanbo, Albert Li sekeluarga sudah hampir sepenuhnya bersiap.

Melihat kedatangan Galvin Bai, Sally Liu justru tidak mengkritiknya dan dengan nada yang bersahabat berujar: “Cepat cuci tanganmu, ayo makan.”

Galvin Bai mengangguk dan duduk di meja makan setelah selesai mencuci tangan.

Mereka sekeluarga makan dalam suasana yang hangat. Sally Liu sering bertanya pada Friska Li beberapa pertanyaan dan ia pun menjawabnya satu persatu. Hanya Albert Li dan Galvin Bai yang makan dengan hening.

...

Setelah selesai makan, Friska Li dan Sally Liu pergi ke dapur untuk membereskan peralatan makan sedangkan Albert Li memanggil Galvin Bai ke atap.

Mereka berdua berdiri di atap, memandangi pemandangan di sekitar daerah Vila Blue Wave Port di Pelabuhan Lanbo. Angin semilir berhembus pelan di samping tubuh mereka. Andai saja tidak terjadi perkara yang seperti ini, suasana malam ini pasti akan sangat menyenangkan.

Waktu berlalu cukup lama sampai akhirnya Albert Li bersuara: “Lakukanlah, aku mendukungmu.”

“Aku tahu. Dilihat dari sudut akal sehat, melakukan hal seperti ini sangatlah tidak masuk akal dan sangat tidak berguna.”

“Tapi jika bicara dari sudut emosional, apa yang kamu lakukan ini sangatlah tepat!”

“Karena sebagai seorang pria, hal seperti ini memang harus dilakukan. Bukannya melakukan hal bodoh seperti seorang pengecut.”

Mendengar kata-kata itu, hati Galvin Bai pun seakan terbakar dan tinjunya terkepal disaat yang bersamaan, “Aku tidak seperti itu.”

“Jadi aku tidak akan membujukmu.” sahut Albert Li, “Walaupun aku punya alasan dan punya posisi untuk membujukmu.”

Galvin Bai menatap Albert Li dengan serius. Baru saja ia mengatakan perkataan yang membuatnya sangat bersyukur, namun sesaat kemudian perkataan itu berbalik arah.

“Tapi, kamu tidak bisa melakukan apapun tanpa memperhitungkan akibatnya. Kalau kamu hanya tahu menyerang ke depan tapi tidak tahu bagaimana cara untuk membereskannya, berarti apa yang kamu lakukan adalah sia-sia!”

“Katakan padaku, apakah kamu pernah memikirkan akibatnya? Pernah memikirkan bagaimana mengakhirinya? Pernah memikirkan bagaimana nasib Friska?” tanya Albert Li.

Galvin Bai mengatupkan bibirnya dan tidak mengucapkan apapun. Ia juga tidak tahu apa yang seharusnya ia katakan, hanya ada balas dendam dalam hatinya. Ia hanya berpikir untuk balas dendam, hanya ingin membunuh Jordan Cong. Mengenai akibatnya…

Albert Li mengernyitkan alis, “Sepertinya kamu belum memikirkannya?”

“Bodoh!”

Galvin Bai tersenyum pahit, ia tidak mengelak.

Albert Li menggeleng tidak berdaya. Melihat rupa Galvin Bai, ia pun tidak berkata apapun lagi. Ia malah mengungkit tentang seseorang yang tidak ada gunanya, “Orang yang bernama Sarah, bukankah ia diberikan secara cuma-cuma padamu?”

“Hah?” Galvin Bai termangu, namun kecurigaan mengikuti setelahnya. Bagaimana Albert Li dapat mengetahui hal ini? Lagipula kata-kata ini... Apakah mungkin ditujukan untuk mengkritiknya?

Tidak, ia tidak melakukan apapun yang melukai Friska Li. Lagipula ia sudah menjelaskannya dengan sangat jelas bahwa ia tidak memiliki hubungan sedikit pun dengan Sarah!

“Ayah, aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya.” jawab Galvin Bai dengan segera.

“Aku tahu, aku hanya ingin memberitahumu tentang orang bernama Sarah ini. Sudahlah, pergi dan lakukan hal yang harus kamu lakukan!” Selesai berkata, Albert Li pun langsung berbalik badan dan turun ke bawah.

Galvin Bai berdiri seorang diri di atap ditemani angin semilir yang berhembus. Tatapan matanya terlihat jernih, namun sebenarnya dalam benaknya sangat kacau. Kenapa Albert Li harus mengungkit tentang Sarah?

Apakah ada sesuatu di diri Sarah yang luput dari perhatiannya?

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu