Awesome Guy - Bab 435 Terlibat Karenanya

Sesudah jawaban itu terlontar, ketiga pelanggan itu pun tertawa, “Lihat, orang itu benar-benar berbohong!”

Boss Zhang juga hanya bisa menghela napas mendengar jawaban itu, “Sepertinya lebih baik tetap kubawa saja ke rumah sakit sekarang!”

Tepat pada saat itu, si pemuda itu pun menatap Sania Liu, “Kamu benar-benar seorang dokter? Dokter pengobatan tradisional atau pengobatan modern?”

“Apa hubungannya denganmu?” Sania Liu tidak lagi bisa menahan kekesalannya, sehingga nada bicaranya pun tidak lagi enak didengar.

Pemuda itu mengusap-usap hidungnya, ia merasa sedikit canggung. Ia lalu menoleh dan berujar pada Boss Zhang: “Paman Zhang, apa yang kukatakan ini benar. Bibi Wang memang diracun.”

Pemuda itu kemudian berjalan menghampiri, lalu membantu Boss Zhang menopang Bibi Wang. Ia kemudian mengeluarkan sebuah pil dari dalam tasnya, “Ini adalah pil penawar khusus buatanku. Berikan saja ini pada Bibi Wang, pasti ia akan sadar.”

Melihat situasi ini, selain Sania Liu dan Galvin Bai, semua orang yang lain menatap pemuda itu seolah-olah otaknya bermasalah.

Boss Zhang pun menjadi sedikit tidak sabar, “Sudah, sudah, waktu tidak akan menunggu. Aku akan pergi mengambil mobilku.”

Tapi si pemuda itu malah mendesak, “Kalau tidak segera memberikan pil ini padanya, maka kondisinya akan bertambah parah.”

Ia lalu menghela napas, “Ini adalah pil penawar khusus buatanku, biaya yang dibutuhkan untuk membuatnya sangat tinggi. Awalnya aku mau menjualnya padamu dengan harganya yang asli, tapi karena kamu tidak percaya, aku terpaksa memberikan satu dulu secara cuma-cuma.”

Melihat si pemuda yang benar-benar mengeluarkan pil penawar, ketiga pelanggan itu pun merasa sangat aneh. Tapi, Boss Zhang tidak merasakan hal yang sama. Ia hanya merasa pemuda itu sedang mengulur-ulur waktu, ia bahkan tidak melirik pil itu.

“Aku tidak punya waktu untuk meladenimu, minggir sana!” Boss Zhang benar-benar sudah tidak sabar lagi.

Di sisi lain, Sania Liu mengedipkan matanya dan menatap lekat-lekat pil penawar yang ada di dalam genggaman pemuda itu. Kedua matanya berkilat dengan penasaran dan tatapan menjelajah.

Galvin Bai sendiri hanya sedikit mengangkat alisnya, namun ia tidak mengucapkan apapun.

Tepat pada saat itu, tubuh Boss Zhang pun gemetar hebat dan ia jatuh pingsan.

“Ehh...!”

Pemuda itu dengan sigap mengulurkan tangannya untuk menopang tubuh Boss Zhang, namun sayangnya ia tidak kuat menahan beban tubuh kedua orang itu. Mereka bertiga pun akhirnya jatuh bersama ke atas tanah.

“Bagaimana bisa begini?” gumam si pemuda itu pelan.

Di saat yang bersamaan, ketiga pelanggan lainnya yang semula menonton pun ikut tidak sadarkan diri di meja mereka.

Di sisi lain, untung saja Galvin Bai memiliki tekad yang kuat sehingga ia tidak langsung jatuh pingsan, “Sania...”

Setelah memanggil Sania Liu, barulah Galvin Bai benar-benar tidak sadarkan diri.

Merasa ada sesuatu yang salah, Sania Liu pun sontak berjalan menghampiri Galvin Bai, “Galvin? Galvin!”

Pemuda itu baik-baik saja dan sama sekali tidak kehilangan kesadarannya. Ia segera mengeluarkan pil penawar dari tangannya dan hendak memberikannya pada Bibi Wang ketika Sania Liu menghentikannya, “Tunggu! Apa pilmu itu benar-benar bisa menawar racunnya? Kalau memang benar, aku akan membelinya darimu!”

“Tentu saja ini penawarnya!” Mata pemuda itu berkilat senang, namun kemudian ia berujar: “Tapi harga obatku ini mahal sekali, satu juta untuk satu butir.”

“Satu juta?! Kamu sedang memeras orang, ya?!” Sania Liu memutar bola matanya.

Si pemuda itu menciut, “Tapi, tapi... Memang benar harga pembuatannya itu sangat tinggi. Yang kuberitahu padamu itu adalah harga pembuatan yang sebenarnya!”

Sania Liu menatap Galvin Bai yang ada disisinya dan memutuskan untuk tidak tawar-menawar, “Baiklah, satu juta. Berikan obatnya padaku.”

Pemuda itu terkekeh pelan, lalu mengeluarkan sebutir pil lagi dari dalam tasnya dan memberikannya pada Sania Liu, “Uangnya?”

“Enak saja, tunggu dulu! Biar aku berikan dulu obat ini padanya baru kita bicara lagi soal uang.”

Sania Liu dengan segera memberikan obat penawar itu pada Galvin Bai. Tidak lama kemudian, Galvin Bai pun sadar kembali meskipun otaknya belum sepenuhnya sadar, “Apa yang terjadi?”

“Racun.” jawab Sania Liu, “Racunnya dalam bentuk gas dan mengudara, tidak berwarna dan tidak berbau.”

“Kamu baik-baik saja?” tanya Galvin Bai sambil menatap Sania Liu dengan khawatir.

Sania Liu menggeleng, “Aku baik-baik saja. Aku sudah sering menangani racun, jadi tidak berpengaruh banyak padaku.”

Tepat pada saat itu, si pemuda kembali bersuara dengan kagum, “Nona, jadi kamu benar-benar seorang dokter? Kamu mengerti tentang racun?”

Sania Liu balas menatap pemuda itu dengan marah, “Urus saja urusanmu!”

“Kalau begitu... Uangku mana?” tanya si pemuda itu bersikukuh.

Sania Liu menghirup napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan ponselnya dan mentransfer satu juta pada pemuda itu, “Sudah.”

Pemuda itu pun merasa girang bukan main setelah mendapatkan uangnya, “Akhirnya ada pemasukan.”

Galvin Bai sedikit mengangkat alisnya. Ia sudah bisa menebak sesuatu, namun ia tetap merasa sedikit penasaran dengan pemuda itu, “Obat penawarmu benar-benar manjur.”

“Tentu saja” jawab si pemuda tanpa merasa rendah hati sedikitpun, “Itu adalah obat penawar khusus buatanku, tentu saja manjur.”

Galvin Bai menatap semua orang yang lain, mereka masih belum sadar. Tubuh Bibi Wang yang paling pertama tidak sadarkan diri pun tiba-tiba kejang-kejang, “Sania, cepat periksa kondisinya!”

Sania Liu juga terhenyak ketika melihat ini. Ia langsung menghampiri dan berjongkok di sisi Bibi Wang, “Ia sudah keracunan untuk waktu yang lebih lama, harus segera diberikan penawarnya.”

“Apalagi, kondisi yang lain juga sama buruknya.”

Sania Liu kemudian menatap pemuda itu, “Masih ada berapa banyak obat penawar yang kamu miliki? Keluarkan semua, biar aku beli sekaligus.”

Pemuda itu bertambah senang ketika mendengarnya, “Ada, ada, masih ada ratusan butir. Tapi semuanya ada di rumahku, hanya ada satu pil terakhir yang ada padaku sekarang.”

Sania Liu bangkit berdiri dan tanpa mempedulikan apakah pemuda itu setuju atau tidak, ia merebut obat penawarnya dari tangan si pemuda itu dan langsung memberikannya pada Bibi Wang.

“Dimana rumahmu?” Galvin Bai juga ikut bangkit berdiri, “Butuh waktu berapa lama?”

“Pulang-pergi sekitar setengah jam.” jawab si pemuda itu.

Sania Liu mengernyitkan alisnya dan berujar mantap: “Setengah jam bukanlah waktu yang lama, aku bisa menggunakan jarum akupuntur untuk menghentikan laju racunnya. Tapi lewat dari setengah jam, itu sudah diluar batas kemampuanku.”

Galvin Bai mengangguk dan berujar pada si orang muda itu: “Sekarang kamu cepat pulang dan ambil obat penawarnya, aku akan membeli semuanya. Kamu harus kembali dalam waktu setengah jam!”

Si pemuda itu juga tahu kondisinya saat ini gawat, “Tenang saja, aku akan berlari pulang.”

Setelah berujar, si pemuda itu langsung berlari keluar dari restoran mi.

Galvin Bai ikut membantu ketiga orang yang pingsan dan memapah mereka. Di saat yang bersamaan, Bibi Wang pun sadar kembali. Tubuhnya masih merasa sedikit lemah, dan ia sontak ketakutan saat melihat kondisi di restoran mi, “Ini... Ini... Apa yang terjadi?”

Galvin Bai berjalan menghampiri dan berujar ringan: “Keracunan. Semua orang tidak sadarkan diri dan si anak muda tadi sudah memberikanmu obat penawarnya. Sekarang ia sedang kembali ke rumahnya untuk membawa sisa obat penawarnya, jadi jangan khawatir.”

Di sisi lain, Sania Liu sedang mengeluarkan jarum akupuntur. Begitu melihatnya, Bibi Wang spontan menjerit, “AH! APA YANG MAU KAMU LAKUKAN!”

“Ia mau menghentikan pengaruh racunnya.” Galvin Bai dengan segera menjelaskan, “Itu adalah jarum akupuntur.”

Kesadaran Bibi Wang akhirnya kembali. Ia baru saja sadar, namun sudah diberitahu bahwa ia diracun sehingga membuatnya berpikir Sania Liu akan berbuat sesuatu yang buruk.

“Oh... Maaf...” Bibi Wang merasa sedikit malu, namun kekhawatirannya kembali, “Bagaimana bisa keracunan? Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Bagaimana keadaan Boss Zhang?”

“Bibi, tenang saja. Tidak akan terjadi apa-apa.” Suara Galvin Bai terdengar menenangkan, namun alisnya sudah mengernyit.

Awalnya ia tidak merasakannya, namun akhirnya ia menyadari sesuatu. Sepertinya racun ini ditujukan kepada dirinya.

Ini hanyalah restoran mi kecil yang terletak di pinggir jalan pemukiman. Orang-orang disini hanyalah orang-orang biasa yang tidak mungkin mencelakai seseorang sampai mau diracun.

Kalau begitu, orang-orang ini diracun karena kedatangannya kesini. Ia melibatkan orang-orang yang tidak bersalah ini.

Galvin Bai pun merasa bersalah, namun ia tidak mengucapkan apapun karena ia akan berusaha semampunya untuk menyelamatkan orang-orang ini.

Ia tidak terlalu khawatir dengan situasi disini karena ada Sania Liu dan juga ada si pemuda yang sudah berlari pulang ke rumahnya untuk mengambil obat penawarnya. Yang lebih ia khawatirkan sekarang adalah karena kehadirannya disini sudah diketahui. Setelah mereka melepaskan racun itu maka pasti akan ada orang yang muncul untuk memastikan kondisi dirinya.

Galvin Bai menatap ke arah pintu, firasat buruk secara perlahan merayapi hatinya.

Setelah beberapa menit berlalu, Sania Liu akhirnya berhasil menyingkirkan racun dari tubuh satu orang. Masih tersisa tiga orang lagi.

Tapi tepat pada saat itu, sebuah mobil van berwarna hitam pun tiba-tiba berhenti di depan pintu. Lusinan orang berpakaian hitam turun dari dalam mobil itu, tangan mereka menggenggam tongkat dan hendak menyerbu masuk ke dalam restoran itu.

Galvin Bai sontak berdiri setelah melihatnya, lalu berujar pada Sania Liu: “Hati-hati.”

Setelah itu, Galvin Bai langsung bergegas keluar.

Sania Liu juga menyadari situasi di luar, gerakan tangannya pun terhenti karena khawatir.

Tapi, Galvin Bai sudah terlanjur pergi keluar.

Bibi Wang yang berada di salah satu sisi ruangan pun tidak berani mengucapkan apapun, sekujur tubuhnya gemetar hebat.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu