Awesome Guy - Bab 743 Galvin Bai Berubah

Suara cambukan yang terayun terdengar bersahut-sahutan.

CTAASS! CTAASS! CTAASS!!

Tidak lama kemudian, pakaian Galvin Bai pun robek-robek dan dibanjiri darah, membuat siapapun tidak akan kuat untuk menatapnya lurus-lurus.

Galvin Bai merasakan rasa sakit itu dalam hatinya, tapi sedari awal ia sama sekali tidak pernah berteriak.

Galvin Bai yang dulu memang takut akan rasa sakit, tapi setelah begitu banyak hal ia alami dan dengan begitu banyak luka yang ia rasakan selama ini, ia sudah sedari dulu bisa menahannya, jadi ia tidak lagi merasa takut dan tidak akan berteriak.

Ia ingin pihak lawan tahu prinsipnya. Meskipun ia dihajar sampai mati, selama ia tidak bisa memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Friska Li aman, ia tidak akan mau bekerja sama.

Entah berapa lama waktu berlalu, akhirnya Luis Zhu membuang cambuk itu. Napasnya tersengal-sengal, ia terlihat kelelahan.

Orang-orang Luis Zhu terlihat sangat khawatir, jadi mereka membujuk Galvin Bai: “Kenapa kamu harus menderita begini? Cepat beritahu, kalau tidak kamu akan mati begitu dicambuk lagi.”

Tapi seseorang malah memberi saran: “Kepala keluarga, karena ia tetap tidak mau bicara, sepertinya kita harus lebih kejam. Bagaimana kalau ditaburi garam?”

Begitu mendengar saran itu, Luis Zhu pun langsung menjadi semangat, “Bawakan garam kesini!”

Jadi seseorang pun berlari keluar dengan cepat dan segera kembali sambil membawa satu kantung garam.

Napas Luis Zhu sudah stabil sekarang dan ia menatap Galvin Bai dengan dingin: “Kuberi kesempatan terakhir. Bicara atau tidak?”

Tubuh Galvin Bai sudah tidak dapat dilihat bentuknya, darah sudah dimana-mana dan keringatnya terasa menyakitkan. Tapi ia tetap tidak berbicara sepatah katapun.

Pasti terbayang bagaimana rasa sakit yang diderita oleh Galvin Bai. Jadi kalau sampai ditaburi garam, rasa sakitnya pasti akan menyiksa orang sampai gila.

Wajah Galvin Bai sudah pucat pasi, tapi ia masih bersikeras: “Kalau aku tidak melihat istriku, aku tidak akan bicara apapun, brengsek! Sini kalau berani!”

Luis Zhu sangat marah begitu mendengarnya, kalau memang demikian, “Baiklah, hari ini aku ingin tahu berapa lama mulut sialanmu itu akan tetap tertutup!”

Jadi ia langsung mengambil kantung berisi garam itu dan berjalan menghampiri Galvin Bai. Ia lalu mengambil segenggam penuh dan menaburkan garam itu pada luka-luka Galvin Bai, bahkan menepuk-nepukkannya pada punggung Galvin Bai.

NYUUUT!!

Rasa sakit yang menyerang ratusan kali lebih kuat dari sebelumnya.

Galvin Bai menggertakkan giginya kuat-kuat, matanya membelalak lebar, dan keningnya dibanjiri peluh.

Sampai pada akhirnya, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerang pelan.

Luis Zhu menatap Galvin Bai dan tersenyum penuh kemenangan, “Apa mulutmu masih mau ditutup? Masih tidak mau bicara, sialan?”

Detik berikutnya, kepala Galvin Bai tertunduk tidak sadarkan diri karena rasa sakit luar biasa yang menyerangnya.

Luis Zhu langsung berujar: “Siram ia supaya sadar!”

BYUURR!!

Kesadaran Galvin Bai kembali karena siraman air dingin lagi.

Setelah sadar, rasa sakit pada luka-lukanya menyebabkannya ingin menjerit sekuat tenaga ke langit dan bahkan meninju bumi.

Napas Galvin Bai menjadi terengah-engah, giginya saling bergemertak kuat. Setelah terbiasa dengan rasa sakitnya, Galvin Bai pun mendesis pelan: “Luis Zhu, aku tidak akan pernah melupakan apa yang kamu lakukan padaku hari ini. Kalau aku berhasil bertahan hidup, aku pasti akan membunuhmu, dasar bajingan!”

“BAH! Kamu berani-beraninya mengancamku?!” Luis Zhu meludah, lalu mengambil segenggam garam lagi dan menaburkannya pada luka-luka Galvin Bai.

“UUUGHHH...”

Galvin Bai gemetar dalam kesakitan, semua urat nadinya menonjol.

Tapi kali ini ia tidak pingsan.

Tidak hanya itu, tapi matanya berubah menjadi merah lagi.

Luis Zhu menggertakkan giginya dan bertanya: “Cepat beritahu aku, brengsek!”

Mata Galvin Bai sudah berubah menjadi merah dan perawakan Luis Zhu dalam pandangannya pun ikut berubah. Sosok Luis Zhu menjadi kabur dan bahkan tidak berbentuk seperti manusia. Sebuah suara berdenging di dalam benak Galvin Bai, menyuruhnya untuk membunuh pria itu! Bunuh Luis Zhu!

Api seperti menyala dalam mata Galvin Bai dan luka-luka di tubuhnya kembali mengeluarkan darah, membasuh darah yang sebelumnya mengucur seperti air yang mengalir.

Luis Zhu kembali mengambil segenggam garam dan termangu saat ingin menaburkannya, “Aku sudah menyiksamu begini tapi kamu masih tetap tidak mau bicara, brengsek? Kalau kamu tetap tidak mau memberitahuku... Sialan, apa-apaan ini?!”

Luis Zhu sontak tercengang.

Para bawahannya juga ikut tercengang.

Galvin Bai di hadapannya tiba-tiba membesar. Benar-benar membesar. Tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi seperti binaragawan, penuh dengan otot-otot yang besar.

Dan sepasang mata Galvin Bai berwarna merah darah.

“AKAN KUBUNUH KAMU!”

“KUBUNUH KAMU!”

“AAAAAAAA!!”

Galvin Bai berseru kuat-kuat, lalu tali yang mengikat tubuhnya tiba-tiba mulai semakin mengetat. Kemudian...

CTAASS!

Tali itu pun putus.

Melihat situasinya, Luis Zhu menjadi sangat kaget dan memerintah dengan panik: “Tangkap ia!”

Mendengar perintah itu, para bawahan Luis Zhu pun bergegas menghampiri hendak menangkap Galvin Bai lagi.

Tapi sebuah tinju Galvin Bai menghantam leher seseorang yang menerjang maju itu dan tinju itu langsung mematahkan lehernya seketika. Dengan mata membelalak lebar dan tubuh yang jatuh ke atas lantai, orang itu tewas seketika.

Orang-orang yang lain termangu melihat ini dan sebelum mereka bisa bereaksi, Galvin Bai sudah mengayunkan tinjunya lagi.

BRUAAKK!!

Orang kedua pun jatuh ke atas tanah, nyawanya meregang pergi.

Melihat itu, yang lain pun tidak menerjang maju melainkan berbalik badan untuk melarikan diri.

Tapi Galvin Bai dengan sangat cepat menangkap kerah salah satu dari mereka lalu melemparkan tubuhnya ke samping.

BRAKK!!

Tubuh orang itu langsung menghantam dinding kabin kapal dan terjatuh ke atas lantai.

Galvin Bai lalu berjalan menghampiri dan menghunjamkan kakinya, menginjak kepala orang itu sampai pecah dan menyebabkan darah bercipratan kemana-mana.

Galvin Bai kemudian mengejar dua orang yang tersisa dan mereka berlari ke depan dengan ketakutan.

Galvin Bai bergerak dengan sangat cepat, melangkah ke depan dan menendang salah seorang sampai terpental melayang. Ia lalu mengayunkan tinjunya pada seorang yang lain.

Orang-orang pun berjatuhan, mati.

Semua mati.

Menyisakan Luis Zhu seorang diri.

Awalnya Luis Zhu sangat ketakutan, tapi ia kemudian menjadi tenang.

Galvin Bai hanyalah seorang ahli tingkat tiga kelas menengah, sedangkan ia adalah ahli tingkat tiga kelas atas. Ia memiliki kemampuan yang lebih tinggi jadi tidak ada alasan untuk takut pada Galvin Bai.

Jadi Luis Zhu berdiri mantap menghadang Galvin Bai dan mendengus dingin: “Lalu kenapa kalau kamu bisa memutuskan talinya? Dengan aku disini, lupakan pemikiranmu untuk kabur hari ini!”

Galvin Bai mengangkat kepalanya dan menatap Luis Zhu dengan matanya yang berwarna merah terang. Ia lalu tersenyum kelam dan berujar, “Apa aku bilang aku akan lari, brengsek?”

Luis Zhu menatap mata Galvin Bai dan hatinya sontak melompat. Sepasang mata itu sangat mengerikan, seperti melihat iblis yang menyebabkan orang secara tidak sadar menjadi ketakutan.

Tapi Luis Zhu tidak ingin mengakui bahwa dirinya takut, jadi ia berujar pedas: “Siapa yang mau kamu takuti, bajingan?”

Benak Luis Zhu berpikir begini: Galvin Bai pasti sedang berpura-pura. Meskipun ia adalah seorang ahli, tapi ia bisa dihajar sampai seperti ini jadi ia pastilah sangat lemah. Lagipula, Galvin Bai hanyalah seorang ahli tingkat tiga kelas menengah.

Jadi Luis Zhu mengambil cambuknya lagi dan mengayunkannya pada Galvin Bai.

CTAASS!

Cambuk itu dengan cepat menyabet tubuh Galvin Bai.

Luis Zhu sontak menjadi bangga: Memang ternyata Galvin Bai benar-benar lemah dan kemampuannya tidak sebanding dengan dirinya. Ia bahkan tidak bisa menghindari cambuk itu!

Tapi detik berikutnya, Luis Zhu pun termangu.

Karena Galvin Bai bukannya sama sekali tidak bisa menghindar, tapi memang sedari awal tidak mau menghindar.

Saat cambuk itu menyabet tubuh Galvin Bai, tapi Galvin Bai sama sekali tidak mundur melainkan berjalan ke hadapan Luis Zhu.

Luis Zhu menjadi panik dan tiba-tiba mengayunkan seutas cambuk yang lain.

CTAASS!

Cambuk itu kembali menyabet tubuh Galvin Bai, tapi tidak ada raut apapun yang terlukis di wajah Galvin Bai. Seolah-olah cambuk itu menyabet orang lain.

Setelah beberapa tarikan napas, Galvin Bai pun sampai di hadapan Luis Zhu.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu