Awesome Guy - Bab 86 Pertemuan Tak Terduga

Dia merasa kecuali mereka masih ada orang lain yang akan ikut makan bersama.

Sudah lah, sudah datang juga, tidak enak kalau pergi pulang.

“Kali ini harusnya akan lebih baik dari Sergio kan?”

Pertanyaan Galvin Bai ini tidak bermaksud apa-apa, hanya bertanya biasa, tapi Tasya He yang mendengarnya merasa canggung dan sedikit tidak senang.

Clara Cao mendengus, dengan tidak senang berkata: “Tentu saja lebih baik dari Sergio! Tapi maksudmu ini apa? Ngomongin Sergio, memangnya diri kamu sendiri sebagus apa? Bahkan kamu tidak ada apa-apanya dengan Sergio!”

Tasya He melirik Clara Cao, “Sudah sudah, kurang-kurangin ya, kita semua ini teman, pergi keluar makan untuk apa membicarakan hal-hal seperti itu?”

Clara Cao merasa tidak puas mengerucutkan bibirnya, tidak mengatakan apa-apa lagi.

Galvin Bai mengangkat bahunya, yang berarti dia juga tidak ingin mengatakan apa-apa lagi.

Ketiganya berjalan masuk ke dalam restoran.

Galvin Bai awalnya mengira Tasya He khusus memanggilnya keluar makan, kemudian dia melihat ada Clara Cao dan mengira kalau mereka akan bertemu beberapa teman sekolah makan dan ngumpul bersama, tapi sampai di akhir, mendengar percakapan mereka, ini seperti sebuah acara biro jodoh yang di atur oleh Tasya He.

Dan ini membuat Galvin Bai merasa tertarik.

Tasya He mau dikatakan bagaimanapun dia dulunya adalah wanita pujaannya, dia sangat penasaran, siapa yang bisa mendapatkan hatinya, selain itu Tasya He juga akan memperkenalkan laki-laki untuk Clara Cao.

Kemudian, sampai di tempat duduk, Galvin Bai terdiam, dan melihat sudut mulutnya sedikit terangkat.

Orang-orang yang ada disana, tidak hanya Galvin Bai yang bereaksi seperti itu, tetapi kakak beradik George Liu dan Habert Liu yang ada di depan juga tidak dapat berkata-kata.

George Liu pertama kali melihat Tasya He, menarik Habert Liu untuk berdiri dan menyapa Tasya He, tetapi ketika dia berjalan ke depan, dia melihat Galvin Bai.

Jadi kelima orang itu akhirnya hanya berdiri di depan meja dengan mata besar.

Tasya He dan Clara Cao sedikit bingung, apa yang terjadi?

Bukan hanya mereka yang bingung, tetapi juga Habert Liu dan George Liu.

Mereka tidak menyangka Tasya He bisa membawa Galvin Bai kesana, tetapi Tasya He bagaimana bisa mengenal Galvin Bai?

Dan Tasya He, sekarang tiba-tiba teringat, pada perjamuan ulang tahun keluarga Liu, Galvin Bai sempat berselisih dengan Habert Liu, dan ini menunjukkan kalau Galvin Bai dan Habert Liu saling kenal!

Tetapi mengapa George Liu juga ikut memandang Galvin Bai?

Tasya He sedikit ragy bertanya, “Kalian...Saling kenal?”

Galvin Bai tersadar, tersenyum menggelengkan kepala, “Tidak.”

Setelah kata-kata itu jatuh, George Liu dan Habert Liu reflek saling melihat, kemudian menyuruh mereka bertiga duduk.

Saat ini, Clara Cao dengan nada menyindir berkata: “Tasya, kata-katamu ini ya, orang-orang ini tuan muda perusahaan Liu, bagaimana bisa kenal dengan orang kecil seperti Galvin?”

Habert Liu dan George Liu mendengar itu menarik sudut bibirnya, kalau presdir Marquis Group saja dibilang orang kecil, lalu apa kabar dengan mereka?

George Liu dengan tidak senang melirik Tasya He, otak wanita ini sakit ya? Kok bodoh sekali?

Tasya He menerima tatapan George Liu, dengan tidak enak tersenyum, kemudian memperkenalkan mereka pada Clara Cao: “Clara, kedua orang ini adalah tuan muda kedua dan ketiga dari perusahaan Liu.”

“Ini adalah teman baikku, Clara.” Dia kemudian melirik Galvin Bai, melanjutkan: “Galvin, teman sekolahku.”

George Liu dan Habert Liu mendengar itu langsung mengerti, dia ternyata teman dari Tasya He.

Clara Cao melihat kedua lelaki ini dengan malu-malu, berkata: “Halo, namaku Clara.”

“Halo.” Manner George Liu dan Habert Liu masih terbilang baik, dengan senyum dan gentle menjawabnya.

Melihat kedua lelaki ini tersenyum padanya, jantung Clara Cao berdetak begitu kencang.

Galvin Bai tidak melihat mereka, langsung mengambil menu dan bersiap memesan.

Saat ini, Clara Cao tidak tahu kumat apa, tiba-tiba berteriak pada Galvin Bai: “Siapa yang suruh kamu ambil menu, memangnya sudah suruh kamu pesan? Bukannya cepat berikan buku menu itu pada Tasya?”

Melihat itu, wajah Tasya He terlihat begitu canggung.

George Liu dan Habert Liu juga terkejut setengah mati.

Clara Cao juga tidak memperhatikan mereka, dan melanjutkan: “Kamu dengar tidak? Dan juga, kamu memangnya tidak lihat kita baru duduk dan belum ada air? Cepat, tuangkan air untuk kami!”

Habert Liu melihat itu hampir tidak bisa menahan diri berteriak, otak Clara Cao ini sepertinya benar-benar bermasalah ya?

Setelah melewati kejadian yang lalu, bahkan orang yang berwajah menyeramkan itu saja memanggilnya bos, ditambah statusnya sebagai presdir Marquis Group, Habert Liu saat ini benar-benar kecut.

Dia kemudian berdiri, dengan hormat mengambil teko dan menuangkan air full ke gelas Galvin Bai.

“Silahkan!”

Galvin Bai melirik Habert Liu, kemudian mengambil gelas dan meminumnya 2 teguk.

Clara Cao dan Tasya He melihat itu sontak terkejut setengah mati.

“Galvin, kamu tuli ya? Aku suruh kamu tuang airnya! Kamu malah seenaknya membiarkan tuan muda Liu menuangkannya untukmu!” Setelah mengatakan itu, Clara Cao tidak bisa menahan diri mengulurkan kaki dan menendang kakinya.

Padahal dirinya menyuruh Galvin Bai untuk menuangkan air, tapi malah Habert Liu tuan muda perusahaan Liu yang menuangkannya, dia bagaimana bisa menuangkan minuman untuk Galvin Bai yang tidak ada status apapun?

Wajah Galvin Bai masih tanpa ekspresi.

Tapi kedua kakak beradik ini terkejut hingga keluar keringat dingin.

George Liu merebut teko dari tangan Habert Liu, menuangkan air yang penuh pada Galvin Bai, “Silahkan.”

Apa yang sebenarnya terjadi?

Clara Cao setelah ini semakin tak bisa mengerti, dan melihat dirinya dengan satu persatu kata berkata, “Tuan muda...Liu, dia...Dia hanya orang biasa yang tidak memiliki status apapun, ken...Kenapa kalian berdua mau menuangkannya minuman? Ini...”

“Tidak, tidak, ini sudah seharusnya.” George Liu langsung menggelengkan kepala.

Habert Liu melihat itu mengangguk, “Iya, memang sudah seharusnya, sudah seharusnya.”

Dari pada Tasya He dan Clara Cao yang tenggelam dalam ketidak-mengertian, George Liu dan Habert Liu yang diliputi rasa takut, perasaan Galvin Bai saat ini begitu baik.

Semuanya karena telah melihat sikap George Liu dan Habert Liu padanya saat ini.

Dulu, George Liu dengan seenaknya menyuruhnya meminta maaf pada Habert Liu, dan Habert Liu, berkali-kali menghinanya, bahkan mencari orang untuk membunuhnya!

Dan lihat sekarang, heh!

Satu kata: Puas!

Wajah Galvin Bai terlihat senyuman, “Orang sekecil aku, merepotkan 2 tuan muda untuk menuangkan minuman padaku, aku sungguh tidak tahu diri!”

“Mana? Mana? Sudah seharusnya.” Jawab George Liu dengan tersenyum.

“Iya iya.” Habert Liu menganggukan kepala menambahi.

Galvin Bai setengah tertawa, tidak membalasnya.

Clara Cao tidak habis pikir bertanya pada Tasya He, “Orang kaya sekarang benar-benar sopan ya, tapi seharusnya tidak sampai seperti ini kan?”

Tasya He tersenyum kering, juga tidak mengerti.

George Liu dengan hormat menyerahkan buku menu pada Galvin Bai, “Tuan Bai, silahkan pesan dulu.”

Galvin Bai dengan tidak peduli melayangkan satu tangan: “Kalian saja yang pesan! Aku bebas.”

Setelah memesan makanan, George Liu dan Habert Liu melihat Galvin Bai, mengangkat gelasnya, “Tuan Bai, kami kakak beradik ingin mengajakmu bersulang.”

“Sungkan sekali.” Galvin Bai menganggukan kepala.

Benar kan? Sikap sombong sebelumnya masih berani dikeluarkan lagi?

Kalah di lihat, kedua kakak beradik ini tidak berani lagi.

Menghadapi Marquis Group, Perusahaan Liu tidak berani bagaimana, jadi tidak berani memancing amarah Galvin Bai, setidaknya mereka bisa diberi waktu untuk menarik nafas selama beberapa saat!

Tasya He melihat itu mengernyitkan dahi, “Tidak perlu sampai segitu kan?”

George Liu dan Habert Liu adalah tuan muda perusahaan Liu, menuangkan air untuk Galvin Bai ya sudahlah ya, tapi masi mengajaknya bersulang?

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu