Awesome Guy - Bab 698 Eddy Bai Datang

Perut Dicky sudah dibanjiri oleh darah segar, pakaiannya kini sudah berwarna merah. Ia menyender pada dinding dengan napas yang tersengal-sengal, namun rautnya tetap sangat tenang. Ia lalu berujar: “Aku sudah berjanji pada temanku untuk melindunginya dengan nyawaku.”

Ini sama sekali bukanlah apa yang ia katakan, justru kebalikan dari ucapannya.

Ahli tingkat tiga itu menghela napas: “Aku iri padanya.”

“Kenapa?” tanya Dicky.

“Karena ia bisa menjadi temanmu.”

Kemudian setelah ahli tingkat tiga itu selesai bicara, ia menggeleng dan berujar lagi: “Tapi, ada orang yang meninggal di dalam mobil yang kamu gulingkan itu.

“Oh.” Dicky menyahut acuh tak acuh, mati ya mati saja.

Ahli tingkat tiga itu berujar dingin: “Ia adalah tuan muda keluarga Zhu!”

“Kamu sudah membunuhnya!”

Terlihat sangat jelas bahwa tentu saja kedua ahli tingkat tiga ini tidak akan melepaskannya.

Detik berikutnya, mereka berdua bergerak pada saat yang bersamaan dan menerjang ke arah Dicky.

Dicky terluka sangat parah dan ia tahu tidak mungkin mengalahkan satu orang, apalagi dua orang sekaligus.

Menyadari bahwa akhir hidupnya sudah tiba, Dicky pun tiba-tiba tersenyum. Sosok-sosok yang tidak asing baginya memenuhi benaknya dan terdengar suara yang menggema di dalam telinganya, “Kak Dicky.”

......

Vila keluarga Sun.

Arena pertarungan sudah berpindah dari yang semula hanya didalam vila sekarang area luar vila pun menjadi medan perang.

Ketua Dao berhadapan langsung dengan Billy Sha.

Ketua Dao mengenakan setelan pakaian khas China yang sangat longgar. Ketika berhadapan dengan Billy Sha, lengan bajunya seolah ditiup oleh angin yang kuat. sehingga terlihat seperti menari tanpa henti.

Hanya telapak tangan mereka berdua saja yang saling bertemu, gerakan mereka terlihat ringan dan lembut namun sebenarnya mengandung tenaga yang luar biasa besar.

DUAKK!!

Kedua orang itu masing-masing terpukul mundur beberapa langkah.

Mereka baik-baik saja, namun telapak tangan mereka saling beradu dengan disertai tenaga delam. Tenaga dalam itulah yang mengguncang orang-orang di sekitar mereka dan membuat mereka sampai tumbang ke atas tanah.

Ketua Dao menatap Billy Sha dengan terkejut, “Siapa kamu?”

Untuk pertama kalinya, raut wajah Billy Sha terlihat serius.

Beradunya telapak tangan mereka barusan menunjukkan mereka berada di tingkat yang sama, sehingga Billy Sha pun menjadi serius.

Tapi mereka tahu untuk menghentikan serangan tanpa saling bicara apa-apa dan masing-masing dari mereka mengambil jeda sejenak.

Galvin Bai awalnya dengan bersemangat menatap pertarungan diantara Billy Sha dan Ketua Dao, karena ia sangat ingin mengetahui dan melihat langsung bagaimana orang-orang dengan tingkat seperti mereka ini bertarung.

Tapi saat ia menolehkan kepalanya dan melihat keadaan saudara-saudaranya sekali lagi, hatinya pun kembali terasa berat.

Ia sudah kehilangan delapan orang dari orang-orang yang ia kembangkan dengan susah payah ini.

Macan Putih dan Lisa terluka berat, bahkan Ervin Chen yang awalnya baik-baik saja pun akhirnya terluka juga.

Tentu saja situasi di pihak lawan juga tidak lebih baik dari mereka.

Sejumlah besar berandalan biasa sudah mereka tumpas, Fanny dan Ervin Chen masing-masing membunuh seorang ahli tingkat dua. Beberapa ahli tingkat tiga juga mati dan lebih banyak lagi ahli tingkat empat yang sudah menjemput ajal mereka.

Galvin Bai menatap Ketua Dao dan Billy Sha sekali lagi.

Billy Sha terlihat serius dan tidak menjawab pertanyaan Ketua Dao. Ia justru malah menyahut balik: “Belalang mengintai jangkrik, namun tidak menyadari keberadaan burung pemangsa di belakang. Apa kamu ingin menjadi burung pemangsa itu?”

“Yang sangat disayangkan adalah Koki Pang memintamu mendukung orang lain, tapi kamu malah menggunakan hal ini sebagai alasan untuk memuaskan keinginanmu sendiri.”

“Lihat saja rautmu yang begitu sengit, akhir hidupmu pasti tidak akan lama lagi tiba.”

“Tidak usah bicara omong kosong! Siapa kamu sebenarnya?” Raut Ketua Dao pun mengelam.

Billy Sha berpikir sungguh-sungguh sebelum menjawab, “Aku sudah tidak ingat lagi apa siapa aku dimasa lalu, tapi sekarang aku adalah teman Galvin.”

Tapi Billy Sha merasa ada yang salah setelah bicara, sehingga ia pun menolehkan kepalanya menatap Galvin Bai dan bertanya ragu: “Bukankah begitu?”

Galvin Bai spontan menggangguk sungguh-sungguh, “Ya!”

Ketua Dao juga ikut melihat kearahnya, menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan, “Aku sudah benar-benar meremehkanmu!”

Hati Galvin Bai justru tidak nyaman karena semua saudara-saudaranya terluka, bahkan beberapa diantara mereka mati. Ucapan Ketua Dao barusan sama sekali tidak membuatnya merasa senang, namun sebaliknya membuat Galvin Bai semakin marah, “Urus saja urusanmu sendiri, dasar sialan!”

Kalimat itu benar-benar menyulut emosi Ketua Dao.

Ketua Dao mendengus pelan lalu bergerak mulus. Ia menerjang ke arah Galvin Bai seperti bayang-bayang.

Gerakannya melesat dengan begitu cepat sehingga orang tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Galvin Bai sangat terkejut saat melihat itu, hatinya serasa tercekat di tenggorokan.

Ini adalah pertama kalinya ia melihat seseorang bergerak begitu cepat sampai-sampai hanya bayang-bayangnya saja yang tertinggal, membuat orang benar-benar tidak bisa menghindar.

Tapi tepat pada saat itu, Billy Sha menerjang maju dan berada di hadapan Ketua Dao lalu mengeluarkan jurus Delapan Pukulan Surgawi.

Hanya terdengar berapa suara yang sangat nyaring, lalu terlihat Billy Sha mengambil beberapa langkah mundur sedangkan Ketua Dao tetap menerjang maju.

Galvin Bai hanya sempat menjulurkan tangannya dan menahan Billy Sha yang bergerak mundur, wajahnya menjadi sangat tegang dan bertanya dengan khawatir, “Senior, bagaimana keadaanmu?”

Darah segar yang mengalir turun terlihat dari sudut mulut Billy Sha. Ia tersenyum getir dan menjawab: “Kemampuan orang ini sangat hebat!”

Dalam pertarungan yang baru saja terjadi, Ketua Dao melancarkan tiga pukulan dan Billy Sha menghadang ketiga pukulan itu dengan lengannya. Tapi sepertinya Ketua Dao sudah memahami kekuatan tenaga dalam Billy Sha sejak pertama kali melawannya, jadi kali ini ia dengan cepat memanfaatkan metode Billy Sha.

Pertama ia mengayunkan tangannya dengan cepat, lalu baru mengeluarkan tenaga dalamnya saat akan memukul target.

Billy Sha hanya bisa menghela napas dan berujar pada Ketua Dao: “Kelebihanku adalah dalam menggunakan tenaga dalam, tapi kamu sudah menguasainya hanya setelah beberapa kali bertarung.”

Ia lalu kembali berujar: “Kamu memang penerus dengan Chris, jadi aku tidak sebanding denganmu.”

Ucapan Billy Sha itu membuat Galvin Bai dan semua orang lainnya disitu terkejut.

Hanya dengan beberapa jurus melawan satu sama lain, pola serangan musuh sudah bisa terbaca dan bahkan memutar-balikkannya untuk digunakan oleh diri sendiri? Seberapa hebat dan bengis talenta seperti itu?

Jika memang benar seperti ini, kekuatan tingkat dua kelas tinggi milik Ketua Dao memang sangat tidak bisa dipandang sebelah mata.

Setelah berdiri tegap dengan kedua tangannya di belakang punggung, Ketua Dao berujar santai: “Tidaklah mudah bagimu untuk mendapatkan kekuatan seperti yang kamu miliki sekarang. Kenapa kamu harus mengorbankan nyawamu demi seseorang yang baru saja kamu temui?”

“Kalau kamu bergabung dengan aliansi bisnis, kamu bisa menikmati kekayaan dan kejayaan seumur hidupmu.”

“Bagaimana?”

Ketua Dao ingin menjadikan Billy Sha sebagai salah satu orangnya, apalagi dengan kekuatannya yang jarang sekali bisa ditemui. Ia sedikit menghargai talenta Billy Sha, namun tujuan utamanya adalah untuk membunuh Galvin Bai.

Asalkan Billy Sha berpindah kubu, asalkan Billy Sha tidak memihak Galvin Bai, maka akan menjadi hal yang sangat mudah untuk membunuh pria itu.

Tapi godaan kejayaan dan kekayaan itu sama sekali bukan godaan bagi Billy Sha.

Teringat saat dirinya terjebak di dalam gua emas selama 16 tahun, Billy Sha pun menyunggingkan senyum, “Uang adalah hal yang paling kubenci dan tidak kusukai dalam hidupku.”

Setelah bicara, ia lalu melirik Galvin Bai dan berujar mantap pada Ketua Dao: “Jika dibandingkan dengan uang, aku lebih menyukai kebebasan. Ia memberikanku kebebasan, jadi aku tidak akan menerima tawaranmu.”

Galvin Bai merasa terharu saat mendengar pernyataan Billy Sha itu. Sebelumnya ia memasang sikap bertahan dan waspada terhadap pria itu, karena identitasnya benar-benar membuat orang merasa tidak bisa merasa tenang. Tapi sekarang, Galvin Bai pun merasa bersalah.

Disaat yang bersamaan, ia juga merasa ke depannya ia tidak akan pernah meragukan dan tidak akan lagi memasang sikap bertahan terhadap Billy Sha.

Raut Ketua Dao menjadi tidak enak dilihat dan matanya memicing menatap Billy Sha, “Apa kamu juga tidak takut mati?”

Ketua Dao sudah mengetahui pola serangan Billy Sha dan Billy Sha sendiri juga sudah mengakui bahwa kemampuannya tidaklah sebanding dengan Ketua Dao. Hanya ada satu konsekuensi dari penolakan Billy Sha, yaitu kematian.

Tepat pada saat itu, sebuah mobil tua pun masuk.

Kemudian sesosok seseorang turun dari mobil dan berseru dengan suaranya yang lantang, “Bagaimana kalau ditambahkan dengan diriku?”

Beberapa orang yang mendengar suara itu pun menatap ke arah sumber suara. Tidak disangka, ternyata yang datang adalah Eddy Bai.

Begitu melihat Eddy Bai, hati Galvin Bai pun merasa rumit.

Ia sama sekali tidak tahu bagaimana harus menghadapi ayah kandungnya, karena ia sudah dibuang sejak masih kecil. Selama 20 tahun terakhir, pria itu tidak pernah memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.

Tapi bagaimanapun juga, mereka adalah sepasang ayah dan anak yang terikat hubungan darah.

Berkat Eddy Bai jugalah Galvin Bai memiliki kesempatan untuk mengambil alih Marquis Group, dan kesempatan itu mengubah hidupnya.

Waktu itu karena perihal Santy Liang, Eddy Bai menyerahkan Group kepada Willy Ye. Akan tetapi dimasa itu Galvin Bai sudah memiliki kemampuan untuk merebut kembali Marquis Group.

Sebenarnya, yang membuat ia merasa murka adalah kenapa Eddy Bai berpura-pura tidak tahu apa-apa saat adik laki-lakinya, Eric Bai, berniat untuk menghabisi dirinya sendiri? Kenapa ayahnya bersikap pilih kasih seperti itu, atas dasar apa?

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu