Awesome Guy - Bab 251 Tidak Adakah Yang Akan Menyelamatkan Mereka?

Perkataan Sania Liu membuat Hans Sun merasa terancam, “Haha...... ingin membunuhku? Apakah kamu bercanda?”

Di dalam ruangan tersebut dipenuhi dengan produk orang dewasa, selain itu, Sania Liu hanya memiliki sebuah bantal empuk di tangannya, bukankah sangat menggelikan jika dia ingin membunuhnya dengan itu?

Barusan, Friska Li didorong pergi oleh Sania Liu, dia terjatuh ke sisi lain di sebuah sofa yang agak jauh dari Hans Sun, dia sangat jengkel melihat Hans Sun dan berniat untuk melindungi Sania Liu.

Hans Sun menoleh ke arah Friska Li, dia tertawa terkekeh : “Menurutmu, apakah aku harus membuat perhitungan denganmu terlebih dulu, ataukah dia?

Sania Liu berkata dengan kesal : “Jangan mimpi, Galvin tidak akan melepaskanmu!”

Sekali mengungkit nama Galvin Bai, Hans Sun pun menjadi emosi, “Dia sama sekali tidak tahu keberadaan kalian, apakah kalian berharap kalau dia akan menyelamatkan kalian? Huh! Sudah terlambat walaupun dia mengetahui keberadaan kalian!”

Selesai Hans Sun berbicara, dia pun tidak ingin berbasa-basi lagi, dia langsung menghampiri Sania Liu.

Di saat ini juga, Friska Li langsung melemparnya dengan gelas anggur Hans Sun yang dipegangnya.

Gelas anggur tersebut mengenai dahi Hans Sun, di saat yang sama, anggur merah tersebut berhamburan keluar dan mengalir ke wajah Hans Sun.

Dahi Hans Sun terasa sakit saat terlempar oleh gelas anggur tersebut, tidak hanya itu saja, matanya juga terciprat beberapa tetes anggur merah yang membuatnya langsung menutup matanya.

Melihat ini, Sania Liu bergegas menarik tangan Friska Li dan berlari ke arah pintu.

“Cepat lari!”

Hans Sun tersadar, sambil menahan matanya yang terasa perih, dia pergi mengejar mereka, namun Sania Liu dan Friska Li sudah berlari keluar.

“Tahan mereka!” Pekik Hans Sun.

Orang yang mengawal di luar langsung menghadang Friska Li dan Sania Liu.

Sesampainya Hans Sun di hadapan Sania Liu, “Kamu seharusnya merasa senang kalau aku menginginkanmu, lebih baik kamu jangan melawan, kalau tidak......”

“Aku akan membuat perhitungan denganmu di hadapan Galvin!”

Saat ini, Sania Liu Merasa tidak berkutik, apakah dia benar-benar akan dinodai oleh dia? Tidak adakah orang yang akan menyelamatkan mereka? Kenapa bisa begini? Dia tidak ingin dinodai!

Sambil berpikir, Sania Liu membuat sebuah keputusan di dalam hatinya, jika Hans Sun benar-benar akan menidurinya, maka dia akan langsung membunuh dirinya sendiri!

Kemudian, di saat ini juga, Friska Li yang telah tertangkap itu mendadak menjerit, dia melepaskan dirinya dan berlari ke arah Hans Sun, “Kamu tidak boleh mengganggu kakakku!”

Hans Sun tidak menyangka kalau tenaga Friska Li akan begitu kuat, sehingga dia membuat Hans Sun tersungkur ke lantai.

“Sial!” Hans Sun terjatuh dan terduduk di atas lantai, bokongnya terasa sangat sakit.

Setelah Friska Li menyerangnya, dia langsung ditangkap oleh orang di belakangnya, kemudian dia dikekang dengan erat.

Hans Sun bangkit berdiri dan berjalan menghampirinya, dia melemparkan sebuah tamparan ke wajah Friska Li.

“Plak!”

Pertama, Friska Li melemparnya dengan sebuah gelas anggur, sekarang dirinya malah didorong olehnya, emosinya terhadap Friska Li melambung tinggi, “Sialan! Aku akan menghabisimu hari ini!”

Selesai dengan ucapannya, dia meraih dagu Friska Li, “Plak plak” dua tamparan mendarat di wajahnya.

Friska Li tidak bisa menahan air matanya, dia terisak dengan pelan.

Mendadak, tangan Hans Sun yang sudah terangkat itu terkaku.

Wajah Friska Li memang sangatlah cantik, setelah dua tamparan mendarat di wajahnya, ada bekas merah di kedua sisi pipinya, ditambah dengan mata Friska Li yang sedikit memerah dan beberapa tetes air mata di ujung matanya, tampang menyedihkannya ini membuat orang merasa bersimpati.

Tampangnya yang seperti ini membuat pria merasa semakin bergairah dan bersemangat.

Hans Sun mendapati pandangan mata Friska Li sudah berubah, berubah menjadi semakin menyedihkan dan terkesan menggairahkan.

Dia sudah tidak sabar untuk bisa mendapatkan Friska Li, “Segera habisi dia!”

Setelah mendengarkan perintahnya, bawahannya mengangguk-anggukkan kepalanya, seorang bawahannya menyerahkan sebuah tongkat kepada orang yang menahan Friska Li.

Orang itu meraih dan mengangkat tongkat tersebut, mendadak dia memukulkannya ke arah leher belakang Friska Li.

Di saat yang sama, tiba-tiba pintu kamar tersebut didobrak, Galvin Bai dan Macan Putih masuk ke dalam.

‘Friska!”

Gerakan orang yang memukul Friska Li itu sangat cepat, dalam sekejap dia membuat Friska Li tidak sadarkan diri di atas lantai.

Mata Galvin Bai terbelalak, dia tercengang melihat Friska Li dihantam dengan sebuah tongkat oleh seseorang, sesaat, dia terjatuh ke bawah seolah-olah dia bisa merasakan kalau ini adalah akhir dari dunia ini.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu