Awesome Guy - Bab 661 Penampilan Palsu

Semua orang yang lain tercenung ketika melihat Bella Ye.

Reputasi dan nama Bella Ye cukup dikenal di Provinsi Bei dan Kota T, banyak orang sudah pernah bertemu dengannya.

Galvin Bai mendengus dingin pada Susan Bai: “Aku tidak tahu darimana kamu mendapatkan berita bahwa aku membunuh Bella, tapi berita itu sudah jelas tidak akurat.”

“Dilihat dari situasinya, sepertinya orang yang bekerja sama denganmu itu sama sekali tidak turun tangan sendiri untuk membunuh Bella. Atau mungkin, sebenarnya ia juga sama sekali tidak berencana untuk bekerja sama denganmu. Ia hanya membuat rencana untuk mengelabuimu saja.”

“Ia membawa Bella kepadaku, tapi tidak membunuhnya. Saat itulah aku menduga ada pihak yang ingin menghancurkan hubunganku dengan Bram. Aku segera mengirimkan pesan pendek padanya dan kami pun memainkan drama ini.”

Bram Ye mengangguk, lalu melanjutkan ucapan Galvin Bai: “Selain itu, waktu itu kami juga sudah menduga bahwa akan ada seseorang yang akan menunjukkan taringnya di hadapan kami. Sesuai dugaan, ketika konfrontasi terjadi di persimpangan jalan tol, ada seseorang yang menembak Galvin.”

Kemudian, Galvin Bai kembali berujar: “Penembak itu sudah ditangkap, namanya Aditya Sun. Ia adalah orang Yanto, tapi ia diam-diam berlindung dibawah Susan.”

Tepat pada saat itu, Ervin Chen berjalan masuk sambil menyeret kerah baju seseorang. Ia lalu melemparkan orang itu ke atas meja besar di dalam ruang rapat.

Sebenarnya saat itu Ervin Chen sudah tahu dimana keberadaan target saat Bella Ye mengantar Galvin Bai ke rumah sakit, jadi ia pun langsung menangkapnya.

Galvin Bai terkekeh dingin, “Bukankah kamu terus mengatakan bahwa kamu lebih lihai daripada pria? Sepertinya sekarang terbukti betapa bodohnya kamu!”

“Kamu menikahi Yanto saat sama sekali tidak mengerti situasi yang sebenarnya dan berusaha sebisamu untuk membayar permainan yang akan merusak hubunganku dengan Bram. Pada akhirnya, kamu dikhianati oleh orang-orangmu sendiri. Bukankah ini perbuatan bodoh?”

Sekujur tubuh Susan Bai gemetar, raut wajahnya pucat pasi.

Ia sama sekali tidak menyangka langkahnya terbaca begitu jelas dan cepat dalam permainan yang sudah ia susun sematang mungkin. Bahkan situasinya justru berbalik mempermainkannya!

Tepat pada saat itu, sebuah panggilan masuk pun berdering untuk Susan Bai.

“APA?!”

Raut wajah Susan Bai yang mengangkat telepon itu seketika berubah menjadi sangat kelam.

Ponsel yang ada di tangannya langsung terjatuh ke atas lantai, tubuhnya semakin bergetar hebat.

Galvin Bai dan Bram Ye saling tersenyum satu sama lain, suasana pun menjadi hening seketika.

Susan Bai menenangkan dirinya sejenak sebelum kesadarannya kembali. Ia lalu menatap tajam ke arah Bram Ye dan Galvin Bai, kemudian mengumpat marah: “KALIAN! Berani-beraninya memanfaatkan kesempatan untuk mengambil alih tiga perusahaanku!”

Saat Susan Bai menikah dengan Yanto Li, ia pasti diberikan mas kawin. Empat buah perusahaan di Kota B adalah mas kawin untuknya.

Ia menggunakan segala sumber daya dan kekuatannya untuk membereskan Bram Ye dan Galvin Bai. Tapi ia sama sekali tidak tahu dan tidak dapat membaca gerakan kedua pria itu yang diam-diam menyerang perusahaannya.

Pertarungan harga diantara Galvin Bai dan Bram Ye sebenarnya hanya untuk saling menyeimbangkan satu sama lain dan tidak berdampak apapun. Tapi metode ini berpengaruh sangat besar terhadap perusahaan Susan Bai.

Hasilnya, harga saham perusahaan pun anjlok dan habis tertelan dan tenggelam. Tiga buah perusahaan terakhir pun jatuh ke tangan Galvin Bai dan Bram Ye.

Seperti ucapan Bram Ye: Sudah kehilangan istri, bangkrut pula.

“Segala sesuatu di Provinsi Bei selalu berada dibawah kekuasaan Perusahaan Ye, tapi aku terlalu ceroboh dan meremehkan Galvin. Itu sebabnya ia tiba-tiba bangkit dan melawanku. Aku akui, Galvin benar-benar luar biasa.”

“Tapi disaat yang bersamaan, aku merenungi diriku dalam-dalam dan memutuskan untuk tidak akan membiarkan ada Galvin Bai kedua muncul. Ditambah lagi, Galvin juga memiliki pemikiran yang sama seperti ini.”

Galvin Bai mengangguk menyetujui perkataan Bram Ye, lalu tersenyum dan berujar pada Susan Bai: “Sebenarnya, aku sama sekali tidak ingin menghambat perkembangan siapapun dan aku juga tidak pernah terpikir bahwa aku bisa melakukannya sampai sehebat ini. Tapi ada satu hal yang harus diingat, yaitu jangan memprovokasiku. Kalau kamu memprovokasiku, maka aku akan menghabisi tanpa ampun.”

Wajah Susan Bai pucat pasi, ia merasa sangat tidak nyaman dengan tatapan mengejek dan menghina dari semua orang disitu. Seluruh rasa percaya diri dan harga dirinya hancur berkeping-keping.

Ia merasa sangat malu, terhina dan terinjak-injak sampai-sampai rasanya ingin sekali ia bisa segera pergi meninggalkan tempat ini.

Bibir Susan Bai gemetar dan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia lalu menendang Yanto Li dan berujar marah: “Dasar sampah! Apa kamu tidak bisa bicara?!”

Yanto Li sontak menjadi ketakutan saat melihat situasi ini dan langsung mengangguk setuju, “Ya, ya, ya, apa yang istriku katakan itu benar!”

“Benar apanya brengsek!” Susan Bai yang merasa begitu marah pun mengangkat tangannya dan menjewer Yanto Li yang bertubuh gempal, giginya menggertak dan ia memaki: “Aku menyuruhmu untuk bicara, apa kamu tidak mengerti?! Dasar bodoh! Sampah!”

Yanto Li kembali mengangguk menanggapi Susan Bai, lalu tersenyum kikuk dan berujar: “Semuanya, aku benar-benar minta maaf... Aku benar-benar minta maaf... Aku... Hanya berkata sepatah dua patah kata?”

Perawakannya membuat semua orang yang ada disitu pun menghinanya. Ia takut kepada istrinya sampai-sampai bersikap seperti ini, benar-benar tidak pantas menjadi seorang pria.

Tapi justru pria semacam inilah yang memiliki cara pandang yang lebih jauh. Jauh sebelum semua hal ini terjadi, ia sudah membuat kepemilikan tanah Kota H ini berada dibawah namanya.

Sekarang, semua orang sedang menatapnya dan menganggapnya sebagai sebuah lelucon. Bagaimanapun juga ia hanyalah seorang pria yang begitu takut pada istrinya.

Yanto Li kemudian berujar hati-hati: “Istriku, aku tahu masalah mantan istriku sebelumnya memiliki hubungan dengan sebidang tanah ini, hanya saja aku belum sempat mengatakannya.”

“Kamu tidak menyukai putraku, aku takut kamu akan menyiksanya sampai mati. Itu sebabnya aku mengusirnya keluar dari rumah. Aku tahu aku bersalah padanya dengan sikapku ini, tapi aku tidak memiliki cara lain. Aku tidak ingin memprovokasi kalian, keluarga Bai.”

“Itu sebabnya di surat wasiat yang sudah kubuat, tertulis bahwa apabila sebidang tanah ini disita atau aku mati, maka pewarisnya adalah putraku.”

“Kamu merencanakan semua ini dengan sangat hati-hati dan berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan sebidang tanah ini dengan harga yang paling murah, tapi untuk apa? Untuk apa aku membantumu dan membuat putraku berada di pihak yang dirugikan?”

Susan Bai mengira Yanto Li akan membantu membela dirinya, tapi ia sama sekali tidak menyangka apa yang pria itu katakan sama sekali tidak membantunya dan malah menikamnya dari belakang.

Oleh sebab itu, raut wajah Susan Bai pun semakin bertambah kelam dan menyeramkan.

Tubuhnya gemetar, matanya menatap Yanto Li dengan berang. Ia ingin sekali menampar pipi pria itu keras-keras.

Tapi tangannya digenggam oleh Yanto Li.

Susan Bai segera menyalak marah: “Sampah! Apa yang kamu lakukan?!”

Yanto Li tersenyum tidak berdaya, “Istriku, jangan seenaknya menggunakan kata ‘sampah’.”

“Apa maksudmu?” Susan Bai tidak mengerti, namun kemarahannya tetap belum mereda.

Yanto Li tersenyum datar, “Aku sama sekali tidak pernah berniat untuk membantumu dari awal. Bukan hanya aku, bahkan sepupumu juga sama sekali tidak berniat untuk membantumu. Jadi, Bella sama sekali tidak mati.”

“Betul!”

Suara itu terlontar keluar seiring dengan sosok seseorang yang berjalan memecah kerumunan, Bagas.

Susan Bai membelalakkan matanya besar-besar dan menatap Bagas tidak percaya, “Bagaimana bisa? Kenapa jadi seperti ini? Bukankah Eric ingin menghancurkan Galvin?”

Bagas tersenyum dan menjawab: “Mohon maaf, nona. Tuan bilang masalah ia dan kakaknya adalah konflik internal keluarga, sedangkan kamu hanyalah sebatas sepupu. Itu sebabnya kami para orang muda sangat memegang prinsip.”

“Prinsip gundulmu!” Susan Bai sudah tidak mempedulikan lagi bagaimana rupanya sekarang yang sedang dipandang orang banyak dan berteriak kesurupan.

Pada akhirnya, semua orang mengetahui rencananya.

Susan Bai mengaum geram: “BAIKLAH! Berikan saja sebidang tanah itu pada putramu! Kamu pikir dengan begitu aman? Kuberi tahu, Galvin dan Bram tidak mungkin akan melepaskanmu begitu saja!”

“Kamu juga tahu kan, dalam waktu dua tahun lagi, harga sebidang tanah itu akan lebih dari dua kali lipat! Jadi kamu rela aliansi bisnis mengambil alih? Atau kamu ingin memberikan sebidang tanah itu pada Galvin atau Bram?”

Yanto Li menggeleng, “Aku tidak akan memberikannya cuma-cuma pada siapapun. Kita semua adalah pebisnis yang selalu bicara berdasarkan keuntungan. Jadi aku tidak khawatir.”

“Aku akan menunda pelelangan kali ini.”

Susan Bai pun mendengus dingin begitu mendengarnya, “Ketua aliansi bisnis masih ada disini, apa kamu pikir kalau kamu bilang menunda maka akan ditunda? Aliansi bisnis tidak akan menurutimu!”

Yanto Li kembali menggeleng, “Aliansi bisnis tidak mungkin menurutiku, tapi kalau semua orang disini mati terbakar hari ini, maka tentu saja jawabannya akan berbeda.”

“A... Apa?!” Susan Bai terhenyak kaget.

Semua orang yang ada disitu juga terkejut.

Yanto Li tersenyum dan berujar pada semuanya: “Apa tidak satupun dari kalian mencium wangi bunga yang samar di dalam ruang rapat ini?”

Begitu mendengarnya, raut semua orang pun berubah drastis.

Susan Bai menatap Yanto Li dengan mata yang terbelalak.

Ia dan Yanto Li menikah demi urusan politik, tidak ada perasaan cinta sedikitpun diantara mereka.

Susan Bai mengira Yanto Li adalah sampah. Jelas-jelas ia memiliki sebidang tanah yang sedemikian luas, tapi tidak ada gunanya. Dianggap apalagi pria itu kalau bukan sampah? Sedangkan Susan Bai, ia adalah nona terhormat keluarga Bai, bagaimana mungkin melirik orang sampah seperti itu?

Itu sebabnya setelah menikah dengan Yanto Li, Susan Bai selalu menghina, melecehkan dan memakinya. Bahkan putra tirinya tidak luput dari tangannya, ia selalu menghajar atau memarahi sesuai suasana hatinya.

Tapi, ia sama sekali tidak menyangka bahwa semua ini hanyalah penampilan palsu yang Yanto Li tunjukkan padanya.

Saat ini, Susan Bai merasa sekujur tubuhnya lemas tidak bertenaga.

Tapi tidak hanya Susan Bai, semua orang di dalam ruang rapat itu pun merasa tubuh mereka menjadi lemas dan tidak bertenaga sama sekali.

Susan Bai tiba-tiba menyadari sesuatu dan menjadi panik: “Yanto...”

Yanto Li melirik Susan Bai, lalu menampar wanita itu tanpa keraguan.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu