Awesome Guy - Bab 431 BRENGSEK! Benar-benar sial!

Wilbert Feng ketakutan, pangeran keluarga Cong saja berani dibunuh. Kalau begitu tidak ada alasan bagi Galvin Bai untuk merasa takut kepada keluarga Ye, salah satu dari empat klan keluarga. Dengan keadaan seperti ini, sepertinya ia hanya sampah!

“Direktur Bai, baiklah jika dikatakan begitu. Tapi segala sesuatu yang baik maupun jahat itu bercampur jadi satu di dunia bisnis ini, jadi bukankah tidak perlu terburu-buru seperti ini untuk memusnahkan?” Wilbert Feng memang sedang merasa panik dan takut, namun ia tetap menjaga raut wajahnya.

Galvin Bai mendengus dingin kemudian berseru nyaring, “NAH! Kalau begitu kamu masih berani menyentuh istriku?!”

Wilbert Feng langsung gemetar, ia menjadi sangat ketakutan dan menyesal setengah mati. Jika sedari awal ia tahu Galvin Bai akan kembali, apapun yang dikatakan orang tidak akan membuatnya berani menyentuh Friska Li!

Ia kembali teringat akan tamparan keras Galvin Bai semalam, bahkan sekarang ia masih dapat merasakan pipinya panas terbakar. Sontak, Wilbert Feng tidak tahu apa yang sebaiknya ia lakukan.

Galvin Bai mendengus kecil, “Kuperingatkan! Kamu boleh mengusikku, mengusik istriku, tapi lihat saja bagaimana aku membereskanmu!”

Wilbert Feng tertawa garing, ia tidak menyahut. Ia berpikir dalam hati, ternyata nyali Galvin Bai besar juga dan ia juga bukan orang yang bisa diprovokasi sembarangan. Wilbert Feng sebenarnya merasa takut, namun ia merasa bahwa keluarga Ye tetap saja lebih kuat daripada Galvin Bai karena memang pada dasarnya mereka adalah klan keluarga yang besar.

“Galvin, aku sudah memberi muka padamu, kamu masih ingin bagaimana lagi?” Setelah Wilbert Feng terpikirkan akan hal ini, ia pun menjadi tidak terlalu takut lagi.

“Kamu memang hebat, tapi aku tidak percaya bahwa kamu masih tetap akan bersatu dengan keluarga Ye?”

Galvin Bai tak gentar, “Baiklah, kalau begitu sekarang juga kamu telepon Bram. Biar kulihat, apakah ia melindungimu atau malah menghindari masalah.”

“Telepon ya telepon! Memangnya aku takut padamu!” Wilbert Feng berujar dengan sombong. Setelah itu, ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelpon Bram Ye.

Ia merasa sangat percaya diri dalam hati. Bram Ye adalah menantunya, putrinya akan segera melangsungkan pernikahan dengan Bram Ye yang juga merupakan penerus keluarga Ye. Mana mungkin ia takut pada Galvin Bai yang bukan siapa-siapa ini?

Tidak lama kemudian, telepon pun tersambung.

“Halo, menantuku!”

Wilbert Feng sama sekali tidak takut untuk mengaktifkan pengeras suara.

“Ayah mertua, apakah ada masalah?”

Wilbert Feng menarik urat nadi kerongkongannya dan berkata dengan lantang: “Menantuku, bukankah aku baru saja mengambil alih sebuah pabrik perhiasan? Tapi ada seseorang yang membawa sekelompok orang-orang brengsek datang untuk menghancurkan pabrik, benar-benar membuatku kesal setengah mati!”

“Orang itu juga benar-benar sangat keterlaluan! Ia benar-benar memandangmu sebelah mata, aku benar-benar tidak berdaya! Itu sebabnya aku baru meneleponmu.”

Mendengar hal itu, nada suara Bram Ye pun menjadi dingin seketika, “Siapa yang memberinya nyali sampai berani mengganggu keluarga Ye?”

“Betul, betul. Sudah kubilang, si brengsek ini benar-benar terlalu melebih-lebihkan! Ia bahkan juga berkata keluarga Cong maupun keluarga Ye tidak ada yang berani menyentuhnya!” Wilbert Feng berkata dengan menggebu-gebu.

Bram Ye bertanya dengan dingin: “Siapa?”

“Galvin Bai! Si presdir Marquis Group!” jawab Wilbert Feng tak gentar.

Setelah Wilbert Feng menjawab, tidak ada suara yang terdengar lagi di ujung telpon.

Galvin Bai menatap Wilbert Feng dengan senyum dingin.

Wilbert Feng menunggu sejenak. Saat ia sedang merasa tidak yakin karena Bram Ye yang tidak bersuara di ujung telpon sana, tiba-tiba terdengar suara pria itu, “Ia yang menghancurkan pabrikmu?”

“Ya! Sekarang ia juga masih menghancurkannya, ia tidak mendengarkan apapun yang kukatakan! Sialan!” Wilbert Feng melihat sekilas barang-barang di pabriknya yang sudah dihancurkan dan ia pun menjadi sangat marah. Begitu banyak mesin-mesin, mutiara dan perhiasan, semua dihancurkan!

Nada suara Bram Ye terdengar menjadi lebih dingin dari yang sebelumnya, tapi juga ada sebersit ketakutan, “Biarkan saja ia menghancurkannya. Biar aku yang membayar semua kerugiannya padamu. Biarkan saja supaya ia cepat pergi.”

“HAH?!” Wilbert Feng termangu, ia seakan tidak mengerti maksud Bram Ye.

Bram Ye kembali mengulangi perkataannya sekali lagi dan di akhir kalimat ia pun menambahkan: “Sekarang lebih baik jangan membuat masalah dengannya.”

Wilbert Feng menatap Galvin Bai dengan termangu. Galvin Bai hanya balas mendengus dingin dan langsung berkata: “Ternyata presdir Ye setakut itu padaku?”

Saat ini, Bram Ye benar-benar sangat ingin mencekik mati mertuanya ini. Untuk apa si tua bangka itu mengaktifkan pengeras suaranya?!

Melihat keadaannya, Wilbert Feng pun menjadi tidak senang hati, “Takut kepalamu?! Ini semua hanya untuk memberi muka padamu, dan tidak ingin membuat perhitungan denganmu!”

Bram Ye mengeratkan gigi dan berkata: “Galvin, perkara yang sebelumnya sudah selesai. Aku tidak mencari masalah denganmu, jadi kamu juga jangan cari masalah denganku.”

“HAH! Baiklah, kalau begitu sekarang juga aku akan mencari orang untuk memperkosa istrimu! Dengan begitu, hal ini bisa kita anggap impas.” jawab Galvin Bai datar.

Bram Ye termangu, “Apa maksudmu?”

Galvin Bai berkata dengan amarah yang meluap: “ Hei brengsek, tanya saja mertuamu ini! Apa yang telah ia lakukan?!”

Sejenak, keheningan pun muncul. Bram Ye sangat mengerti akan hobi Wilbert Feng dan jika dikaitkan dengan perkataan Galvin Bai barusan, ia sudah dapat menebaknya. Pasti Wilbert Feng berbuat sesuatu pada Friska Li makanya Galvin Bai semarah ini dan datang untuk menghancurkan pabrik ayah mertuanya.

Friska Li adalah batas bawah Galvin Bai, siapapun tidak ada yang berani menyentuhnya.

Wilbert Feng yang mendengarnya pun langsung menyangkal, “Memangnya apa yang kulakukan?”

“Apa yang kamu lakukan?!” Teringat akan hal ini, Galvin Bai pun menjadi sangat marah dan ia tak dapat menahan layangan tendangannya.

“ARGH!” Wilbert Feng langsung tersungkur di tanah dan terus mengaduh-aduh.

Para direktur lainnya masih tidak mengerti apa yang telah dilakukan Wilbert Feng, tapi melihat situasinya, Galvin Bai bahkan tidak takut pada Bram Ye. Seketika itu juga mereka merasa takut dan panik, mereka berdiri jauh-jauh darinya dan tidak berani melontarkan sepatah katapun.

Galvin Bai berjalan menghampiri dan mengambil ponsel dalam genggaman Wilbert Feng kemudian sekali lagi melayangkan tendangannya ke perut Wilbert Feng, “Bangsat! Kamu ingin meniduri istriku, masih bilang kamu tidak berbuat apapun?”

“Kalau saja semalam aku tidak perlu menenangkan istriku, aku pasti sudah langsung pergi menghabisi nyawamu!”

Sekali lagi, terdengar jeritan sakit dari Wilbert Feng karena Galvin Bai menambahkan tenaga pada kakinya yang menginjak Wilbert Feng kuat-kuat.

Tadi Wilbert Feng hanya ingat ingin memberi Galvin Bai sebuah pelajaran, ia sama sekali lupa apa yang telah ia perbuat pada Friska Li semalam. Ia hanya ingat Galvin Bai memukulnya dan menghancurkan pabriknya.

Sekarang Wilbert Feng ingat, namun ia sama sekali tidak bertobat, “Kurang ajar! Aku tidak jadi melakukannya…”

Galvin Bai mengangkat kakinya dan sekali lagi menginjak Wilbert Feng kuat-kuat, “Tutup mulutmu!”

Galvin Bai sama sekali tidak mau mendengar barang satu kalimat pun yang menghina Friska Li.

Akhirnya Bram Ye yang ada diujung telepon pun bersuara, “Galvin, kamu sudah meluapkan amarahmu, pabrik juga sudah kamu hancurkan. Sekarang boleh lepaskan ayah mertuaku, bukan? Kalau tidak, akan sulit bagiku untuk menjelaskannya pada tunanganku.”

“Apa hubungannya denganku?” Sahut Galvin Bai dingin.

Bram Ye sangat takut Galvin Bai akan berbuat sesuatu yang kelewat batas sehingga ia pun langsung berujar: “Galvin, ayah mertuaku memang salah dalam hal ini. Katakanlah, apa imbalan yang kamu inginkan. Aku akan memberinya untukmu, hitung saja sebagai penebusan kesalahannya padamu.”

“Cih! Aku tidak butuh!”

Galvin Bai pun kemudian langsung menutup telepon itu.

“Lihat! Seorang Bram saja tidak mampu membantumu!” ujar Galvin Bai dingin.

Kali ini, Wilbert Feng benar-benar sangat ketakutan, “Presdir Bai, ka… kamu jangan marah... Kalau kamu ingin terus menghajarku, hajar saja. Aku tidak akan menghindar, aku juga berharap bawahanmu akan sedikit berbelas kasih…”

“Pabrik seperti ini masih mau lanjut beroperasi? Tidak akan!” Selesai berujar, Galvin Bai kembali bertanya pada Botak Liu: “Sudah dihancurkan semua?”

“Semua sudah dihancurkan, tidak ada satupun barang lagi yang tersisa.”

Tadi Botak Liu sempat dikejutkan dengan keberanian dari orang bernama Wilbert Feng ini. Siapa yang tidak tahu tingkat kepedulian Galvin Bai terhadap istrinya? Pria ini bahkan masih berani ingin meniduri istri Galvin bai!

Lagipula beberapa direktur lainnya itu sedikit-banyak juga mengetahui kegemaran Wilbert Feng ini, tapi tidak ada satupun dari mereka yang terpikir bahwa Wilbert Feng ternyata berani turun tangan menyentuh istri Galvin Bai.

Dari semua kejadian yang terjadi barusan, ditambah dengan Bram Ye yang tidak ingin mencari masalah dengan Galvin Bai, tamatlah sudah riwayat Wilbert Feng. Hal ini merupakan jalan buntu baginya dan sangat sulit untuk dibereskan!

Setelah memikirkannya, beberapa direktur itu pun saling bertukar pandang. Mereka yang melihat semua kejadian ini seolah ingin mengakhiri kerja sama dengan Wilbert Feng. Tapi mereka semua menyimpannya dalam hati, tidak ada yang mengutarakannya dengan kata-kata.

Selesai meluapkan amarahnya, Galvin Bai memanggil Botak Liu, “Ayo pergi.”

Rombongan seratus orang itu pun berhamburan pergi.

Melihat situasinya, beberapa direktur itu pun saling bertukar salam dan kemudian juga beranjak pergi dari situ.

Sedangkan semua pegawai yang ada disana berdiri di sebuah sudut. Mereka tidak dapat mendengar dengan jelas perkataan semua orang barusan, namun mereka tahu bahwa itu bukanlah hal yang baik. Tapi, ini bukanlah hal yang sekarang mereka khawatirkan.

Sebagai karyawan kelas bawah, yang mereka pedulikan hanyalah gaji mereka. Mereka hanya ingin menafkahi diri sendiri dan keluarga mereka. Dengan kejadian seperti ini, yang membuat mereka khawatir adalah kemungkinan pekerjaan ini akan lenyap.

Dengan susah payah Wilbert Feng bangkit berdiri. Setelah melihat pegawai yang mengelilinginya, ia pun menggeram dengan marah: “Lihat apa?! BUBAR!”

Melihat kondisinya, mereka semua langsung kabur bagaikan asap yang menguap di udara.

Wilbert Feng memaki kesal, ia sangat tidak senang hati namun ia juga tidak berani pergi mencari Galvin Bai.

“BRENGSEK! Benar-benar sial!”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu