Awesome Guy - Bab 113 Bubuk Putih

Saat pintu terbuka.

Terlihat di dalam kamar mandi, air dari shower terus mengalir, dan Friska Li yang terbaring di lantai dalam keadaan telanjang.

Seketika jantung Galvin Bai berpacu dengan cepat, tubuh Friska Li benar-benar indah, kulitnya sangat putih, dan juga tidak ada lemak berlebih sedikit pun di tubuhnya.

Namun saat ini bukanlah saatnya Galvin Bai untuk memikirkan hal itu, Friska Li masih terbaring di atas lantai, entah apa yang terjadi.

Galvin Bai berjalan menghampirinya memanggilnya beberapa kali, dan menepuk pelan wajahnya, kemudian mengulurkan kepalanya, mendengar napasnya.

“Untung saja, untung saja.” Galvin Bai mendengar suara napas, Friska Li masih bernapas......

Saat berencana menggendong Friska Li keluar, tiba-tiba telinganya mendengar suara pekikan.

“Aaaaa!”

Galvin Bai yang terkejut, baru saja menggendong Friska Li, seketika langsung melepaskan tangannya, untung saja dia belum mengangkatnya, jika terjatuh, yang seharusnya baik-baik saja akan menjadi tidak baik-baik saja.

Friska Li mendelikkan kedua matanya, bertanya: “Apa yang kamu lakukan?”

Galvin Bai mengusap ujung hidungnya dengan canggung: “Kamu sudah berada di kamar mandi satu jam lebih, aku takut terjadi sesuatu, hasilnya saat aku masuk aku melihat kamu pingsan di atas lantai......”

“Kamu keluar dulu!” ucap Friska Li dengan kesal.

Galvin Bai menghela napas pasrah, lalu bangkit berjalan keluar, sekalian menutup pintu.

Dua puluh menit kemudian, Friska Li duduk di sisi ranjang, Galvin Bai duduk di kursi sisi lainnya.

“Itu, tadi aku benar-benar mengkhawatirkanmu, lihatlah kamu bahkan pingsan......”

Friska Li mendengus sejenak, “Apa yang sudah kamu lihat?”

Sebenarnya kalimat ini sama saja seperti omong kosong, dirinya bahkan pingsan, tidak tahu sudah berapa lama Galvin Bai masuk ke dalam, pasti dia sudah melihat semuanya.

Galvin Bai tertawa sejenak, “Istriku, aku ini suamimu, seharusnya tidak masalah jika melihatnya kan?”

Wajah Friska Li memerah, “Jangan katakan apapun!”

“Baiklah baiklah, aku tidak akan bicara lagi.” Galvin Bai tertawa pasrah, kemudian bertanya dengan serius: “Kenapa kamu pingsan di kamar mandi?”

Raut wajah Friska Li terlihat kebingungan, “Aku juga tidak tahu, tidak ada perasaan apapun.”

“Kalau begitu belakangan ini apa kamu makan suatu obat?”

“Terkadang jika tidak bisa tidur aku akan makan obat tidur.”

Galvin Bai mengerutkan alisnya, namun sekarang masih belum menemukan petunjuk, hanya bisa menggeleng berucap: “Istirahatlah lebih awal! Tapi, besok harus pergi ke rumah sakit untuk memeriksakannya, untuk berjaga-jaga.”

Friska Li terlihat acuh, “Aku baik-baik saja kan? Mungkin dua hari ini terlalu lelah.”

“Pergi memeriksakan diri ke rumah sakit juga tidak menghabiskan banyak waktu, ditambah lagi, dokter juga menyarankan setidaknya melakukan pemeriksaan kesehatan satu kali setiap tahun, anggap saja memeriksakan kesehatan!”

“Kita bicarakan nanti.” Friska Li masih bersikap acuh.

......

Keesokan harinya, tiba di Marquis Group, Galvin Bai langsung memanggil Vonny Long, memberikannya bubuk yang sudah dia simpan kemarin, “Selidiki itu, secepat mungkin.”

Vonny Long menerimanya, walaupun merasa bingung, namun dia tidak menanyakannya.

Saat bersiap berjalan keluar, tiba-tiba Vonny Long mendapatkan telepon.

“Ada apa?” tanya Galvin Bai.

Vonny Long menjawab: “Kerja sama akuisisi, Perusahaan Li menolak untuk menandatanganinya.

“Apa? Apa mereka mengatakan alasannya?”

Vonny Long menggelengkan kepalanya.

Galvin Bai mengerutkan alisnya, sekarang Perusahaan Li telah kehilangan kekuatannya, memiliki alasan apa untuk menolak tanda tangan? Dan juga syarat yang mereka ajukan tergolong bagus, apakah masih ada perusahaan lainnya......

“Kamu selidiki dulu, perusahaan yang berhubungan dengan Perusahaan Li belakangan ini.” ucap Galvin Bai.

Vonny Long menganggukkan kepalanya.

Tiba-tiba Galvin Bai teringat, karena hal ini, kalau begitu Friska Li pergi ke Perusahaan Li, bukankah......

Memikirkan hal ini, Galvin Bai langsung bangkit berdiri berjalan ke luar, di saat yang sama menelepon Macan Putih, menyuruhnya untuk ikut bersama.

Perusahaan Li.

Hari ini Friska Li mengenakan pakaian kerja berwarna krem, hak tinggi berwarna putih, berjalan selangkah demi selangkah memasuki Perusahaan Li.

Sebagai presdir yang baru, tentu saja harus mengadakan rapat pertemuan, dia juga tidak terkecuali.

Lalu, saat Friska Li masuk ke dalam ruang rapat, dia melihat tempat presdir ternyata diduduki oleh Steven Li, dan tempat duduk lainnya telah dipenuhi oleh orang-orang Perusahaan Li.

Steven Li yang melihat Friska Li masuk ke dalam, menyunggingkan senyuman anehnya, “Bukankah ini anak dari New West Group? Hari ini kenapa ada waktu luang untuk datang ke Perusahaan Li?”

Friska Li sedikit mengerutkan alisnya, “Steven, sedang apa kamu duduk di sana?”

Steven Li menatap Friska Li merendahkan, “Sedang apa? Aku ini presdir Perusahaan Li, tempat ini sudah seharusnya diduduki olehku.”

“Sejak kemarin kamu sudah bukan presdir lagi.”

“Cih!” Steven Li mendecih sejenak, “Memangnya siapa Galvin? Untuk apa Perusahaan Li mendengarkan ucapannya? Dia juga terlalu membesarkan dirinya! Dan juga kamu, tidak ingin menjadi anak dari New West Group, malah datang ingin menjadi presdir Perusahaan Li, ingin membantu ayahmu menelan Perusahaan Li, bermimpi saja!”

Wajah Friska Li memutih, “Galvin adalah penanggung jawab Marquis Group yang mengakuisisi Perusahaan Li, tentu saja harus mematuhi ucapannya.”

Steven Li berucap dengan geram, “Mimpi saja! Dia bukanlah siapa-siapa!”

Friska Li mendinginkan wajahnya bertanya: “Baiklah, kalau begitu katakan, harus mematuhi siapa?”

“Tentu saja Kakek.” ucap Steven Li mendengus.

Friska Li seperti menghela napas lega, “Kemarin Kakek sudah mengatakan, akulah presdir Perusahaan Li.”

Steven Li mendecih, “Bahkan kamu juga bisa menjadi presdir Perusahaan Li, memangnya siapa kamu? Apa kamu anggota keluarga Li?”

Friska Li menggigit bibirnya, menatap marah Steven Li.

“Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya pada Kakek.” Friska Li membalikkan tubuhnya ingin keluar, namun ditahan oleh penjaga.

Friska Li membalikkan tubuhnya, menatap Steven Li, “Apa yang ingin kamu lakukan?”

Steven Li tertawa pelan, bertanya: “Seharusnya aku menanyakan ini padamu, apa yang ingin kamu lakukan? Di sini adalah ruang rapat Perusahaan Li, kamu hanyalah orang lain, yang menerobos masuk sendirinya, apa aku salah?”

Friska Li mengangkat alisnya, “Aku menerobos?”

“Bukankah begitu?” Steven Li menatapnya penuh kemenangan.

Friska Li merasa sepertinya masalahnya tidak semuda itu, pasti telah terjadi sesuatu, di saat yang sama hatinya merasakan firasat yang tidak baik.

Saat ini, Steven Li bangkit berdiri berjalan menghampirinya, menatap wajahnya dengan tatapan menilai.

Friska Li mulai waspada, “Kamu ingin......”

“Plak!”

Steven Li mengangkat tangannya memberikan tamparan pada Friska Li, seketika wajah putih Friska Li terdapat jejak lima jari yang memerah.

“Tamparan ini aku kembalikan pada Galvin! Memangnya siapa Galvin, hingga berani memukulku? Cih! Karena dia tidak ada, kamu sebagai istrinya, mewakilinya mendapatkan pukulan apa ada masalah?”

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu