Awesome Guy - Bab 54 Juara Taekwondo

Tommy menganggukkan kepalanya, dia membaik-baikkannya, "Memang benar kata kakak, aku tidak berguna, aku tidak berguna!"

"Minggir sana!"

Seusai berkata, Galvin menendang dan membuat Tommy terlemas dilantai.

Tommy bangkit dan bergegas berlari kesana, tampang takutnya tadi hilang, dia berbalik dan berkata dengan marah kepada Galvin, "Galvin! Kamu tunggu! Jika aku tidak membunuhmu aku semarga sama kamu!"

Seusai berkata, Tommy melihat Macan Putih yang berada disampingnya bergerak, dia ketakutan dan kabur.

Galvin mencibir, aku tidak merasa begitu, namun terhadap kungfu Macan putih, dia juga masih sedikit iri, "Eh, apakah kamu benar-benar tidak meragukan untuk menerima murid?"

"Apakah kamu ingin belajar?" tanya macan putih.

"Bukankah kamu ini basa basi? Kamu lihat saja aku belakangan ini dua tiga hari langsung bertemu dengan orang yang harus main tangan, jika aku tidak bisa sedikitpun ilmu untuk melindungi diri, bagaimana jika suatu hari nanti kamu sudah tiada?"

"Kamu yang sudah tiada." Macan putih melotot Galvin.

Galvin tertawa, maksudku jika tertunda oleh urusan lain.

Macan putih menghempaskan nafas, "Boleh juga jika ingin belajar."

"Benarkah?" tatapan Galvin bersinar, "Tingkat kebugaran tubuhmu terlalu rendah, jika kamu bisa bertahan 3 bulan, setiap pagi dan malam lari masing-masing 5 km, sampai saat itu barulah ajarkan kamu juga tidak terlambat."

Galvin : "..........Menurutku memang benar jika kamu tidak menerima murid."

.........

Seusai istirahat siang, Nikita pulang dari asrama untuk ke kantor, dari kejauhan dia langsung melihat rombognan Tommy mengenakan perban dan berjalan kedalam lift.

Nikita tercengang.

Tommy dan lainnya bukankah pergi memukul Galvin? Mengapa dia dipukul?

Tampang Galvin siang tadi membuat Nikita yakin kemarin orang yang menolongnya bukanlah Galvin, namun bagaimana cara menjelaskannya sekarang?

Jangan-jangan orang-orang ini dipukul oleh Galvin? Jika begitu.........

Didalam lift, ketika menutup pintu, dia kebetulan melihat Nikita, Tommy menahan pintu lift dan berjalan keluar, beberapa bawahannya melihat kondisi seperti ini dan ikut keluar.

Tommy menatapi Nikita, wajahnya penuh rasa marah, "Dimanakah Galvin si bajingan itu?"

"Aku tidak tahu! Bukankah tadi dia bersama kalian?" Nikita mengelengkan kepalanya.

Tommy mengertakkan giginya, "Keparat!"

Ketika akan memutarkan badannya, tatapannya langsung berubah dan mengarah ke Nikita, "Tidak apa-apa jika kamu tidak tahu, nanti aku akan tahu!"

"Apa maksudmu ini?" Nikita melihat tatapan Tommy sedikit aneh, dia mundur satu langkah.

Tommy mengisyaratkan kepada beberapa bawahannya, "Tangkap dia, aku tidak percaya bahwa aku masih tidak bisa memancing dia."

Tommy juga sedikit tulus terhadap Nikita, jadi dia ingin mendapatkan orang dan hatinya, namun Nikita tidak tahu diri, kalau begitu jangan salahkan dia lagi!

"Ahh......." Nikita bergegas mengelak dan salah satu nya menutup mulutnya lalu menarik dia masuk kedalam lift.

........

Di New West Group totalnya ada 20 lantai, bukan terlalu tinggi namun tidak rendah juga.

Saat ini, di lantai puncak sudah berkumpul segerombongan besar orang, selain ada 4, 5 orang yang menatapi Nikita dipojokan, sisanya bersama dengan Tommy beridir didekat pintu masuk.

Disamping Tommy, ada beberapa lelaki kekar yang mengenakan pakaian longgar, semua dari mereka mempunyai otot yang besar, badannya besar dan wajahnya juga ganas.

Kulit dari yang memimpin itu hitam, dia berkata "Mengapa masih belum datang? Apakah dia tidak akan datang?"

“Kak Bob, kamu tenang saja, dia pasti akan datang!" kata Tommy sambil tertawa disamping.

Bob mengiyakan, dia terus berdiri disana.

Sejenak kemudian, Tommy merasa sedikit tidak tenang, dia mengingatkan, "Kak Bob, apakah harus panggil sedikit orang lagi? Dia......"

"Kamu merendahkanku?" Bob melotot kearah Tommy.

Tommy langsung takut, "bukan, Kak Bob, kamu salah paham, aku merasa lebih banyak orang akan lebih aman......."

Bob menghempaskan nafasnya, "Tidak dibutuhkan!"

"Benar, Kak Bob adalah juara dari taekwondo tingkat provinsi, dikota T, tidak banyak orang yang bisa mengalahkannya, terlebih orang yang tidak bisa melakukan apapun, Kak Bob bisa menendangnya terbang dengan sekali tendangan saja!" kata salah seorang lelaki disamping.

Tommy melirik Bob, dia berkata, "Baguslah kalau begitu, aku tenang!"

Sebenarnya Tommy masih sedikit tegang, pembantu Galvin tadi sungguh menakutkan sekali!

Karena Bob adalah juara dari Taekwondo, jadi dia membuka banyak tempat taekwondo di kota T, dan menerima murid, beberapa tahun ini dia sudah lumayan dihormati.

Kali ini dia mengiyakan Tommy untuk keluar karena akan diberikan 400 juta sebagai balasannya, sekali berantam dan mendapatkan 400 juta adalah sebuah bisnis yang sangatlah mudah sekali.

Sejenak kemudian, Bob lalu berkata dengan tidak sabaran, "Apakah akan datang atau tidak?"

Tommy melihat begini langsung mendesak bawahannya untuk menelepon Galvin.

Dan disisi ini, Galvin satu siang ini sudah menerima banyak telepon.

Yang pertama adalah Vonny.

"Direktur Utama, Handi dari Perusahaan Li datang, katanya akan bekerjasama dengan mereka untuk menekan New West Group, dia bersedia memberikan 60% dari sahamnya."

Seusai mendengarkannya, Galvin mengerutkan keningnya, 60% itu sama saja dengan memberikan perusahaan kepada orang lain!

Jika Perusahaan Li dan New West Group tidak punya dendam, maka tidak mungkin akan menjadi begini, sedangkan perusahaan Li yang paling dipentingkan oleh Kakek Li kali ini tega memberikannya kepada orang lain, ini hanya bisa menjelaskan bahwa mereka mau menghabisi New West Group, aku tidak enak, kamu juga jangan berpikir untuk enak-enak!

Galvin berpikir sejenak dan mengingatkannya, "Tinggal Handi disana dulu, aku jika ada waktu luang akan kembali."

Seusai mematikan telepon, dia menerima telepon dari Fiona.

"Apakah sudah dijelaskan kepada Friska?"

Galvin sangatlah sakit kepala, "Aku belum bertemu dengannya, teleponnya juga nonaktif, namun aku mengirim pesan untuk menjelaskannya, asalkan dia melihatnya, maka pasti akan mengerti."

"Oh......." Fiona menjawabnya, "Baiklah, hubungi nanti lagi saja ketika pulang."

"Hmm?" Galvin sedikit ragu-ragu, untuk apa menghubungi lagi nanti?

Fiona sudah mengakhiri panggilan.

Ketika bersiap ke kantor, dia menerima teleponn lagi.

"Nikita?"

Galvin menjawabnya dengan bingung, "Halo?"

"Eh! Galvin Bai, akhirnya kamu mau menjawab telepon!" Tommy menahan suara marahnya.

Galvin menyipitkan matanya, "Tommy Sun?"

"Galvin, sekarang Nikita berada ditanganku, jika kamu tidak ingin dia kenapa-kenapa, maka sebaiknya segera datang ke puncak gedung, jika tidak aku tidak bisa menjamin apakah kamu masih bisa melihat Nikita yang utuh atau tidak!" Tommy mencibir, "Oh iya, jika kamu berani melapor polisi, aku akan segera menyutuh orang membuangnya dari atas sini!"

Galvin masih belum berkata, Tommy mengakhiri panggilannya.

"Keparat!"

Galvin mengambil hp dan berlari.

Secara teori, Nikita tidak punya hubungan berat dengannya, Galvin bisa saja tidak mengurusnya, namun sekali dipikir ulang, jika bukan karena Galvin, Nikita juga seharusnya tidak akan menerima seperti itu, jadi pada dasarnya masih ada hubungannya dengan Galvin.

Terlebih, Nikita hanyalah orang wanita, dia juga tidak mempunyai apapun, dia tiba-tiba ditangkap dan diancam, sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawabm bagaimanapun juga, Galvin juga tidak boleh tidak mempedulikannya.

Galvin sambil menelepon macam putih, "Lantai puncak New West Group.

Diatas gedung puncak.

"Apa yang ingin kamu lakukan." Nikita menatapi Tommy ynang mendekat dengan penuh rasa takut.

Tommy mendekat dan melihat tampang cantik Nikita dan tidak tahan ingin menyentuh dan merabanya.

Nikita melihat ini, suaranya gemetaran dan berkata sambil merengek, "Tommy, jika kamu berani menyentuhku, aku akan selalu tidak memandangmu!"

Seusai berkata, tangan Tommy terhenti dan lalu diletakkan turun, dia lumayan tulus terhadap Nikita jadi mendengar Nikita berkata seperti itu, dia takut kedepanya Nikita mungkin beanr-benar tidak akan mempediulikannya.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu