Awesome Guy - Bab 635 Jangan Main-Main Dengan Galvin Bai

Dan ketika mereka datang ke Kota B, mereka pasti langsung berada dibawah pengawasan Bram Ye.

Bella Ye terlihat sangat cantik dan memiliki latar belakang keluarga yang bagus. Ada begitu banyak pria yang mengejarnya dan mereka semua adalah para penerus dari keluarga kaya raya yang terpandang.

Tapi Galvin Bai sama sekali tidak tergoda dengan Bella Ye karena ia sudah memiliki istri. Hal ini membuat Bella Ye merasa sedikit tidak senang hati. Menurutnya selama orang itu adalah pria tulen, maka mereka pasti akan tertarik pada dirinya.

Jadi ketika ia melihat Galvin Bai, secara tidak sadar ia akan selalu menggoda pria itu dan berusaha membuat Galvin Bai tertarik padanya.

Tapi, Galvin Bai sama sekali tidak tertarik padanya. Saat Bella Ye masih bersikeras menggodanya meskipun sudah ditatap tajam oleh Galvin Bai, pria itu pun akhirnya mengambil satu langkah mundur dan memberikan jarak diantara mereka.

Galvin Bai kemudian bertanya datar, “Ada urusan apa mencariku?”

Bella Ye tersenyum manja dan berujar pada Galvin Bai: “Kak Bai, selama kamu menyanggupi syarat dariku, aku akan mengijinkanmu mengurusnya.”

Mendengar ucapan itu, Galvin Bai tidak tersedak sedikitpun.

Ketika seorang wanita mengatakan hal semacam itu di depan seorang pria, hati si pria pasti akan melompat tidak karuan. Tentu saja ini adalah hal yang normal. Galvin Bai juga hanya secara tidak sadar bereaksi, kemudian responnya menghilang.

Galvin Bai berujar pelan, “Nona besar Ye, cepat katakan apa yang ingin kamu katakan.”

Ia tidak ingin beradu dengan Bella Ye disini.

Bella Ye tersenyum sambil berujar: “Bagaimana kalau kita minum-minum sedikit?”

Galvin Bai terdiam. Sebenarnya, ia bisa menebak syarat apa yang ingin Bella Ye lontarkan dan awalnya ia tidak akan pernah setuju. Tapi, sekarang rasa ingin tahunya tergelitik. Ia ingin tahu seberapa banyak yang akan keluarga ini kerahkan demi satu syarat itu?

Itu sebabnya Galvin Bai tidak menolak ajakan Bella Ye dan masuk ke dalam mobil sportsnya.

Bella Ye melirik Galvin Bai, sinar yang tidak ia ketahui berkilat di matanya.

Ketika mereka sampai di Glorious Club, Galvin Bai pun turun dari mobil dan Bella Ye mengikutinya.

Ketika Galvin Bai melangkah masuk ke dalam bar, Bella Ye tiba-tiba melangkah maju dan menggandeng lengannya.

Galvin Bai tercenung, secara tidak sadar ia berusaha untuk melepaskan lengannya walaupun pada akhirnya ia tidak melakukannya.

Setelah dipikir-pikir lagi, mungkin ini adalah etika dalam keluarga Ye sehingga Galvin Bai tidak memusingkannya.

Walaupun ia tidak peduli, tapi bukan berarti orang lain juga tidak peduli.

Sekarang malam sudah menyongsong, waktu dimana bar akan didatangi oleh lebih banyak pengunjung.

Galvin Bai dan Bella Ye pun duduk di sebuah meja kosong.

Tidak lama setelah mereka duduk, seorang pria berusia 20-an yang mengenakan kemeja hitam pun datang menghampiri.

Ia berdiri di sisi meja, menatap Galvin Bai dan Bella Ye dengan dingin.

Galvin Bai tidak mengacuhkan kehadiran pria itu, ia memanggil pelayan dan memesan dua gelas anggur.

Pria berkemeja itu menatap Galvin Bai dan bertanya pada Bella Ye, “Lala, bukankah seharusnya kamu memberikan penjelasan padaku?”

Ketika melihat pria itu, Bella Ye dengan sengaja menempel ke sisi Galvin Bai dan bersikap intim. Mendengar pertanyaan pria itu, Bella Ye kembali menggandeng lengan Galvin Bai dan melirik sekilas ke arah pria itu, “Ternyata putra keluarga Ma, Elmo. Kebetulan sekali.”

Elmo Ma menunjuk Galvin Bai dan berujar dengan marah: “Bella, siapa pria ini? Kamu harus memberikan penjelasan yang masuk akal padaku.”

Bella Ye terdiam sejenak, lalu berujar dengan raut tenang: “Memangnya kamu siapa? Kenapa aku harus memberikan penjelasan padamu? Memangnya kita sedekat itu?”

Elmo Ma tidak menjawab begitu mendengarnya, namun jarinya tetap menunjuk Galvin Bai. Setelah waktu berlalu cukup lama, ia menarik napas dalam-dalam dan berujar: “Lala, aku tahu kamu tidak menyukai aku yang mendekatimu. Tapi kamu juga tidak mungkin mencari pemuda miskin seperti ini untuk menghindariku, bukan?”

Mendengar Galvin Bai disebut sebagai ‘pemuda miskin’, Bella Ye pun bertambah semangat. Ia bahkan meletakkan kepalanya diatas pundak Galvin Bai dan berujar sambil tersenyum: “Tapi aku menyukainya!”

“Kamu!” Elmo Ma merasa begitu marah sampai-sampai matanya membelalak, dadanya naik-turun dengan cepat.

Ia kemudian mengambil dua langkah maju, mencengkeram kerah Galvin Bai, dan berujar pedas: “Hei bangsat, dengar aku baik-baik. Lala bukan orang yang bisa pria miskin sepertimu idamkan, berani-beraninya pemuda miskin macam dirimu berpura-pura menjadi kekasih Lala di hadapanku, Elmo Ma? Kalau tahu diri, cepat pergi sana! Kalau tidak...”

Tapi sebelum Elmo Ma selesai berujar, Galvin Bai menjulurkan tangannya dan balas menggenggam pergelangan tangan Elmo Ma, lalu meremasnya kuat-kuat.

KRAKK!

“AARGHH!!”

Elmo Ma menjerit karena rasa sakit yang luar biasa, ia sampai jatuh berlutut pada satu kakinya dan memegang pergelangan tangannya.

Galvin Bai berujar tanpa ekspresi: “Jangan main-main denganku, sana pergi!”

Pemandangan ini membuat Bella Ye tercenung.

Selama ini ia melihat Galvin Bai hanya sebagai seorang pria yang beruntung dan sedikit pintar, tapi ia tidak pernah tahu ternyata pria itu begitu kuat sampai bisa mematahkan pergelangan tangan seseorang hanya dalam satu kali remasan.

Elmo Ma bangkit berdiri, lalu membalikkan tubuhnya dan berlari menjauh karena ia tahu tidak mungkin bisa mengalahkan Galvin Bai. Tapi sambil berlari, ia sambil berseru: “Brengsek! Kalau memang hebat tunggu saja pembalasanku!”

Galvin Bai sama sekali tidak mempedulikan cara bicara yang mirip anak SD itu.

Tepat pada saat itu, pelayan pun datang membawa anggur pesanan Galvin Bai. Pria itu memberikan segelas kepada Bella Ye dan menyesap anggurnya sendiri, lalu bertanya datar: “Katakanlah.”

Suara Galvin Bai menyentakkan Bella Ye kembali dari keterkejutannya atas apa yang baru saja terjadi, tapi ia tidak langsung mengutarakan syaratnya. Ia hanya mengulas senyum masam dan bertanya: “Kak Bai, apa kamu membawa pengawal?”

“Tidak, kenapa?” Galvin Bai balas bertanya datar.

Senyum masam Bella Ye masih tersungging, “Kalau begitu, lebih baik kita bicara di tempat lain.”

Galvin Bai pun menjadi bingung, “Kenapa?”

“Elmo itu adalah anggota keluarga Ma dari Kota B. Kepala keluarga Ma memiliki kesepakatan bisnis dengan kakakku. Paman kedua Elmo adalah preman jalanan Kota B. Kalau kita tidak pergi sekarang, sepertinya...”

Begitu mendengarnya, Galvin Bai pun menyahut santai: “Aku rasa aku memang hebat.”

“Eh?” Bella Ye tidak mengerti apa yang ia maksud.

Galvin Bai kembali berujar santai: “Bukankah tadi ia bilang kalau aku merasa hebat ia menyuruhku untuk menunggu pembalasannya? Kurasa aku memang hebat, jadi aku akan menunggu.”

Bella Ye tersedak ludahnya sendiri dan seketika tidak tahu apa yang sebaiknya ia katakan.

Galvin Bai kembali menyesap anggurnya dan tidak bisa mengecap adanya rasa apapun yang istimewa, lalu berujar: “Katakanlah. Apa syarat yang akan kamu ajukan?”

Bella Ye mengernyitkan alisnya, “Jangan bilang aku tidak memperingatkanmu. Kalau ia benar-benar membawa suruhannya untuk menghadapimu, tidak mungkin ia akan melepaskanmu demi kakakku.”

“Memangnya aku dan kakakmu masih saling mempedulikan satu sama lain?” Galvin Bai mendengus dingin.

Melihat Galvin Bai yang bersikap acuh tak acuh, Bella Ye pun merasa sedikit gelisah, “Kamu...”

Ia juga tidak menyangka akan bertemu dengan Elmo Ma disini. Elmo Ma hanya bisa dianggap sebagai satu dari sekian banyak pria yang mengejarnya. Pria itu mengandalkan hubungan baik antara ayahnya dan Bram Ye untuk terus mengejarnya.

Tentu saja Bella Ye juga tidak menyukai pria semacam ini, jadi ia sama sekali mengabaikan Elmo Ma.

Bahkan sebenarnya setelah bertemu barusan, Bella Ye hanya ingin memanfaatkan Galvin Bai untuk membuat Elmo Ma benar-benar menyerah. Ia tidak menyangka Galvin Bai akan benar-benar turun tangan.

Elmo Ma memang tidak bisa apa-apa, tapi ia adalah tipe orang yang membereskan hal semacam ini dalam satu kali. Bagaimanapun juga ia adalah putra dari keluarga yang kaya raya, jadi tidak mungkin mengampuni Galvin Bai.

Kalau Elmo Ma membawa suruhannya untuk menghajar Galvin Bai, tidak peduli apapun konsekuensinya, maka apa yang ia ingin katakan hari ini kemungkinan besar tidak akan tersampaikan.

Bella Ye berpikir sejenak, lalu menggertakkan giginya dan berujar: “Ikut aku pergi!”

Bella Ye kemudian bangkit berdiri, menggandeng tangan Galvin Bai dan hendak beranjak pergi dari situ.

Galvin Bai tersenyum samar, “Sudah terlambat.”

Bella Ye tercenung, lalu menatap ke arah pintu dan napasnya tersentak kaget.

Sekumpulan besar orang sudah berada di muka pintu, Elmo Ma yang baru saja kabur dan masih memegang pergelangan tangannya berada di depan mereka. Sepertinya alih-alih langsung pergi ke rumah sakit, ia malah memanggil suruhannya dulu.

Elmo Ma berjalan ke sisi Galvin Bai dan Bella Ye, lalu menunjuk Galvin Bai dan berujar: “Ini orangnya! Hajar si brengsek ini sampai mampus!”

Ketika perintah itu terlontar keluar, sekumpulan orang di belakang Elmo Ma pun menerjang maju. Masing-masing dari mereka memegang tongkat kasti dan golok.

Raut wajah Bella Ye pun berubah dan hendak mengucapkan sesuatu, namun Galvin Bai menariknya ke belakang dan berujar santai: “Bisakah kamu menghitung? Hitungkan waktunya untukku.”

Menghitung waktu?

Bella Ye termangu bingung.

Kemudian sebuah tongkat kasti melayang tepat diatas kepala Galvin Bai dan itu menyentakkan kesadarannya kembali.

Pandangannya kembali fokus dan Bella Ye tercengang.

Galvin Bai melawan sekumpulan orang seorang diri.

Orang yang menyerang di paling depan pun ditinju Galvin Bai sampai terpelanting ke lantai. Galvin Bai kemudian memutar tubuhnya dengan kuat, lalu mengangkat kakinya dan menendang. Orang berikutnya pun tertendang melayang keluar.

Setelah orang itu tertendang keluar dari arena pertarungan, Galvin Bai menghajar beberapa orang yang ada dibelakang pria itu, sontak hanya dalam beberapa waktu berlalu beberapa orang pun jatuh terkapar.

Kemampuan Galvin Bai bisa dikatakan setara dengan Dicky, petarung ahli yang menyandang peringkat ketiga di Kota C. Untuk menghadapi para berandalan dengan tingkat bela diri ingusan seperti ini sama sekali bukan masalah.

Tapi Bella Ye sama sekali tidak mengetahui tentang ini.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu