Awesome Guy - Bab 25 Untuk Apa Kamu Datang Ke Sini?

Friska Li masuk mengganti pakaiannya, Galvin Bai segera mengeluarkan handphonenya mengirim pesan pada Vonny Long, mengatakan mengiginkan satu lagi mansion Blue Port, dan dalam waktu setengah jam harus mengantarkan kuncinya ke tempatnya.

Vonny Long yang mendapatkan pesan itu sedikit kesal, benar-benar anak konglomerat ini, hanya tahu mencari masalah, dan membuang-buang uang!

Tapi siapa yang menyuruhnya menjadi presdir! Dengan terpaksa Vonny Long segera pergi memerintah Edo Zhang, selesai mengirim pesan dia memberitahu Galvin Bai, Edo Zhang telah menuju ke sana.

Saat ini, Friska Li telah keluar, mengganti pakaian yang lebih santai, dengan celana jeans, terlihat seperti seorang mahasiswi, terlihat polos dan menggemaskan.

Galvin Bai tersenyum, berucap: “Ayo!”

Setelah keluar, Friska Li masih mengendarai mobil tuanya, Galvin Bai bertanya: “Kenapa tidak mengendarai Maserati? Apa kamu tidak menyukainya? Atau tidak baik digunakan?”

“Tidak, aku sangat menyukainya.” Friska Li segera menjawab, “Mobilnya dibawa oleh ayah ibuku.”

Galvin Bai:“......”

“Kalau begitu besok aku akan memberikanmu satu lagi.” ucap Galvin Bai dengan datar.

Friska Li membuka mulutnya terkejut, lalu berucap: “Tidak perlu, ini sudah sangat cukup.”

Dia tidak tahu sebenarnya dari mana Galvin Bai mendapatkan uang? Namun walaupun dia memiliki uang, dia juga tidak boleh boros seperti ini!”

Galvin Bai tersenyum acuh, “Tidak, istriku harus mengendarai mobil mewah, dan tinggal di mansion.”

Friska Li yang mendengar hal ini merasa hatinya berbunga-bunga, namun dia kembali berucap, “Mobil mewah lagi, mansion lagi, kamu......”

Galvin Bai berdeham sejenak, berucap: “Sebenarnya baru-baru ini aku mendapatkan pekerjaan.”

“Benarkah? Baguslah!” Friska Li benar-benar merasa senang akan Galvin Bai, sudah memiliki pekerjaan, ayah dan ibu tidak akan menyebut Galvin Bai tidak berguna lagi kan?

Galvin Bai tersenyum mengangguk, hatinya menghela napas lega, “Hmm.”

Setengah jam kemudian, mereka berdua telah tiba di area mansion Blue Port.

Di depan pintu, penjaga menahan mereka berdua.

“Permisi kalian berdua mencari siapa?”

Blue Port yang mahal tentu saja tidak lepas dari penjagaan yang ketat, keamanan di sini sangat lengkap, setiap orang yang keluar masuk harus memiliki kartu akses masuk ke dalam, dan jika tidak memilikinya, harus melalui pemeriksaan lebih dulu, setelah memastikan identitas baru akan dibiarkan masuk.

Galvin Bai menarik Friska Li, berucap: “Tadi bukankah ada orang yang memberimu kunci?”

Penjaga itu merasa bingung lalu bertanya: “Kamu Tuan Bai?”

“Benar.” jawab Galvin Bai, lalu mengeluarkan kartu identitasnya.

Penjaga itu tercengang setelah melihat identitasnya, mengendarai mobil tua datang ke mansion Blue Port? Dia bukannya tidak mengerti dunia orang kaya.

Galvin Bai mengambil kunci itu dari penjaga, lalu menarik Friska Li masuk ke dalam.

Friska Li bertanya dengan bingung: “Bukankah ada ayah dan ibu? Kenapa menggunakan kunci cadangan?”

Galvin Bai tersenyum misterius, “Nanti kamu akan mengetahuinya!”

Friska Li menatap Galvin Bai tidak mengerti, ditarik oleh Galvin Bai masuk ke mansion.

Namun jalan ini berbeda dengan sebelumnya, tiba-tiba jantung Friska Li berdetak cepat, dia memiliki sebuah tebakan, namun tebakan ini terlalu mengejutkan!

Tiba di sebuah mansion yang lain, Galvin Bai berucap: “Friska, anggap saja mansion itu aku berikan pada ayah dan ibu, dan mansion ini untukmu, hanya milikmu!” selesai berucap dia langsung menyerahkan kunci pada Friska Li.

Friska Li mengambil kunci itu dengan tercengang di tempatnya.

Beberapa saat kemudian baru kembali tersadar, “Kamu......”

Galvin Bai tersenyum berucap: “Kenapa? Apa kamu tidak menyukainya?”

Friska Li menggelengkan kepalanya, tidak tahu harus bagaimana menggambarkan perasaannya sekarang, senang, terkejut, bingung semua perasaannya campur aduk.

“Galvin......” suara Friska Li sedikit bergetar, seketika, dia memikirkan banyak hal.

Mulai dari Maserati, mansion Blue Port, hingga sekarang, satu mansion lagi!

Jika semua ini ditotalkan setidaknya menghabiskan dua puluh miliar lebih, walaupun dia sudahbekerja, namun bagaimana mungkin memiliki uang sebanyak ini untuk membeli semua ini? Sebenarnya dia mendapatkan uang itu dari mana?

Mencuri? Merampok? Atau meminjam pada rentenir?

Galvin Bai yang melihat hal ini merasa bingung, bertanya: “Kenapa?”

“Kamu katakan padaku dengan jujur, sebenarnya bagaimana kamu mendapatkan uang ini?” Friska Li menatap Galvin Bai tanpa berkedip.

Galvin Bai akhirnya mengerti, disaat yang sama merasa sangat tersentuh, tersenyum menjawab: “Tenang saja! Uang ini bukan uang haram.”

“Tapi kamu......” bagaimana mungkin bisa mendapat uang sebanyak ini seketika?

Galvin Bai berpikir sejenak berucap: “Sebenarnya tempatku bekerja adalah Marquis Group, mereka langsung memintaku menjadi manajer, ditambah lagi sebelumnya aku mendapatkan kerja sama yang besar, jadi mereka memberiku hadiah.”

“Bagaimana mungkin?” Friska Li menatap Galvin Bai tidak percaya.

Walaupun mendapatkan kerja sama, dan juga manajer, hadiah sebuah mansion bisa dimengerti, namun dua mansion ditambah dengan Maserati, ini tidak mungkin!

Galvin Bai terdiam sejenak, baiklah, ini memang sedikit berlebihan.

“Begini, karena aku mengatakan pada mereka untuk menukar komisi kerja sama ini dengan mansion, jadi seperti ini......”

Selesai berucap, Friska Li sedikit mempercayainya, ucapannya terdengar masuk akal, namun dia tetap merasa aneh.

Galvin Bai yang melihat hal ini berucap: “Sudahlah, suamimu ini tidak mungkin melakukan hal yang tidak benar, kamu tenang saja! Sudah malam, besok kamu juga harus bekerja, ayo kita masuk dan istirahat!”

Friska Li hanya bisa menganggukkan kepalanya, “Baiklah!”

Berjalan memasuki mansion, kedua orang itu langsung menuju ke kamar utama yang terdapat di lantai tiga, Galvin Bai ingin ikut masuk bersama, namun dihentikan oleh Friska Li, “Kamu pergi ke sebelah.” selesai berucap dia langsung menutup pintu.

Galvin Bai menyentuh hidungnya yang hampir menabrak pintu, sedikit pasrah, dia mengira setidaknya malam ini bisa tidur satu ranjang!

......

Dini hari, saat kehidupan malam baru dimulai.

Sebuah bar, dengan lampu berwarna-warni yang menyinari, musik yang berhentak kencang membuat orang ikut meliukkan tubuh mereka.

Di dalam sebuah ruang VIP, Steven Li menatap orang di hadapannya yang memiliki bekas luka di wajahnya, berucap: “Bantu aku memukul seseorang.”

“Siapa?” orang yang memiliki luka di wajahnya itu menegak alkoholnya sejenak, lalu bertanya dengan datar.

Steven Li menyerahkan sebuah foto, “Dia!”

Pria dengan bekas luka di wajahnya itu melihat sejenak, berucap: “Hingga bagaimana?”

“Kedua tangan dan kakinya cacat!” ucap Steven Li dengan kejam.

Pria itu yang melihat hal ini tidak menunjukkan raut apapun, kembali menegak alkoholnya, “Kalau begitu Tuan Li berencana membayarku berapa?”

“Empat ratus juta!”

Pria itu menyeringai, “Tuan Li, masalah ini bukanlah hal kecil, jika tidak berhati-hati sedikit saja, saudaraku akan masuk ke dalam penjara!”

“Delapan ratus juta!” Steven Li menggertakkan giginya.

Pria itu menatap Steven Li tidak mengatakan apapun.

Steven Li yang melihat hal ini memukul meja di hadapannya, “Satu miliar!”

“Baik! Deal!” pria itu langsung menghabiskan cairan alkohol yang ada di gelasnya, lalu meletakkannya, “Kamu tunggu saja!”

Steven Li tersenyum, “Kalau begitu aku menunggu kabar baik darimu!”

Dia tidak akan melupakan apa yang telah Galvin Bai lakukan padanya, membuatnya dimarahi oleh Kakek, bahkan mendapatkan penghinaan seperti ini, jika dia tidak membalasnya, maka dia bukanlah Steven Li!

......

Keesokan pagi, kedua orang itu berangkat bekerja, Friska Li mengatakan ingin mengantar Galvin Bai, namun Galvin Bai menolaknya, dan dirinya pergi ke Marquis Group dengan taksi.

“Seperti ini sangat tidak praktis! Sepertinya harus membeli sebuah mobil, tidak, dua mobil!”

Friska Li satu, dirinya satu.

Tiba di depan perusahaan, bersiap untuk masuk ke dalam, namun ada orang yang memanggilnya.

“Galvin?”

Galvin Bai yang mendengarnya menolehkan kepalanya, “Tasya?”

Tasya He adalah teman kuliah Galvin Bai, mereka berada di kelas yang sama, dan juga saat itu Tasya He adalah primadona kampus, dan juga wanita yang mengisi hati Galvin Bai.

Tasya He merasa sedikit tidak memeprcayainya, “Benar-benar dirimu?”

Galvin Bai tersenyum, menjawab: “Hmm, sedang apa kamu datang ke sini?”

Tasya He melihat sekilas pakaian yang dikenakan Galvin Bai, seketika berucap merendahkan: “Tentu saja mencari presdir Marquis Group untuk membicarakan kerja sama, untuk apa kamu datang ke sini?”

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu