Awesome Guy - Bab 664 Kekuatan Fanny Yang Sebenarnya

Kali ini barulah Yanto Li menghela napas lega, “Sial! Kukira Ervin berhasil mengejar, ternyata malah ia yang terluka.”

Melihat tidak ada pergerakan sedikit pun dari Drake Xu yang terkapar di tanah, Yanto Li pun terpana sambil melepaskan Fanny. Sesampainya di hadapan Drake Xu, ia pun menendang-nendang kepala pria itu dan menambahkan injakan di akhir gerakannya, “Terluka separah ini tapi masih bisa mengejar. Terburu-buru sekali, apakah mungkin… Gadis ini adalah kekasihmu?”

Yanto Li tertawa mengejek dan kemudian kembali berujar: “Hanya saja aku tidak punya waktu untuk berbasa-basi denganmu, matilah!”

Selesai bicara, Yanto Li pun mengangkat sebelah kakinya yang lain untuk mengakhiri nyawa Drake Xu.

Tapi Drake Xu dengan sigap membalikkan tubuhnya dan bangkit berdiri.

BUUKK!

Kaki Yanto Li pun hanya menginjak tanah kosong.

Drake Xu pun langsung menjulurkan tangannya setelah bangkit berdiri, namun respon Yanto Li sangat gesit. Saat Drake Xu menjulurkan tangannya, alam bawah sadar Yanto Li langsung membuat tubuhnya mengelak ke samping sehingga bisa menghindar dari tinju Drake Xu. Ia lalu mengangkat kakinya dan menendang tepat di dada Drake XU.

DUAKK!!

Drake Xu pun terpental jauh. Untung saja ada mobil disitu sehingga tubuhnya terjatuh ke atas mobil terlebih dulu sebelum akhirnya jatuh ke tanah.

“HOEKK!”

Drake Xu memuntahkan segumpal darah dari dalam mulutnya, kedua matanya menatap tegang ke arah Fanny yang sudah pingsan. Sorot matanya kemudian penuh dengan tekad kuat, ia beseru kencang sekuat tenaga dan sekali lagi maju menyerang.

“KUBUNUH KAMU!”

Drake Xu yang dulu sama sekali tidak tahu bahwa Fanny adalah adik perempuannya, jadi hatinya tidak tergerak sedikit pun jadi saat Fanny dihajar orang.

Tapi sekarang setelah ia mengetahui kenyataannya, hatinya tidak lagi dapat menerima.

Setelah berumur 10 tahun, Drake Xu menjadi sebatang kara. Harapan satu-satunya adalah adik perempuannya. Karena ia hanya kehilangan jejak adiknya, mungkin saja adiknya masih hidup dan menjadi satu-satunya keluarga kandungnya yang tersisa.

Sekarang akhirnya ia berhasil menemukan adiknya setelah mencari dengan susah payah, tapi ia malah melihat adiknya ditindas. Bagaimana mungkin ia bisa menerima hal ini?

Jadi Drake Xu yang sekarang pun meluapkan kebengisannya untuk apapun yang terjadi membunuh Yanto Li.

Tapi dengan lukanya sendiri yang belum sembuh, bagaimana mungkin bisa menang melawan Yanto Li?

Lagipula walaupun ia tidak terluka, dirinya juga bukanlah lawan yang sepadan untuk Yanto Li.

Oleh karena itu Drake Xu sama sekali tidak dapat membunuh Yanto Li, malah ia yang dihajar oleh pria itu.

Drake Xu menyerang maju untuk melayangkan tinju pada Yanto Li, namun dengan santai Yanto Li mengelak. Ia lalu mengangkat tangannya dan langsung mencekik leher Drake Xu, sebuah gerakan tinju pun luluh-lantak begitu saja.

BUKK!!

Sontak Drake Xu merasa otaknya kosong.

Tinju Yanto Li pun melayang berturut-turut menyerbu dan menghantam tubuh Drake Xu. Drake Xu yang dihajar bertubi-tubi pun langsung terkapar ke atas tanah.

Setelah akhirnya tidak ada pergerakan sedikitpun dari Drake Xu, barulah Yanto Li meludah, “CIH! Hanya dengan kekuatan seperti ini masih berani-beraninya coba unjuk gigi di depanku? Tidak tahu malu. Masih mau membunuhku pula! Mimpi saja sana!”

Yanto Li kemudian langsung mengumpat: “Brengsek! Hampir saja tertunda oleh kalian! Aku harus segera membunuhmu, kalau tidak orang-orang itu akan segera mengejarku dan aku akan kesulitan untuk kabur!”

“Sial! Kalian tunggu saja aku, cepat atau lambat aku akan membunuh dan membinasakan empat klan keluarga bajingan ini!”

Yanto Li kemudian langsung berjalan menuju Fanny, namun langkahnya terhenti karena kedua kakinya dipeluk oleh Drake Xu.

Sekujur tubuh Drake Xu sudah dilumuri darah, seluruh wajahnya juga sudah dibanjiri darah. Alisnya mengalami robek yang cukup besar, matanya sudah tidak dapat dibuka. Ia sudah tidak memiliki tenaga, namun ia masih bersikeras dan tidak berpaling sedikit pun. Ia memeluk kaki Yanto Li erat-erat.

Yanto Li termangu sejenak, ia menunduk dan menatap Drake Xu, “Tidak mungkin, bukan? Gadis brengsek ini benar-benar kekasihmu? Kamu saja sudah begitu sekarat, tapi masih mau melindunginya?”

Drake Xu berujar dengan sangat lemah, “Ia… Adalah adikku... Tidak boleh terluka… Adik perempuanku.. Walaupun mati… Tidak boleh…”

Tepat pada saat itu, jemari Fanny pun bergerak.

Yanto Li sedikit terkejut saat mendengarnya, tetapi ia tetap tidak bisa mengerti perasaan sayang antara kakak-beradik yang seperti ini.

“Baiklah. Kalau memang begitu aku akan membunuhmu lebih dulu, baru membunuh adikmu.”

Saat Yanto Li sedang bersiap untuk bergerak, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakang tubuhnya.

“Kalau kamu membunuhnya, putramu akan kehilangan seseorang yang dengan tulus menyayanginya.”

Yanto Li terhenyak kaget, kemudian menoleh dan melihat.

Fanny sudah tersadar, ia bangkit berdiri lalu merenggangkan sendi dan ototnya. Melihat gelagatnya, sepertinya pengaruh racun sudah benar-benar hilang dan kondisinya benar-benar sudah pulih seperti semula.

Yanto Li bertanya dengan nada tidak mengerti: “Apa maksudmu?”

Fanny berujar santai: “Namanya adalah Drake Xu.”

Drake Xu memungut seorang anak laki-laki bernama Nico Li. Fanny mengetahui hal ini karena ia sering bersama dengan Galvin Bai, sehingga ia juga mendengarnya saat Michael Zhang mengatakan hal ini.

Ditambah lagi dengan perkataan Yanto Li barusan dalam rapat, ia langsung dapat menebak bahwa putra Yanto Li adalah Nico Li. Anak yang dipungut Drake Xu yang sekarang menjadi putranya.

Sebenarnya seharusnya Yanto Li tahu akan hal ini, hanya saja ia belum pernah bertemu dengan Drake Xu.

Oleh karena itu saat Yanto Li mendengar nama ini, ia pun langsung termangu kaku.

Tepat pada saat itu, sayup-sayup suara mulai terdengar dari kaki gunung.

“Cepat! Mereka sudah ada didepan!”

“CEPAT!”

Begitu Yanto Li mendengar suara ini, raut wajahnya langsung berubah drastis. Ervin Chen beserta orang-orangnya sudah berhasil mengejarnya.

Yanto Li lalu berujar dengan bengis: “Aku sangat berterima kasih kamu telah menggantikanku membesarkan anakku, tapi kalau hari ini kamu tidak mati, maka aku yang tamat riwayatnya. Jadi tentu saja kamu yang harus mati. Tenang saja, aku akan membayar banyak uang kertas untukmu setelah kamu mati.”

Selesai berujar, Yanto Li lalu mengangkat kakinya untuk membunuh Drake Xu.

Yanto Li mengetahui dengan sangat jelas bahwa mustahil Fanny maupun Drake Xu akan melepaskannya.

Karena dengan banyaknya hal yang telah ia lakukan, ditambah dengan keberadaan Drake Xu dan Fanny disini, Galvin Bai tidak akan mungkin melepaskannya.

Jadi, hanya dengan membunuh merekalah ia baru bisa merasa tenang.

Tapi kaki Yanto Li sama sekali tidak sempat mendarat karena Fanny bergerak secepat dan sekuat petir. Wanita itu tiba-tiba muncul di hadapannya, mengangkat kakinya, dan langsung menendang Yanto Li sampai terpental jauh.

DUAKK!!

Yanto Li terpental ke belakang dan langsung menabrak sebuah pohon sampai batangnya patah, setelah itu barulah ia jatuh ke tanah.

HOEKK!

Yanto Li memuntahkan segumpal darah, ia merasa kaget setengah mati. Ia lalu bangkit berdiri dengan susah payah setelah itu ia menatap ke arah Fanny.

Yanto Li sama sekali belum pernah bertemu Fanny sebelumnya, jadi tentu saja sebelumnya ia tidak mengetahui kekuatan Fanny. Selain itu, ia mengira waktu itu Fanny sudah mengerahkan segenap tenaganya di ruang rapat.

Tapi Fanny yang saat itu masih berada dibawah pengaruh racun, tentu saja kekuatan bela dirinya tidak sekuat sekarang.

Hal ini benar-benar jauh melebihi perkiraan Yanto Li.

Dan tepat pada saat itu, tiba-tiba Fanny berteriak kencang.

“AAAAAHHH!”

Semenjak dirinya terluka di Pulau Biru, ia selalu merasa kecewa dan depresi. Terutama karena ia telah dikurung berhari-hari lamanya oleh Galvin Bai. Ia selalu mengkonsumsi obat yang membuat sekujur tubuhnya lemas tidak berdaya, tidak usah diungkit seberapa sulitnya masa-masa itu ia hadapi.

Setelah ia tidak memakannya lagi, ia langsung ingin bergerak untuk balas dendam. Tapi karena Galvin Bai tahu informasi tentang kakaknya, mau tidak mau ia harus menahan hasratnya. Ia terus menahan sampai sekarang dan akhirnya benar-benar meledaklah hasratnya itu.

“KAMU BERANI MENGHAJAR KAKAKKU?! KUHAJAR KAMU SAMPAI MATI!”

“HAJAR SAMPAI MATI!”

Fanny mengaum murka dan bergerak menyerang Yanto Li. Sekarang, ia tahu siapa kakaknya. Segala rasa yang telah ia pendam dan tahan di lubuk hatinya selama ini bisa dengan bebas ia luapkan.

Yanto Li yang melihat Fanny maju untuk menyerangnya pun langsung mengangkat tangannya untuk mematahkan kaca spion mobil dan melemparkannya ke arah Fanny.

Fanny sama sekali tidak menghindar, malah menghancurkan spion itu dengan tinjunya. Kakinya kemudian terangkat untuk menendang.

Lagi-lagi, Yanto Li pun terpental jauh.

Tubuhnya baru saja jatuh mendarat diatas tanah, tapi Fanny sudah kembali berada di depannya bahkan sebelum Yanto Li sempat memapah tubuhnya untuk bangkit berdiri. Kepalanya pun diinjak Fanny kuat-kuat ke atas tanah.

DUAKK!

Kepala Yanto Li yang diinjak rasanya mau pecah, ia kembali meringis dan memuntahkan segumpal darah.

Kelihatannya Yanto Li seperti ingin mengucapkan sesuatu, namun Fanny sama sekali tidak peduli. Kakinya kembali terayun untuk menendang tulang rusuk Yanto Li.

“AARGH!”

Yanto Li memekik kesakitan. Setelah itu bunyi ‘KRAK!!’ terdengar samar, menandakan bahwa tulang rusuknya patah.

Setelah itu Yanto Li diangkat kembali oleh Fanny dan ia menatap pria itu dengan sepasang mata yang penuh hasrat membunuh.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu