Awesome Guy - Bab 476 Jika Hidup, Kamu Bisa Pulang Menemui Istrimu

Eric Wang menatapnya dengan tatapan memperingati. Mata Habert Liu pun berkilat samar seperti terpikirkan akan suatu hal, kemudian ia mengeratkan gigi dan berkata: “Ya, kita hanya sebagai rekan yang saling belajar dari pengalaman.”

Yesly sedikit mengernyitkan alisnya saat melihat kondisi yang seperti ini, jelas-jelas bukan seperti yang diutarakan. Ia lalu berujar pada Habert Liu: “Tuan, apakah kamu berkata demikian karena kamu diancam? Kalau memang begitu, kamu boleh memberitahu kami yang sebenarnya. Kami pasti akan memberikan pembenaran untukmu.”

Habert Liu menarik sudut bibirnya yang tebal dan berkata: “Polisi, aku tidak menerima ancaman. Sungguh, kami benar-benar hanya rekan yang saling belajar dari sudut pandang satu sama lain. Dari dulu juga seperti ini.”

Tepat pada saat itu, Bram Ye juga berjalan keluar, “Polisi, aku berani jamin bahwa apa yang ia katakan itu benar. Kami semua ini adalah teman, kami sering melihat mereka berdua seperti ini. Ini benar-benar hanyalah sebuah kesalahpahaman.”

Yesly melihat mereka sekilas, lalu berujar dengan suaranya yang dalam: “Kalau memang begitu, siapa yang melapor polisi? Kalian yang melaporkan laporan palsu seperti ini benar-benar membuang waktu kami!”

Eric Wang tersenyum samar, “Kalau tentang hal ini... Aku juga tidak tahu dengan jelas.”

Bram Ye menggeleng, seolah mengatakan ia juga tidak tahu siapa yang melapor polisi.

Saat ini Jesslyn Feng menyembunyikan diri di belakang Bram Ye, diam seribu bahasa.

Galvin Bai juga tidak berkata apapun, ia menatap Eric Wang dan Bram Ye dengan terkejut.

Eric Wang sebelumnya sudah mengkhianatinya, dengan segala cara ia mencoba merebut sumber daya Marquis Group. Pria itu juga diam-diam membuat banyak sekali jebakan, bahkan dua hari yang lalu ia masih mengutus orang untuk membunuh dirinya.

Tapi hari ini pria itu malah tiba-tiba berbalik membantunya? Apa maksudnya ini?

Apa yang pikirkan Eric Wang pikirkan?

Sedangkan Bram Ye? Tidak perlu dikatakan lagi seberapa buruk dendam diantara mereka berdua. Bahkan barusan ia masih menggeram memanggilnya, namun sekarang ia juga membantunya berbicara!

Pasti ada udang dibalik batu!

Terlebih lagi ucapan Habert Liu. Pria itu mengakui bahwa mereka adalah rekan?

Dibandingkan dirinya, tidak ada orang yang lebih mengerti seberapa besar pria itu menginginkan kematiannya. Tapi, apa yang barusan ia katakan? Teman baik? Konyol!

Kelakuan aneh dari ketiga orang ini mau tidak mau membuat Galvin Bai menambah kewaspadaannya.

Karena tidak dapat melihat siapa dari mereka yang melapor polisi, akhirnya Yesly hanya memperingati mereka beberapa patah kata dan membawa orang-orangnya meninggalkan aula itu.

Galvin Bai berujar datar: “Aku benar-benar berterimakasih pada kalian semua. Karena aku masih ada urusan lain, aku pergi dulu.”

Selesai bicara, Galvin Bai langsung membalikkan tubuhnya dan beranjak meninggalkan aula tersebut.

Habert Liu merasa tidak senang hati. Atas dasar apa Galvin Bai bisa melenggang pergi begitu saja setelah menghajarnya sampai seperti ini? Oleh karena itu, Habert Liu bermaksud memanggil Galvin Bai.

“CUKUP!” geram Bram Ye, “Apakah ini belum cukup memalukan?!”

Mendengar hal itu, Habert Liu pun memelototi Bram Ye dengan tajam, “Brengsek! Yang dihajar bukan kamu, tentu saja kamu tidak peduli! Lihat aku dihajar sampai seperti ini?!”

Bram Ye mengernyitkan alis, ia menyapu sekilas para tamu yang ada di sekelilingnya kemudian berkata dengan suara yang rendah: “Para hadirin sekalian, benar-benar mohon maaf telah membuat kalian melihat lelucon. Sebentar lagi akan dihidangkan jamuan yang baru, silakan semuanya menikmati. Aku masih ada urusan yang lain sehingga tidak bisa menemani kalian semua. Aku benar-benar minta maaf.”

“Ayo.” Bram Ye langsung menarik Jesslyn Feng setelah selesai bicara, bertukar pandang sekilas dengan Habert Liu dan Eric Wang.

Dengan begitu, keempat orang itu saling beranjak pergi dari aula.

Para hadirin di aula itu saling bertukar pandang, hari ini mereka benar-benar telah melihat sebuah pertunjukan besar. Tapi, mereka juga tahu bahwa sebaiknya tidak usah sembarang bicara demi masa depan mereka.

Karena Bram Ye sudah mengatakan bahwa akan dihidangkan jamuan yang baru, maka lebih baik mereka menunggu saja dan menikmati hidangan yang akan disajikan.

......

Galvin Bai kemudian berjalan ke area parkir.

“Kamu baik-baik saja?” Begitu melihat Galvin Bai, Friska Li langsung secepat kilat turun dari mobil dan menghampiri suaminya.

Hati Galvin Bai menghangat, “Tidak apa, aku baik-baik saja.”

“Sayang, tidak masalah walaupun tidak ada Marquis Group. Aku bisa menghasilkan uang untuk kebutuhan keluarga kita. Bukankah kita masih memiliki Furui Jewelry?”

Friska Li mengatakannya dengan sangat sungguh-sungguh, tatapanya dipenuhi oleh harapan dan keyakinan akan masa depan.

Hati Galvin Bai merasa tersentuh. Disaat yang bersamaan, ia teringat akan keraguannya yang sebelumnya sehingga ia bertanya: “Bagaimana kamu bisa datang kesini?”

Semalam baru saja ia menengok Friska Li, tiba-tiba hari ini istrinya muncul.

Eric Wang bisa membiarkannya keluar?

Bahkan walaupun Eric Wang dengan sengaja membiarkannya keluar, bagaimana dengan Albert Li?

Friska Li adalah putri kandungnya, apakah mungkin ia tidak tahu seberapa bahayanya hari ini?

Begitu terpikirkan akan hal ini, Galvin Bai menjadi marah. Bahkan ia mau memanfaatkan putrinya sendiri?

Friska Li sama sekali tidak menaruh kecurigaan apapun, ia hanya menjawab datar: “Kedua orang yang mengawasiku mengatakan bahwa Marquis Group telah menjadi milik Habert Liu. Aku mengkhawatirkanmu, jadi aku memanfaatkan waktu disaat mereka tidak mengawasiku untuk kabur.”

“Sayang…” Hati Galvin Bai tercekat. Friska Li kabur tanpa mempertimbangkan bahaya yang mungkin terjadi hanya untuk memberitahunya bahwa tanpa Marquis Group, mereka akan tetap bisa melanjutkan kehidupan.

Friska Li bersandar dalam dekapan Galvin Bai, ia dapat merasakan kehangatan suaminya, “Sayang, ayo kita pulang!”

Galvin Bai sedikit terpaku, matanya berkilat. Ia juga ingin pulang, namun hari ini benar-benar bukan sebuah hari yang biasa.

“Friska, kamu pulang dulu ya? Masih ada sedikit hal yang harus kuurus.” ujar Galvin Bai.

Friska Li menjauhkan diri dari pelukan Galvin Bai dan menatapnya: “Hal apa yang mau kamu urus? Aku mau pergi bersamamu.”

Galvin Bai pun menjawab: “Sebenarnya aku masih mempunyai sebuah rumah sakit privat, tempat Dokter Niu bekerja. Kamu pasti tahu.”

“Yosep menyuruhku untuk pergi ke rumah sakit di ibukota provinsi dan mencari seorang dokter ahli bedah untuk direkrut.”

Friska Li merenung sejenak, kemudian berkata: “Kalau begitu, kita pergi bersama saja!”

“Tidak boleh.” jawab Galvin Bai, “Kata Kak Yosep, dokter bedah disana sangat temperamental. Aku juga tidak mudah mendapatkan kesempatan ini, jadi…”

“Baiklah...” Friska Li mengangguk, “Kalau begitu... aku menunggumu di luar?”

Sebenarnya Friska Li sama sekali tidak tenang Galvin Bai berada di kota B sendirian, ia takut ada orang yang tidak baik membahayakan Galvin Bai.

Galvin Bai juga tahu apa yang Friska Li pikirkan. Hatinya tersentuh, namun disaat yang bersamaan dengan tidak rela ia tetap tidak mengijinkan Friska Li ikut. Ia tidak ingin istrinya berada dalam bahaya apapun.

“Bukankah masih harus mengurus Furui Jewelry? Selama kamu pergi beberapa hari ini, pasti ada banyak hal tertinggal perlu diurus. Sebaiknya kamu pulang dan mengurusnya sekarang. Bagaimanapun juga, kamu adalah bosnya.”

“Lagipula, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku. Sekarang aku sudah cukup ahli bela diri, apalagi Macan Putih dan Drake akan ikut denganku. Pasti tidak akan ada masalah.” Galvin Bai menjamin.

Akhirnya, Friska Li terpaksa mempercayai Galvin Bai. Ia pun mengendarai mobil Galvin Bai dan pergi dari situ.

Galvini Bai berdiri cukup lama disitu, sebelum akhirnya ia membalikkan tubuhnya dan pergi ke mobil Macan Putih.

Macan Putih dan Drake Xu yang ada di dalam mobil melihat Galvin Bai naik ke mobil mereka. Drake Xu pun berkata: “Kalau hidup, kamu bisa pulang menemui istrimu.”

Hanya sebuah kalimat, namun dapat membuat Galvin Bai termangu.

Benar. Jika ia hidup, ia bisa pulang menemui Friska Li.

Tidak peduli situasi apapun yang ia temui hari ini, seberapa banyak dan betapa lihai lawannya, ia tidak boleh mati!

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu