Awesome Guy - Bab 248 Apa Kamu Yang Melakukannya?

Malvin tersenyum pada Galvin Bai, “Aku benar-benar tidak bisa mengalahkannya.”

Beruntung, saat Botak Liu hampir tidak bisa melawan mereka, sebuah mobil van dengan cepat berhenti di pinggir jalan.

Setelah mobil van itu berhenti, tiba-tiba datang segerombol orang,dengan cepat mengelilingi mereka.

Thomas yang melihat hal ini menjadi ketakutan.

Awalnya dia mengira Botak Liu dan Malvin memanggil orang untuk datang kemari, setidaknya membutuhkan waktu setengah jam, siapa yang tahu hanya dalam beberapa menit, telah datang orang sebanyak ini, setidaknya terdapat lima hingga enam puluh orang.

Botak Liu melihat anak buahnya yang sudah datang, segera kembali ke samping Galvin Bai.

Sedangkan Malvin, tidak terlihat takut seperti tadi.

Botak Liu melirik Malvin, lalu mendecih.

Malvin tidak perduli, sebaliknya mulai memerintah, “Saudara, maju! Habisi mereka semua!”

Anak buah Malvin yang mendengarnya, di tangan mereka terdapat tongkat, dan langsung maju.

Botak Liu juga tidak ingin terlihat lemah, menyuruh anak buahnya untuk maju juga.

Sebuah pertarungan, telah dimulai.

Sepuluh menit kemudian, anak buah Thomas telah terkapar tidak bisa bangkit, termaksud Thomas sendiri juga tidak bisa bangkit.

Hans Sun seketika terduduk di atas jalan, wajahnya penuh dengan darah, seketika dirinya tercengang, merasa dirinya bisa pingsan kapan saja.

Sedangkan Thomas dihimpit oleh kedua anak buah Botak Liu.

“Apa yang kalian lakukan? Lagi pula bukan aku yang melakukannya? Atas dasar apa kalian memukulku?”

Galvin Bai menatapnya dingin, saat ingin berucap, tidak jauh terdengar suara sirine mobil.

Mendengar hal ini, Galvin Bai mengerutkan alisnya.

Botak Liu yang melihat hal ini berucap mengingatkan: “Bos, polisi telah datang, ayo pergi!”

Dengan cepat, semua orang mengemudikan mobilnya, bergerak ke arah yang berlawanan.

Thomas yang melihat hal ini menghela napas lega, beruntung polisi datang, jika tidak mungkin dia akan habis di sini.

Namun Hans Sun tidak berpikir seperti ini, Galvin Bai tidak berani berdiam diri di sini, pasti karena takut tertangkap, benar juga, siapa yang ingin masuk ke dalam penjara? Namun masalah hari ini dia tidak akan melepaskannya begitu saja!

Tidak lama kemudian, mobil polisi berhenti.

Heru Qin dan beberapa polisi turun dari mobil.

“Jangan bergerak!”

Kalimat ini bagi sekelompok orang yang berbaring di atas jalan, terdengar seperti sebuah hinaan.

Mereka telah dipukul habis-habisan, bagaimana bisa bergerak?

Setelah Hans Sun melihat Heru Qin, segera mengerang berucap: “Polisi, beruntung kalian datang, jika tidak datang akan memakan korban!”

“Galvin presdir Marquis Group itu, karena aku tidak memberikannya pinjaman, jadi dia datang memukulku! Lihatlah wajahku!”

Heru Qin mengerutkan alisnya, orang itu Galvin Bai?

Tadi di dalam mobil, berjarak cukup jauh, dia tidak melihat dengan jelas orang itu.

Namun sebelum ada bukti, dia tidak bisa mengatakan apapun, akhirnya menunjuk Thomas dan sekelompok orang-orangnya berucap: “Kalau begitu ada apa dengan kalian?”

Thomas akui, Hans Sun juga mengetahui, satunya adalah preman, satunya adalah Presdir Juding Bank, kedua orang itu berada di tempat yang sama dan dipukuli, pasti ada sesuatu yang tidak pantas.

Hans Sun menutup mulutnya, masalah ini sulit untuk dijelaskan, jika menjelaskan, maka yang akan masuk penjara adalah dirinya.

Heru Qin menatap Hans Sun sejenak, lalu mengibaskan tangannya, “Bawa semuanya!”

Para polisi langsung membawa belasan orang itu pergi.

......

Galvin Bai langsung kembali ke Marquis Group, dan memanggil Vonny Long.

“Sekarang kamu hubungi direktur-direktur yang sebelumnya mengundang makan malam, suruh mereka dalam waktu tiga hari, menarik semua investasi mereka di Juding Bank!”

Tidak lama kemudian, Heru Qin menelepon.

”Kamu yang melakukannya?”

Pertanyaan yang sangat berterus terang, tidak ada mengatakan masalah apapun, hanya bertanya apakah kamu yang melakukannya.

Jika bukan, tentu saja dia akan bertanya apa yang dia lakukan? Dan tanpa menanyakan apapun dan langsung menjawab, maka apapun jawaban itu, sama saja dengan mengakui jika dirinya yang melakukannya.

Galvin Bai menjawab: “Bukan.”

Setelah Heru Qin mengetahuinya tanpa mengatakan apapun, langsung memutuskan sambungan telepon.

Saat ini, Darwin Chen membawa dokumen sambil berjalan masuk, “Bos, semuanya ada di sini.”

Galvin Bai mengambil dokumen itu, semuanya adalah dokumen Juding yang Darwin Chen selidiki, bahkan ada juga penggelapan dana yang Juding lakuan, dan membuat bukti transaksi palsu.

Melihat hal ini, Galvin Bai tersenyum dingin, “Aku tidak akan melepaskanmu!”

Galvin Bai sejak awal tidak berencana untuk mengawasi Hans Sun, hanya saja Hans Sun yang mencari masalah, hingga menyentuh garis kesabarannya, tentu saja dia tidak akan membiarkannya!

......

Thomas dan sekelompok orang tidak bisa diinterogasi apapun, Hans Sun juga tidak mengatakannya, Heru Qin tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa mengurusi mereka berdasarkan pertengkaran mereka, dan mengurung mereka selama beberapa hari.

Sedangkan Hans Sun, karena memiliki dukungan yang kuat, jadi langsung dibebaskan.

Yang mengeluarkan Hans Sun adalah Herton Sun.

Awalnya Herton Sun tidak mengetahui apa yang terjadi, namun saat sore hari tiba-tiba dia mendapatkan kabar berturut-turut, perusahaan Kota T, satu per satu menarik sahamnya dari Juding Bank, dia langsung menyadari apa yang terjadi.

Akhirnya saat dia mencari Hans Sun, ternyata dia berada di kantor polisi.

Tiba di dalam mobil, Herton Sun langsung memakinya: “Apa yang kamu jaminkan padaku? Bisa menyelesaikannya dengan baik? Apanya yang selesai? Hah? Apa kamu tahu, sekarang sudah ada puluhan perusahaan, yang menarik investasinya?”

“Aku menyuruhmu memberikan hadiah sebagai permintaan maaf, tapi sebaliknya, kamu malah sangat menyinggungnya! Apa kamu tidak punya otak? Hah?”

“Apa gunanya aku membutuhkanmu? Hanya bisa menghancurkan semuanya!”

“Puluhan triliun seketika menghilang!”

Herton Sun menatap Hans Sun marah, “Jika bukan demi nama baik Juding, aku sangat ingin memecatmu sekarang!”

Hans Sun menjadi panik, “Presdir Sun, kalau begitu kita harus bagaimana?”