Too Poor To Have Money Left - Bab 435 Hubungan Yang Tidak Terduga

Ia sudah memasuki tahap pembukaan spiritual Yuanying.

Christoper Wu ini, malah memintanya untuk membina lebih awal hingga tahap kedua Yuanying.

Tapi sejak ia mencapai Yuanying, kecepatan pembinaan nya pun melambat.

Dari dulu ia bukanlah orang yang fokus membina, Christoper tanpa ragu mendorongnya kedalam jurang api.

Tidak bisa dipukul, dan juga tidak bisa dikritik.

Ia juga sudah menerima nasibnya, terutama sekarang, seluruh suku pedang, sama sekali tidak ada orang yang membantu nya bertindak.

Rayne pun terus menghela nafas, menyalahkan Tuhan dan semua orang.

“Aku sudah pernah mengatakan bahwa pembinaan itu harus fokus, kamu ini mau melakukan apa lagi?” Kata Christoper.

“Aku hanya menghela nafas, hal ini pun kamu ingin mengurusnya?” Rayne sangat marah hingga sebaliknya malah tertawa, dan berkata, “Kamu tunggu, cepat atau lambat kamu akan mendapat balasan.”

Christoper mendengarnya, pun hanya tertawa.

Talenta wanita ini, bisa dikatakan biasa saja.

Namun malah menelan pil pedang Troy Mu, bakatnya pun meningkat.

Pendekar pedang, berbeda dengan praktisi.

Yang dibina oleh pendekar pedang ialah pedang, mengutamakan pedang tersebut, menyadari pemahaman dan arah pedang, menganggap dirinya sebagai pedang, menyatu dengan pedang tersebut.

Yang dibina oleh praktisi ialah dirinya sendiri, oleh karean itu penekanan talenta pembinaan pun termasuk kualitas tubuh.

Orang yang mempunyai bakat yang tinggi dalam mempraktisikan pedang, belum tentu cocok membina latihan suku lain.

Contohnya teman lama nya Denny Lei, jika ia tumbuh di suku pedang ini, takutnya ialah murid menengah yang sangat biasa.

Tentu saja, seiring dengan peningkatan pembinaan semuanya akan berubah.

Namun sudah membina latihan suku sendiri, maka tidak akan berarti lagi jika diganti menjadi pendekar pedang .

Berhubungan kenapa ia datang kesini, membimbing Rayne Chen, dan bukan tinggal di Keluarga Wu, membimbing generasi penerus.

Ini mempunyai 2 sebab.

Pertama, latihan Keluarga Wu, sudah dilengkapi oleh nya.

Keluarga Wu juga sudah memiliki Yuanying, dan juga sehati, ia sama sekali tidak terlalu khawatir akan hal ini.

Kedua , Troy Mu, ialah orang yang akrab dengannya, tahun itu pernah berjanji 1 hal padanya, harus menjaga penerus suku pedang.

Seorang yang terhormat, tidak akan mengingkari janjinya , ia harus menepatinya.

Meskipun ia sudah meninggal bertahun-tahun, namun ia tidak pernah lupa, pernah menjadi teman dekat dalam pembinaan.

Meskipun beribu tahun berlalu, tidak bisa melihat almarhum , hanya bisa melihat warisan almarhum , juga untuk menenangkan diri sendiri.

Ia tertawa ringan , lalu dima-diam menghela nafas.

Jalan pembinaan sangat panjang.

Sebenarnya, jika bukan karena ia melihat bayangan Troy, dalam diri Rayne, ia juga tidak akan berusaha dengan begitu keras.

Sebuah bayangan tubuh, berjalan turun dari tangga gunung.

Punggungnya terdapat sebuah pedang, sedikit menundukkan kepala, berjalan hingga ke samping daratan kosong ini.

Lalu, memejamkan mata duduk bersila dan masuk ke alam meditasi.

Christoper meliriknya, lalu memfokuskan diri pada Rayne.

Setelah ia datang kemari, melewati konflik dengan murid suku pedang, menghapus kesalah pahaman di awal mula, senior hingga junior suku pedang sangat hormat padanya.

Juga banyak murid suku pedang, datang meminta ajaran padanya, tentu saja, ia juga membimbing mereka dengan sepantasnya, karena mengingat hubungan dekat dengan almarhum .

Satu-satunya wnaita ini, dari dulu tidak pernah meminta ajaran padanya.

Setiap kali dia membimbing murid suku pedang, ia pun mendengar dengan tenang disamping, tidak berbicara apapun.

Lalu setiap hari, ia selalu datang kesini duduk bersila, bermeditasi, melatih pedang dengan kombinasi bermacam ragam gerakan .

Christoper sebagai kakek buyut Keluarga Wu, tentu saja tidak akan kesana untuk menyapa dan berbaikan meskipun orang tersebut hanya bersikap dingin.

Tapi kecepatan pembinaan nya, masih termasuk baik, tidak sampai bertahun-tahun, pun sudah mencapai Jindan Chucheng.

Kadang-kadang ia mendengar rumor tentang wanita ini, juga tahu dasarnya dibangun oleh aura langit dan bumi, perkembangan pembinaan ini sama sekali tidak mengherankan.

“Sudah tua, tapi sepertinya masih mempunyai banyak masalah hati.”

Christoper menggelengkan kepala dengan ringan, tidak bisa menenangkan hatinya, susah untuk berhasil.

Ketika cahaya matahari pertama, menyinari daratan kosong, ia pun berdiri.

Menarik pedangnya, lalu berlatih dengan kombinasi bermacam ragam gerakan .

Gerakannya mengalun, sudah terdapat postur pedang Endless Sword Song.

Pembinaan pendekar pedang, ialah begitu datar dan hambar, dan harus membangun dasar sejak bergabung hari itu.

Setiap hari, ditengah kombinasi bermacam ragam gerakan, dan menggunakan pedang yang ada di tangan , menyadari, dengan begitu mendapat makna sejati dari hal itu.

Yang dimaksud dengan makna sejati, ialah pemaham dan arah pedang.

Meskipun ia dan wanita ini sama sekali tidak ada hubungan, namun sama sekali tidak menghalangi penilaian nya terhadap wanita ini.

Masih bisa.

Setidaknya, setiap hari ia datang tepat waktu, setelah matahari tenggelam barulah ia meninggalkan Paviliun Pedang.

Ketekunan ini, ialah dasar dari pembinaan.

“Lebih fokus.” Kata Christoper dengan datar.

Karena Rayne melamun lagi.

1 jam kemudian.

Kembali ada seorang pria dan wanita yang berjalan dari tanggagunung .

Wajah sang pria biasa saja, namun wajah sang wanita, sangat lah cantik.

Ini jika diletakkan di dunia ini, tentu saja bisa membuat banyak orang biasa yang terkejut dan tidak menyangka.

Si wanita membalikkan kepala, melihat Christoper menundukkan kepala,ia pun menundukkan kepala memberi hormat.

Dan pandangan anak muda itu, bermula dari ia berjalan menaiki tangga gunung, pun terus tertuju pada murid perempuan suku pedang yang berlatih pedang.

Alis Christoper mengerut.

Anak muda tersebut berjalan mendekati, berdiri di samping melihat murid perempuan itu berlatih pedang.

Ekspresi nya tenang, dan diam-diam memancarkan senyuman.

Seperti , cukup bersyukur.

Meskipun anak muda ini tidak peduli terhadap diri sendiri, namun di dirinya, sama sekali tidak ada kesombongan, tenang bagaikan air.

Begitu tenang seperti danau besar yang tidak akan bergelombang, meskipun melemparkan batu kecil ke dalamnya.

Murid perempuan suku pedang masih tetap konsentrasi berlatih pedang.

Seperti , sama sekali tidak melihat kedua orang tersebut.

“Menarik.” Christoper tertawa, setelah penasaran, wajah nya tersirat rasa bersyukur。

Dia mengenal anak perempuan ini, ialah juniornya, putri sulung kepala Keluarga Wu.

Kenapa berjalan bersama dengan anak muda ini, ia tidak tahu jawabannya.

Hanya saja mereka datang karena hal ini,takutnya ialah demi murid perempuan suku pedang ini.

Anak muda tidak tahu mengeluarkan 1 kendi arak tidak tahu dari mana, pun duduk bersila dan dengan sendirinya meminumnya.

Pandangannya, terus berada di murid perempuan suku pedang tersebut.

Dan junior Christoper, dengan tenang dan damai berdiri di belakang anak muda tersebut.

Sampai sore.

5 orang yang berada di dataran kosong tersebut, semuanya hidup harmonis

“Itu.... waktunya sudah tiba belum?”

“Selisih 15 menit.”

“......Oh!”

......

“Waktu sudah tiba belum?”

“Hu, pergilah.”

“Ai, astaga......”

Rayne bangkit berdiri seperti mendapatkan pengampunan besar, ia menatap murid perempuan yang berlatih pedang itu, membuka mulut, namun tidak mengatakan apa-apa.

Melainkan sebuah suara “Ai”, pun menggelengkan kepala memutar bahu dan pergi.

“Tunggu.” Kata Christoper.

“Masih mau melakukan apa!”

“Pedang mu.” Christoper menjuling pedan panjang yang polos dan sederhana di atas tanah.

“Eh, maaf, aku lupa lagi!”

Christoper dengan pasrah menggeleng-gelengkan kepala, matanya tidak ada ekspresi menyalahkan.

Melihat bayangan tubuh Rayne yang pergi meninggalkan tempat itu, Christoper pun tertawa ringan.

Mungkin karena hal ini, barulah ia bisa secara samar melihat bayangan almarhum pada dirinya.

Christoper masih belum pergi.

Murid perempuan suku pedang masih berlatih pedang.

1 pria 1 wanita, melihat dengan tenang di samping.

Hingga, matahari tenggelam.

Murid perempuan suku pedang barulah menyimpam pedangnya, dan berjalan turun dari tangga gunung .

Anak muda tersebut bangkit, juga mengikutinya.

Ketika ia melewati samping badan Christoper, tiba-tiba berhenti.

Anak muda itu bertanya, “Sering datang?”

“Bisa dikatakn begitu.”

“Kelihatannya, aku termasuk datang lebih awal.” Anak muda itu mengangguk-anggukkan kepala.

Christoper tidak tahu kenapa demikian, malah bertanya sebuah pertanyaan yang tidak ada hubungannya, “Masih belum meminta pengajaran?”

“Bukan teman.”

Anak muda tersebut menggeleng-gelengkan kepala,lalu berjalan keluar.

Christoper melihat bayangan tubuh kedua orang tersebut yang berjalan pergi, penuh pemikiran.

......

Murid perempuan suku pedang yang berlatih pedang, ialah Nancy Lu.

Dan 1 pria 1 wanita ini, ialah Julien Lu dan Jenisa Wu yang datang ke suku pedang.

Nancy berjalan turun dari tangga batu gunung , berjalan masuk ke dalam hutan dan terus berjalan.

Kira-kira setelah berjalan 200 meter lebih, ia pun tiba di sebuah rumah kayu 2 tingkat.

Rayne sedang duduk lemas di atas kursi bambu di balkon lantai 2, dengan gaya yang setengah mati.

Disamping kursi bambu, adalah sebuah meja kayu kecil, di atas meja kayu, diletakkan sekeranjang anggur.

Melihat Nancy pulang, ia seperti melampiaskannya dan menjerit, “Jika dia tidak pergi maka tidak pergi, besok tidak peduli mengatakan apapun aku tetap tidak akan pergi.”

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu