Too Poor To Have Money Left - Bab 471 Aku Pikir Juga Begitu

Siapa yang tahu bahwa Lionel Lei membuat orang menebak-nebak dan bertanya hal yang lain, “Apa kamu juga tahu tentang dunia rahasia?”

“Aku mengetahui rumor itu sedikit, sebenarnya tidak banyak, juga tidak bisa membedakan yang asli dan yang palsu.” Julien Lu berkata sebagaimana adanya.

“Yah, kurang lebih, hampir sama dengan yang kamu lihat, tapi juga jauh lebih buruk.”

Lionel Lei menyesap anggur dan merenung.

Melihat ini, Julien Lu hanya bisa menunggu Lionel Lei untuk berbicara.

Dia memiliki firasat bahwa topik berikutnya mungkin adalah sesuatu yang tidak dia ketahui.

Namun Julien Lu menunggu dengan sangat lama, tetapi Lionel Lei tidak berencana untuk berbicara lagi, sebaliknya dia melihat tiga gadis yang cantik sedang menari.

Karena sedang melihat tarian, Julien Lu juga menjadi tenang.

Bisa dikatakan bahwa tarian ketiga gadis cantik ini sangat indah.

Membawakan bau halus yang tidak ternoda debu.

Ini lah yang disebut dengan dilihat berkali-kali tidak lelah.

Dan entah musik dari mana membuat orang menikmati kesenangan tanpa henti.

Kira-kira mereka melihat satu jam, atau juga mungkin melihat seharian.

……

Karena Julien Lu asyik melihat karena terpukau, dia juga sudah terpikat.

Dia adalah orang yang sangat sabar, tetapi juga terlena didalamnya.

Tidak disangka dia merasa ini sudah sedikit lama.

Tetapi sepertinya dia ingat bahwa itu memakan waktu paling lama satu jam.

Ini sedikit kontradiksi.

Matahari dilangit masih tergantung pada sudut yang sama, buah-buahan yang ada diatas meja batu masih menempel embun.

Julien Lu mengerutkan keningnya, dibandingkan melihat dengan kedua matanya, dia lebih berpihak pada intuisi sendiri.

Pada saat ini, tarian itu secara bertahap berhenti, ketiga gadis cantik itu membungkuk sedikit kearah Julien Lu dan Lionel Lei.

Kemudian lagu kedua dimulai.

Gadis-gadis itu melayang ke udara dan memulai tarian kedua.

Julien Lu tidak bisa menahan, menoleh dan melihat Lionel Lei tertidur diatas meja batu dengan satu tangan.

Dia tersenyum masam, kemudian melihat ke luar halaman, dimana awan tampak lebih jauh dan ada bayangan puncak gunung yang samar.

Tetapi dari awal sampai akhir dia adalah tamu, tidak patut pergi.

Lionel Lei hanya menggunakan satu tangan untuk menopang kepalanya dan menunduk.

Tiba-tiba dia kehilangan topangannya dan dia tiba-tiba terbangun.

“Um, tertidur kah?” Lionel Lei berdecak, menatap Julien Lu dan bertanya, “Tadi, aku bicara sampai mana?”

“Dunia rahasia….. dan juga pembagian alam praktisi.”

“Oh, oh, aku ingat, untuk sementara kesampingkan dunia rahasia, mari kita bicarakan pembagian alam.”

Lionel Lei menepuk wajahnya agar dirinya lebih sadar, lalu berkata, “Alam praktisi ini, terpaksa harus kita bicarakan dimulai dari dasar…..”

“Tidak….. kakek, kamu sudah mengatakan hal itu.” Julien Lu mengingatkan dengan senyum masam.

“Sudah mengatakannya? Aku sudah mengatakannya sampai mana?”

Lionel Lei menggaruk kepalanya dengan bingung, tidak tampak seperti pura-pura.

“Dewa matahari.”

“Iya iya iya, dewa matahari benar.” Lionel Lei melihat sekilas kearah meja batu, lalu berkata, “Karena ini adalah masalah bisnis, mari kita ganti teh.”

Selesai mengatakan, dia melambaikan tangan, botol anggur dan gelas anggur yang ada diatas meja batu diganti menjadi teko teh dan cangkir teh.

Buah liar juga diganti menjadi kue.

Teknik ajaib ini, Julien Lu sama sekali belum pernah mendengarnya.

Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan apa yang di lihat.

Lionel Lei menuangkan dua cangkir teh, menyesapnya dan kemudian berbicara perlahan.

“Awal mula Yuanying, praktisi sudah ada perubahan dan pembagian, aku yakin kamu juga sudah tahu. Yang pertama adalah kekuatan aura darah, melangkahi dewa matahari, sedangkan yang lainnya tidak berubah, lalu melangkahi alam manusia surga.”

Julien Lu menganggukkan kepala.

“Tahap dewa matahari menggunakan diri sendiri sebagai jalan, sedangkan alam manusia surga membangun jalan besar dunia. Tidak ada perbedaan yang jelas antara yang baik dan yang buruk, dan ini adalah praktisi tahap ketujuh.”

Lionel Lei merenung dan berkata, “Membicarakan ini, terpaksa kita harus membicarakan dunia rahasia…..”

“Tahukah kamu bahwa dunia rahasia sebenarnya adalah dunia lain?”

“Tahu.”

“Mungkin kamu tidak tahu, bahwa dunia sana jauh lebih besar daripada dunia kita.”

“Tidak tahu.”

Lionel Lei menghela nafas dan berkata, “Aku pernah memasuki dunia sana dan berpergian kesana.”

Julien Lu tercengang, dia tidak menyangka bahwa Lionel Lei adalah orang yang kembali dari dunia rahasia.

Rumor yang dia dengar adalah orang yang telah masuk kedalam dunia rahasia tidak akan kembali, bahkan jika ada orang yang kembali, nasibnya akan sangat buruk.

Tidak sempat bertanya, Lionel Lei melanjutkan pembicaraannya.

“Penduduk didunia sana sebagian besar adalah praktisi, dari mereka lahir sudah menjadi bagian dari dasar alam, yang dianggap sebagai kumpulan cinta Tuhan. Namun mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan aura langit dan bumi, kesulitan masuk kealam sana jauh lebih besar dari kita berapa kali lipat, ada untung ada rugi.

Mengenai hal ini, Julien Lu tidak merasa terkejut.

Selama memikirkannya dengan cermat kita bisa memahaminya, sebenarnya kebenaran itu tidak rumit.

Orang memiliki sifat malas.

Dunia ini, pada mulanya aura langit dan bumi nya mengering, dalam beberapa ratusan tahun belakangan ini menjadi lebih kotor.

Sama seperti bakteri yang telah hidup selama bertahun-tahun dikedalaman laut atau dikawah, lingkungannya sangat buruk tetapi sangat gigih.

Jadi para praktisi di dunia sana, tingkat kelahiran mereka telah ditentukan diantaranya kelebihan dan kelemahan yang jelas.

Dengan kata lain orang yang hidup dilingkungan yang baik sekali, dibanding dengan hewan liar diluar sana sebelumnya jauh lebih rapuh.

“Meskipun mereka lambat masuk kealam sana, tetapi mereka memiliki orang-orang kuat yang telah lama berlatih.”

“Praktisi alam manusia surga sudah sangat tinggi di dunia sana, adapun seberapa tinggi….. mereka tergolong menengah keatas.”

Mengatakan hal ini, Lionel Lei berhenti, lalu berkata, “Tahap tujuh keatas adalah tahap delapan.”

Ini jelas adalah omong kosong.

Julien Lu duduk menegakkan tubuhnya.

Tahap ketujuh adalah tahap dewa matahari dan alam manusia surga, dan sampai disini praktisi sendiri telah memiliki perbedaan.

Mengenai tahap delapan, ini adalah hal yang ingin dia dengar.

“Langkah berikut tahap dewa matahari adalah dunia iblis, langkah berikut alam manusia surga adalah dunia bebas.”

“Kedua alam besar ini sudah bisa memindahkan gunung dan mengisi laut, tidak ada yang tidak bisa dilakukan, kedepannya kamu akan tahu sendiri. Mereka ingin membunuhmu, cukup melambaikan tangan, jadi kamu jangan berpikir dengan dirimu melangkahi dewa matahari, berarti kamu sudah hebat.” Lionel Lei memperingatkan berkali-kali.

“Baik, aku mengerti.” Wajah Julien Lu tampak serius.

“Anak itu layak untuk diajar.” Lionel Lei mengangguk puas, lalu dia beralih topik, “Kalau begitu setelah dunia iblis dan dunia bebas, akan sampai di dunia alam dan dunia peri, ini adalah tahap sembilan, yang juga adalah dunia tertinggi.”

“Aturan dunia sana juga telah ditentukan oleh mereka.”

……

……

Melihat Lionel Lei tidak melanjutkan pembicaraan, Julien Lu bertanya, “Kemudian?”

Lionel Lei menyesap tehnya dan berkata, “Alasan mengapa aku mengundang kamu datang adalah ingin memperingatkan mu berkali-kali, begitu masuk kedunia rahasia, kamu akan dihadapi dengan dua pilihan.”

“Pilihan apa?”

“Kekuatan aura darah praktisi, tidak dapat ditolerir di dunia sana. Setelah kamu masuk, jangan menyebarkan semua praktisi kamu, latih dari awal, kalau tidak kamu akan dikejar tanpa henti….. kamu juga tahu bahaya aura darah, mereka tidak akan mengizinkan keberadaan iblis.”

“Tapi jangan khawatir, akan dipenuhi dengan aura langit dan bumi, kamu memiliki fondasi yang dalam, hanya beberapa tahun untuk membangunnya kembali.”

Mendengarkan ini, Julien Lu terkejut.

Persis seperti yang dikatakan oleh Lionel Lei.

Begitu ide batu dan giok dibakar bersama, kekuatan aura darah praktisi akan menjalar, itu akan menjadi tragedi api penyucian darah.

Belum lagi, aura darah dewa matahari.

Kedua pilihan ini sebenarnya bukan pilihan.

Julien Lu sama sekali tidak pernah berpikir untuk menantang langit.

Menempuh jalan itu baru bijaksana, tidak menerima nasihat orang lain berarti mencari mati.

Ini bukanlah masalah mencari mati untuk menantang dunia itu sendirian.

Setelah mempertimbangkan, Julien Lu bertanya, “Kalau begitu kakek, setelah tahap kesembilan, apakah masih ada pembagian alam?”

“Um….. kenapa kamu bertanya?”

Julien Lu memikirkannya lagi dan lagi dan mengatakan jawaban yang lebih tegas, “Karena ada tahap kesembilan, maka seharusnya ada tahap kesepuluh.”

Mendengar ini Lionel Lei tiba-tiba tertawa, “Benar aku pikir juga begitu.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu