Too Poor To Have Money Left - Bab 34 Pesan Perayaan Hari Ulang Tahun

Jenisa Wu melirik Julien Lu dan tersenyum.

Senyumannya ini terlihat sedikit ambigu, selain daripada itu, ia merasa sedikit menarik.

Julien Lu memang adalah pewaris informal Terrence’s Corp., namun ia tidak menganggap ini sebagai apa-apa.

Menurutnya, Julien Lu hanyalah seorang penduduk biasa yang tiba-tiba mendapatkan rezeki dalam jumlah besar.

Sebutan ini mungkin kurang tepat, mungkin akan sedikit lebih tepat jika dideskripsikan sebagai orang kaya baru.

Tentu saja, Jenisa Wu tidak mempunyai sedikitpun ide untuk merasa risih terhadap mereka yang miskin dan menyayangi mereka yang kaya.

Hal ini tentu saja seperti orang kaya yang melihat pengemis di pinggir jalan, mereka tidak mendiskriminasinya, namun mereka tahu bahwa mereka berasal dari dua dunia yang berbeda.

Keluarga Wu juga merupakan sebuah keluarga super, walaupun masih sedikit kurang dibandingkan dengan Keluarga Lei, namun ia tahu jelas.

Mereka berdua adalah orang yang berasal dari dua dunia yang berbeda.

Namun Jenisa Wu tidak ingin menyerang Julien Lu, setelah tersenyum, ia hanya menturukan sebuah kalimat dengan sikap datar,”Kalau begitu, aku akan menantikannya.”

Julien Lu langsung kembali bersemangat, ia berdeham sejenak dan masih ingin mengatakan sesuatu, namun Jenisa Wu langsung beranjak berdiri dan berjalan menuju ke arah tangga.

“Aku ingin beristirahat, jika tidak ada masalah lainnya, maka silahkan pulang.”

“Hmm...... Sepertinya ini adalah rumahku.”

Julien Lu tidak berani menuturkan omelannya ini, sehingga ia pun hanya mengomel dengan suara kecil.

Setelah beberapa saat, ia juga berjalan turun ke garasi bawah tanah.

Jika Jenisa Wu memang ingin pergi beristirahat, maka dia juga tidak mempunyai alasan lain untuk terus menetap, jika ucapannya tidak sengaja membuat Jenisa Wu tidak senang, maka ia mungkin saja pergi.

Julien Wu sebenarnya sangat berharap Jenisa Wu dapat menetap sedikit lebih lama.

Dexter Li masih berada di dalam garasi, ia kini sedang bersandar pada salah satu sisi Land Rovernya, saat menydarai bayangan Julien Lu berjalan turun, ia pun menampilkan senyuman yang hendak menuturkan bahwa semua lelaki memahami perasaan seperti ini.

“Tuan Muda, kamu turun secepat itu?”

“Hmm...... Dexter, ayo pergi.” Julien Lu tidak mempunyai keinginan untuk berbicara, kepalanya kini dipenuhi dengan permasalahan mengenai apa yang harus ia lakukan untuk menjadi seorang lelaki yang paling menonjol.

“Mobil mana yang ingin kamu tumpangi?”

“Land Rover saja untuk sementara waktu.”

Ketika teringat kembali akan identitasnya sebagai anak dari keluarga konglomerat super, dimana ia bahkan belum boleh menuturkannya kepada Sophia Liao, tidak peduli mobil hadiah dari Terrence Liu yang ia tumpangi, ia tetap saja akan menarik perhatian dan memicu kehebohan di Kota G.

Ini adalah masa dimana jaringan internet terus berkembang, hal ini mungkin saja tersebar ke dunia luar.

“Huh, sepertinya mempunyai uang yang terlalu banyak juga menjadi sebuah kerepotan yang tidak kecil.”

Julien lu menghela nafas tak berdaya.

Pindah rumah......

Rencana awalnya adalah, ia akan menunggu hingga kondisi penyakit Sophia Liao sedikit lebih membaik, lagipula Barry Wu sudah berkata bahwa ia dapat sepenuhnya menyembuhkan ibu angkatnya dalam waktu sepuluh hari.

Namun kehadiran Jenisa Wu itu menghancurkan semua rencananya, Julien Lu belum terlalu paham mengenai Jenisa Wu, namun ia juga tahu bahwa dia adalah orang yang menyukai ketenangan.

Terlebih lagi, jika ia benar-benar menjemput Sophia Liao untuk menetap di vila, penjelasan mengenai hubungan mereka juga akan memakan cukup banyak tenaga.

Sophia Lu masih belum mengetahui permasalahan dimana Julien Lu kini sudah tidak bekerja di perusahaan kurir lagi, sehingga ia memutuskan untuk pulang sedikit lebih larut.

Ia menyuruh Dexter Li untuk berkendara menuju ke pintu gerbang Haicheng University, ia bersiap-siap untuk mengundang Nancy Lu makan bersama dengannya ketika dia selesai menghadiri kelasnya nanti.

Makanan di lingkungan universitas kurang baik, ia tidak ingin mempersulit adiknya sendiri.

“Tuan Muda, kamu benar-benar adalah seorang kakak yang pantas,”Dexter Li menyanjungnya.

Julien Lu tidak meneruskan topik pembicaraan ini, sebaliknya, ia pun bertanya mengenai masalah yang tidak bisa ia pahami,”Dexter Li, menurutmu, lelaki seperti apakah yang dapat disebut sebagai seorang lelaki yang sesungguhnya menonjol?”

“Haha, apakah pertanyaan seperti ini perlu dipertanyakan? Bukankah Tuan Muda kini adalah salah satu contoh nyatanya? Pemuda yang sudah berdiri di puncak kehidupannya di usianya yang masih mudah, pewaris informal Terrence’s Corp.”

Dexter Li menahan tawanya.

“Heh, tapi Jenisa Wu tidak beranggapan demikian.” Julien Lu menggelengkan kepalanya dan menghela nafasnya dengan rasa kesal.

“Apa? Nona Wu?” Dexter Li tercengang, ia kemdian menganggukan kepalanya dengan penuh pertimbangan,”Apakah hubungan ini bersangkutan dengan Nona Wu?”

“Betul, permasalahannya seperti ini......”

Julien Lu mengulang percakapannya dengan Jenisa Wu tanpa meninggalkan satupun detil, Dexter Li adalah temannya, juga merupakan pengawal yang Terrence Li utus untuknya, tidak ada yang perlu ia sembunyikan.

Dexter Li mengerutkan alisnya sejenak, namun tidak langsung menjawab pertanyaannya, sebaliknya ia berkata,”Tuntutan Nona Wu ini...... Benar-benar sebuah paksaan, namun, Tuan Muda, ada banyak sekal wanita di dunia ini, membiarkannya begitu saja tergolong tidak ekonomis. Sebenarnya, kamu hanya perlu mengucapkan sebuah kalimat saja, wanita-wanita yang berada di dunia ini pun akan langsung berbaris dan menunggumu memilihnya.”

“Sudahlah, anggap saja aku tidak mengatakannya.” Julien Lu memutar matanya.

Pukul tiga sore.

Belasan murid berjalan keluar dari pintu gerbang universitas.

Julien Lu mengira waktu belajar sudah berakhir, ia pun bergegas menelepon Nancy Xu, siapa yang mneyangka bahwa Nancy Xu tidak menjawabnya dan hanya mengirimkan sebuah pesan singkat padanya.

“Kak, aku masih di kelas.”

“Huh, tidak apa-apa, keluar saja setelah selesai, aku akan mengajakmu makan.”

Setelah mengirimkan pesan yang satu ini, Julien Lu pun membuka jendela mobilnya sedikit, dan melihat belasan siswa itu sedang sibuk.

Mereka mengibarkan spanduk, menggantung lampion, bunga segar, serta menjajarkan dua deret pot tanaman di kedua sisi gerbang universitas.

Spanduk itu dilengkapi dengan sederetan tulisan berwarna kuning keemasannya, di atasnya tertulis: Selamat Hari Ulang Tahun Yang Ke-30 Untuk Haicheng University, Selamat Datang Para Senior Yang Kembali Ke Kampus!

Apakah ini peryaan hari ulang tahun?

Julien Lu merasa sedikit terkejut, namun hal ini juga tidak ada kaitannya dengan dirinya, ia sudah mencabut diri dari sekolah tersebut sejak tiga tahun yang lalu.

Setengah jam kemudian, ponsel Julien Lu berdering, ia mengeluarkannya dan melihat “ketua organisasinya” yang dulu meneleponnya.

Sebelum ia mengundurkan diri, ia pernah bergabung dengan sebuah organisasi bagi para murid baru, dimana “Ketua Organisasi” Ethan Jiang adalah teman sekamarnya.

Pada awalnya, hubungan mereka berjalan dengan cukup baik.

Namun setelah keluarganya mengalami masalah, Julien Lu sejak awal sudah menjadi pemuda sosial, hubungan mereka berdua pun menjadi sangat minim.

Ia masih ingat, pada saat ia hendak mengundurkan diri, Ethan Jiang bahkan ingin melakukan penggalangan dana di sekolah, namun Julien Lu menolaknya.

Karena alasannya mengundurkan diri pada saat itu bukan hanya karena permasalahan biaya kuliah, namun Sophia Liao juga jatuh sakit.

“Halo, Ketua Oraganisasi?”

“Julien Lu? Oh iya, ada hal yang ingin kusampaikan kepadamu, perayaan hari ulang tahun universitas kita akan dilaksanakan pada hari lusa, kamu harus kembali ke universitas sejenak, kita juga harus berkumpul setelahnya.”

“Hari ulang tahun...... Aku mungkin tidak terlalu cocok menghadirinya.”

“Apanya yang tidak cocok? Para senior-senior yang sudah tamat akan kembali, ada beberapa orang yang mencapai hidup yang lebih baik..... Intinya, kamu harus datang ketika saatnya tiba, aku akan merekomendasikan dirimu kepada mereka, sekaligus membantumu mendapatkan pekerjaan yang baik! Aku tidak akan berbicara lebih lagi, ada hal yang harus kuselesaikan, ini saja dahulu!”

Setelah selesai berbicara, Ethan Jiang pun langsung memutuskan panggilannya.

Julien Lu tentu saja merasa sedikit tersentuh di dalam hati.

Walaupun ia berusaha untuk menjauhi dirinya dari lingkungan pertemanannya setelah pergi meninggalkan universitas, Ethan Jiang tetap saja tidak melupakan dirinya.

Berdasarkan apa yang ia ketahui, Ethan Jiang bahkan masih sering diam-diam membantu Nancy Lu.

Tentu saja, Nancy Lu menyampaikan semuanya kepadanya setelah ia pulang.

Jika memang demikian, maka ayo pergi!

Ia kini sudah kaya, ia juga ingin membalas budi kepada orang-orang yang sudah pernah membantunya.

......

Universtias adalah surga jatuh cinta.

Ini bukanlah sebuah kebohongan.

Haicheng University menyediakan fasilitas asrama, namun banyak sekali pasangan yang memutuskan untuk menyewa tempat tinggal dan hidup berdua di luar.

Karena alasan inilah, sebagian murid pergi meninggalkan universitas setelah waktu kuliah berakhir.

Julien Chu melangkah turun dari mobil dan berjalan menghampiri pintu gerbang universitas.

Ia sebelumnya tidak pernah berani datang untuk menjemput Nancy Lu, ia khawatir bertemu dengan teman Nancy Lu hingga akhirnya mengakibatkan pengaruh buruk.

Namun hari ini sudah berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Setelah menunggu selama lima menit, Julien Lu melihat bayangan Nancy Lu, namun ia langsung tertegun.

Karena ia melihat ada seorang perempuan dan dua lelaki yang mengenakan pakaian yang sangat “modis” berdiri di samping Nancy Lu, hal yang lebih penting lagi adalah, ia melihat rasa tidak sabar yang terpampang pada wajah Nancy Lu.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu