Too Poor To Have Money Left - Bab 278 Vila Tanpa Orang

Junior Keluarga Lei ini malah memakan Pil Iblis Gila!

Melihat pukulan Julien Lu datang, Rudi Wu mengangkat pedangnya untuk menyambutnya.

Tadi, dia terus menonton dalam kegelapan dan mengetahui bahwa Julien Lu telah berlatih Guntur Petir Ungu.

Namun, selama bertahun-tahun, tidak ada yang pernah melihat kekuatan Guntur Petir Ungu.

Rudi Wu tidak bisa memikirkan banyak hal, dia tidak punya waktu untuk banyak berpikir.

Ketika dia memegang pedang di tangan kanannya, dia merasa mati rasa, sudah terlambat saat terkejut.

"Sring!"

"Tang!"

Tepat ketika tinjunya hendak menyentuh Pedang Lotus, Julien Lu mengepalkan tinjunya ke jari dan menjentikkan punggungnya.

Pedang itu terangkat ke langit.

Julien Lu memanfaatkan kesempatan itu dan menghantam dada Rudi Wu dengan pukulan guntur dan kilat.

"Buak!"

Terdengar suara teredam, Rudi Wu memuntahkan darah dan jatuh ke tanah serta mengalami kejang.

Dia ingin mengendalikan tubuhnya, tetapi tampaknya ada kekuatan yang mengendalikan dirinya.

Melihat Julien Lu mendekat, matanya sangat terkejut.

Dia kalah, terlebih kalahnya dengan sangat terburu-buru.

Sejujurnya, dia terlalu ceroboh.

Setelah Julien Lu terluka parah, siapa sangka dia masih menyembunyikan Pil Iblis Gila!

Kalau tahu dari awal, dia pasti akan berusaha semaksimal mungkin dari awal.

Jangan beri Julien Lu kesempatan untuk menelan Pil Iblis Gila!

Di sisi lain, Julien Lu juga ceroboh, kalau tidak dia tidak akan terluka parah.

Saat busur ungu muncul di depan matanya, Rudi Wu menghela nafas sedikit dan menutup matanya.

Pulau Haixin kembali tenang.

....

Sesosok orang berlari kencang di atas laut.

Ini adalah Julien Lu yang menelan Pil Iblis Gila.

Mungkin karena telah berlatih Guntur Petir Ungu, meski Pil Iblis Gila telah sangat mempengaruhi pikirannya, tetapi dia masih bisa memaksa untuk tetap sadar.

Pada saat acara para praktisi, dia memiliki perasaan samar bahwa Guntur Petir Ungu yang hebat dapat memadamkan racun dalam tubuh.

Sekarang, saat basis kultivasi tumbuh, hal itu menjadi semakin jelas baginya.

Namun, Pil Iblis Gila telah dimakan.

Reiye dalam tubuhnya masih sangat ganas, jika bukan karena dia berlatih Teknik Proteksi Meridian ….

Diperkirakan saat ini, dia sudah meledak dan mati.

Meski sekarang matanya merah, dan pembuluh darah kecil di kulitnya terlihat jelas.

Kekuatan obat Pil Iblis Gila, seperti katalisator yang kuat, rasa sakit dan kegembiraan terus-menerus memeras potensinya.

Perasaan seperti ini membuatnya setengah mati.

Alasan mengapa Julien Lu bisa mempertahankan kesadarannya, itu karena dia masih mengkhawatirkan Sophia Liao dan Nancy Lu.

Ini seperti saat mabuk dan tetap pulang.

Mabuk, meski mabuk, tapi masih mengenali jalan pulang.

Di bawah katalisis Pil Iblis Gila, kekuatan Julien Lu sebanding dengan setengah langkah Dantian emas.

Master super dan setengah langkah Dantian emas, itu adalah jarak yang jauh.

Jika mencoba yang terbaik, bahkan bisa menstabilkannya.

Dengan kata lain, Julien Lu masih memiliki kekuatan untuk bertarung.

Harris Li ingin memanfaatkan kekacauan untuk mendapatkan keuntungan, jadi dia pasti tidak akan melepaskan kesempatan sekali seumur hidup malam ini.

Terakhir kali, Dexter Li cedera.

Kali ini, Harris Li pasti lebih bersiap.

Dia tidak tahu apakah Dexter Li tahan, apalagi dia juga tidak tahu apakah sudah terlambat baginya untuk kembali.

Kemarahan dan depresi, ditambah dengan kekuatan obat Pil Iblis Gila, dia benar-benar hampir gila.

Demi membunuhnya, Draco Lei bahkan mengundang master super.

Apa yang paling dia takuti sekarang adalah apakah Draco Lei akan mempersiapkanorang lain dan mengalihkan pada Sophia Liao dan Nancy Lu.

Di depan adalah jalan pantai.

Seratus meter jauhnya, Julien Lu menyapu pesisir pantai tersebut.

....

Vila.

Tidak ada lampu di halaman malam ini.

Gelap dan terlalu sepi.

Sebelum Julien Lu tiba, seluruh hatinya sudah suram.

Sebelum dia keluar, jelas-jelas ada cahaya.

Dia terbang dan mendarat di atap, mencoba mendengarkan gerakan di sekitarnya.

Sangat tenang.

Benar, sangat tenang.

Tidak ada siapa pun di vila, baik Sophia Liao maupun Nancy Lu, tidak ada.

Setelah hening lama, Julien Lu melompat dari balkon dan masuk ke kamarnya.

Setelah memindai sebentar, dia melihat ke setiap kamar.

Lalu, turun ke lantai pertama dan berjalan-jalan memutarinya.

Tidak ada yang ditemukan, tidak ada seorang pun di vila.

Yang lebih aneh adalah tidak ada jejak pertempuran.

Julien Lu menepuk kepalanya, efek obat Pil Iblis Gila masih berlanjut.

Dan dia harus cukup sadar untuk menganalisis situasi saat ini.

Dalam kegelapan dan keheningan, hanya ada nafas kental yang naik turun satu sama lain.

Semuanya tampak normal, tetapi orangnya tidak ada.

Ini kemungkinan besar adalah langkah pertama Dexter Li, pergi membawa Sophia Liao dan Nancy Lu.

Jika pernyataan ini benar, itu berarti Dexter Li telah mencium bau yang berbahaya sebelumnya.

Tapi kemana dia membawa orang-orang itu pergi ….

Tatapan Julien Lu menyapu meja kopi kaca secara tidak sengaja, kemudian pada saat berikutnya, dia tercengang.

Ada secangkir di atas meja kopi.

Cangkir ini sebelumnya digunakan oleh Nancy Lu untuk minum air.

Namun, ketika pindah dari rumah lama di komunitas ke vila, rumah itu diperbarui luar dan dalam.

Benda-benda lama di masa lalu semuanya ditumpuk di garasi bawah tanah.

Itu karena Sophia Liao tidak rela, dia mengatakan bahwa menyimpannya untuk mengenangnya, jadi Julien Lu mengikutinya.

Oleh karena itu, cangkir ini, sekarang ditempatkan di sini, itu sangat membuat Julien Lu terkejut.

Julien Lu sedikit mengernyit, matanya menunjukkan sedikit pencerahan.

Dia terbatuk dua kali dan kembali ke kamar.

Jika pemikirannya benar, itu adalah pesan yang Dexter Li sampaikan kepadanya, mereka aman sekarang!

Cawan ini adalah benda tua, kemungkinan besar menunjukkan bahwa Dexter Li membawa ibu dan anak Sophia Liao kembali ke rumah lama.

Rumah itu awalnya disewa, tetapi Julien Lu membelinya kemudian.

Bagaimanapun juga, itu adalah pemikiran Sophia Liao.

Di kamar mandi, Julien Lu melepas bajunya setelah menelan beberapa obat pemulih, lubang darah dan bekas pedang di tubuhnya mengejutkan.

Tapi ini luka ringan saja.

Dia tidak mati, cepat atau lambat dia akan sembuh.

Masalahnya adalah, lima jarum baja yang menembus tubuh.

Julien Lu menahan rasa sakitnya, meremasnya satu per satu, perlahan menarik jarum baja dari tubuhnya.

Setelah selesai menangani semua ini, Julien Lu mengenakan setelan baru dan meninggalkan vila.

Tujuannya adalah rumah lama.

Jika Dexter Li ada di sana, dia bisa bertanya tentang situasi spesifik setelah dia pergi.

Namun, saat dia terbang menuruni gunung dan mencapai jalan pantai.

Telepon berdering tiba-tiba.

Dia melihatnya, itu adalah telepon dari Dexter Li.

Hati Julien Lu tiba-tiba terangkat.

"Tuan muda, ajak mereka berkeliling."

Dexter Li baru saja mengucapkan sepatah kata, lalu menutup telepon.

Julien Lu mengerutkan kening, dan menegakkan telinganya lagi.

Namun, tidak ada yang terjadi.

Namun menurut Dexter Li, dia telah diikuti.

Ini tidak mengherankan, jika lawan juga seorang master super dan menjaga jarak tertentu.

Julien Lu ingin mendeteksi petunjuk, tapi hampir tidak mungkin.

Selain itu, Dexter Li tidak akan berbohong padanya.

Setelah memikirkannya, Julien Lu berjalan di sepanjang jalan pantai menuju kota.

Karena ada orang yang mengikutinya, dia tidak bisa kembali ke rumah lama.

Cara terbaik saat ini adalah tidak membiarkan pihak lain tahu tentang kebenarannya.

Dada Julien Lu ditembus oleh benang perak.

Kalau orang biasa, pasti sudah tidak bisa bertahan dari awal.

Cedera ini tidak serius, meskipun sudah meminum obat suci pemulih, namun tidak akan sembuh sekaligus.

Sebaliknya, jika bukan karena Pil Iblis Gila, untuk sementara menekan lukanya, takutnya dia sudah tidak bisa bertahan dari awal.

Julien Lu hanya merasa otaknya kacau, dan semua yang ada di depannya mulai berbayang ganda.

Namun, saat ini, langkah kaki terdengar di belakangnya.