Too Poor To Have Money Left - Bab 124 Kakak Ipar, Aku Madeleine Wu!

Saat berbaring di pohon, Julien Lu masih tidak merasa ada apa-apa.

Tetapi ketika dia melompat turun dari pohon, saat berjalan kemari, barulah Julien Lu menyadari, macan tutul ini sebesar anak sapi!

"Gila! Jangan datang ke sini ... jika kamu mengambil satu langkah lagi, aku, aku akan berteriak minta tolong!"

Julien Lu menjaga Ennelisa Zhang dari depan, wajahnya pucat pasi.

Meskipun dia baru saja mencapai tahap kedua dari dunia praktisi, tapi dia masih jauh berbeda dengan praktisi lainnya.

Jika melawan macan tutul ini, Julien Lu tidak percaya diri sama sekali untuk menang.

Namun, macan tutul itu sepertinya mengerti kata-kata Julien Lu, dia langsung berdiri diam.

Kemudian dia berbaring di rerumputan, menjilati cakarnya dan mencuci muka dengan santai.

Pada saat itulah sebuah gerakan tiba-tiba datang dari belakang.

Kulit kepala Julien Lu mati rasa, dia menoleh ke belakang dengan cepat, tetapi tertegun saat mengetahui bahwa ada seorang gadis berusia lima belas atau enam belas tahun yang berjalan kemari tanpa tergesa-gesa.

Fitur wajahnya halus dan menyenangkan, gaunnya sederhana, dia memakai sepasang sepatu kain, rambut panjangnya dikepang kelabang sebatas pinggang, dia memakai tas sebahu yang sudah usang.

Dia terlihat seperti siswi SMP tahun 70-an atau 80-an.

“Kalian siapa?” ​​Gadis itu mengerutkan hidung kecilnya dan bertanya dengan bingung.

Julien Lu menggigil karena keringat dingin, dia berkata dengan gemetar, "Jangan kemari, ada macan tutul!"

Saat ini, dia tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan bagaimana gadis ini muncul di sini.

“Macan tutul?” Kepala gadis itu bergeser, tatapannya melintasi Julien Lu dan Ennelisa Zhang, dan jatuh ke macan tutul.

"Poporo, kemarilah."

....

Saat mata Julien Lu terbelalak, macan tutul itu bangkit berdiri dan mengibaskan ekornya, lalu berjalan ke arah gadis itu.

Dia berjalan ke arah gadis itu dan berjongkok dengan patuh.

Dia juga menjulurkan lidahnya dan menjilat punggung tangan gadis itu dengan patuh.

Dagu Julien Lu hampir jatuh ke tanah, “Ka, ka, kamu siapa?!"

"Aku seorang penjaga hutan di daerah ini, siapa kamu?"

Gadis itu menatap Julien Lu dan Enelisa Zhang, ekspresinya agak aneh, menurut logika, tidak mungkin turis muncul di tempat ini.

“Kami turis, dan kami tidak sengaja terpisah dari grup.” Julien Lu kembali tersadar dan segera membuat alasan.

Tidak mungkin baginya untuk mengatakan yang sebenarnya, dan saat ini dia sudah menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

Sungguh aneh bagi gadis muda ini untuk begitu akrab dengan macan tutul.

Apalagi muncul di tempat terpencil begini.

Penjaga hutan? Bagaimana bisa seseorang menjadi penjaga hutan di usia yang begitu muda.

Dia tidak bisa berhenti berpikir, Jianman Pass adalah wilayah Keluarga Wu, apakah ada kemungkinan bahwa gadis ini adalah murid dari Keluarga Wu?

Kalimat gadis itu selanjutnya mengkonfirmasi tebakan Julien Lu.

"Kudengar ada dua pencuri kecil yang menyelinap masuk kemarin malam, tidak mungkin dua orang ini kan …."

Meskipun suara gadis itu kecil, Julien Lu bisa mendengarnya.

Sekarang Julien Lu 100% yakin.

“Hei, siapa namamu?” Gadis itu bertanya.

Julien Lu berkata, "Namaku Julien Lu, dan dia namanya Enelisa Zhang, kami benar-benar …."

Tiba-tiba gadis itu membuka matanya.

"Kakak ipar?!"

"Apa?"

Julien Lu tercengang dengan panggilan kakak ipar tersebut.

“Bukan, kamu salah orang!”

Gadis itu bertanya dengan kaget, "Bukankah kamu bernama Julien Lu?"

"Benar."

"Kamu punya tunangan, namanya Jenisa Wu, itu kakakku!"

“… ya.”

"Kakak ipar, aku Madeleine Wu!"

Julien Lu, “...."

Enelisa Zhang melirik Julien Lu dengan ekspresi aneh, ada sentuhan masam yang melonjak di dalam hatinya.

Pria ini punya tunangan, kenapa dia tidak tahu.

"Kakak ipar, kenapa kamu datang ke Jianmen Pass tanpa mengabari terlebih dahulu, aku familiar dengan jalan ini, aku bisa menjadi pemandu wisatamu!"

Madeleine Wu sangat kegirangan.

Bulan ini, dia bertanggung jawab menjaga hutan pegunungan ini, dalam beberapa hari terakhir, dia sangat bosan, sekarang tentu saja dia sangat gembira karena bertemu dengan Julien Lu.

Akhirnya ada seseorang yang bisa diajak untuk mengobrol.

Julien Lu hanya merasa seperti melayang di awan, entah kenapa, muncul seorang ipar.

Tetapi dia tidak meragukan bahwa apa yang dikatakan Madeleine Wu itu bohong.

Dari fitur wajah Madeleine Wu, samar-samar bisa melihat bayangan Jenisa Wu, rupanya memang benar dua bersaudara.

“Madeleine Wu … emm, senang bertemu denganmu.” Julien Lu tersenyum lebar dan berkata, “Oh iya, itu, aku masih ada urusan, jadi pergi dulu ya.”

Setelah selesai berbicara, Julien Lu menoleh, mengedipkan mata ke Enelisa Zhang, dan pergi dengan cepat.

Namun, sebelum mengambil sepuluh langkah, suara dingin Madeleine Wu datang dari belakang Julien Lu, "Poporo, halangi mereka!"

Kemudian, Julien Lu melihat bayangan hitam lewat dari atas kepalanya, menghalangi dia.

Sosok Julien Lu berhenti, keringat dingin kembali menetes.

Bukannya tadi baik-baik saja!

Sekarang apalagi?

"Kakak ipar, mau kemana?"

Madeleine Wu meremas sekuntum bunga kuning kecil di tangan kirinya, dan berjalan tanpa tergesa-gesa, matanya bersinar dengan cahaya licik.

“Aku masih ada urusan mendesak, harus secepatnya kembali … oh iya, Madeleine ….” Wajah Julien Lu menunjukkan senyuman palsu, “Nanti titip salam untuk kakaknmu, ayahmu, ibumu … oh iya, juga kakekmu ya, nanti aku akan mengunjungimu lagi lain hari."

“Kakak ipar, aku telah menjaga gunung dan hutan ini selama lebih dari 20 hari, bosan sekali, bisakah kamu tinggal sebentar untuk menemaniku mengobrol?” Madeleine Wu berkata dengan manis dan otentik, dengan sedikit bertingkah seperti bayi.

Julien Lu melirik macan tutul itu dan menggerakkan sudut mulutnya, "Madeleine, aku benar-benar sedang terburu-buru …."

“Kalau begitu, baiklah.” Wajah Madeleine Wu berubah, kemudian dia berbalik dan berkata dengan dingin, “Tapi kakak ipar, izinkan saya memberi tahumu satu hal terlebih dahulu, setiap kali aku tidak bahagia, Poporo selalu ingin memakan orang.”

....

"Uh ...."

“Sebenarnya, aku tiba-tiba teringat, rasanya urusanku tidak terlalu mendesak, aku akan tinggal beberapa saat untuk menemanimu mengobrol.” Julien Lu berkata sambil tersenyum.

“Sudah kubilang kan, kakak ipar itu orang baik.” Madeleine Wu mengangguk puas, dia menepuk punggung Poporo dan berkata, “Ayo pergi, aku akan mengantarmu ke kabin.”

Setelah berbicara, Madeleine Wu membawa Poporo itu keluar.

Julien Lu menoleh dan mengedipkan mata pada Enelisa Zhang.

Saat ini, Enelisa Zhang juga tersadar, dia tersenyum dan mengikuti, ketika dia melewati Julien Lu, dia berkata dengan ringan.

“Adikmu unik sekali, tidak kusangka kamu sudah menjadi kakak ipar."

Julien Lu membuka mulutnya dan tidak bisa berkata-kata untuk beberapa saat, dia belum memikirkan bagaimana menjelaskan hal ini kepada Enelisa Zhang.

Enelisa Zhang terlihat tenang, tapi sebenarnya di lubuk hatinya, hatinya sudah kacau sejak kemarin malam.

Karena dunia ini sepertinya mustahil baginya untuk bisa dimengerti.

Madeleine Wu mengajak Julien Lu dan Enelisa Zhang berkeliling di pegunungan dan hutan, dia terus menanyakan Julien Lu beberapa pertanyaan yang beragam.

Tapi Julien Lu sedang dalam keadaan linglung, beberapa kali dia tidak bisa menghadapinya.

Hingga ketiga orang itu berjalan menuju kabin.

Julien Lu tercengang.

Enelisa Zhang juga tercengang.

Karena di atap rumah kayu kecil ini, ada seorang pemuda yang berumur sekitar tiga puluh tahun dan mengembuskan nafas berdebu di sekujur tubuhnya.

Itu saja, dia melihat ke bawah dari tempat yang tinggi, seperti melihat dunia, melewati Julien Lu dan Ennelisa Zhang dengan acuh tak acuh.

Kemudian, dia berkata dengan sedih, "Madeleine Wu, siapa mereka?”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu