Too Poor To Have Money Left - Bab 307 Berjalan Di Jalan Yang Berbeda Dan Bertemu Dengan Kenalan Lama.

Membunuh orang untuk mengambil Neidan, menjadikan diri kita Aliran Iblis.

Dexter Li ingin menjelaskan hubungan permasalah ini pada Christina Chu, Julien Lu bisa mengerti akan hal ini.

Namun, Dexter Li dengan sengaja membuat Christian Chu marah untuk menjauhi dirinya.

Ini seharusnya tidak boleh terjadi.

Christina Chu berbalik dan berkata, "Julien Lu, aku telah membunuh orang. Aku tidak bisa menarik dirimu ke dalam masalah ini."

“Omong kosong! Kembali ke sini!” Suara Julien Lu terdengar sedikit lebih keras.

“Aku sudah memutuskannya, kamu tidak perlu berbicara lagi.” Nada suara Christina Chu terdengar tenang, tapi dia sangat bertekad.

Ketika Julien Lu mendengar hal ini, dia tidak ingin berlama-lama lagi, dia mencondongkan tubuh ke depan dan meraih tangan Christina Chu.

Dia tidak bisa membiarkan wanita ini pergi.

Dia sudah mengatakannya, bahwa jika harus menanggungnya, maka mereka akan menanggungnya bersama.

Jika Christina Chu pergi, maka dia akan menjadi sasaran orang-orang!

Jika dia tidak berhati-hati, dia bisa saja kehilangan hidupnya!

Jadi dia benar-benar tidak bisa hanya diam dan menyaksikan hal itu terjadi.

Tapi siapa yang tahu, tepat ketika dia hendak meraih tangan Christina Chu, Christina Chu sudah melambaikan tangannya.

Kemudian tiba-tiba sebuah putaran mendekatinya.

Julien Lu tidak menyadarinya untuk beberapa saat, ia terdorong mundur hingga dua langkah ke belakang.

"Aku sudah menjadi Jindan Zhongcheng, kekuatanku jauh lebih baik daripadamu, Julien Lu, kamu tidak bisa menghentikanku."

Christina Chu memiliki ekspresi yang rumit, sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu.

Tetapi pada akhirnya, dia berbalik dengan tegas dan berjalan menjauh beberapa langkah, tiba-tiba ia naik ke langit dan menghilang di langit malam itu.

Julien Lu ingin segera mengejarnya dengan Teknik Yuqi, tetapi ia ditangkap oleh Dexter Li.

"Tuan, biarkan Nona Chu pergi, semakin jauh dia meninggalkan kita, maka akan semakin aman dia," kata Dexter Li.

“Lebih baik kamu memberikan aku penjelasan.” Julien Lu berkata dengan nada dingin.

Meski marah, tapi kata-kata Dexter Li sangat menenangkannya.

Dexter Li berkata, "Tuan Muda, Werren Hong telah dibunuh oleh Nona Chu, Jindan juga di ambil olehnya. Meskipun kita tidak membunuhnya, tapi kita berada di pihak Nona Chu."

Dengan ucapan ini, Dexter Li lebih dulu menyatakan posisi mereka saat ini.

Bukannya dia takut terlibat oleh Christina Chu, tapi ini adalah kenyataan bahwa dia membunuh seseorang untuk mendapatkan Neidan.

Meskipun mereka berpisah, tapi repurtasi Aliran Iblis masih berada di dirinya.

"Keluarga Shangguan akan melindunginya sementara ini. Aku yakin seseorang akan segera menjemput Nona Chu, mereka tidak akan membiarkan Nona Chu mengalami bahaya."

“Semua orang lebih suka menganiaya yang lemah, Tuan Muda, menurutmu benar bukan?” Dexter Li menyeringai.

Benar, memang seperti itu.

Julien Lu juga percaya akan hal ini, Keluarga Shangguan pasti akan melindungi Christina Chu.

Membunuh orang untuk mendapatkan JIndan, memang tidak diragukan lagi itu merupakan Aliran Iblis, Keluarga Shangguan tidak akan akan pernah membela seorang Iblis.

Situasi saat itu, William Hong dan Werren Hong yang pertama kali mempunyai pikiran jahat.

Sama seperti membunuh iblis, mengambil Jindan adalah kesalahan, membunuh orang untuk mengambil Jindan, adalah hal yang tidak boleh di lakukan di dunia ini.

Sederhananya, ini adalah titik awal yang berbeda untuk menilai benar atau salah.

Dengan kata lain, tidak ada satupun yang salah.

Tentu saja, tidak ada yang mau mendengarkan penjelasan mereka, tetapi keluarga Shangguan akan mendengarkan penjelasan Christian Chu.

Hanya William Hong dan Leo Hong yang menjadi saksi malam itu.

Werren Hong sudah mati, Jindannya memang menghilang, tapi jika dia dimintai pertanggungjawaban, maka mana buktinya?

Tanpa bukti yang pasti, apakah ada sebuah keluarga yang berani melawan keluarga Shangguan?

Bagaimanapun, itu hanya keputusan dari Keluarga Hong.

Kemudian, mereka secara otomatis akan mengarahkan kesalah ini pada Dexter Li.

Bahkan para Praktisi yang berperang melawan iblis, sebenarnya juga menginginkan Jindan.

Namun, Christian Chu saat ini aman.

Setelah mengetahui ini, Julien Lu menghembuskan napasnya yang tertahankan.

Yang paling penting dia aman.

Dia yang membunuh Werren Hong, tetapi sebenarnya masalah ini bisa timbul karena dirinya dan Dexter Li.

Dia salah paham pada Dexter Li.

“Dexter Li, jika kamu bisa menjadi kepala Keluarga Li, aku khawatir urutan dari Delapan Keluarga Besar akan mengalami perubahan yang besar.” Kata Julien Lu.

Inilah adalah perkataan jujur.

Setelah berteman lama, Julien Lu semakin merasa bahwa Dexter Li bukan orang yang mudah untuk di tangani.

Masalah yang belum terpikirkan olehnya, sudah terpikirkan oleh pria itu terlebih dahulu.

......

Mereka berdua tidak lagi melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, tetapi mereka menggunakan Teknik Yuqi dan terbang ke Gunung Snowie.

Hal itu hanya memakan waktu satu malam.

Pukul lima pagi, Julien Lu melihat tenda keluarga Soren yang berada tidak jauh dari Gunung Snowie.

Mereka terbang turun dan kemudian berjalan kesana.

Para penggembala bangun pagi-pagi, Julien Lu bisa melihat sosok sibuk Soren dan Darry dari jauh.

Dan di atas tenda, ada asap hijau masih mengelilinginya.

Ketika Julien Lu dan Dexter Li mendekati mereka, Tibetan Mastiff menggonggong.

Soren menoleh, saat itu, ia tertegun beberapa detik, kemudian dia tiba-tiba tersadar kembali.

Dia berteriak dengan semangat, "Julien Lu, kamu kembali!"

Kemudian, dia membuang sekop di tangannya dan bergegas menghampirinya dengan gembira.

Julien Lu juga tersenyum, lagipula, dia sudah lama tidak melihatnya.

Soren memeluk Julien Lu dengan hangat, setelah memperkenalkan diri sebentar, dia mau tidak mau menarik Julien Lu dan Dexter Li pulang kerumah.

"Keana, Keana! Julien Lu pulang!"

Sebelum sampai di rumahnya, Soren sudah berteriak dengan semangat.

Saat ini, Keana sudah berdiri di luar tenda sejak tadi, dia tampak bersemangat, tapi juga terlihat bingung dan hanya bisa bermain-main dengan jarinya.

Tidak bertemu selama dua tahun, wanita itu bahkan terlihat lebih ramping.

Melihat ini, Dexter Li berkata dengan mulut di majukan, "Tuan Muda, menurutmu bagian mana dirimu yang lebih baik dariku? Wanita cantik itu benar-benar membuat orang iri..."

“Diam!” Julien Lu memarahinya dengan wajah memerah.

Saat Julien Lu mendekat, Keana tampak lebih bingung, dia sepertinya tiba-tiba teringat sesuatu, kemudian melangkah berjalan ke tenda sambil mendengus.

Setelah itu, seorang wanita dengan wajah yang cantik keluar.

Dia memandang ke arah Julien Lu dan temannya dengan rasa ingin tahu, kemudian mengatakan beberapa kata pada Soren dalam bahasa Tibet.

Kemudian dengan cepat, Soren tiba-tiba mendekat dan berkata dalam bahasa Mandarin yang tidak terlalu bagus, "Masuklah dulu, sarapan akan segera siap."

Soren menyeringai dan berkata, "Julien Lu, dia adalah istriku!"

"Istri? Soren, kamu sudah menikah!” Julien Lu terkejut, tetapi ia juga mengerti.

Soren sudah cukup tua, sudah waktunya dia menikah.

Dia menyambut Julien Lu dan Dexter Li untuk masuk, kemudian dia keluar, melakukan pekerjaan yang tidak akan bisa di selesaikannya bersama Darry.

Perabotan di tenda ini masih sama seperti sebelumnya.

Perasaan akrab menyebar di hati Julien Lu. Mau tidak mau dia teringat saat-saat dia tinggal bersama Devi Yangjin.

Tidak lama kemudian, sarapan sudah siap.

Soren juga berjalan masuk dengan Darry sambil tersenyum.

Soren menuangkan bir untuk keduanya dengan semangat, tetapi karena masih ada pekerjaan hari ini, jadi dia hanya meminumnya sedikit saja.

"Julien Lu, tunggu sebentar, kamu dan Keana bisa pergi ke selatan untuk mengembala, dan Dexter Li akan ikut denganku."

Setelah meminum semangkuk bir, Soren mengatur pekerjaan untuk semua orang.

Ini bukan hari pertama Julien Lu dan wanita itu bertemu lagi, dia tidak menganggap Julien Lu sebagai tamu, tapi dia juga sudah memikirkan akan melakukan hal ini.

Seolah-olah, tidak melihatnya selama lebih dari dua tahun, Darry secara perlahan-lahan sudah mulai menyerahkan posisi kepala keluarga kepada Soren.

Setelah sarapan, sudah hampir waktunya untuk mengembala

Julien Lu memanggil Soren, ia mengambil dua set pakaian Tibet dan mengubah dirinya menjadi seperti orang Tibet.

Setelah itu, dia bersiap-siap berkemas, membuka pagar, menunggangi kuda, dan mengikuti Keana menggiring dombanya ke padang rumput selatan.

Keana sepertinya marah dan tidak mau berbicara dengan Julien Lu dan matanya menatap Julien Lu dengan perasaan kesal.

Melihat ini, Julien Lu menggosok hidungnya.

Tentu dia tahu bahwa Keana masih marah mengenai masalah dia terakhir kali dia pergi tanpa pamitan.

Namun, dia tidak bisa tahan lebih lama lagi, jadi dia menaiki kudanya dan mendekatinya.

"Julien Lu, aku ingin bertanya, mengapa terakhir kali..."

"Maaf."

Keana merasa sangat marah, tetapi sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, dia sudah disela oleh permintaan maaf Julien Lu.

Untuk sementara waktu, dia tidak tahu bagaimana melanjutkan kata-katanya.

......

Gunung Snowie, tempat berburu dan membunuh Naga Jiao Hijau.

Dapat dikatakan bahwa para Master dari seluruh Dunia Praktisi hampir semuanya muncul.

Biarawan Tahap Jindan, tentu saja tidak perlu di katakana lagi.

Mereka yang belum sampai Tahap Jindan termasuk anak-anak dari keluarga besar yang telah mengambil kesempatan ini untuk pergi ke luar, tidak terhitung jumlahnya.

Saat waktu yang disepakati semakin dekat, mereka semua telah tiba.

Namun, Julien Lu menebaknya dengan benar.

Mereka tidak lagi berkumpul di kaki Gunung Snowie seperti dulu, melainkan langsung naik ke puncak.

Daripada membuang-buang waktu di kaki gunung, lebih baik mereka lebih cepat naik ke atas untuk mengamati lingkungan dan menyusun rencana.

Ini adalah pertama kalinya seluruh Dunia Praktisi kerja sama.

Semua orang juga tahu bahwa tidak peduli seberapa besar kekuatan seorang keluarga, tapi tidak ada kekuatan sebesar ini.

Hewan Kuno Yang Langkah, sama seperti Julien Lu yang masih berhenti di tahap ketiga, tidak bisa membayangkan situasi Biarawan Tahap Jindan adalah sama.

Pada saat yang sama, berita itu menyebar dengan cepat.

Julien Lu, putra terlantar dari Keluarga Lei, Dexter Li, putra Keluarga Hong yang terlantar, dan Christian Chu, putri keluarga Shangguan yang sombong, secara kejam membunuh Werren Hong yang lebih tua dari keluarga Hong.

Dan, mengambil Jindannya!

Menurut berita, ketiganya juga sedang menuju ke Gunung Snowie

Entah itu Biarawan Tahap Jindan atau bukan, setelah mengetahui berita ini, sulit untuknya menyembunyikan api di dalam hati mereka.

Selain Aliran Iblis, yang lain adalah urusan kedua, mereka lebih peduli pada Jindan.

Marfolo Fang tentu saja juga menerima berita ini.

Dia juga sedang dalam perjalanan ke Gunung Snowie.

Dia terkejut dan merasa kaget, tapi ia lebih merasa bingung.

Julien Lu hanya hilang selama lebih dari dua tahun dan dia telah menjadi seorang Biarawan Tahap Jindan

Kebencian Marfolo Fang terhadap Julien Lu sangatlah mendalaml, ia sering bermimpi untuk membunuh Julien Lu dan gadis Tibet itu dengan tangannya sendiri.

Namun, sangat sulit untuk menemukan Julien Lu di antara banyak Praktisi.

Dia tiba-tiba teringat pada keluarga Tibet yang pernah tinggal bersamanya.

Untuk beberapa alasan, dia memiliki firasat kuat bahwa Julien Lu akan berada di sana, dari 1 sampai 10, angka 8-9 ada kemungkinan dia ada di sana.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu