Too Poor To Have Money Left - Bab 385 Bantu AKu Mencari Seseorang

Sejujurnya Julien tidak tahu selanjutnya harus ke mana.

Terrence dan pengurus rumah pergi mencari Lionel.

Dan dia sudah kehilangan tujuan dan tidak ada kerjaan.

Dia juga tidak tahu, apa yang harus dilakukan.

Lalu terpikir, seolah-olah waktu sekejap mata ini, sudah berlalu setengah tahun, Julien rindu dengan rumah.

Tidak tahu bagaimana dengan kehidupan Shopia.

Dia tidak rencana membesuk, juga tidak kepikiran untuk menelepon.

Delapan keluarga besar, sekarang menjadi tujuh keluarga besar, mata-mata mereka sangat banyak, jika keberadaannya diketahui, maka akan membuat Sophia berbahaya.

Namun ada satu hal yang bisa dia pastikan, jika seperti lalat yang berjalan sini sana, cepat lambat akan terjadi masalah berbahaya.

Lebih baik mencari tempat yang tenang dan aman.

"Aku benar-benar tidak tahu mau ke mana, mungkin aku akan mencari tempat untuk bersembunyi." Kata Julien.

"Kamu tidak perlu katakan lagi, aku sudah bertekad seperti itu, meskipun kamu bersembunyi, aku juga ikut." Kata Quinn.

Setelah mendengar ini, Julien mengerutkan dahi, "Kamu tidak jujur."

"Kenapa berkata seperti itu?"

"Menurutku kamu pasti membuat kesalahan di Keluarga Tang."

"Tampaknya kamu tidak bodoh." Quinn melirik Julien dan ekspresi kagum.

Julien tidak mengatakan apa-apa, hanya berjalan di depan dan melewati hutan.

Sudah berjalan satu hari.

Quinn tidak tahan lagi, "Kamu berjalan begini, sampai kapan baru sampai?"

"Mata-mata tujuh keluarga besar ada diberbagai kampung, kita hanya bisa berjalan di alam liar dan jika tidak menggunakan Teknik Yuqi, maka tidak akan ketahuan, ini adalah cara paling aman."

Julien sudah memiliki pengalaman yang dewasa untuk menghindari pembunuhan.

Tapi Quinn sebagai putri kebanggaan Keluarga Tang, apa pernah mengalami pengalaman ini?

Apalagi, sebelum leluhur sadar, selama ratusan tahun ini, dunia praktisi sudah dalam kondisi stabil.

Pada generasi muda, hanya beberapa orang yang benar-benar pernah melihat kekejaman dunia praktisi.

Permukaan dunia praktisi terlihat tenang, tetapi diam-diam melakukan tindakan, kejadian Julien sebelumnya, juga membuat dia duluan merasa bahaya.

Meskipun Quinn pandai membaca hati orang dan ini masalah pengalaman.

Seperti waktu dunia praktisi memerintah membunuh orang Keluarga Lei, dia dikeadaan takut, tidak akan berpikir banyak.

"Mungkin katamu masuk akal." Quinn menyutujui perkataannya.

Dua orang keluar dari gunung, menghindari tempat berbagai keluarga, menghindari kampung, sengaja berjalan di tempat sepi.

Benar dalam setengah bulan ini, perjalanannya sangat aman.

Di dalam waktu ini, Julien ingin mencari kerjaan.

Dia jadi teringat dengan dua Cobblestone itu.

Satu diukir ke timur, satu diukir metode rahasia.

Ini ada peninggalan ayahnya Bolt, mungkin setelah mencarinya bisa menyelesaikan masalah suku Keluarga Lei.

Dia dari mulut Terrence dan Bobby mengetahui hal Bolt.

Juga sangat berbakat.

Sehingga dalam hati Julien ada rasa beruntung, jika Bolt masuk tahap Yuanying, mungkin ada cara untuk selesaikan.

Jadi dia sangat cemas pada hal ini, tapi dia malah terlibat hal ini. Dia tiba-tiba merasa ditarik ke dalam jebakan.

Dia tidak mungkin selamnya bersembunyi, tetapi kekuatan belum cukup, jika muncul pasti sangat bahaya.

Namun dengan dua Cobblestone ini, petunjuk terlalu sedikit, tidak tahu bagaimana temukan.

Di tempat ini tidak ada tempat yang aman lagi.

Dalam hatinya ragu-ragu, sehingga kegiatan Julien setiap hari menjadi lambat.

Sepanjang jalan ini berjalan berhenti, perjalanan alam liar sangat susah. Setiap hari dia perlu waktu 8 jam untuk bermeditasi atau mengasah pedang.

Quinn tidak memberi pendapat, cara kehidupan dia hampir sama dengan Julien.

Mungkin meditasi, mungkin dengan tenang melihat Julien mengasah pedang.

Dalam setengah bulan ini, jika Quinn memberi kabar bahwa berbagai keluarga sedang melatih master tahap jiwa yang baru lahir.

Awalnya ini hal baik.

Tapi Quinn malah menyadari, maksud didik ini sebenarnya membantu pertumbuhan bibit.

Sampai tahap Yuanying, dasar pasti putus......

Para leluhur itu, hanya ingin mendapatkan keuntungan di depan mata.

Ilmu sudah lengkap, jika bakat cukup, mencapai tahap jiwa yang baru lahir adalah hal cepat atau lambat.

Tetapi setelah kabar ini disebarkan, para praktisi pasti merebut, takut dirinya terlambat akan kurang satu kuota nama.

Quinn sudah masuk dalam daftar nama tahap jiwa yang baru lahir.

Sehingga dia kabur.

"Jika kebenaran ini belum diungkapkan, aku pikir kamu juga tidak bisa menyelidiki apapun." Kesimpulan Julien.

"Aku tahu." Quinn tersenyum.

Mungkin sudah lama bersama, sehingga senyuman Quinn juga banyak dan tidak seperti konferensi beberapa tahun lalu atau bersikap dingin ketika bertemu di Paviliun Keluarga Lei.

Julien merasa benar, menyelidiki hanya alasan.

Quinn bisa mengikuti dirinya, mungkin terpikir pengalaman dirinya belum cukup.

Meskipun mengikuti dia sangat berbahaya, tetapi lebih aman daripada dia berjalan sendirian.

......

......

Langit sudah gelap, awan menjadi hitam.

Masih hutan itu.

Draco duduk sila di dalam gunung.

Dia seolah-olah sangat fokus.

Seekor macan sedang pelan-pelan mendekat.

Dia sudah lapar beberapa hari.

Tidak mudah menemukan mangsa ini, tidak mungkin melewati ini.

Namun mangsa ini seolah-olah tidak ada hati waspada.

Dia sudah sangat dekat, sangat dekat.

Dia membungkukkan tubuh untuk berpura-pura membuat gerakan ingin menyerang.

Saat ini, dia dengan mangsa berjarak lima meter, asalkan dia maju ke depan, maka dia tidak perlu memikirkan makan untuk beberapa hari kedepan.

Tanpa peringatan, macan tutul menyerang ke depan, dia bisa memprediksi mangsa ini akan mati dimulutnya.

"Ci la!"

"Hong long--!"

Ketika dia sedang melompat, tiba-tiba terdengar suara petir!

Macan tutul tidak menyangka bisa terjadi perubahan ini, tubuh masih di atas udara, tapi sudah ketakutan.

Suara ketakutan "Ao", seumur hidupnya sudah berakhir.

Ada sebuah petir dari langit ke bawah, lalu jatuh ke tubuh mangsa.

Macan tutul dibelah oleh petir, lalu menjadi puluhan potong daging.

Awan gelap di langit, baru pelan-pelan hilang.

Draco membuka mata.

Waktu yang sama ada aura merah yang keluar dari tutup tianling.

Akhirnya berubah menjadi bentuk manusia dan berdiri di depan Draco.

Tentu saja adalah Willy Huo.

Namun tubuh dia dikelilingi aura darah, bahkan kulit juga pelan-pelan merah dan orangnya menengadahkan kepala untuk menghela nafas.

"Tubuhku terkena racun Aura Langit dan Bumi, juga hancur, jadi terluka parah dan mati suri. Kemudian dengan cara menyerap esensi cucu, sebagai petunjuk darah dan melatih aura darah......"

"Aku mengira tidak bisa melewati takdir tuhan......" Willy melihat macan yang sudah mati, "Tidak disangka cara ini bisa membohongi semua orang."

"Kakek, kakek buyut......"

Lalu melihat Draco, saat ini sudah sangat kurus, bahkan bisa melihat bentuk tulang, seperti Willy yang keluar dari tubuhnya akan membuat orangnya kering.

"Tolong, tolong aku......" Suara serak Draco, mata penuh dengan ketakutan dan sedang meminta tolong.

Esensi dalam tubuhnya sudah kering, hampir mencapai batas.

Tatapan Willy penuh keraguan.

Dia berjalan mendekat, lalu memberi darah untuk merawat saraf Draco.

Sejenak kemudian, Willy menarik tangan.

Meskipun aura Draco bertambah sedikit, tapi masih tidak begitu baik.

Willy dengan dingin berkata, "Niatmu tidak baik, juga membenciku, awalnya aku tidak ingin memberimu jalan hidup, namun melihat kamu ada jasa padaku, jadi aku memberimu kesempatan untuk menutupi kesalahan.

"Kakek buyut, kamu ada perintah apa, katakan saja! Cucu pasti akan laksanakan!"

Baru saja berjalan digaris mati ini, jadi Draco tidak berani melawan. Beberapa hari ini dia sudah tahu sikap Willy.

Jika dia berani melawan, maka akan lebih sengsara.

Jadi dia hanya bisa dengan takut mengetuk kepala.

Willy diam sejenak, kemudian berkata: "Bantu aku mencari seseorang."