Too Poor To Have Money Left - Bab 95 Si Jago Minum

“Oh, rupanya kamu putra dari Kak Cheng.” Julien Lu mengangguk tiba-tiba.

“… hmph!"

Aldo Cheng memalingkan muka dan berhenti berbicara.

Meskipun Aldo Cheng tidak bersedia, tapi dia tidak bisa menahan diri.

Sepuluh menit yang lalu, Aldo Cheng tiba-tiba menerima telepon dari Jhonson Cheng, bagaimanapun situasinya, Jhonson menyuruhnya datang dan menemani seorang pria bernama Julien Lu untuk minum.

Dia ada pertunjukan malam ini, jadi dia langsung menolak.

Namun, Jhonson Cheng menggunakan ancaman yang kejam, jika dia tidak mengikuti kata-katanya, Aldo Cheng tidak akan mendapat uang saku bulan ini.

Dipaksa oleh kekuatan, Aldo Cheng harus tunduk dengan patuh.

Tapi dia juga menunjukkan sedikit keingintahuan tentang siapa yang bisa membuat ayahnya begitu hormat.

Tapi begitu dia membuka pintu, dia menemukan Ethan Jiang dan yang lainnya sangat terkejut-kejut.

“Wah, cepat lihat! Kamu bisa bermain golf di sini!"

"Gila, meja biliar!"

"Hah! Ada juga kolam renangnya!"

"Lihat di sana, ada karaoke!"

….

Kelima orang itu bahkan sambil memfoto-foto sekeliling mereka dengan menggunakan ponsel.

….

Aldo Cheng tertegun.

Ayahnya memerintahkannya lagi dan lagi ….

Membiarkannya menemani lima orang kampung ini?

Namun, memikirkan konsekuensi meninggalkannya, Aldo Cheng memutuskan untuk bertahan.

Melihat sekeliling, Aldo Cheng menyadari seorang pria dan seorang wanita duduk di tempat makan.

Tetapi sebelum mendekat, dia melihat Julien Lu mengenakan kaos pinggiran jalan ….

Berpikir tentang acara balap mobil malam, hati Aldo Cheng menjadi lebih tidak seimbang.

Balap mobil ditemani wanita cantik, itulah kehidupan yang seharusnya dia jalani.

Lalu? Ternyata dia malah disuruh menemani orang-orang kampung ini makan ….

Aldo Cheng menahan amarah dalam perutnya, tetapi melihat Julien Lu minum teh dengan santai.

Dia tidak bisa menahannya.

"Hei, apakah kamu Julien Lu?"

"Ya, benar."

Aldo Cheng memandangi empat botol Moutai dengan penuh kebencian, dia segera mengambil keputusan.

"Membosankan sekali minum teh terlalu terus, bagaimana kalau kita minum bir?"

Setelah itu, Aldo Cheng tidak menunggu Julien Lu berbicara, dia mengambil sebotol Moutai dan membukanya dengan terampil.

Ngomong-ngomong soal minum, Aldo Cheng bisa dibilang sebagai salah satu yang teruji dengan baik, dia diberi julukan ‘Si Jago Minum’.

Rencananya seperti ini, karena malam ini dia tidak bisa pergi kemana-mana, lebih baik bersenang-senang dengan beberapa orang kampung ini saja.

“Kalau mau minum, minum saja dengannya, aku tidak terlalu banyak minum."

Julien Lu juga bisa melihat bahwa Aldo Cheng dengan sengaja ingin melihat leluconnya.

"Dia?" Aldo Cheng tercengang, bahkan menjadi lebih kesal, "Julien Lu, kamu ini tidak cukup menarik, masa menyuruh wanita yang minum?"

“Kamu suka minum atau tidak.” Julien Lu menyeringai.

Dia memalingkan kepalanya dan berkata, "Christina Chu, jika kamu ingin minum, silahkan temani putra Bos Cheng minum."

"Oh."

Ketika Christina Chu mendengarnya, dia pun mengambil sebotol Moutai dan membukanya, seolah memikirkan sesuatu, dia bertanya, "Bagaimana cara minumnya?"

“Terserah.” Julien Lu melirik Aldo Cheng dan tersenyum.

"Oh."

Christina Chu mengangkat kepalanya sambil memegang botol, dan meneguknya.

“Hah ….”

Aldo Cheng terkejut sejenak, dia bertanya-tanya apakah wanita ini benar-benar berkemampuan?

Tetapi pihak lain sudah meminumnya, jadi dia tidak bisa tidak menanggapinya.

“Ayo, minum!” Aldo Cheng begitu bersemangat, dia juga meneguk mengikuti Christina Chu.

Moutai itu memiliki kadar alkohol yang tinggi, rasanya kuat, begitu masuk ke tenggorokan, ada keharuman yang murni dan tahan lama.

Meskipun keempat botol Moutai ini, hanya enam belas ribu RMB satu botolnya, tapi tidak sebanding dengan harga tertinggi Moutai yang disajikan oleh Jhonson Cheng terakhir kali, tapi ini juga tidak bisa dibandingkan dengan minuman keras biasa.

"Hah! Luar biasa!”

Aldo Cheng meletakkan botol itu dengan tegas.

Ethan Jiang dan yang lainnya juga memperhatikan gerakan di sini.

Mereka di sini bukan untuk bermain, tapi untuk bertemu Julien Lu.

Ketika melihat ada yang minum-minum, langsung berjalan kemari.

"Gila! Minum langsung dari botol? Luar biasa!"

Adrian Xie melihat tersisa dua botol di atas meja, bahkan merek Moutai, matanya bersinar, dia dengan cepat mengambil satu botol.

Dia melihat ke botol yang tersisa satu lagi, dia mengerutkan kening dan berkata, “Minumannya tidak cukup, Dewan Sekolah Lu."

“Bukannya itu cuma minuman keras saja? Aku telepon dulu!” Aldo Cheng melambaikan tangannya dengan berani dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi lobi.

Aldo Cheng terangsang oleh keinginan Christina Chu untuk menang, dia telah berkecimpung di dunia minuman keras selama bertahun-tahun, tapi dia belum pernah bertemu dengan seorang gadis yang berani meminum Moutai dari botolnya langsung, bahkan pria pun juga jarang ditemui.

Julukannya adalah ‘Si Jago Minum’, bagaimana bisa dibandingkan dengan seorang gadis?

"Manajer, bawakan aku dua kotak Moutai!"

Aldo Cheng sangat bangga, setelah dia berpesan, dia meletakkan ponselnya di samping dan menatap Christina Chu lagi.

"Ayo, minum lagi!"

Ethan Jiang memperhatikan Aldo Cheng dan bertanya, "Julien Lu, dia …."

“Anak dari bos di Paradise,” kata Julien Lu singkat dan menyelesaikan perkenalannya.

Ketika yang lainna mendengar ini, mereka langsung tidak bisa duduk diam, dia adalah anak dari seorang pria kelas atas, ini jelas merupakan hal bagus untuk mengenal!

Semua orang dengan cepat menuangkan segelas bir, dipimpin oleh Ethan Jiang, bersulang dengan Aldo Cheng.

Mereka semua adalah anak-anak muda, mereka semua juga pandai dalam hal itu, Aldo Cheng juga tidak pernah menolak, dia selalu meneguk habis bir yang diberikan, juga tidak lupa untuk memanggil Christina Chu.

Setelah beberapa teguk bir, suasana mulai riuh.

Tidak lama kemudian, hidangannya sudah disajikan ….

Dua kotak Moutai diantar dengan cepat.

….

Setengah jam berlalu ….

….

“Ki, ki, kita, minum lagi!"

Selain Aldo Cheng dan Christina Chu, semua orang lainnya tidak begitu kuat minum, setiap mereka pergi keluar untuk minum-minum, mereka hanya minum bir biasa.

Sebotol saja sudah membuat mabuk.

“Ka, ka, kamu, Chris, Chris, Christina ya? Kuberitahu ya, malam ini, kita ti, ti, tidak boleh pulang kalau belum mabuk!"

Aldo Cheng minum sampai lidahnya membesar.

Selain Julien Lu yang tidak minum sama sekali, Ethan Jiang lah yang minum paling sedikit, tapi dia didesak oleh Aldo Cheng untuk minum lebih dari setengah botol.

Dia juga mabuk.

Tapi Ethan Jiang mendengar kata-kata Aldo Cheng, dia mengibaskan lidahnya untuk menghentikannya, “Tu, Tuan Muda Cheng, teman sekelas kita, Christina Chu, juga minum, minumnya juga tidak sedikit, kalau kamu masih mau minum, ka, kami temani kamu minum!"

"Brengsek! Kalian pa, para dusun, aku dengannya, ma, malam ini harus jatuh satu!"

“Gila! Kamu berani sekali memaki kami orang du, du, dusun?” Adrian Xie menjadi gelisah ketika mendengarnya.

Hans Zhao juga marah, "Al, Aldo Cheng, kalau ka, kamu berani bicara omong kosong, akan kami lem, lempar ke kolam renang, agar kamu sadar dari mabukmu!"

“Dasar brengsek! Ini rumahku, biar kuberitahu ya, si, siapa yang berani?"

"... hei? Masih berani bicara? Sau, saudaraku, lem, lempar dia ke kolam renang!"

Saat sadar, Ethan Jiang dan yang lainnya tentu tidak berani.

Tapi saat ini, mereka semua sudah sangat mabuk, siapa yang masih mengenali Aldo Cheng?

Kemudian, mereka semua mencondongkan tubuh ke depan, meraih Aldo Cheng dengan semua tangan, dan menyeretnya ke arah kolam seperti anjing mati.

“Le, lepaskan aku! Chris, Christina Chu itu, jika punya kemampuan, ayo ki, kita beradu sampai salah satu dari kita jatuh! Aku, aku ini Si, Ja, ja, go, mi, minum …."

Julien Lu sudah menduga situasi ini jauh sebelum dia datang.

Bukannya dia tidak ingin ikut bersenang-senang, tetapi dia tahu bahwa sebaiknya ada satu orang yang sadar saat sedang minum-minum.

Dia melihat sudah waktunya, dia melihat Christina Chu yang sedang mengubur kepalanya di makanan, dia berkata beberapa katam lalu berjalan ke pintu ruangan.

Dia ingin memberi tahu pelayan untuk mengambil sup untuk menyadarkan sehabis mabuk atau apalah itu.

Di lantai teratas Paradise, ada total tiga ruangan presiden, pintu tiap ruangannya tidak berlawanan.

Ini juga sengaja untuk menghindari, dan menjaga privasi tamu.

Di luar ruangan presiden 1, ada koridor panjang, ada jendela di ujung terdekat, di sebelahnya ada kerajinan tangan dari kuningan dengan asbak di atasnya.

Ini adalah area merokok bagi beberapa tamu yang ingin suasana tenang.

Julien Lu membuka pintu ruangan itu, begitu dia melihat ke atas, dia melihat seorang wanita cantik dengan sosok seksi dan gaun hitam panjang berdiri di dekat jendela.

Dia merasa heran, ruangan merokok ini milik ruangan presiden 1, ruangan lainnya juga jelas ada area merokok sendiri.

Pada saat ini, wanita cantik berbaju hitam itu menghadap ke jendela, seperti sedang berpikir, tangan kanannya menjepit sebatang rokok.

Pelayan berdiri di depan pintu, dan ketika Julien Lu muncul, dia bertanya dengan sopan apakah dia butuh sesuatu.

“Tolong beri aku tujuh sup penyadar sehabis mabuk.” Julien Lu tersenyum, dan pada saat yang sama dia memperhatikan bahwa wanita cantik dalam gaun hitam itu sedang menatapnya.

"Oke, tolong tunggu sebentar."

Begitu pelayan selesai berbicara, dia berjalan keluar melalui koridor.

Julien Lu melirik wanita cantik berbaju hitam itu lagi, kemudian dia ingin kembali ke ruangannya, tapi tepat pada saat ini, sebuah seruan datang dari belakang.

Tanpa sadar dia menoleh.

Tapi saat berikutnya, Julien Lu tercengang.

Karena dia melihat wanita cantik dalam balutan gaun hitam itu ternyata malah mencondongkan tubuhnya ke luar jendela.

Lompat gedung?

Dengan pemikiran ini, Julien Lu bergegas segera setelah dia berkedip.

Dia memeluk pinggang wanita cantik berbaju hitam itu, lalu menariknya ke belakang dengan kuat.

“Wanita cantik, kamu begitu cantik, tapi kamu tidak boleh bunuh diri meski ada hal yang membuatmu tidak senang!”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu