Too Poor To Have Money Left - Bab 472 Yang Kamu Lihat Semua Adalah Ilusi

Lionel Lei berbicara dengan sedikit membingungkan sehingga mempengaruhi pemahaman Julien Lu.

Karena dia sendiri berpikir begitu juga, yang berarti itu ada.

Namun, ini hanya perkiraan, dengan kata lain dia masih belum mempunyai bukti.

“Sejauh yang aku tahu, sejak zaman kuno, dunia praktisi telah dibagi menjadi sembilan tahap, sama seperti dunia kita, tahap ketujuh adalah yang tertinggi.”

Tapi, setahu aku, semua yang ada didunia memiliki angka yang sempurna, jadi aku rasa ada tahap kesepuluh.”

……

“Menurut mu?”

“Iya, tapi aku tahu apa yang aku pikirkan tidak mungkin salah.” Lionel Lei tertawa dan berkata, “Mungkin, tahap kesepuluh adalah akhir, atau mungkin awal yang lain. Aku lebih baik percaya yang terakhir, faktanya jalan praktisi luas.”

Julien Lu sedang berusaha mencerna, apa yang dikatakan oleh Lionel Lei.

Tapi dia terlalu semangat, ingin mengetahui apa yang ingin dia ketahui selanjutnya.

“Kalau begitu, tahap kesepuluh itu apa?”

Lionel Lei tersenyum, “Melihat tarian.”

Selesai mengatakan, dia menyesap tehnya dan memfokuskan perhatiannya pada tarian ketiga gadis cantik itu.

Julien Lu mengerutkan kening, meskipun dia tingkat kesabaran nya sangat baik, tetapi dia sangat tidak terbiasa, sekali-sekali berhenti ditengah jalan.

Tetapi Lionel Lei adalah seniornya, dia hanya bisa berusaha keras untuk menahannya.

Setelah berbicara begitu lama, apa yang dikatakan Lionel Lei tampaknya tidak ada banyak yang penting, tetapi malahannya semuanya sangat penting.

Kebetulan bagus juga, bisa memanfaatkan kesempatan waktu bernafas ini untuk membuat dia mencerna lebih baik.

Dia memikirkannya berulang-ulang, merenungkan setiap kalimat yang diucapkan Lionel Lei, bahkan setiap katanya.

Ini sedikitpun tidak selaras tapi tampaknya ada benarnya.

Apa yang diperhatikan Julien Lu adalah pembagian alam.

Bukan berarti pusat perhatiannya ditempatkan pada alam, sebaliknya Lionel Lei sengaja memancing ambisi nya.

Namun setelah mengatakan begitu banyak hal, dia masih tidak mengerti dengan gagasan tahap dewa matahari.

Suasana hati Julien Lu kontradiktif.

Atau mungkin setiap praktisi ingin menjadi yang tertinggi didunia, tetapi bimbang kalau depan nya itu buntu.

Julien Lu sedang menunggu Lionel Lei menjawab keraguan yang ada dihatinya.

Ketiga gadis cantik itu tampak tak kenal lelah dan tarian kedua ini juga sama panjang seperti tarian yang pertama.

Terus terang, Julien Lu juga memusatkan perhatian pada postur lemah gemulai dari ketiga gadis cantik itu.

“Um….. mari kita lanjutkan.”

Lionel Lei menyesap tehnya, membasahi kerongkongannya.

“Pada tahap kedelapan ini, orang yang sudah memasuki jalan dunia iblis, praktisi jalan besar dunia adalah dunia bebas. Praktisi yang ada di dunia ini, telah sepenuhnya menguasai kekuatan dunia, cukup bisa memindahkan gunung dan mengisi lautan, sama seperti tokoh mitos yang ada didalam legenda.”

“Jika sudah mencapai tahap kesembilan, kamu bisa memahami aturan kekuatan segalanya, benar-benar terlepas dari dunia.”

“Menurutmu, tarian mereka bagaimana?” Lionel Lei tiba-tiba bertanya.

Begitu dia mengatakan ini, salah satu gadis cantik melirik Julien Lu dan ekspresi harapan melintas dimatanya.

Julien Lu berkata, “Sangat bagus, ini adalah tarian terbaik yang pernah aku lihat, sejak aku bertumbuh dewasa.”

Gadis cantik itu tersenyum, diluar dugaan ini memberi Julien Lu salah tanggapan mengenai dunia memudar.

“Sudah melihat begitu lama, aku rasa kamu juga sudah cukup melihatnya.”

Lionel Lei tertawa dan melambaikan tangan.

Adegan berikutnya mengejutkan Julien Lu.

Disaat Lionel Lei melambaikan tangan, ketiga gadis cantik itu berubah menjadi gumpalan asap hijau dan terbawa angin pergi.

Ini seperti tidak pernah muncul.

Mereka benar-benar menghilang!

Bahkan tubuh mereka, termasuk aroma alam manusia surga, mereka juga menghilang dengan lenyapnya tubuh mereka.

“Mereka….. itu palsu?” Julien Lu terkejut.

“Iya…… bukan hanya mereka yang palsu, semua yang kamu lihat adalah palsu.” Lionel Lei berkata.

Disaat baru mengatakan.

Segala sesuatu yang ada didepan mata Julien Lu perlahan berubah menjadi kabut asap, yang pada akhirnya kabut asap itu menghilang.

Sebelumnya yang dipenuhi dengan aura langit dan bumi, juga menghilang tanpa jejak.

……

Julien Lu terdiam.

Pantas saja.

Dari awal sebelumnya dia sudah merasa aneh.

Tetapi dia tidak bisa mengatakan apa itu, dan sekarang pada akhirnya dia sudah memiliki penjelasan yang masuk akal.

Matahari yang tidak terbenam itu palsu, harta karun alam, anggur, teh yang tadi dia makan juga palsu.

Ketiga gadis cantik itu semuanya palsu.

Dan semua ini adalah ilusi yang dibuat oleh Lionel Lei.

Pada saat ini Lionel Lei berkata, “Tahap kesembilan adalah akhir, tetapi aku senantiasa berpikir satu masalah….. kita itu siapa, kita itu berasal dari mana…..”

“Berasal dari ketiadaan, kembali ke ketiadaan…..” Julien Lu bergumam seorang diri.

Dia hanya mengatakannya kalimat itu tanpa sadar dan dia masih terkejut dengan adegan tadi.

Tiba-tiba dia teringat dan mengatakannya.

“Oh? Hehe, tidak disangka Terrence memberitahumu.” Lionel Lei tertawa dan berkata, “Tetapi semuanya ada sebab dan akibat, semuanya tidak mungkin benar-benar berasal dari ketiadaan….. aku tanya kamu, dari mana semua dunia ini berasal?”

Julien Lu menggelengkan kepala dengan bingung.

“Tahap kesepuluh, aku pikir seharusnya ada, kalau tidak tidak akan ada jawaban didunia ini.”

Lionel Lei menghela nafas panjang, matanya juga menjadi dalam, “Aku pikir tahap kesepuluh, aku memberi dia nama…..”

“Apa namanya?”

“…… Kembangkan semuanya.”

Setelah mengatakan, Lionel Lei melambaikan tangan.

Diruangan kosong ini, tiba-tiba dipenuhi kabut asap kembali.

Saat kabut asap ini menghilang, tiba-tiba muncul fenomena lain didepannya.

Dari kejauhan tampak puluhan puncak besar yang terbalik, dan diatas puncak besar terdapat banyak istana.

Dan ada juga praktisi yang mengembangkan teknik Yuqi terbang.

Ada juga beberapa burung bangau yang membentangkan sayap melintas.

Dibawah puncak besar ini terdapat pegunungan dan sungai yang sangat luas.

Aura langit dan bumi yang berasal dari ketiadaan, mengisi kembali ruangan kosong tersebut.

“Ini adalah kembangkan semuanya.”

Julien Lu menarik nafas.

Dia jelas merasakan pemulihan aura langit dan bumi, aura darah yang ada didalam tubuhnya mendapatkan nutrisi aura langit dan bumi, praktisinya juga pelan-pelan meningkat.

Meskipun tidak meningkat dengan cepat, tetapi ini adalah peningkatan yang nyata!

Dan tidak mungkin palsu!

Bagaimana mungkin ini bisa palsu?

……

“Apakah kamu sudah melangkahi tahap kesepuluh?” Julien Lu bertanya.

“Tidak, yang kamu lihat semua adalah ilusi.” Lionel Lei terdiam sebentar, lalu berkata, “Tetapi jika suatu hari aku bisa membuatnya menjadi nyata, maka itu nyata.”

Ini…..masih palsu…..

Julien Lu tidak lagi berbicara, melainkan menutup kedua matanya, menyebar luaskan mata dewanya.

Ruangan ini sepertinya tidak terbatas.

Diatas puncak besar yang terbalik terdapat istana, praktisi, awan, gunung dan sungai, bunga rerumputan dan hewan langka yang hidup dihutan.

Sebuah kedamaian.

Semuanya tampak tidak beda dengan nyatanya.

Semua ini hanya ilusi.

Tiba-tiba dia merasa tidak tahu harus berbuat apa, dia melangkahi dewa matahari, belum sempat bahagia, dia telah melihat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sehebat-hebatnya kamu akan selalu ada orang yang lebih kuat dari kamu.

Namun, Julien Lu juga tersadar ditengah kegelapan.

Diatas tahap dewa matahari, pasti tidak mengandalkan akumulasi praktisi untuk mencapai tujuan.

Suara lembut Lionel Lei perlahan terdengar, “Julien Lu, ini bisa dianggap sebagai hadiah pertemuan dari kakek.”

Kemudian, Julien Lu merasakan langit dan bumi berputar-putar.

……

……

Ada sebuah gurun bundar yang berada digunung tandus dan hutan liar ini.

Sebenarnya, itu bukan termasuk gurun.

Tapi radiusnya seratus meter, sangat kontras dengan pepohonan tinggi disekitarnya.

Disini hanya rumput liar yang subur.

Sepertinya pernah dibajak oleh sesuatu.

Tanah yang berada ditengah-tengah, tiba-tiba bergerak.

Kemudian, ada sebuah tangan yang keluar dari tanah itu.

Jika ada seseorang disana, takutnya mereka akan menjadi ketakutan.

Tanah itu kembali melengkung.

Sebuah kepala keluar dari tanah.

Ini adalah Julien Lu yang selamat dari bencana.

Dia menepuk kepalanya dengan suram, tersenyum masam dan berkata, “Siapa yang menguburkanku…..”

Namun Julien Lu tercengang saat mengatakan ini.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu