Too Poor To Have Money Left - Bab 286 Dia Juga Tidak Bertanya Apa Yang Akan Dilakukannya

Naila Shangguan pernah berkata jika dia bisa melewati celah ini, maka tidak akan ada batasan lagi untuk ke depannya.

Tapi.

Dia masih berkata seperti ini : Keruntuhan Gravitasi Qihai, Kohesi Reiye pecah dan berdiri lagi baru bisa mencapai Dantian Emas.

Kata-kata ini sangat jelas, setelah masuk ke dalam daftar nama ahli bela diri, mereka harus mengikuti arti nama literial itu saja.

Tapi sekarang dia tidak tahu apa namanya Keruntuhan Gravitasi Qihai.

Teringat dengan dirinya sendiri yang memiliki ribuan Dantian, Julien Lu tidak tahu bagaimana cara memulainya.

Karena Dantian milik Praktisi lainnya bisa di kendalikan, tapi Dantian miliknya tidak bisa, apalagi mengontrolnya secara sekaligus.

Lalu bagaimana dia bisa meruntuhkan Gravitasi Qihai?

Ini adalah bahaya yang ada dalam tubuh Julien Lu.

Dia sudah terjebak disini.

Jika hal ini diteruskan, yang menunggunya hanyalah sebuah kematian.

Dalam pikirannya masalah ini tidak berhentinya mengacaukan pikirannya.

Tidak ada orang yang bisa memberinya petunjuk, bahkan Tahap Jindan pun tidak bisa melakukannya.

Keadaannya saat ini sangat khusus, jadi dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Dia tidak menghiraukan resiko yang ada.

Rencananya saat ini adalah hanya ingin terus melatih Teknik Proteksi Meridian dan menyempurnakan meridian miliknya berkali-kali.

Jika dia latihan semakin keras maka haru itu juga akan tertunda.

Satu malam telah berlalu.

Pukul 8.

Julien Lu membuka matanya, dia menyeduh satu teko the, karena dia tidak suka minum the dengan menggunakan gelas kecil.

Dia berjalan ke arah teras sambil melihat kearah kejauhan, seperti ada hal yang di pikirkan olehnya.

Dia sedang memikirkan masalah yang sedang menimpa dirinya.

Tidak lama kemudian pintu kamarnya di ketuk dari luar, lalu Christina Chu masuk ke dalam.

“Bibi Liao memanggilmu untuk turun sarapan.”

“Iya.”

Julien Lu tersenyum, menaruh gelas yang berada di genggaman tangannya, lalu mengikuti Christina Chu untuk turun ke bawah.

Sarapan hari ini sangat mewah.

Kompor induksi yang berada di atas meja makan sedang mengepul, lalu terdapat lebih dari 20 piring pangsit tertata di atas meja makan.

“Hari apa ini?” Julien Lu bertanya dengan penasaran.

“Aku ingin makan ini, jadi dari pagi-pagi buta kami sudah buat pangsit bersama…” Christina Chu berkata dengan suara yang rendah.

Dexter Li sudah tidak sabar menikmatinya “Apa isi dalamnya menggunakan daging sapi?”

“Iya, cobalah makanan buatan kami.” Nancy Lu berkata dengan bangga.

Sebenarnya tidak peduli mau makan apa, Julien Lu merasa biasa saja, selama satu keluarga bisa makan bersama maka semua makanan terasa sangat nikmat.

Ketika sedang menikmati makanannya, Nancy Lu tiba-tiba berkata : “Kak, aku ingin pergi keluar besama dengan Kak Christina.”

“Tidak boleh.”

“Mengapa? Aku benar-benar merasa bosan.”

Julien Lu berkata dengan datar : “Tidak ada mengapa, setelah selesai sarapan, bereskan penampilan kalian, lalu aku bawa kamu dan mama pergi tinggal di Paradise selama satu bulan.”

Sekali kata-kata ini di lonntarkan, semua orang langsung tercenggang.

Dexter Li menggerutkan keningnya , bertanya “Secepat ini?”

“Iya, kira-kira sudah cukup.” Julien Lu menaruh alat makannya, melihat kearah Sophia Liao dan Nancy Lu, berkata “Ma, Nancy, kami ada sedikit urusan, harus keluar dengan jarak yang jauh.”

Dia awalnya mengira berkata seperti ini bisa membuat Nancy Lu marah.

Karena dia pernah berjanji kepadanya setelah pulang kemari dia tidak akan keluar dengan jarak yang jauh lagi.

Tapi situasi sekarang tidak sesuai dengan keinginannya, karena sengitnya pengejalan Draco Lei membuatnya mau tidak mau harus segera menyelesaikan masalah ini.

Siapa tahu kedua ibu dan anak itu malah diam.

Sophia Liao menghelakan nafas, berkata : “Julien, jika memang ada urusan yang harus kamu selesaikan maka pergilah, mama tidak akan menghalangimu, dan tidak akan bertanya apa yang kamu lakukan, kamu sekarang sudah dewasa.”

“Tapi, kepergianmu kali ini jika bisa pulang lebih cepat maka pulanglah lebih cepat, takunya mama merindukanmu.”

Mendengar hal ini membuat kedua mata Julien Lu sedikit memerah.

Dia menganggukkan kepala, berkata “Baiklah, setelah selesai mengatasi aku aku akan segera pulang.”

Tatapan mata Nancy Lu selalu menatap Julien Lu, Christina Chu dan Dexter Li.

“Kak, aku rasa kamu makin lama semakin terlihat misterius, kamu datang kemari membawa Dexter Li, selain itu Kak Christina juga seperti ini, apa kamu bisa beri tahu aku, apa yang ingin kalian lakukan?”

Sebelum menunggu Julien Lu memikirkan alasan, Sophia Liao langsung menghentikannya, berkata “Hei, kamu tidak usah banyak Tanya, ini adalah urusan kakakmu, dia memiliki batasan tersendiri.”

Sophia Liao melihat perubahan pada Julien Lu, tapi dia tidak ingin tahu kemana perginya Julien Lu.

Tapi dia tahu jelas, jika Julien Lu tidak ingin mengatakannya berarti dia memiliki alasan tersendiri.

Nancy Lu mendengus dengan tidak senang, satu-satunya orang yang bisa mengatur dirinya adalah Sophia Liao.

Setelah selesai sarapan, Christina Chu membereskan peralatan makan, lalu Nandy Lu dan Sophia Liao membereskan pakaian mereka.

Julien Lu dan Dexter Li hanya duduk di atas sofa.

“Tuan, bukankah ini terlalu terburu-buru, aku rasa setelah melalui apa yang terjadi, Draco Lei tidak berani bertindak gegabah lagi.” Dexter Li berkata dengan suara rendah.

“Aku tahu.” Julien Lu berkata.

Dexter Li berdeham lalu mengelus jenggotnya, berkata “Tuan, aku rasa aku mulai tidak mengerti dirimu.”

Koper yang perlu di bereskan tidak banyak, dalam waktu setengah jalm Sophia Liao dan Nancy Lu sudah turun dengan membawa kopernya.

Setelah itu mereka berlima turun ke garasi mobil.

Nancy Lu menarik Christina Chu, naik ke Koenigsegg, lalu Dexter Li membawa mobil Karlmann King dengan membawa Julien Lu Sophia Liao.

Kedua mobil itu berjalan keluar dari villa, turun gunung menuju ke Jalan Yanhai, kearah kota.

Sebelum sampai ke Paradise, Julien Lu sudah memberitahu Jhonson Cheng terlebih dahulu.

Ketika mobil sudah sampai ke parkiran dan membawa orang naik ke kamar kelas president, Jhonson Cheng sudah lama menunggunya disana.

“Selamat datang ibu Liao, Nona Lu dan Nona Chu!”

Jhonson Cheng dengan antusias menyambut mereka dan bersalaman dengan mereka.

“Karena Julien Lu ada urusan yang harus di selesaikan olehnya, jadi Ibu Liao dan Nona Lu akan tinggal disini selama satu bulan ke depan.”

“Jika ada hal yang kalian butuhkan segera beritahu aku, selama itu masih di dalam batas kemampuanku maka aku akan memenuhinya!”

Menghadapi keramahan yang diberikan oleh Jhonson Cheng, Sophian Liao tersenyum berkata “Bos Chen, maaf kalau aku akan merepotkanmu dalam waktu yang lama.”

“Apa yang kamu katakan, aku sudah lama berteman dengan Julien Lu, jadi hal ini sudah seharusnya aku lakukan, oh ya berikan koper kalian kepadaku, kalian bisa masuk ke dalam terlebih dahulu!”

Setelah itu Jhonson Cheng dengan antusia merebut koper mereka.

Jika hal ini dilihat oleh orang luar, seorang boss Paradise bisa melakukan hal seperti ini pasti membuat orang terkejut.

Setelah merapikan semua hal dengan baik, barulah Jhonson Cheng keluar dari kamar dan meninggalkan Sophia Liao bersama anaknya untuk merapikan hal itu.

Melihat Julien Lu yang sedang berdiri di samping kolam renang, dia pun berjalan mendekatinya.

“Saudara Julien, kamu sangat terburu-buru?”

Masalah yang dia hadapi mirip dengan Dexter Li.

Julien Lu menganggukkan kepala, berkata “Tidak terburu-buru, jika di teruskan ini juga bukan cara.”

“Iya, apa yang kamu katakan itu benar.” Jhonson Cheng diam beberapa saat, berkata “Ibu Liao dan adikmu serahkan saja kepadaku, jika ada urusan kamu boleh menghubungiku.”

“Terima kasih kak Cheng.” Julien Lu berkata.

Jhonson Cheng tersenyum “Haha, tenang saja, semuanya ada aku.”

Sekali Sophia Liao dan anaknya keluar dari kamar, Julien Lu menyampaikan sesuatu kepada mereka, lalu mengatakan kata perpisahan.

Sekarang dia tidak tenang kepada Nancy Lu.

Dia tahu anak ini terlalu banyak menganggur, jika dia diam-diam keluar takutnya akan terjadi hal yang tidak terduga padanya.

Ketika Julien Lu mengatakan ingin keluar, Nancy Lu tiba-tiba memukul meja dengan kesal.

Tapi langsung diredakan oleh Sophia Liao lagi.

Setelah itu barulah dia membawa Dexter Lu dan Christina Chu meninggalkan paradise.

Mereka bertiga berjalan bersama.

“Tuan, mau pesan tiket pesawat kelas apa?’ Dester Li bertanya.

“Tidak perlu.”

“Naik kereta?” Dester Li menggaruk kepalanya.

Daripada naik kereta, mereka lebih baik membawa mobil.

“Tidak usah.”

Saat ini Dexter Li semakin binggung “Tuan, kamu tidak mungkin berencana untuk jalan kaki bukan?”

Sekali Julien Lu mendengar ini dia langsung tertawa “Iya, aku ada rencana ini.”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu