Too Poor To Have Money Left - Bab 186 Permintaan Maaf Rachel Lei

Pemilik dari suara ini, adalah Rachel Lei.

Dan Julien Lu merasa tidak ada hal yang perlu dibicarakan di antara mereka berdua.

Mungkin sebelumnya memang ada, tapi semenjak dia memaksa Julien Lu berlutut, sudah menjadi tidak ada lagi.

Dan Rachel Lei sepertinya tidak memiliki alasan untuk datang mencarinya.

Sekarang dia sudah datang, tapi sepertinya bukanlah hal yang baik.

Lagipula pada pertemuan sebelum-sebelumnya, dia tidak pernah meninggalkan kesan yang baik meskipun hanya satu hal terhadap Julien Lu.

Terrence Lei berpesan sesaat, setelah itu dia pergi dari sana.

Kemudian, Julien Lu mendengar suara langkah kaki di tangga.

Dia menenangkan diri sejenak, Julien Lu berjalan kembali ke samping jendela, melihat ke arah sungai, dalam hati merenung, Rachel Lei mencarinya karena ada masalah apa.

Kemungkinan terbesar, mungkin karena video yang berada di tangannya gadis berbaju abu itu.

Tapi, tidak ada gunanya mencari dia demi hal itu......

Suara langkah kaki menggema di kamar, terakhir, Rachel Lei duduk di pinggir ranjang, lalu tidak ada pergerakan lainnya lagi.

Julien Lu tak tahan memalingkan kepalanya, tapi malah melihat Rachel Lei sedang menundukkan kepalanya memainkan jari tangannya.

Setelah menyadari tatapan mata Julien Lu sedang tertuju padanya, Rachel Lei berkata dengan suara kecil, "Kakak Sepupu, maaf atas kejadian hari itu...... sebelumnya aku terlalu gegabah, kemudian aku telah dimarahi oleh Kakek, aku tidak akan berani melakukannya lagi."

Julien Lu melongo, lalu berkata dengan penuh waspada, "Video itu tidak mampu kuminta, aku tidak dekat dengannya."

"Kakak Sepupu, aku datang bukan demi hal itu, aku hanya ingin memohon pengampunanmu."

Rachel Lei menggigit bibir bawahnya, berlagak sedih dan terlihat akan segera menangis.

Julien Lu spontan terkejut, dia mengira video itu sudah tersebar, setelah Rachel Lei pulang, dia langsung dimarahi oleh Terrense Lei dengan tegas.

Penjelasan seperti ini sepertinya memang masuk akal, Terrence Lei datang sepagi itu mencarinya.

Kelihatannya, mengabarinya konferensi dunia praktisi akan segera dimulai padanya merupakan urusan kedua, tujuan utamanya adalah datang membawa Rachel Lei ke sini untuk meminta maaf.

Namun, Julien Lu telah salah.

Rachel Lei memang datang bersama dengan Terrence Lei, tapi video itu masih belum tersebar, dia juga tidaklah dimarahi oleh Terrence Lei.

"Baiklah, aku telah memaafkanmu." Julien Lu melonggarkan kewaspadaannya, dan tersenyum.

Di matanya, Rachel Lei tetaplah adik perempuannya.

Dia dari kecil sudah mendapatkan pengaruh dari ajaran Keluarga Lu, posisi keluarga dalam hatinya akan tetap berada di posisi pertama untuk selamanya.

Meskipun watak Rachel Lei sedikit nakal dan keras kepala, tapi ini merupakan karakteristik dari seorang nona besar keluarga besar.

Karena dia merupakan seorang kakak, maka sudah sewajarnya dia harus menerima kenakalan dari Rachel Lei ini dengan lapang dada.

Apalagi, mereka pada dasarnya merupakan satu keluarga, ini merupakan fakta yang tidak bisa diubah bagaimana pun juga, setelah mengerti akan hal ini, maka dia akan menganggap hal ini telah berlalu begitu saja.

Rachel Lei berdiri, tertawa dengan riang, "Kakak Sepupu, kamu benar-benar telah memaafkanku?"

"Hmm, benar, memangnya aku berbohong, aku telah memaafkanmu." Julien Lu berkata sambil menganggukkan kepala.

"Kakak Sepupu, kamu sungguh baik terhadapku!" Rachel Lei berkedip, lalu berkata, "3 hari kemudian merupakan hari di mana anak muda dari 8 keluarga besar saling bertarung, aku akan datang lagi pada saat itu, untuk menemanimu pergi melihat-lihat pertarungan hebat dari para unggulan.

Julien Lu tidak sempat menolaknya, lalu Rachel Lei kembali berkata, "Kalau begitu kita sepakat ya, nanti kamu tidak boleh mengingkari janjimu!"

Setelah mengatakannya, Rachel Lei melambaikan tangannya, lalu pergi meninggalkan kamar dengan melompat riang, meninggalkan Julien Lu yang masih melongo seorang diri.

Dia bahkan tidak pernah menyetujuinya.

Tapi, karena Rachel Lei telah berkata seperti itu, dia tidak enak hati menolaknya, apalagi pada hari itu, dia memang harus tetap pergi ke sana menjalankan ritual kembali ke keluarga.

Rencana awalnya dia adalah langsung pergi meninggalkan kediaman Keluaga Lei dan balik ke Kota G setelah ritual selesai dilakukan, dengan begitu, segala hal merepotkan dan hal tak terduga bisa sepenuhnya dihindari olehnya.

Dia masih memiliki waktu sebanyak 10 tahun untuk mempersiapkan diri dan kembali ke Keluarga Lei memikul posisi pemilik Terrence's Corp.

Dalam selang waktu ini, asalkan dia memerankan tokoh tuan muda yang ugal-ugalan dan tidak senang belajar kungfu dengan baik-baik, maka nantinya dia bisa menghempaskan tangan terhadap Terrence's Corp. kapan pun saja.

Bagi Julien Lu, berlatih ilmu spiritual, hidup bersama Sophia Liao dan Nancy Lu, dan berpacaran dengan Enelisa Zhang baru merupakan hal yang terpenting.

Melihat Rachel Lei sudah berjalan jauh, pandangan mata Julien Lu pun tertuju ke tempat yang jauh.

Permukaan sungai yang awalnya tidak memiliki apapun, entah sejak kapan telah bertambah puluhan bola bulat, dan mengapung di atas air dengan begitu tenang.

Sedangkan di seberang sungai, yaitu tepat di depan vila Keluarga Lei, tersusun barisan bangku yang panjang, saat ini, sudah ada beberapa orang yang telah duduk di sana.

Juga ada beberapa sosok orang yang sedang berjalan-jalan, terlihat santai seperti sedang mengamati pemandangan.

Julien Lu melihat jam tangannya, baru jam 7 pagi.

Kalau dimulai saat siang hari, jarak waktu dari sekarang masih tersisa 4 sampai 5 jam.

Christina Chu membawakan sebuah nampan besar masuk ke dalam kamar, terdapat dua mangkuk, dua pasang sumpit dan satu panci nasi putih di atas nampan.

Selain semua itu, masih ada sayur telur tumis tomat, dan sayur daging sapi tumis cabe hijau.

Meskipun biasanya orang biasa tidak akan makan makanan berminyak seperti ini sebagai sarapan, tapi bagi Julien Lu dan Christina Chu, mengeyangkan perut merupakan hal yang paling penting.

Di dalam keluarga praktisi, segala keperluan harus dilakukan oleh diri sendiri, tidak seperti keluarga kaya pada umumnya yang memiliki pembantu untuk melayani mereka.

"Makan sarapan." Christina Chu berkata.

"Hmm, kebetulan perutku pun sudah lapar." Julien Lu berkata sambil mengelus perutnya.

Dalam kesepuluh hari ini, dia tidak pernah memakan sebutir nasi pun, tidak hanya lapar, dia hampir kelaparan hingga dadanya menempel dengan punggung.

Mereka berdua duduk di samping meja kecil yang ada di pinggir jendela, membagikan mangkuk dan sumpit, dan mengambil nasi masing-masing, lalu mulai makan.

"Oh iya, dalam beberapa hari ini, ada perubahan apa yang terjadi di sana?"

Julien Lu mengulurkan sumpitnya, menunjuk ke arah sungai.

"Ada, terkadang bakalan ramai, terbang ke sana kemari di atas air sungai." Christina Chu berkata.

Sang gadis berpikir sejenak, lalu kembali mengatakan, "Kakak beradik yang bermarga Tang juga kakak beradik Keluarga Shangguan datang mencarimu sebanyak 2 kali, tapi aku sudah berkata pada mereka, bahwa kamu tidak leluasa menjumpai tamu, lalu mereka pergi."

Julien Lu menjepit sepotong tomat, menyantap nasi dengan lahap dan kembali menanyakan, "Masih ada siapa?"

"Selain mereka, tidak ada lagi." Christina Chu menjawab dengan jujur.

Julien Lu merasa tenang.

Dia tidaklah merasa kaget saat mendengar kakak beradik Keluarga Tang juga kakak beradik keluarga Shangguan datang mencarinya.

Kalau orang lain yang datang mencarinya, dan mereka sangat gaduh, dia pasti akan terbangun dari proses pelatihannya.

Tapi, Julien Lu hampir sama dengan orang biasa di mata para praktisi lainnya, meskipun dia merupakan keluarga utama dari Keluarga Lei, dia tetap tidak akan memancing perhatian dari banyak orang.

Dan Julien Lu pun senang terhadap hal ini.

Setelah selesai makan sarapan, Christina Chu membereskan peralatan makan dan turun ke bawah, kemudian kembali naik dalam waktu singkat, mengambil seprei di atas ranjang untuk dicuci.

Setelah menyibukkan diri selama 2 jam, baru dia membawa seteko teh dan dua buah cangkir ke lantai atas.

Sang wanita menuangkan teh, dan duduk di depan Julien Lu.

Mereka berdua terkadang meminum teh, terkadang akan berbicara sejenak, semuanya merupakan topik sepele.

Perhatian Julien Lu sebagian besar terfokus pada seberang sungai, dia tidak ingin pergi ke sana, tapi juga merasa sangat penasaran, Sebenarnya konferensi dunia praktisi merupakan acara yang semegah apa.

Sekarang sudah jam 10 pagi, sudah ada banyak orang yang berkumpul di sana, kelihatannya sangat ramai.

Tapi, Julien Lu menjeda, lalu mengerutkan keningnya, karena dia telah melihat 4 sosok tubuh sedang berjalan ke arah sini mengikuti jalan kecil di pinggir sungai.

Christina Chu tentu saja telah melihatnya, dia melihat Julien Lu dengan ekspresi bingung, tapi tidak mengatakan apapun.

4 orang itu tepat merupakan kakak beradik Keluarga Shangguan dan kakak beradik Keluarga Tang yang dibahas olehnya dan Christina Chu tidak lama sebelumnya.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu