Too Poor To Have Money Left - Bab 23 Orang Jahat Duluan Mengadu

"Tuan Muda, aku hanya ingin memperingatimu sebentar, Tuan Besar memiliki kekayaan sebesar puluhan triliun, aku rasa seumur hidupmu ini harusnya tidak perlu bekerja keras lagi, bagaimana kalau mencari target yang lain. Misalnya mengubah cara pemikiranmu, mempertimbangkan seharusnya bagaimana menghabiskan semua uang ini di sisa hidupmu, menurut kecepatan berfoya-foyanya Tuan Muda yang sekarang, uang yang dihabiskan setiap hari tidak sampai 1% dari bunga kekayaannya......"

Julien Lu: "......"

Nancy Lu: "......"

......

Julien Lu membalikkan badan, memandang langit dengan menengadahkan kepala sebesar 45 derajat, merenung dalam waktu yang cukup lama.

Terakhir, dia menghela napas panjang, "Hahh, di umur semuda ini langsung mencapai puncak, bahkan impian terakhir pun telah dirampas, jadi aku harus bagaimana melalui sisa kehidupanku? Sungguh memusingkan......"

Nancy Lu: "......"

Dexter Li: "......"

......

Vila ini sangat besar, memakan tanah seluas 800 meter persegi, ditambah dengan halaman luar, totalnya menjadi 1600 meter persegi lebih.

Dexter Li membawa Julien Lu dan Nancy Lu berkeliling.

Karena vila ini dibeli sendiri oleh Terrence Lei, sedikit terlalu mendadak, masih belum sempat menata perabotan rumah dan barang elektronik, tapi barang bekas sudah selesai dibereskan.

Menurut perkataan Dexter Li, Terrence Lei telah berpesan untuk membeli apapun yang disukai Julien Lu.

Namun Julien Lu tidaklah begitu berpengalaman dalam hal ini.

"Bagaimana kalau begini, Dexter, aku akan mentransfer uangnya padamu, kamu yang bantu aku membelinya?"

Dexter Li tersenyum merasa kesulitan, "Tuan Muda, kamu terlalu menilai tinggi aku."

"Apalah ini, meskipun rumah sangat besar, tapi yang kita butuhkan hanya satu kamar, satu kasur, satu meja, beberapa buah sofa." Nancy Lu memperingati mereka dari samping.

"Sepertinya memang seperti itu." Dexter Li menganggukkan kepala.

"Kalau begitu, gadis, bagaimana kalau besok kita pergi berbelanja!" Julien Lu tertawa sambil berkata.

Setelah menyepakati waktu untuk rencana besok, mereka bertiga kembali ke mobil bersama-sama, meninggalkan vila.

Sepanjang jalan ini, Julien Lu dan Nancy Lu dengan penuh semangat membahas rencana besok, lagipula, memiliki sebuah rumah yang besar merupakan impian dari setiap orang miskin.

Meskipun Julien Lu telah terlepas dari status orang miskin, tapi pandangan pikirannya malah masih belum banyak berubah karena hal ini.

Kedua kakak beradik telah sepakat, berita ini, untuk sementara tidak boleh memberitahukan Sophia Liao.

Setidaknya harus menunggu sampai Terrence Lei mengutus seorang dokter untuk menyembuhkan kondisi penyakitnya.

Menurut dugaan Julien Lu, karena kakeknya Terrence Lei merupakan orang terkaya di dunia, kemampuan dari dokter yang diutusnya seharusnya tidak akan terlalu buruk.

Dexter Li mengemudikan mobil hingga mendekati komplek, dan Nancy Lu langsung menyuruhnya berhenti, kalau sampai membuat orang-orang di komplek melihat mereka, takutnya akan ada desas-desus yang menjalar di telinganya Sophia Liao.

Land Rover, telah dibawa pergi oleh Dexter Li, besok jam 8 pagi, mereka sudah sepakat untuk bertemu di Drake Plaza.

Kedua kakak beradik naik ke atas dengan perlahan-lahan.

Membuka pintu dan masuk ke dalam.

Siapa sangka saat Nancy Lu baru saja menyalakan lampu, langsung terlihat Sophia Liao sedang duduk di sofa.

"Ma...... kamu belum tidur? Hmm, aku pergi mandi dulu!"

Nancy Lu menemukan alasan bagus, setelah mengolok Julien Lu, langsung kabur ke kamar.

"Julien, duduklah, ada hal yang ingin Mama katakan padamu."

Sophia Liao mengerutkan kening, raut wajahnya sedikit dingin.

Hal ini membuat hati Julien Lu tertegun sejenak, dia langsung terpikirkan dengan masalah Keluarga Chen.

Yang dia duga tidaklah salah, karena Sophia Liao sekarang juga sedang membicarakan hal ini, hal ini telah membuktikan dugaannya.

"Hari ini, Paman Chen menelepon, dia bilang kamu telah membatalkan pertunangan, mohon katakan padaku, ada apa ini?"

Awalnya, sang pria ingin menjelaskannya dengan jelas, namun ucapan yang dikatakan oleh Sophia Liao malah tidak sesuai dengan kenyataan.

Apa maksudnya dengan aku yang membatalkan pertunangan? Ini sama sekali tidak ada kaitannya denganku.

Julien Lu terdiam sejenak, lalu duduk di hadapan Sophia Liao, berkata dengan lembut, "Ma, kamu jangan marah, boleh duluan katakan padaku tentang apa yang dikatakan oleh Henley tidak?"

"Kenapa kamu langsung memanggil nama orang yang lebih tua darimu? Dia adalah Paman Chen kamu, merupakan teman dekatnya papamu, dan teman seperjuangannya!"

"Hmm...... baiklah, aku akan menyampingkan hal ini untuk sementara, kamu katakan dulu, apa yang dikatakan olehnya padamu?"

Julien Lu dengan penuh kesabaran mencari tahu.

Di saat yang bersamaan, sang pria juga berusaha menguras otak terhadap bagaimana caranya mengatakan hal ini agar tidak sampai menusuk perasaan Sophie Liao.

Dirinya telah meremehkan Henley Chen, sebelumnya, Julien Lu sama sekali tidak menduganya.

Henley Chen ternyata merupakan seseorang yang pandai memutar balikkan fakta.

"Paman Chen bilang, kamulah yang telah membuat Rayne marah, makanya dia memutuskan komunikasi denganmu, benar bukan?"

Julien Lu diam-diam menghela napas, berkata, "Ma, masalah ini sebenarnya bukan seperti yang kamu pikirkan......"

"Bukan seperti ini, memangnya seperti apa? Kenapa kamu begitu nakal." Sophia Liao mengernyitkan kening, kembali berkata, "Besok adalah hari Minggu, Mama akan membawamu pergi meminta maaf terhadap Keluarga Chen, dan kamu juga harus memohon maaf terhadap Rayne dengan baik-baik."

Julien Lu terdiam.

Kalau dia mengatakannya dengan jujur, hatinya sangat tidak yakin apakah Sophia Liao mampu menanggungnya atau tidak.

Julien Lu tidak ingin membuat Sophia Liao memahami watak sebenarnya dari satu Keluarga Chen itu.

Apalagi, Rayne Chen masih berada di Paradise, menunggu Tuan Zhang dia untuk membayar tagihan, mana mungkin bisa berada di rumah.

"Dasar kamu, bahkan perkataan Mama pun tidak ingin kamu patuhi?!"

Melihat Julien Lu diam, Sophia Liao mulai merasa marah.

Meskipun Sophia Liao dan Julien Lu sama sekali tidak memiliki hubungan darah, tapi Julien Lu selalu menjadi seorang putra yang sangat berbakti.

Dia sangat tahu jelas, kalau bukan karena dulu Sophia Liao dan Winson Lu sepasang suami istri ini mengadopsinya, dia dulunya pasti sudah mati kelaparan di pinggir jalan, ataupun dimangsa oleh anjing liar.

Karena tidak ada hubungan darah, makanya Julien Lu sangat menghargai hubungan ini.

Orang tua kandungnya saja tidak mempedulikan hidup matinya dia, sepasang suami istri ini lah yang telah memberikan sebuah kesempatan hidup yang baru untuknya.

Juga sebuah keluarga yang hangat.

Ini jugalah alasan kenapa dia tidak memiliki perasaan yang erat dengan Terrence Lei.

"Ma! Jangan memaksa kakak mengatakannya, aku saja yang bilang!"

Rumah pada awalnya tidaklah besar, segala hal yang terjadi di ruang tamu, bisa didengar oleh Nancy Lu dengan sangat jelas dari dalam kamar.

Henley Chen itu sungguh aneh, bahkan dengan begitu tak tahu malunya beromong kosong.

Nancy Lu sedang marah, keluar dari kamar hendak membela Julien Lu.

"Ma! Jangan dengarkan omong kosongnya Henley, kakak tidak bersalah! Tidak ada satu pun orang yang baik dari mereka sekeluarga!"

"Sudahlah gadis, kamu jangan berkata sembarangan." Julien Lu segera bersuara menghentikannya.

Sophia Liao sangat teliti, bukanlah seseorang wanita yang lalai, dia mampu menyadari adanya suatu hal yang ganjil dari nada bicaranya Nancy Lu.

Apalagi, Nancy Lu adalah putrinya sendiri, wataknya sangat dipahami oleh Sophia Liao.

Sang wanita diam sejenak, dan menanyakan Nancy Lu, "Gadis, katakan dengan jujur pada Mama, apa yang sebenarnya telah terjadi?"

Nancy Lu tidak langsung menjawabnya, dia melihat ke arah Julien Lu, berkata, "Kak, kamu sendiri juga sudah melihat sifat sebenarnya dari Keluarga Chen, sekarang Rayne masih berada di sana, Tuan Zhang itu pun tak bisa dipercaya. Bagaimana kalau kita katakan saja hal ini kepada Mama, kalau tidak, jika nanti sampai diperkarakan ke rumah, entah siapa yang bisa tahu mereka akan beromong kosong apa lagi!"

Perkataan ini, mulai menyadarkan Julien Lu.

Nancy Lu benar.

Keluarga Chen paling pandai dalam memutar balikkan fakta, suka beromong kosong, kalau tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskannya pada Sophia Liao, nantinya pasti akan semakin rumit.

Akhirnya, Julien Lu menganggukkan kepala.

Selanjutnya, Nancy Lu mengatakan seluruh seluk beluk kejadian dengan sangat teliti.

Dia telah menyembunyikan hal tentang Paradise, dan menggantinya menjadi restoran lainnya, di tengah perkataan, Julien Lu memperbaikinya di waktu yang tepat.

Sophia Liao mendengarnya dengan tenang, tidaklah emosi seperti yang dibayangkan, Julien Lu pun menjadi lebih lega.

Setelah Nancy Lu selesai menceritakannya, dia melihat Sophia Liao yang tetap berekspresi tenang, spontan menanyakan, "Ma, kamu tidak marah?"

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu