Too Poor To Have Money Left - Bab 77 Jurus yang Mengejutkan

Julien Lu menoleh keheranan dan menemukan bahwa Dexter Li telah datang di belakangnya.

Mendengar bahwa Jenisa Wu telah pergi, dia pun terdiam.

Setelah itu.

Julien Lu berkata, "Dexter Li, aku mau bertanya beberapa pertanyaan padamu."

"Apa?"

"Aku ingin kamu berjanji kalau semua jawabanmu harus jujur."

"Ya ... Tanyakan saja."

Melihat Julien Lu berbicara begitu serius, dia juga menatap penuh rasa tertarik.

"Jenisa Wu ... bukankah dia selalu memandang rendah diriku?"

Dexter Li tercengang, lalu tersenyum, "Tuan muda, menurutku kamu terlalu banyak berpikir ..."

"Aku hanya ingin mendengar ya atau tidak."

......

"Iya."

.....

Julien Lu: "..."

"Pertanyaan kedua, kenapa Jenisa Wu menyebutku sampah?"

"Ini......"

"Katakan!"

Julien Lu samar-samar bisa menebak jawaban Dexter Li, tapi dia masih ingin tahu lebih jelas.

“Ini… ceritanya panjang.” Dexter Li menghela nafas, lalu mengganti topik, “Oh iya, sepertinya sudah waktunya kita menjemput Nona Nancy Lu.”

Julien Lu berkata sambil mencibir, "Aku beri tiga hari, kamu harus menjelaskan pertanyaan ini kepadaku!"

“Tuan muda, Tuan besar Lei hanya ingin kamu mewarisi warisan keluarga Lei. Mengetahui terlalu banyak tentang hal lain tidak baik untukmu.” Dexter Li juga berubah pikiran dan berkata dengan serius.

“Tapi kupikir, aku juga punya hak untuk mengetahuinya, kan?” Julien Lu mengerucutkan bibir.

Dulu, dia dipandang rendah oleh Rayne Chen, tidak ada yang bisa dikatakan karena dia memang miskin.

Tapi dia kaya sekarang. Di masa depan, bahkan pria yang akan menjadi pria terkaya di dunia malah tetap dipandang rendah oleh seorang wanita. Apakah ini masuk akal?

Julien Lu tidak mengerti, dia sangat tersulut oleh perkataan dan perbuatan Jenisa Wu.

Orang sembarangan...

Sampah......

Kata-kata ini baginya seolah-olah Julien Lu terlahir begitu rendah di depan Jenisa Wu, dan dia seharusnya berada jauh di atasnya.

Dari mata Jenisa Wu, satu-satunya hal yang bisa dilihatnya adalah ketidakpeduliannya terhadap orang rendahan.

Selama beberapa tahun terakhir, Julien Lu selalu bersikap hangat dan dingin, dan dia biasanya menutup telinga terhadap opini orang lain.

Tapi kali ini berbeda, karena diabaikan oleh orang yang disukainya, Julien Lu merasa terpukul, dan dia terpukul sangat serius.

Dexter Li berpikir sangat serius untuk beberapa saat, dan akhirnya mengangguk.

"Tuan muda, margamu bukan Lu, tapi Lei, kamu tahu itu."

"Aku tahu."

"Tapi aku yakin Tuan Muda tidak tahu apa-apa tentang keluarga Lei."

Dexter Li menyeringai dan terus bertanya, "Aku ingin tahu apakah Tuan Muda masih ingat adegan di mana aku berada di gerbang Haicheng University hari itu ketika aku melawan 16 orang?"

"ingat."

"Bukankah sangat heboh?"

"......Iya."

“Ini adalah jurus ilmu bela diri keluarga Lei yang mengejutkan, dan sangat kuat.” Dexter Li menghela nafas, matanya semakin dalam, “Aku tidak bisa menyembunyikan identitas asliku hari ini ... Identitas asliku adalah aku berasal dari keluarga super peringkat empat, putra dari selir kepal keluarga Li, Dexter Li, aku juga salah satu generasi muda, salah satu master berbakat langka dalam satu abad."

"Aku berjanji pada Tuan Besar Lei untuk berada di sisimu, dengan bayaran melindungimu selama lima tahun, dan aku bersumpah untuk mendapatkan teknik tinju ini dari dia..."

Julien Lu: "..."

Sebagai pemuda di abad ke-21, Julien Lu tidak pernah mempercayai hal ini.

Pernyataan membual Dexter Li membuatnya berpikir tentang duel para master bela diri.

Berbicara tentang tak terkalahkan di dunia, dia menjadi raja tinju ketika dia mulai melakukannya.

Dan dia tidak mengerti apa yang dikatakan Dexter Li ada hubungannya dengan pertanyaan yang dia ajukan.

Singkatnya, Julien Lu merasa tidak bisa berkata-kata.

Setelah Dexter Li selesai berbicara, melihat Julien Lu tidak terkejut, dia merasa sedikit bingung, "Tuan muda, kenapa kamu tidak memberikan reaksi?"

"Aku bertanya kepadamu mengapa Jenisa Wu menganggapku sampah, kenapa kamu malah mengatakan ini semua?"

Awalnya, Julien Lu sedang dalam mood yang buruk, dan melihat Dexter Li berbicara omong kosong, tidak peduli seberapa baik emosinya, dia akan termakan sepanjang waktu.

"Ini intinya, Tuan muda belum berlatih, di mata Nona Wu, ini seperti sampah..."

Mata Dexter Li menunjukkan ekspresi kasihan.

Kalimat ini membuat Julien Lu semakin bingung.

Dexter Li dapat melihat apa yang dipikirkan Julien Lu, dan berkata, "China memiliki delapan keluarga super, dan ilmu bela diri kuno adalah dasarnya. Keluarga Lei berdiri di urutan teratas dari delapan keluarga super. Alasannya adalah bahwa keluarga Lei mewarisi seni bela diri dengan reiki.

Julien Lu, "..."

“Kamu tidak mengerti apa yang aku katakan. Kalau tidak, aku akan menggunakan jurusku sekali lagi. Aku yakin kamu akan memiliki pemahaman baru tentang keluarga Lei.” Dexter Li melambaikan tangannya dan dengan sungguh-sungguh berkata, “Tuan muda, kamu menjauh sedikit, aku khawatir kamu terkena dampaknya."

Julien Lu mundur beberapa langkah.

Meskipun Julien Lu tidak mempercayainya, dia telah melihat Dexter Li menghajar 16 orang sendirian.

Jadi dia juga membangkitkan rasa ingin tahu.

Apakah benar ada seni bela diri di dunia ini?

“Lihat baik-baik, Tuan muda, rangkaian ilmu bela diri ini seharusnya menjadi rahasia yang tidak terucapkan, tetapi Tuan Besar Lei melihat bahwa keluarga Lei telah bersama keluarga Li turun-temurun, dan aku juga bersumpah di depannya tidak akan pernah menyebarkannya, jadi dia bersedia untuk mengajarkannya padaku, dan jurus ini sangatlah susah dipelajari, selama 300 tahun, tidak ada orang yang bisa menyempurnakannya!"

Dexter Li berbicara dengan sangat serius.

Ini juga membuat Julien Lu tidak bisa menahan pikiran yang mengganggu, menatap Dexter Li dengan saksama dan perlahan mengulurkan tangannya.

Pasang pose awal dalam jargon dunia seni bela diri.

Regangkan tangan Anda ke depan.

Satu telapak tangan di bawah dan yang lainnya di atas.

kemudian......

Telapak tangan menjadi kepalan tangan.

"Huh, heeis! Huh, heis, huuh!"

......

Julien Lu tercengang.

Dexter Li berlatih seperti ini.

Namun, gerakannya selambat siput, dan pukulannya biasa-biasa saja.

Julien Lu berani bersumpah bahkan kakek yang melakukan Tai Chi di taman, gerakannya 10.000 kali lebih baik darinya.

Dan dia juga datang dengan efek suara lucu dalam gerakan ini. Julien Lu mengira Dexter Li benar-benar menganggapnya bodoh.

Setelah serangkaian pukulan jatuh, Dexter Li menghembuskan napas.

“Dexter Li, apakah ini teknik tinju menakjubkan yang kamu katakan?” Julien Lu berkata muran.

“Ya, benar.” Dexter Li mengangguk dengan keyakinan yang dalam, dan berkata dengan sungguh-sungguh. Untuk membuat Tuan muda melihat dengan jelas, aku juga memperlambat gerakanku berkali-kali lipat."

“Tapi Tuan muda, jangan sampai tertipu oleh gerakannya dari luar, sekali rangkaian tinju ini benar-benar meledak, akan ada aura yang menakutkan, dan kekuatan yang mengerikan... "

"..."

"Tidak, Dexter Li, aku sedikit lelah, kamu antar aku pulang dulu, dan aku akan membicarakan hal-hal lain besok."

Julien Lu tidak bisa melambaikan tangannya dan memutuskan untuk mengakhiri lelucon ini.

Dia tidak bermaksud menyalahkan Dexter Li, menurutnya Dexter Li menggunakan cara ini untuk mencoba membuatnya merasa lebih baik karena dia melihat bahwa dia telah putus cinta.

Bukannya tidak ada efeknya, tapi efeknya tidak besar.

Tetapi dalam situasi lain, Julien Lu masih menganggapnya lucu.

......

“Tuan muda, apa kamu tidak percaya?” Tanya Dexter Li.

"Aaii, ini bukan tidak percaya ... Bagaimanapun, aku mengerti kebaikanmu, ayo pergi."

Julien Lu menggelengkan kepalanya tanpa daya, mengangkat kakinya dan berjalan keluar.

......

"Kamu jangan tidak percaya, aku baru saja tidak bisa menggunakannya di dalam ruangan, kalau tidak aku akan menunjukkannya lagi untukmu ..."

Dexter Li berkata di belakangnya.